Você está na página 1de 19

AED

(Automated External
Defibrillator)

Kel 4
1. Ayu Ma’rifatul zannah
2. Reny Rosriana
3. Rizky febriana
4. Sifa Nur Fitriani

Dosen Pembimbing :
Hj. Endang Suartini S.ST., M. Kes
Automated
External
Defibrilator
Automated External Defibrillator
(AED)
Merupakan perangkat portable
kejutan listrik melalui dada ke
jantung. Kejutan listrik yang
dihasilkan dari AED dapat
menghentikan ritme yang tidak
beraturan/irregular dan diharapkan
dengan demikian mampu
mengembalikan irama normal
jantung pada kasus-kasus sudden
cardiac arrest/ serangan jantung
mendadak.
Yang dapat menggunakan AED ??
Dimana AED dapat Ditemukan??

Semua kendaraan respon cepat (emergency


response), termasuk ambulans dan mobil pemadam
kebakaran harus memiliki AED.
AED juga harus ditempatkan di berbagai tempat
umum seperti arena olahraga, bandara, kompleks
perkantoran, tempat peraktek dokter dan tempat publik
lainnya atau tempat pribadi di mana sejumlah besar
orang berkumpul atau di mana orang-orang yang
berisiko tinggi untuk serangan jantung hidup.
(Sumber AHA (America heart association) 2010).
Fungsi Automated External Defibrillator
1. Dapat menganalisa irama jantung seorang korban
yang megalami henti jantung
2. Mengenal irama yang dapat di lakukan tindakan
defibrilasi (shock)
3. Memberikan petunjuk pada operator dengan
mengeluarkan instruksi berupa suara atau lampu
indicator.
Indikasi Penggunaan Automated External
Defibrillator
1. Tidak berespon
2. Tidak bernafas
3. Nadi tidak teraba atau tanda tanda dari sirkulasi lain
Langkah Langkah Menggunakan AED
Langkah 1 : Persiapan

• Buka penutup AED.


• Buka pakaian dari dada
pasien.
• Pastikan agar bagian kulit
bersih dan kering.
Langkah 2 : Pemasangan PAD

• Robek paket PAD untuk


membukanya dan keluarkan
PAD.
• Lepaskan satu PAD dari pelapis
plastik.
• Kenakan satu PAD pada bagian
atas dada yang terbuka.
• Lepaskan PAD kedua dan
kenakan pada bagian bawah
dada yang terbuka seperti yang
ditunjukkan.
Langkah 3 : Analisis & Pemberian Kejutan

• Pesan suara dan teks akan


memberikan pedoman kepada
Anda.
• “DO NOT TOUCH PATIENT!
ANALYZING RHYTHM.”
(JANGAN SENTUH PASIEN!
SEDANG MENGANALISA
RITME)
Jika ritme yang dapat dikejutkan
terdeteksi, ikutilah petunjuk berikut:
• “SHOCK ADVISED CHARGING.”
(KEJUTAN YANG DIANJURKAN
SEDANG DIISI)
• “CHARGING” (PENGISIAN)
• “STAND CLEAR! PUSH FLASHING
BUTTON TO DELIVER SHOCK.”
• (JAUHI DIRI! TEKAN TOMBOL
• BERKELIP UNTUK MEMBERIKAN
KEJUTAN)
• Jika ritme pasien berubah menjadi ritme yang tidak
dapat dikejutkan sebelum kejutan diberikan, AED
akan memberi tahu bahwa ritme telah berubah dan
memberikan pesan “RHYTHM CHANGED,
SHOCK CANCELLED.” (RITME BERUBAH,
KEJUTAN DIBATALKAN)
• AED akan membatalkan isian dan meminta pemakai
untuk memulai CPR.
Langkah 4 : CPR

• Sewaktu diarahkan, mulai CPR


• Berikan 30 kompresi diikuti dengan 2
ventilasi
• Di akhir waktu CPR, pesan suara
• akan mengarahkan Anda untuk
• Mengulangi langkah 3 dan 4 jika perlu
• Jika tindakan sudah selesai dilakukan,
posisikan korban senyaman mungkin
sampe petugas kesehatan datang
Terima Kasih

Você também pode gostar