Você está na página 1de 81

ANALISIS JABATAN

1
OUTLINE

 PEMAHAMAN ANALISA
JABATAN
 TEKNIK PENYUSUNAN
ANALISA JABATAN

2
PEMAHAMAN
ANALISIS JABATAN
PENGANTAR ANALISIS JABATAN

 Analisis Jabatan adalah Proses pengumpulan


data jabatan untuk dianalisis, disusun, dan
disajikan menjadi informasi jabatan dengan
menggunakan metode tertentu.
 Tujuannya untuk menyediakan informasi jabatan
sebagai fondasi/dasar bagi program manajemen
kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pengawasan.

4
Sifat dari Analisis Jabatan
 Definisinya : Prosedur untuk menetapkan
tugas & tuntutan ketrampilan dari suatu
jabatan dan orang macam apa yang akan
dipekerjakan untuk itu.
 Melalui analisis jabatan diperoleh informasi:
aktivitas kerja, perilaku manusia, mesin-alat-
perlengkapan-bantuan kerja yang digunakan,
standar kinerja, konteks jabatan & tuntutan
manusiawi
Lanjutan...
 Kegunaan dari Informasi analisis jabatan :
perekrutan & seleksi, kompensasi, penilaian
kinerja, pelatihan dan memastikan pengangkatan
yg lengkap atas semua tugas
 Langkah-langkah dalam analisis jabatan :
Identifikasi pemakaian atas informasi, meninjau
informasi latar belakang, pilih posisi untuk
dianalisis, analisa, klarifikasi informasi dengan
pemegang jabatan, dikembangkan.
Analisa Jabatan: untuk mengetahui
- Tuntutan fisik dan mental yang harus dimiliki
contoh wartawan :mampu bekerja dalam
tekanan deadline
- Kapan target pekerjaan harus dicapai
- Dimana pekerjaan harus dilakukan
- Bagaimana pekerja melakukan pekerjaannya
- Mengapa pekerjaan tsb harus dilakukan
- Kwalifikasi yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan tertentu
Manfaat Analisa Jabatan?

 Analisis penyusunan kepegawaian:


Informasi pekerjaan.
 Desain organisasi : menganalisis
elemen, menyusun posisi org.
 Redesain pekerjaan : untuk
meningkatkan metode pek.,
mengurangi kesalahan, eliminasi yang
tidak perlu, perbaikan kinerja.
Manfaat Analisa Jabatan?
 Telaah dan Perencanaan Kerja
 Suksesi Manajemen
 Pelatihan dan pengembangan
 Jalur karir
 Kriteria seleksi
 Evaluasi pekerjaan
 SOP
PEMANFAATAN INFORMASI
JABATAN • Analisis beban kerja
PERENCANAAN (Analisis kebutuhan pegawai)
PEGAWAI

REKRUTMEN & • Standar kualifikasi


SELEKSI • Kriteria seleksi

PERENCANAAN • Pola karier


HASIL ANJAB KARIER
• PETA JABATAN
PENGANGKATAN • Standar kompetensi
• URAIAN JABATAN
DALAM kerja/jabatan
• SYARAT JABATAN • Penilaian kompetensi
JABATAN

PENILAIAN • Standar kinerja


• Kriteria kinerja
KINERJA
• Evaluasi jabatan
REMUNERASI (Bobot&peringkat jabatan)

DIKLAT • Analisis kebutuhan diklat

10
Analisa Jabatan
Terdapat 2 pendekatan analisa jabatan :
 Orientasi pada Jabatan
Pendekatan yang berorientasi pada informasi
tugas yang harus dilakukan dalam suatu
jabatan
 Orientasi pada Orang
Pendekatan yang berorientasi pada informasi
deskripsi atribut dan kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk suatu jabatan
Orientasi pada Orang
Umumnya ada 4 atribut yang dianalisis:
 Knowledge
what the person knows
 Skill
what the person knows to do
 Ability
person capacity to do something
 Other personal characteristic
Orientasi pada Jabatan
 Fokus pada tugas, dan memberikan informasi tentang
sifat dari tugas yang dilakukan pada pekerjaan. Salah
satu cara untuk melakukan analisis jabatan adalah
menggambarkan tugas-tugas yang dilakukan, atau
memberikan informasi tentang karakteristik tugas.
 Karakteristik menjelaskan fitur-fitur umum yang
melintasi banyak tugas.
 Fungsi jabatan dapat dipecah menjadi beberapa
tingkatan
 Tugas merupakan komponen utama dari jabatan.
Setiap tugas dicapai dengan melakukan satu atau lebih
tugas yang terkait.
Lanjutan...
 Tugas adalah bagian lengkap dari jabatan yang
mencapai suatu tujuan. Tugas dibagi menjadi kegiatan.
 Kegiatan adalah bagian individu yang membentuk
tugas dan dapat dipecah menjadi elemen atau
tindakan.
 Elemen, atau tindakan, merupakan perilaku yang
sangat sederhana.
 Kebanyakan pekerjaan melibatkan beberapa tugas,
masing-masing tugas terkait dengan beberapa tugas,
tugas masing-masing terkait dengan beberapa
kegiatan, dan setiap kegiatan dapat dipecah menjadi
beberapa tindakan. Jenis analisis pekerjaan sering
memberikan laporan yang sangat panjang dan rinci
Application of Job analysis information

