Você está na página 1de 92

Anatomi Fisiologi

Kehamilan

Liliek Pratiwi, M.KM


Definisi Kehamilan
Kehamilan : suatu peristiwa
bertemunya sel telur dan sel
sperma hasil dari pertemuan
itu akan bernidasi di dalam
rahim selama beberapa waktu
dan tumbungkembang
menjadi bayi
Kehamilan
Kehamilan dari mulai konsepsi sampai permulaan
persalinan
Dibagi dalam trimester, tiap trimester 13 mg/ 32bln
Lama kehamilan 280 hr/ 40 mg/ 10 bln komariah/
8 bulan kalender
Trimester I 12 mg pertama
Trimester II, minggu ke 13 – mg 27 ( 15 mg )
Trimester III, minggu 28 – 40 ( 13 mg )
• Kehamilan matur (cukup bulan)
berlangsung kira-kira 40 minggu (280 hari)
dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari)
• Kehamilan yang berlangsung antara 28
dan 36 minggu disebut kehamilan
prematur,
• Bila lebih dari 43 minggu disebut
kehamilan postmatur.
• Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi
menjadi:
a. Kehamilan trimester pertama: 0-14
minggu
b. Kehamilan trimester kedua: 14-28 minggu
c. Kehamilan trimester ketiga: 28-42 minggu
ISTILAH – ISTILAH
DALAM KEHAMILAN
Gravida : Sedang Hamil
Nulli Gravida : Belum pernah Hamil
Primi gravida : Ibu Pertama kali hamil
Multi Gravida : Hamil lebih Dari 2 Kali
Viabellitas : Kapasitas Untuk Hidup Diluar
Uterus
Parturien : Berada dalam proses persalinan
Grande Multi Gravida : Kehamilan lebih Dari
4x
ISTILAH – ISTILAH
DALAM JUMLAH KELAHIRAN
Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan
bayi yang mampu hidup
Primipara adalah wanita yang pernah 1 kali melahirkan
bayi yang telah mencapai tahap mampu hidup
 Multipara adalah wanita yang telah melahirkan 2 janin
viabel atau lebih
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan
bayi 6 kali atau lebih
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan
5 orang anak atau lebih
 Great Grandemultipara adalah seorang wanita yang
telah melahirkan bayi yang sudah viable 10 kali atau lebih
 Hasi akhir  Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik
yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik
bagi ibu maupun janin.

 Kode 5 digit untuk menulis riwayat (GTPAL):


