Você está na página 1de 19

ASKEP

DIABETES MELITUS

KELOMPOK 3
PENGERTIAN

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronik


yang kompleks yang melibatkan kelainan
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan
berkembangnya komplikasi makrovaskular dan
neurologis (Riyadi & Sukarmin, 2008

KEP 2016
Etiologi

 Pada Diabetes tipe I: Pada Diabetes tipe II


Penyebab resistensi
O Ditandai dengan insulin dan gangguan
adanya kerusakan sel- sekresi insulin pada
sel beta pankreas, diabetes tipe ini
yang sebenarnya tidak begitu
jelas, tetapi faktor yang
mungkin disebabkan banyak berperan antara
oleh kombinasi dari lain:
faktor genetik, Kelainan genetik, Usia
imunologi dan Gaya hidup stress, Pola
mungkin lingkungan. makan yang salah,
Obesitas
KBN 2016
Klasifikasi Diabetes Melitus
1. Tipe 1 (juvenile onset dan tipe denpenden insulin) 5-10%
kejadian.
•Akibat disfungsi autoimun dengan kerusakan sel-sel beta.
•Idiopatik, tidak diketahui sumbernya.
2. Tipe 2 (onset maturity dan nondependen insulin) : 90-95%
kejadian.
•Obesitas, herediter dan lingkungan sering dikaitkan dengan
penyakit ini. Awitan terjadi di segala usia biasanya > 30 tahun.
•Cenderung meningkat pada usia > 65 tahun.
•Mayoritas penderita obesitas dapat mengendalikan kadar
glukosa darah melalui penurunan berat badan.

KEP. 2016
NEXT..

3. Diabetes Gestasional (GDM)

Dikenali pertama kali selama kehamilan dan mempengaruhi


4% dari semua kehamilan. Faktor resiko yaitu usia tua, etnik,
obesitas, multiparitas, riwayat keluarga dan riwayat
gestasional dahulu. Karena terjadi peningkatan sekresi
berbagai hormon yang mempunyai efek metabolik terhadap
toleransi glukosa maka kehamilan adalah suatu keadaaan
diabetogenik.

KBN 2016
Manifestasi Klinis
Gejala awal pada penderita DM adalah ;
O Poliuria (peningkatan volume urine)
O Polidipsia (peningkatan rasa haus)
O Polifagia (peningkatan rasa lapar)
O Rasa lelah dan kelemahan otot
Gejala lain yang muncul;
o Peningkatan angka infeksi
o Kelainan kulit gatal-gatal, bisul
o Kelainan ginekologis
o Kesemutan rasa baal akibat neuropati
o Kelemahan tubuh
o Penurunan energi metabolik
o Luka yang lama sembuh
o Laki-laki dapat terjadi impotensi, ejakulasi dan dorongan
seksualitas menurun
o Mata kabur

KBN 2016
Komplikasi
Menurut Price & Wilson (2006), komplikasi DM dibagi dalam 2
1. Komplikasi Metabolik Akut
O Hyperglikemia.
O Hiperglikemia, hiperosmolar, koma nonketotik (HHNK)
O Hipoglikemia (reaksi insulin, syok insulin) terutama
komplikasi terapi insulin.
2. Komplikasi Kronik Jangka Panjang
o Mikroangiopati
o Makroangiopati

KBN 2016
Data Penunjang Diagnostik
Penentuan diagnosa D.M adalah dengan pemeriksaan Gula
darah , menurut Sujono & Sukarmin (2008) antara lain:
O Gula darah puasa (GDO) 70-110 mg/dl
O Gula darah 2 jam post prondial <140 mg/dl
O Gula darah sewaktu < 140 mg/dl
O Tes toleransi glukosa oral (TTGO).
O Tes toleransi glukosa intravena (TTGI)
O Glycosetat hemoglobin
O C-Pepticle 1-2 mg/dl
O Insulin serum puasa

KBN 2014
Penatalaksanaan
1. Diet
O Tujuan utama penatalaksanaan diet pada DM
adalah
O Mencapai dan kemudian mempertahankan kadar
glukosa darah mendekati kadar normal.
O Mencapai dan mempertahankan lipid mendekati
kadar yang optimal.
O Mencegah komplikasi akut dan kronik.
O Meningkatkan kualitas hidup.