Job Description
Job Specification
Job Performance Standards

Source: Wherther & Davis


Lanjutan...
Evaluasi Jabatan PNS
ANJAB

Evaluasi Jabatan

Struktural Fungsional

F-1 F-2 F-3 F-4 F-5 F-6 F-1 F-2 F-3 F-4 F-5 F-6 F-7 F-8 F-9

1. RUANG LINGKUP & DAMPAK 1. PENGETAHUAN & KEAHLIAN


2. PENGATURAN ORGANISASI KLASIFIKASI JABATAN & 2. PENGAWASAN
3. WEWENANG PENYELIAAN NILAI JABATAN 3. PEDOMAN KERJA
4. SIFAT HUBUNGAN (4A) DAN 4. KOMPLEKSITAS
TUJUAN HUBUNGAN (4B)
5. RUANG LINGKUP & DAMPAK
5. KESULITAN DALAM
PERINGKAT JABATAN
6. HUBUNGAN INTERPERSONAL
PENGARAHAN PEKERJAAN
7. TUJUAN HUBUNGAN
6. KONDISI LAIN
8. TUNTUTAN FISIK
9. LINGKUNGAN KERJA

17
Teknik-Teknik Analisa Jabatan

Wawancara

Observasi
pekerjaan
Teknik-teknik
Analisa jabatan

Kuesioner

Pencatatan
Buku karyawan
TEKNIK PENYUSUNAN
ANALISIS JABATAN
DISTRIBUSI HIRAKHI TUGAS

JFU/JFT IV/III/JFT III/II/JFT II/I

“PENYIAPAN BAHAN” “RANCANGAN” “RANCANGAN FINAL” “PENETAPAN”


(kumpulan data/ (naskah/isian formulir,dll) (Koreksian naskah,/ancangan, dll) (Pedoman, Rencana,dll)
Informasi,dll)

20
BUTIR INFORMASI JABATAN
No Identitas Jabatan Uraian Jabatan Syarat Jabatan
Pangkat dan Golongan
1 NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
Ruang
2 Kode Jabatan Bahan Kerja Pendidikan
3 Unit Kerja Jabatan Alat Kerja Kursus/Pelatihan
LETAK DALAM
4 Hasil Kerja Pengalaman Kerja
STRUKTUR
5 Ikhtisar Jabatan Tanggung Jawab Pengetahuan
6 Wewenang Keterampilan
7 Korelasi Jabatan Bakat Kerja
8 Kondisi Lingkungan Kerja Temperamen Kerja
9 Keadaan/Resiko Bahaya Minat Kerja
10 Upaya Fisik
11 Kondisi Fisik
12 Fungsi Pekerja
21
IDENTITAS JABATAN
 Nama Jabatan
 Kode Jabatan
 Unit Kerja
 Kedudukan dalam Struktur
 Ikhtisar Jabatan

22
NAMA JABATAN
 Ringkas
 Substantif
 Jelas dan dapat memberikan pengertian
yang tepat bagi pembaca
 Penamaan JFU dapat dirumuskan
berdasarkan:
◦ Bahan (Pengumpul, Pengadministrasi)
◦ Alat (Operator)
◦ Hasil (Penyusun, Pengonsep)
◦ Proses (Pemroses, Pengolah)
23
KODE JABATAN
 Kode jabatan merupakan kode yang dibuat
untuk memudahkan pengadministrasian
jabatan.
 Pengkodean Jabatan harus menggunakan
format kode yang seragam.

24
UNIT KERJA
 Mencerminkan tempat atau letak
keberadaan suatu jabatan
contoh:
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki unit kerja
Sekretariat Utama (Es. I), Biro Umum (Es. II), Bagian
Persuratan (Es. III)
Unit Kerja Eselon IV tidak dituliskan karena jabatan yang
dianalisis adalah jabatan struktural eselon IV

25
KEDUDUKAN DALAM
STRUKTUR
 Mencerminkan posisi Kepala Dinas
jabatan apakah jabatan
struktural atau non-
struktural (Sesuai SOTK)
 Menggambarkan
Sekretaris Kepala
kedudukan: Dinas
◦ Atasan langsung
◦ Atasan dari Atasan
langsung Kepala Suba Bagian
◦ Jabatan yang dianalisis Kepegawaian dan
◦ Jabatan lain yang memiliki Umum
atasan langsung yang sama
 Jabatan yang dianalisis
diberi tanda (diarsir) Pengumpul Data Pengelola Data
Kepegawiaan Kepegawaian

