Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GIGI
• Enamel
• Dentin
• Sementum
• Ruang Pulpa
• Saluran Akar
• Pada permukaan lingual dibawah mylohyoid ridge dari premolar – ramus ascendens
• Tampak radiolusen dengan pola trabekula yang jarang
10. External obliqua ridge
• Penebalan tulang pada permukaan bukal dari regio molar – ramus ascendens
• Radiopak memanjang yang kadang-kadang superimposed dengan apeks
geligi molar
11. Processus coronoideous
• Bagian dari ramus mandibula, tempat perlekatan m. temporalis
• Tampak radiopak tebal pada distal M3 RA yang superimposed dengan
tuber maksila
FASE GELIGI PERGANTIAN
FASE GELIGI PERGANTIAN
FORAMEN INSISIVUS
FORAMEN MENTALE
Adanya gigi kelebihan yang pada keadaan normal seharusnya tidak
ada
Gigi yang kelebihan terdapat pada :
* Regio Insisivus disebut Mesiodens
* Regio M1, M2 disebut Paramolar
* Regio M3 disebut Distomolar
Paramolar
Mesiodens Distomolar
Yaitu tidak adanya benih gigi sehingga jumlah gigi seluruhnya
berkurang.
Etiologi : * faktor keturunan
* gangguan keseimbangan kelenjar indokrin
Lebih sering terjadi pada gigi permanen
Hypodontia Oligodontia
(Agenisi pada satu gigi) (Agenisi pada beberapa gigi)
A. Macrodontia
Adalah suatu keadaan dimana ukuran lebar mahkota gigi lebih
besar dari pada ukuran yang normal.
ada 2 macam makrodontia :
* Murni : yaitu ukuran gigi lebih besar dari normal, ukuran rahang
normal.
* Relatif : yaitu ukuran gigi normal dan ukuran rahang lebih kecil
B. Microdontia
adalah suatu keadaan dimana ukuran lebar gigi lebih kecil dari
ukuran gigi normal
Yaitu penggabungan dari 2 benih gigi tumbuh menjadi 1 gigi.
- Klinis tampak 1 gigi dengan mahkota yang lebar.
Dapat terjadi pada gigi sulung dan gigi permanen
- Radiografik terlihat bentuk & ukuran gigi yang besar mulai dari
mahkota sampai apikal, dan mempunyai 2 saluran akar & 2
ruang pulpa
Yaitu 1 benih gigi yang tumbuh membelah membentuk 2 mahkota.
- Klinis tampak 1 gigi dengan mahkota yang lebar.
- Radiografik terlihat 1 gigi dengan mahkota lebar dan 1 saluran akar
yang lebar
Yaitu suatu keadaan dimana akar dari 2 gigi menjadi 1 mulai dari c.e.j.
sampai apikal / sementum melekat jadi 1.
Sering terjadi pada M3 RA dan distomolar.
Yaitu suatu perubahan bentuk gigi dimana bentuk gigi menjadi
panjang, bagian akar terlihat pendek & ruang pulpa melebar &
meluas.
Biasanya terjadi pada gigi molar, dapat melibatkan
1 gigi atau beberapa gigi pada 1 sisi unilateral atau bilateral
Radiografik:
• terlihat ruang pulpa yang meluas kedaerah mahkota.
Mengevaluasi :
1. Tulang yg ada/tersisa
2. Kondisi alveolar crest
3. Furcation involvement
4. Pelebaran ligamen periodontal
5. Faktor lokal
6. Rasio panjang akar – mahkota
7. Keadaan anatomi
8. Keadaan patologis
KETERBATASAN RADIOGRAFIK
1. Gambaran 2 dimensi
- defek tulang overlap dg dinding tulang
- overlap struktur gigi → hanya tampak
interproksimal
2. Destruksi tulang tampak lebih ringan
3. Tidak menunjukkan hub jaringan keras – lunak
4. Pengukuran tinggi alveolar crest dr CEJ tdk valid
untuk gigi overeruption dan severe atrition
Radiografi yang dianjurkan :
1. Bitewing (vertikal/horisontal)
2. Periapikal (paralel)
1. Periodontitis
a) Mild periodontitis
b) Moderate periodontitis :
• Hilang bukal/lingual cortical plate
• Horizontal bone loss (mild, moderate, severe)
• Vertical bone loss
a) Severe periodontitis
Furcation involvement
Abses periodontal
3. Aggressive periodontitis
a) Localized aggressive periodontitis (I dan M1)
b) Generalized aggressive periodontitis (>2 gigi, tidak
selalu I dan M1)
Furcation involvement RA
- Furcation involvement RB
- Vertical bone loss
Bone loss pd gigi miring
Abses periodontal