KBN 2016
Next..
2. Olah raga
O Latihan jasmani teratur 3-4 kali tiap minggu selama + ½ jam.
Adanya kontraksi otot akan merangsang peningkatan aliran
darah dan penarikan glukosa ke dalam sel.
3. Penyuluhan Kesehatan
Informasi yg perlu diberikan :
O Patofisiologi sederhana: definisi diabetes , batas-batas kadar
glukosa darah dan efek terapi insulin ,makanan dan stress
O Pendekatan terapi : cara pemberian insulin,
O Dasar-dasar diit,
O Pemantauan kadar glukosa darah, keton urin.
O Pengenalan, penanganan dan pencegahan: hipoglikemia
hiperglikemia.
O Informasi pragmatis: dimana membeli dan menyimpan
insulin, kapan bagaimana cara menghubungi dokter.
KBN 2016
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian

A. Identitas
Nama, usia (DM Tipe 1 Usia < 30 tahun. DM Tipe 2 Usia > 30
tahun, cenderung meningkat pada usia > 65 tahun), jenis
kelamin, status, agama, alamat, tanggal MRS, diagnosa masuk
DLL.
B. Keluhan utama
Kondisi hiperglikemi, Kondisi hipoglikemi, Riwayat penyakit
sekarang, Riwayat kesehatan dahulu, Riwayat kesehatan
keluarga
C. Pemeriksaan Fisik
Aktivitas dan Istirahat, Sirkulasi, Integritas ego, Eliminasi,
Makanan dan cairan, Neurosensori, Pernapasan, Seksualitas,
Penyuluhan
KBN 2016
Diagnosa Keperawatan
O Defisit nutrisi
O Keletihan berhubungan
O Gangguan integritas kulit
O Resiko ketidakseimbangan cairan

KBN 2016
INTERVENSI
 Diagnosa Defisit nutrisi
1.Observasi
O Identifikasi status nutrisi
O Identifikasi alergi dan intoleransi maknan
O Identifikasi makanan yang disukai
O Idntifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
O Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
O Monitor asupan makanan
O Monitor berat badan
O Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
2. Teraupetik
O Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
O Fasilitas, menentukan pedoman diet
O Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
O Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

KBN 2016
NEXT..
O Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
O Berikan suplemen makanan , jika perlu
O Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogatik jika
asupan oral dapat di toleransi
3.Edukasi
O Anjurkan posisi duduk, jika mampu
O Ajarkan diet yang diprogramkan
4.Kolaborasi
O Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makanan, jika perlu
O Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan jika perlu

KBN 2014
NEXT..
 Diagnosa Keletihan
1.Observasi
O Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
O Monitor kelelahan fisik dan emosional
O Monitor pola dan jam tidur
O Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
2.Teraupetik
O Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya,
suara, kunjungan)
O Lakukan latihan rentan gerak pasif dan/ atau aktif
O Berikan aktivitas distraksi yang
O menenangkan
O Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan

KBN 2016
Next..
3. Edukasi
O Anjurkan tirah baring
O Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
O Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelahan tidak
berkurang
O Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4. Kolaborasi
O Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan
 Diagnosa Gangguan integritas kulit
1. Observasi
O Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan
sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban, suhu
lingkungan ekstrim, penurunan mobilitas)
KBN 2016
Next..
2. Teraupetik
O Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
O Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
O Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare
O Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit kering
O Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive
O Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
3. Edukasi
O Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotion)
O Anjurkan minum air yang cukup
O Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
O Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
O Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
O Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada di luar rumah
O Anjurkan mandi dan menggunakan sabun secukupnya

KBN 2016
Next..
 Diagnosa Resiko ketidakseimbangan cairan
1.Observasi
O Monitor status hidarasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan nadi,
akral, pengisian kapiler)
O Monitor berat badan harian
O Monitor berat badan sebelum dan sesudah dialisis
O Monitor hasil pemerikasaan laboratorium
O Monitor status hemodinamik
2. Teraupetik
O Catat intake-output dan hitung balans cairan 24 jam
O Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
O Berikan cairan intravena, jika perlu
3. Kolaborasi
O Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu

KBN 2016
TERIMAKASIH

Você também pode gostar