26
IKHTISAR JABATAN
 Merupakan cerminan uraian jabatan dalam bentuk ringkas
 Memberikan gambaran umum tentang kompleksitas jabatan
 Digambarkan dalam satu kalimat, yang mencerminkan:
◦ Apa yang dikerjakan (what)
◦ Bagaimana cara mengerjakan (how)
◦ Mengapa/untuk apa dikerjakan (why)
Manajerial:
Memimpin dan melaksanakan objek kerja (What)
berdasarkan/sesuai dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)
Fungsional:
Melaksanakan objek kerja (What) berdasarkan/sesuai
dengan..... (How) agar/untuk/sebagai...(Why)

27
CONTOH IKHTISAR JABATAN
1, CONTOH Ikhtisar Jabatan Kasubdit Analisis dan Klasifikasi Jabatan :
 Memimpin dan melaksanakan inventarisasi dan analisis jabatan, evaluasi
dan klasifikasi jabatan , pemanfaatan hasil analisis dan pengembangan
jabatan serta pemanfaatan informasi dan peta jabatan sesuai dengan
peraturan dan ketentuan perundangan yang berlaku agar instansi pusat
dan daerah mempunyai persepsi yang sama dalam penerapan standar
jabatan.

2. CONTOH Ikhtisar Jabatan Kepala Seksi Analisis Jabatan :


 Memimpin dan melaksanakan tugas penyiapan bahan petunjuk dan
bimbingan teknis pelaksanaan analisis jabatan,pemanfaatan hasil analisis
jabatan/informasi jabatan,pengembangan jabatan dan pemanfaatan peta
jabatan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku untuk
mendukung pelaksanaan tugas Subdit berjalan efektif.

28
CONTOH IKHTISAR JABATAN
1, CONTOH Ikhtisar Jabatan Pengolah Data Jabatan :
 Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengolahan data
hasil bimtek dan workshop sesuai ketentuan yang berlaku
agar dapat dipergunakan sesuai dengan kegiatan yang telah
dilaksanakan untuk pelaporan pelaksanaan kegiatan

2. CONTOH Ikhtisar Jabatan Pengadministrasi Kinerja :


 Melaksanakan tugas administrasi persuratan dan penyiapan
kebutuhan alat tulis kantor sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku untuk mendukung pelaksanaan
pencapaian kinerja direktorat.

29
URAIAN JABATAN
 Uraian Tugas
 Bahan Kerja
 Alat Kerja
 Hasil Kerja
 Tanggung Jawab
 Wewenang
 Korelasi Jabatan
 Kondisi Lingkungan Kerja
 Keadaan Resiko Bahaya

30
URAIAN TUGAS
 Tugas adalah upaya pokok dalam memproses
bahan kerja dengan menggunakan peralatan
tertentu menjadi suatu hasil kerja
 Ditulis dg menggunakan kalimat aktif dan
menggambarkan tindak kerja (berawalan “me”)
 Tahapan kerja (proses) adalah langkah-langkah
(kegiatan) yang dituliskan secara berurutan
dari awal hingga akhir pelaksanaan tugas

31
STRUKTUR PENYUSUNAN
TUGAS

HOW?
• Tindak Kerja + • Tujuan
• Obyek Kerja • Pedoman/ Acuan
pelaksanaan
tugas
• Prosedur
• Waktu/ Periode • Hasil yang
Pelaksanaan dicapai
• Perangkat
WHAT? WHY?

32
FORMULA PENULISAN
URAIAN TUGAS
TINDAK KERJA (W) + OBYEK KERJA TEKNIS
OPERASIONAL (H) + berdasarkan / sesuai
dengan … sebagai / agar / untuk … (W)
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN
STRUKTURAL : “POAC” + TUGAS TEKNIS
(sesuai Tusi) + TUGAS LAIN
LINGKUP URAIAN TUGAS JABATAN
FUNGSIONAL : TUGAS TEKNIS (sesuai TuSi
atasan langsungnya) + MEMBUAT LAPORAN +
TUGAS LAIN

33
CONTOH KATA KERJA UNTUK
TUGAS MANAJERIAL

Aspek Kata Kerja yang digunakan


Planning •Merencanakan
Organizing •Mengarahkan/ Memberi Petunjuk/ Membimbing
•Membagi Tugas
Actuating •Membina Bawahan
Controlling •Mengevaluasi
•Memeriksa Hasil Kerja Bawahan
•Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan

