Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
RADIOLOGI
KELAINAN
KONGE NI TA
L
UTERUS
E N G G A R Y U S R I N A H A S Y Y A T I
2 0 1 3 1 0 4 0 1 0 1 1 0 2 2
LATAR BELAKANG
•
Pada populasi umum, angka kejadian anomali uterine
ii
•
iii
•
Penegakan diagnosis kelainan kongenital uterus bisa dengan
menggunakan USG, histerosalpingografi (HSG) dan MRI
(Rasad, Sjahriar. 2016).
LATAR BELAKANG
•
Pada populasi umum, angka kejadian anomali uterine
ii
•
iii
•
Penegakan diagnosis kelainan kongenital uterus bisa dengan
menggunakan USG, histerosalpingografi (HSG) dan MRI
(Rasad, Sjahriar. 2016).
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI UTERUS
• Uterus berbentuk seperti buah pir yang sedikit
gepeng ke arah depan belakang.
• Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai
rongga.
• Uterus fisiologisnya ialah anterversiofleksio.
• Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri,
corpus uteri dan seviks uteri yang berbentuk
silinder.
• Dinding belakang, dinding depan dan bagian atas
tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya
berhubungan dengan kandung kemih
• Uterus terbentuk oleh penyatuan dua duktus mulleri pada sekitar minggu
kesepuluh.
• Fusi dimulai di tengah dan kemudian meluas ke arah kaudal dan sefal.
• Uterus kemudian mengambil bentuknya yang khas, dengan proliferasi sel di bagian
atas dan disolusi secara bersamaan sel-sel di kutub bawah sehingga terbentuk
rongga uterus pertama.
• Rongga ini terbentuk di kutub bawah, sementara jaringan tebal berbentuk baji
terletak diatasnya, yaitu septum.
• Seiring dengan resorpsi septum secara perlahan, terbentuklah rongga uterus yang
biasanya selesai pada minggu ke-20.
• Kegagalan penyatuan kedua duktus mulleri menyebabkan kornu uterus yang
terpisah, sementara kegagalan kavitas antara keduanya menyebabkan
PEMBENTUKAN UTERUS DARI DUKTUS MULLERI
KLASIFIKASI KELAINAN KONGENITAL
UTERUS
Menurut AFS klasifikasi abnormalitas kongenital uterus terdapat 7 class,
•
antara lain :
o Class I : Hipoplasi uterus atau agenesis
o Class II : Unicornuate
o Class III : Didelphys Uterus
o Class IV : Bicornuate uterus
o Class V : Septate Uterus
o Class VI : Arcuate uterus
o Class VII : DES (Dietilstilbestrol)
CL ASS I : HIPOPL ASI UTERUS ATAU AGENESIS
mullerian ducts
Sindroma Mayer Rokitansky Kuster Hauser (Sindroma MRKH), MRKH
merupakan sindroma tidak terbentuknya vagina, uterus dan saluran telur (tuba)
yang berasal dari ductus Muller, genitalia eksterna, ciri kelamin sekunder dan
sitogenetik normal wanita.
Pada sindroma MRKH penderita biasanya mengeluh tidak menstruasi (amenore
primer), gangguan hubungan seksual dan infertilitas
Gejala klinik :
•
amenorrhea primer dengan level hormonal normal yang ditandai dengan fungsi
gonad masih baik
GAMBARAN USG
CLASS I : AGENESIS UTERUS
Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser syndrome.
(a) Sagittal T2-weighted M R image shows complete absence of
the cervix and uterus with an abnormally truncated vagina ending in a blind pouch
(arrowhead) between the rectum (r) and urinary bladder (b).
(b) Axial T2-weighted image shows the presence of normal ovaries
(*)
GAMBARAN MRI UTERUS NORMAL
Potongan Sagittal
GAMBARAN MRI
AGENESIS /HIPOPL ASI UTERUS
(Bermejo, Carmina.2009)
GAMBARAN HSG
CLAS S II : UNICORNUATE
UTERUS
dengan ukuran normal uterus dan kanalis endoservikal yang normal, sedangkan serviknya menyatu pada segmen
bawah uterus
• Epidemiologi : ( Weerakody,Yuranga. 2015) : Uterus didelfis pada wanita infertil sebanyak 16%
Etiologi:(Weerakody,Yuranga.2015)
•
Kegagalan penyatuan yang terjadi pada kehamilan minggu ke 12 dan miggu ke16, yang dikarakteristikkan oleh 2
cabang uterus yang berbeda dan dua serviks. Proses saat segmen bawah sepasang duktus mullerian membentuk
uterus, serviks, dan vagina bagian atas disebut fusi lateral. Kegagalan penyatuan yang menyebabkan anomali seperti
uterus didelfis.
Manifestasi Klinik : (Cunningham, 2014)
•
1. Keguguran berulang yang diakibatkan volume uterus yang berkurang dan berhubungan dengan inkompten
serviks.
2. Aborsi spontan
3. Kelahiran prematur
4. Perdarahan post partum
5. IUGR
GAMBARAN USG
CLASS III : DIDELPHYS
UTERUS
Didelphic Uterus.