34
DISTRIBUSI FUNGSI MENEJEMEN TUGAS MENEJERIAL
MENURUT TINGKAT MENEJEMEN (TM)
Menyusun Kebijakan
KATA KERJA UNTUK TUGAS TUGAS MENEJERIAL
1.
2. Merumuskan Sasaran
3. Mengendalikan TM
4. Mengkoordinasikan
ESELON I 5. Mengarahkan
6. Membina
7. Mengevaluasi
8. Melaporkan TT
1. Merumuskan Program Kerja TM
2. Mengkoordinasikan
3. Membina
ESELON II 4. Mengarahkan
5. Mengevaluasi

TUGAS-TUGAS TEKNIK (TT)


6. Melaporkan
TT
1. Merencanakan Operasional TM
2. Mendistribusikan Tugas
3. Memberi Petunjuk
4. Menyelia
ESELON III 5. Mengevaluasi
6. Melaporkan
TT

1. Merencanakan Kegiatan TM
2. Membagi Tugas
3. Membimbing
4. Memeriksa
ESELON IV 5. Mengevaluasi
6. Melaporkan

TT
35
CONTOH URAIAN TUGAS DIREKTUR
STANDARDISASI DAN KOMPETENSI JABATAN.

36
CONTOH URAIAN TUGAS DIREKTUR
STANDARDISASI DAN KOMPETENSI JABATAN

 Merumuskan program kerja Direktorat Standardisasi dan


Kompetensi Jabatan berdasarkan rencana strategis Kedeputian
bidang Pengembangan Kepegawaian sebagai pedoman pelaksanaan
tugas
 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di lingkungan Direktorat
Standardisasi dan Kompetensi Jabatan sesuai dengan program yang
telah ditetapkan dan kebijakan pimpinan agar target kerja tercapai
sesuai rencana;
 Membina bawahan di lingkungan Direktorat Standardisasi dan
Kompetensi Jabatan dengan cara mengadakan rapat/pertemuan dan
bimbingan secara berkala agar diperoleh kinerja yang diharapkan;
 Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Direktorat
Standardisasi dan Kompetensi Jabatan sesuai dengan tugas, tanggung
jawab, permasalahan dan hambatan serta ketentuan yang berlaku
untuk ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas
Lanjutan..

 Menyusun konsep pedoman / petunjuk


teknis pelaksanaan standardisasi dan
kompetensi jabatan berdasarkan peraturan
dan ketentuan yang yang berlaku untuk
pedoman instansi pusat dan daerah dalam
penyusunan informasi dan klasifikasi jabatan
 Melaksanakan sosialisasi pedoman / petunjuk
teknis Pelaksanaan standardisasi dan
kompetensi jabatan berdasarkan peraturan
dan ketentuan yang berlaku agar terdapat
kesamaan persepsi dan komitmen
Lanjutan..
 Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di
lingkungan Direktorat Standardisasi dan
Kompetensi Jabatan dengan cara membandingkan
antara Program kerja dan kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan
rencana kerja yang akan dating
 Menyusun laporan pelaksanaan tugas di lingkungan
Direktorat Standardisasi dan Kompetensi Jabatan
sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan
secara berkala sebagai akuntabilitas kinerja
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis

39
CONTOH URAIAN TUGAS SUB DIREKTORAT
ANALISIS DAN KLASIFIKASI JABATAN

40
CONTOH URAIAN TUGAS SUB DIREKTORAT
ANALISIS DAN KLASIFIKASI JABATAN
 Menyusun rencana operasional di lingkungan Sub Direktorat
Analisis dan Klasifikasi Jabatan berdasarkan program kerja
Direktorat Standardisasi dan Kompetensi Jabatan serta
petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
 Mendistribusikan tugas kepada bawahan dilingkungan Sub
Direktorat Analisis dan Klasifikasi Jabatan sesuai dengan tugas
pokok dan tanggungjawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
 Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di
lingkungan Sub Direktorat Analisis dan Klasifikasi Jabatan sesuai
peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
 Menyelia pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Sub
Direktorat Analisis dan Klasifikasi Jabatan secara berkala sesuai
dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai
target kinerja yang diharapkan 41
Lanjutan..
 Menyusun konsep petunjuk dan bimbingan teknis
pelaksanaan inventarisasi dan analisis jabatan,evaluasi dan
klasifikasi jabatan serta standardisasi kompetensi manajerial
jabatan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
sebagai bahan pimpinan dalam pengambilan keputusan .
 Merumuskan pengembangan jabatan, informasi dan peta
jabatan berdasarakan peraturan dan ketentuan yang berlaku
untuk dijadikan acuan intansi dalam mengembangkan jabatan
 Melaksanakan pemanfaatan hasil analisis jabatan yang berupa
informasi jabatan sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku untuk bahan standardisasi jabatan
 Melaksanakan bimbingan teknis pelaksanaan inventarisasi,
analisis,evaluasi dan klasifikasi, serta standardisasi
kompetensi manajerial jabatan sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku untuk menyamakan persepsi
instansi dalam penyusunan standar jabatan 42
Lanjutan..
 Mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Direktorat
Analisis dan Klasifikasi Jabatan dengan cara
membandingkan antara rencana operasional dengan
tugas tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan
laporan kegiatan dan perbaikan kinerja dimasa yang
akan datang yang akan datang
 Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub
Direktorat Analisis dan Klasifikasi Jabatan sesuai
dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala
sebagai akuntabilitas Sub Direktorat Analisis dan
Klasifikasi Jabatan;
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
pimpinan baik lisan maupun tertulis
43
CONTOH URAIAN TUGAS
SEKSI ANALISIS JABATAN

44
CONTOH URAIAN TUGAS SEKSI ANALISIS JABATAN
 Merencanakan kegiatan Seksi Analisis Jabatan
berdasarkan Rencana Operasional Subdit Analisis
Jabatan dan Klasifikasi Jabatan serta ketentuan yang
berlaku yang telah ditentukan untuk pedoman
pelaksanaan tugas.
 Membagi tugas kepada bawahan dilingkungan Seksi
Analisa Jabatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
 Membimbing pelaksanaan tugas bawahan dilingkungan
Seksi Analisa Jabatan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan agar pekerjaan berjalan tertib dan
lancar.
 Memeriksa hasil kerja bawahan di lingkungan Seksi
Analisis Jabatan sesuai dengan prosedur dan peraturan
yang berlaku agar terhindar dari kesalahan. 45
Lanjutan..
 Menyiapkan bahan penyusun petunjuk dan
bimbingan teknis pelaksanaan analisis jabatan sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku agar
penyusunan konsep petunjuk dan bimbingan teknis
oleh Subdit tugas berjalan tertib dan lancar.
 Menyiapkan bahan pemanfaatan analisis jabatan
serta informasi dan peta jabatan sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar.
 Menyiapkan bahan pengembangan jabatan sesuai
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku agar
perumusan jabatan berjalan efektif.
46
Lanjutan..
 Mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkungan
Seksi Analisis Jabatan dengan cara
mengidentifikasi hambatan yang ada dalam
rangka perbaikan kinerja dimasa mendatang.
 Menyusun laporan pelaksanaan tugas di
lingkungan seksi Seksi Analisis Jabatan sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
untuk pertanggungjawaban dan rencana yang
akan datang.
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh pimpinan baik lisan maupun
tertulis. 47
CONTOH URAIAN TUGAS
PENGANALISIS JABATAN

48
CONTOH URAIAN TUGAS PENGANALISIS JABATAN

 Mengumpulkan data dan nama jabatan dari berbagai


unit kerja/organisasi/instansi pemerintah pusat dan
daerah sesuai prosedur dan petunjuk pimpinan untuk
bahan analisis.
 Mengelompokkan nama dan data jabatan yang sama
berdasarkan macam, jenis, dan sifat jabatan untuk
memudahkan dalam pengolahan data jabatannya.
 Melaksanakan interview dan observasi lapangan bila
diperlukan kepada unit kerja/organisasi/instansi
pemerintah pusat dan daerah untuk melengkapi data
jabatan yang masih kurang informasinya sebagai bahan
penyempurnaan perumusan uraian jabatan.

49
Lanjutan..
 Menginventarisasi nama jabatan dan mencocokkannya
dengan data jabatan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya.
 Menganalisis data jabatan sesuai prosedur dan metode
analisis jabatan untuk bahan penyusunan informasi jabatan
 Menyusun nama jabatan berdasarkan uraian yang telah
dibuat dan menyajikan informasi jabatan untuk bahan
penyusunan program bagi yang membutuhkan.
 Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai ketentuan yang
berlaku sebagai pertanggungjawaban.
 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan, baik lisan maupun tertulis.

50
BAHAN KERJA
 Adalah masukan yang diproses dengan
tindak kerja (tugas) menjadi hasil kerja
 Bahan kerja dapat diolah menjadi hasil
kerja, jika ada perangkat kerja (alat kerja)
contoh:
◦ Surat masuk (untuk diagendakan)
◦ Peraturan, Referensi atau buku (untuk penyusunan
materi bintek)

51
ALAT KERJA
 Sarana yang dipergunakan untuk mengolah
bahan kerja menjadi hasil kerja
 Alat kerja tidak terbatas pada sarana materiil,
dapat juga berupa peraturan, pedoman,
prosedur kerja atau acuan lain yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas
Contoh:
◦ Stetoskop digunakan dokter dalam memeriksa
pasien
◦ Peraturan Kepala BKN nomor 12 tahun 2011
digunakan oleh Analis Kepegawaian untuk
melaksanakan Analisis Jabatan

52
HASIL KERJA
 Hasil kerja adalah suatu produk berupa
barang, jasa (pelayanan) atau informasi
yang dihasilkan dari suatu proses
pelaksanaan tugas
 Hasil kerja dapat diperoleh bila ada
sesuatu yang diolah (bahan kerja)