A : Sagittal right. B : Sagittal left views of the uterus show that the two horns are
completely
GAMBARAN HSG DAN MRI
CLASS III : DIDELPHYS UTERUS
T2W coronal image of uterine showing
two separate cervices with longitudinal
septum in between the vagina
digambarkan
Hematometrocolpos (Ahuja, T. 2007 : 9)
•
Sinonim dari hematomerocolpos ialah hematometra (HM) , Hematocolpos (HC), Mullerian Duct
•
(results from partial nonfusion of both mullerian ducts, leading to paired uterine horns that fuse par t-way
down the uterine body above the cervix.The external contour of the uterine fundus is concave, unlike the
normal convex shape).
Epidemiologi : (Morgan, Matt. 2014)
•
Kelainan ini mencapai 10-39% dari seluruh kelainan abnormalitas duktus muleri
Etiologi : ( Weerakody, Yuranga. 2015)
•
ducts. The septum can be complete, septate uterus, subseptate uterus. (Carol b.benson .2012 )
Kondisi ini merupakan kondisi di mana bagian dalam rahim wanita dibagi oleh dinding otot atau
•
jaringan ikat fibrosa (septum). Septum bahkan dapat memanjang hingga ke dalam rahim (septum
parsial) atau serviks (septum lengkap).
Epidemiologi : ( Weerakody,Yuranga. 2015)
•
Kelainan ini merupakan kelainan uterus congenital terbanyak diantara kelainan kongenital uterus
akibat duktus muller, angka kejadiannya ialah 55% dari seluruh MDA.
Etiologi : ( Weerakody,Yuranga. 2015)
•
Diperkirakan penyebab kelainan ini ialah duplikasi dari uterus yang abnormal, merupakan hasil dari
resorpsion septum uterovaginal sebagian setelah fusi dari duktus paramesonefrik. Septum pada
kelainan ini biasanya berbentuk fibrous.
Manifestasi Klinik : (Cunningham, 2014)
•
Gambar 2.32 Septate Uterus True coronal view of the uterus, obtained by
reconstruction from 3D ultrasound, shows that the two endometria are separated by a septum (S) that is
continous with the myometrium, indicating a septate uterus.The fundus had a normal convex external
contour (arrowheads). ( atlas of ultrasound in obstetrics and gynecology, second edition peter m.doubilet ,
carol b.benson .2012 )
GAMBARAN HSG DAN MRI
CLAS S V : SEPTATE
UTERUS
CLA SS VI : ARCUATE UTERUS
Definisi :Arcuate uterus (uterus configuration in which the inner por tion of the fundus dips into the
•
uterine cavity .The uterine fundus has a normal convex shape externally) (Weerakody,Yuranga.
2015). Resorbsi hampir lengkap septum uterovaginal mungkin masih meninggalkan tonjolan di
kavum uteri. Kelainan ini merupakan kelainan yang hampir sama dengan uterus normal.
Perbedaan terletak pada penjorokan fundus cavum endometrium, kedalaman kurang dari 1cm.
Penegakan diagnosis menggunakan USG, HSG atau MRI (Prawirohardjo, Sarwono.2010 : 758)
Epidemiologi : ( Weerakody,Yuranga. 2015)
•
Kelainan ini terjadi akibat dari kegagalan resorpsion dari septum uterovaginal.
GAMBARAN USG
CLAS S VI : ARCUATE UTERUS
DES merupakan estrogen sintetik oral untuk mencegah kehamilan berulang, persalinan prematur dan
•
komplikasi lain pada kehamilan. Kelainan uterus sering pada janin dengan DES.. Perempuan dengan
DES yang didapat selama kandungan memiliki predisposisi terjadinya cervical incompetence.
Sedangkan menurut (Cunningham, 2014) , DES ialah suatu variasi rongga uterus yang lebih kecil,
segmen atas uterus lebih pendek, dan rongga berbentuk T dan ireguler.
Epidemiologi : Kelainan yang paling sering dijumpai ialah bentuk T kavum uteri (70%), uterus yang
•
kecil, ring konstriksi, dan tidak terbentuknya kavum uteri, 44% dengan perubahan pada struktur
serviks pseudopolips
Etiologi : ( Weerakody,Yuranga. 2015)
•
1. Keguguran
2. Kehamilan ektopik
3. Persalinan kurang bulan
4. Ruptur uterus spontan
GAMBARAN RADIOLOGI
CLASS VII : DES UTERUS
Kelainan uterus kongenital terjadi pada 1-3% wanita dengan riwayat kehilangan kehamilan berulang
•
antara lain Class I : Hipoplasi uterus atau agenesis, Class II : Unicornuate, Class III: Didelphys
Uterus, Class IV : Bicornuate uterus, Class V: Septate Uterus, dan Class VI :Arcuate uterus dan Class
VII : DES
(Dietilstilbestrol)
Kelainan kongenital uterus terbanyak ialah Uterus Septus (55%)
•
Gejala klinis yang biasanya terjadi pada kelainan kongenital uterus ialah kehilangan kehamilan
•
maupun MRI
GAMBARAN RADIOLOGI
CL ASS I : AGENESIS UTERUS
GAMBARAN RADIOLOGI
CLASS II : UNICORNUATE
UTERUS
GAMBARAN RADIOLOGI
CLASS III : DIDELPHYS
UTERUS
GAMBARAN RADIOLOGI
CL ASS IV : BICORNUATE
UTERUS
GAMBARAN RADIOLOGI
CL ASS V : SEPTATE UTERUS
GAMBARAN RADIOLOGI
CLA SS VI : ARCUATE
UTERUS
GAMBARAN RADIOLOGI
CLASS VII : DES UTERUS
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Penerjemah:
Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2006