53
TANGGUNG JAWAB
 Adalah kewajiban yang melekat pada
jabatan, yang terkait dengan benar atau
salahnya pelaksanaan tugas.
 Tanggung jawab jabatan dapat meliputi
tanggung jawab terhadap:
◦ Bahan kerja (Kerahasiaan data)
◦ Alat Kerja (Kelengkapan peralatan kerja)
◦ Hasil Kerja (Keakuratan laporan)
◦ Proses Kerja (Kesesuaian pelaksanaan tugas
terhadap peraturan/SOP)

54
WEWENANG
 Adalah hak pemegang jabatan untuk memilih
alternatif dalam mengambil keputusan/
tindakan yang diakui secara sah oleh semua
pihak
 Wewenang dapat terkait dengan:
◦ Bahan Kerja (a.l: Mengembalikan bahan kerja yang
tidak sesuai)
◦ Alat Kerja (a.l:Melakukan pemeliharaan perangkat
kerja yang digunakan)
◦ Hasil Kerja (a.l:Menyebarluaskan informasi yang
dihasilkan kepada orang lain)
◦ Proses Kerja (a.l:Menetapkan prosedur kerja)

55
KORELASI JABATAN
 Korelasi jabatan adalah hubungan kerja
yang dilakukan antara jabatan terkait
dengan jabatan lain dalam konteks
pelaksanaan tugas
 Hubungan jabatan dapat berupa:
◦ Hubungan Vertikal (atasan dengan bawahan)
◦ Hubungan Horizontal (hubungan dengan
jabatan yang setara)
◦ Hubungan Diagonal (hubungan dengan jabatan
yang lebih tinggi di organisasi yang berbeda)

56
KONDISI LINGKUNGAN KERJA
 adalah keadaan tempat bekerja yang merupakan
konsekwensi keberadaan pemegang jabatan dalam
melaksanakan tugas jabatan.
 Kondisi Lingkungan Kerja suatu jabatan meliputi:
◦ Tempat Kerja
◦ Suhu
◦ Udara
◦ Keadaan Ruangan
◦ Letak
◦ Keadaan Tempat Kerja
◦ Penerangan
◦ Suara
◦ Getaran

57
KEADAAN RESIKO BAHAYA
 Kemungkinan resiko bahaya ditentukan
dari keberadaan pegawai terkait dengan:
◦ lingkungan pekerjaan,
◦ penanganan bahan,
◦ proses yang dilakukan,
◦ penggunaan perangkat kerja,
◦ hubungan jabatan dan
◦ penanganan produk yang diberikan.
 Kemungkinan resiko bahaya bisa bersifat
fisik atau mental
58
SYARAT JABATAN
 Pangkat dan  Keterampilan
Golongan Ruang  Bakat Kerja
 Pendidikan  Temperamen Kerja
 Kursus/Pelatihan  Minat Kerja
◦ Penjenjangan  Upaya Fisik
◦ Teknis
 Kondisi Fisik
 Pengalaman Kerja  Fungsi Pekerja
 Pengetahuan

59
PANGKAT / GOLONGAN
RUANG
 Pangkat dan golongan ruang minimal yang
dipersyaratkan untuk menduduki suatu
jabatan.
 Contoh pangkat/golongan ruang pada
operator komputer : Pengatur, II/b.

60
PENDIDIKAN
 Pendidikan formal minimal yang
dipersyaratkan untuk menduduki suatu
jabatan.
 Contoh pendidikan pada operator
komputer : SLTA.

61
PELATIHAN
 Pelatihan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan manajerial dan
non manajerial, seperti kemampuan di
bidang manajerial, teknis tertentu, dan
pengetahuan lainnya sesuai dengan syarat
pekerjaan dengan memperhatikan fungsi
pekerjaannya.
 Contoh pelatihan pada operator komputer :
◦ Penjenjangan : -
◦ Teknis : Komputer
62
PENGALAMAN KERJA
 Pengalaman Kerja merupakan
pengembangan pengetahuan, ketrampilan
kerja, sikap mental, kebiasaan mental dan
fisik yg tidak diperoleh dari pelatihan
tetapi diperoleh dari dari masa kerja
sebelumnya dalam kurun waktu tertentu.

63
PENGETAHUAN
 Pengetahuan merupakan akumulasi hasil
proses pendidikan formal atau informal
yang dimanfaatkan oleh PNS di dalam
pemecahan masalah, daya cipta serta
dalam pelaksanaan tugas pekerjaan.
 Contoh pengetahuan kerja pada operator
komputer : pengetahuan mengenai
program-program komputer.

64
KETERAMPILAN
 Keterampilan merupakan tingkat
kemampuan dan penguasaan teknis
operasional PNS dalam suatu bidang tugas
pekerjaan tertentu.
 Contoh keterampilan kerja pada operator
komputer : keterampilan mengetik,
keterampilan teknik menyiapkan dan
memelihara perangkat komputer,
keterampilan mencetak data.

65
BAKAT KERJA
 Bakat kerja merupakan kapasitas khusus
atau kemampuan potensial yang
disyaratkan bagi seseorang untuk dapat
mempelajari, memahami beberapa tugas
atau pekerjaan.

66
JENIS BAKAT KERJA
◦ G : Intelegensi
◦ V : Bakat Verbal
◦ N : Bakat Numerik
◦ S : Bakat Pandang Ruang
◦ P : Bakat Pencerapan Bentuk
◦ Q : Bakat Ketelitian
◦ K : Koordinasi Motorik
◦ F : Kecekatan Jari
◦ M : Kecekatan Tangan
◦ E : Koordinasi Mata-Tangan-Kaki
◦ C : Kemampuan membedakan warna
67
TEMPERAMEN
 Temperamen kerja merupakan syarat
kemampuan penyesuaian diri yang harus
dipenuhi sesuai dengan sifat pekerjaan.

68
JENIS TEMPERAMEN KERJA
◦ D (DCP) : Directing-Control-Planning
◦ F (FIF) : Feeling-Idea-Fact
◦ I (INFLU) : Influencing
◦ J (SJC) : Sensory & Judgmental Criteria
◦ M (MVC) : Measurable and Verifiable Criteria
◦ P (DEPL) : Dealing with People
◦ R (REPCON) : Repetitive and Continuous
◦ S (PUS) : Performing under Stress
◦ T (STS) : Set of Limits,Tolerance and Other
Standards
◦ V (VARCH) : Variety and Changing Conditions

69
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
Kode Penjelasan Illustrasi
D Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang mencakup kegiatan
menerima tanggung jawab untuk berunding, mengorganisir,
kegiatan memimpin, memimpin, mengawasi,
mengendalikan atau merumuskan atau mengambil
merencanakan keputusan akhir
F Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan yang menuntut kreativitas,
dengan kegiatan yang mengandung pengungkapan diri atau imajinasi
penafsiran perasaan (Feeling),
Gagasan (Idea), atau fakta (Fact)
dari sudut pandangan pribadi
I Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan dimana pemangkunya
untuk pekerjaan-pekerjaan melakukan pemberian motivasi,
mempengaruhi orang laing terkait meyakinkan orang lain atau
pendapat, sikap atau berunding
pertimbangan mengenai gagasan

70
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
(2)
Kode Penjelasan Illustrasi
J Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
pada kegiatan pembuatan pelaksanaannya melibatkan
kesimpulan, penilaian atau penginderaan (rangsangan) dari
pembuatan keputusan satu atau beberapa indera
berdasarkan kriteria rangsangan manusia.
indera atau pertimbangan pribadi
M Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang
dengan kegiatan pengambilan melaksanakan tugas-tugas terkait
kesimpulan, pembuatan dengan evaluasi data, nilai, angka-
pertimbangan atau pembuatan angka .
keputusan berdasar kriteria yang
dapat diukur atau diuji
P Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang menuntut
dalam berhubungan dengan orang hubungan dengan orang lain
lain lebih dari hanya penerimaan dalam situasi komunikasi yang
dan pemberian instruksi intens/mendalam
71
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
(3)
Kode Penjelasan Illustrasi
R Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang tugas-
diri dengan kegiatan yang tugasnya dilaksanakan secara
berulang atau secara terus- rutin yang tidak memberikan
menerus melakukan kegiatan variasi atau kesempatan untuk
yang sama sesuai dengan membuat pertimbangan
perangkat prosedur, urutan pribadi
atau kecepatan tertentu
S Kemampuan menyesuaikan Jabatan-jabatan yang
diri untuk bekerja dengan mengandung bahaya atau
ketegangan jiwa tanpa resiko sampai ke tingkat yang
kehilangan ketenangan berarti, ketegangan jiwa, atau
walaupun jika berhadapan membutuhkan konsentrasi
dengan keadaan darurat kritis, intens secara terus menerus
tidak biasa atau bahaya.

72
TABEL ILUSTRASI TEMPERAMEN
(4)
Kode Penjelasan Illustrasi
T Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
dengan situasi yang menghendaki tugas/pekerjaan yang harus
pencapaian dengan tepat menurut dilaksanakan dengan tepat,
batas-batas/indikator/kriteria, cermat, terperinci atau dengan
toleransi atau standar-standar sangat teliti dalam penggunaan
tertentu bahan, pekerjaan terkait dengan
angka, penyiapan catatan atau
inspeksi
V Kemampuan menyesuaikan diri Jabatan-jabatan yang memiliki
untuk melaksanakan berbagai tugas-tugas yang beragam/
tugas yang sering berganti dari berbeda baik secara teknologi,
tugas yang satu ke tugas yang prosedur, lingkungan kerja, atau
lainnya, yang berbeda sifatnya syarat mental/fisik dalam
tanpa kehilangan efisiensi atau pelaksanaannya.
ketenangan diri

73
MINAT KERJA
 Minat kerja merupakan kecenderungan
memiliki kemauan, keinginan, dan
kemampuan untuk melaksanakan tugas
pekerjaan dengan baik berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki.
 Menggunakan teori karier/kepribadian
Holland.

74
JENIS MINAT KERJA
Pilihan untuk melakukan
• Realistik Aktifitas-aktifitas yang memerlukan manipulasi eksplisit,
teratur atau sistematik terhadap obyek/alat/benda/mesin
• Investigatif Aktifitas yang memerlukan penyelidikan observasional,
simbolik dan sistematik terhadap fenomena dan kegiatan
ilmiah
• Artistik Aktifitas yang sifatnya ambigu, kreatif, bebas dan tidak
sistematis dalam proses penciptaan produk/karya bernilai
seni
• Sosial Aktifitas yang bersifat sosial atau memerlukan keterampilan
berkomunikasi dengan orang lain
• Kewirausahaan Aktifitas yang melibatkan kegiatan pengelolaan/manajerial
untuk pencapaian tujuan organisasi
• Konvensional Aktifitas yang memerlukan manipulasi data yang eksplisit,
kegiatan administrasi, rutin dan klerikal.
75
KESESUAIAN MINAT KERJA

NO Tipe Kepribadian Karakteristik Kesesuaian


1. Realistik : kegiatan fisik Stabil, kokoh, Mekanik, dl.
praktis
2. Investigatif: berfikir, Analitis, orisinal, Ilmuan/peneliti,
pemahaman serba ingin tahu, dll
mandiri
3. Sosial : menolong, Ramah, Pekerja sosial,
membantu orang lain kooperatif, guru,konselor,
pengeertian dll
4. Convensional : teratur, Praktis, tdk Arsiparis,
pasti, dll imanigatif, manager, dll
kaku,dll
5. Kewirausahaan : kegiatan Konfiden, PR, dll
verbal Ambisius, energik,
dll
6. Artistik : tidak teratur, tdk Imaginatif,idealis, Musisi,
pasti,dll tdk praktis,dll reporter,dll

76
UPAYA FISIK
 Upaya fisik merupakan penggunaan organ
fisik meliputi seluruh bagian anggota tubuh
dalam pelaksanaan tugas jabatan.
 Contoh upaya fisik pada operator
komputer antara lain :
◦ Duduk
◦ Melihat
◦ Bekerja dengan jari

77
JENIS UPAYA FISIK
 Berdiri  Memegang
 Berjalan  Bekerja dengan jari
 Duduk  Meraba
 Mengangkat  Berbicara
 Membawa  Mendengar
 Mendorong  Melihat
 Menarik  Ketajaman jarak jauh
 Memanjat  Ketajaman jarak dekat
 Menyimpan imbangan/mengatur  Pengamatan secara mendalam
imbangan  Penyesuaian lensa mata
 Menunduk  Melihat berbagai warna
 Berlutut  Luas
 Membungkuk
 Merangkak
 Menjangkau

78
KONDISI FISIK
 Adalah persyaratan spesifik dari pekerjaan yang
terkait dengan kondisi fisik pegawai.
 Sedapat mungkin penentuan kondisi fisik
didasarkan pada penelitian empirik, karena
persyaratan fisik yang tidak relevan/sesuai dapat
mengarah pada diskriminasi pegawai.
 Kondisi fisik meliputi:
◦ Jenis Kelamin
◦ Umur tertentu yang disyaratkan
◦ Tinggi badan tertentu
◦ Berat badan tertentu
◦ Postur tubuh
◦ Penampilan

79
FUNGSI PEKERJA
Fungsi Terhadap Data Fungsi Terhadap Fungsi Terhadap
Orang Benda
D0 Memadukan O0 Menasehati B0 Memasang (instalasi)
D1 Mengkoordinasikan O1 Berunding B1 Mengerjakan presisi
D2 Menganalisa O2 Mengajar B2 Mengontrol mesin
D3 Menyusun O3 Menyelia B3 Menjalankan mesin
Mengerjakan dengan
D4 Menghitung O4 Menghibur B4
perkakas
Membandingkan/
D5 O5 Mempengaruhi B5 Melayani mesin
Mencocokkan
Memasukkan/
D6 Menyalin O6 Berbicara (Informasi) B6 mengeluarkan barang
ke/dari mesin
O7 Melayani B7 Memegang
O8 Menerima Instruksi
80
TERIMA KASIH

81

Você também pode gostar