G (Gravida)  Jumlah kehamilan
T (Kehamilan Term)  Jumlah kehamilan cukup
bulan 38-42 minggu.
P (Para)  melahirkan
A (Aborsi) Jumlah aborsi spontan dan/elektif)
L (Living)  Jumlah anak yang hidup saat ini
AKSI HIPOTALAMUS-HIPOFISIS-OVARIUM
 Kadar estrogen dan progesteron meningkat.
 Maturasi folikel dan pelepasan ovum tidak terjadi.
 Siklus menstruasi berhenti/tidak haid (amenore).
 Setelah implantasi, ovum yang dibuahi dan vili
korionik memproduksi hCG.
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
1) Uterus
 Ukuran Uterus akan membesar pada bulan –
bulan pertama dibawa pengaruh esterogen
dan progesteron yang kadarnya meningkat
 Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar,
sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu
sebesar telur angsa.
 Pada 16 minggu sebesar kepala bayi, dan
semakin membesar sesuai dengan usia
kehamilan
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30
gram menjadi 1. 000 gram pada akhir bulan
2) Posisi Rahim dalam Kehamilan
Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada
dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai
memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
 Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih
mengisi rongga abdomen kanan atau kiri
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
3) Vaskularisasi
 Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam
diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya,
pembuluh darah vena mengembang dan
bertambah
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
4) Serviks Uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi
lunak , kondisi ini yang disebut dengan tanda
Goodell.
 Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus.
 Oleh karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan
ini disebut dengan tanda Chadwick
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
5) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus
luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta
yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen
dan progesteron.
6) Vagina dan Vulva
 Oleh karena pengaruh esterogen dan
progesteron, terjadi hipervaskularisasi pada vagina
dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat
lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut
dengan Tanda Chadwick
VAGINA DAN
Perubahan Anatomi dan
VULVA Fisiologis Selama Kehamilan
 Tanda Chadwick  warna ungu kebiruan akibat pada
mukosa vagina dan serviks  vaskularisasi (minggu 6-
8).
 Leukore  rabas/cairan vagina yang kenal berwarna
keputihan-keabuan, bau tidak enak, tidak gatal atau
mengandung darah  stimulasi estrogen &
progesteron.
 PH sekresi vagina lebih asam (4-6,5)  rentan infeksi
jamur (diet tinggi gula).
 Edema & varises vulva  relaksasi dinding pembuluh
darah dan uterus, kongesti.
 Struktur eksterna membesar  vaskularisasi, hipertrofi
perinium, deposit lemak.
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
7) Sistem KardioVaskuler
 Jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap
menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung
(cardiac output) meningkat sampai 30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6
minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 16-28 minggu.
 Oleh karena curah jantung yang meningkat,
maka denyut jantung pada saat istirahat juga
meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit
menjadi 80-90 kali/menit).
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
 Peningkatan curah jantung selama kehamilan
kemungkinan terjadi karena adanya perubahan
dalam aliran darah ke rahim.
 Janin yang terus tumbuh, menyebabkan
dapat lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada
akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima
dari seluruh darah ibu.
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
8) Sistem Urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat.
Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat
(sampai 30-50%), yang puncaknya pada usia kehamilan
16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada
saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat
penekanan rahim yang membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal ketika
berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini
semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu
wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika
mencoba untuk
berbaring/tidur
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
9) Sistem GastroIntestinal mengalami rasa panas
Rahim yang semakin (heartburn) dan sendawa,
membesar akan menekan yang kemungkinan terjadi
rectum dan usus bagian karena makanan lebih
bawah, sehingga terjadi lama berada di dalam
sembelit atau konstipasi. lambung dan karena
Sembelit semakin berat relaksasi sfingter di
karena gerakan otot di kerongkongan bagian
dalam usus diperlambat bawah yang
oleh tingginya kadar memungkinkan isi
progesteron. lambung mengalir
 Wanita hamil sering kembali ke kerongkongan.
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
• Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium
untuk pembentukkan tulangnya dan ini terjadi
ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan
untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan
kebutuhan kalsium mencapai 70%dari diet
biasanya.
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
• Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan
karena kadar glukosa darah ibu sangat
berperan dalam perkembangan janin, dan
berpuasa saat kehamilan akan memproduksi
lebih banyak ketosis yang dikenal dengan
“cepat merasakan lapar” yang memungkinkan
berbahaya pada janin
Sistem pencernaan
Bulan pertama adanya perasaan eneg karena
kadar estrogen dan HCG meningkat
Sebagian wanita adanya peningkatan sekresi
saliva
Setelah trimester I terjadi peningkatan nafsu
makan
Peningkatan produksi progesteron menyebabkan
hilangnya tonus ototdan turunnya peristaltik
menyebabkan konstipasi pada bumil
Fungsi hati mengalami perubahan
Adanya keluhan ibu hamil yang merasa tidak
nyaman pada abdomen karena adanya
perubahan intra abdomen
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
10) Sistem Metabolisme
 Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk
pembentukkan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester
terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium
sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan.
 Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari
diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan
karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam
perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan akan
memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan
“cepat merasakan lapar” yang memungkinkan berbahaya
pada janin
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
11) Kulit
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan
dan menyebabkan robeknya serabut elastis di
bawah kulit, sehingga menimbulkan striae
gravidarum/striae lividae.
Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya
pada hidraamnion dan gemeli, dapat terjadi
diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada
linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut
linea nigra. adanya vasodilatasi kulit
menyebabkan ibu mudah berkeringat.
Important please…
Striae lividae garis2 yg warnanya biru pada
kulit, krn merupakan striae yg masih baru (primi)
Striae albicans  striae lividae yg menjadi putih
mengkilat dan meninggalkan bekas seperti
parut/cicatrix (pada multi)
Kulit
• Chloasma Gravidarum:
• Penggelapan kulit biasa terjadi selama 16
minggu usia kehamilan.
• Lesi kehamilan dpt menhilang setelah
melahirkan namun dpt muncul lagi selama
kehamilan berikutnya.
• Lesi muncul pada batang hidung, kedua pipi,
bibir atas, dahi
11) Kulit/Sistem Integumen
Perubahan yang umumnya terjadi
Peningkatan ketebalan kulit dan lemak
Hiperpigmentasi karena peningkatan kadar
melanosit stimulating hormon ( Msh) yang
dihasilkan oleh pituitary anterior
Cloasma gravidarum terjadi 50-70 % ibu
hamil dimulai setelah kehamilan 16 mg
Penggelapan Niple, Areola,Aksila dan Vulva
Lanjutan……………………………………..

Linea nigra Mulai bulan ke 3


Strie yang kadang menimbulkan
sensasi gatal Pada 50-90 % ibu hamil
Pertumbuhan rambut dan kuku
Percepatan aktifitas kelenjer keringat
dan sebasea
Kerapuhan/ kelemahan pada jaringan
elastis kutaneus
Linea Alba  garis hitam yg
terbentang dari symphisis sampai
pusat, pada saat kehamilan,
warnanya akan menjadi hitam.
Linea Nigra  garis yg terbentang di
tengah-tengah atas pusat ke atas
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
12) Payudara

1.Selama kehamilan payudara bertambah besar,


tegang dan berat.
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi
kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
4. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu.
5. Kalau diperas akan keluar air susu jolong
(kolostrum) berwarna kuning
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
13) Sistem Pernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena
meningkatnya ruang rahim dan pembentukkan hormon
progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit
berbeda dari biasanya.
 Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam
karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin
dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak
membesar.
Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak
darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan
darah (kongesti)
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
14) IMT dan BB
Pertambahn berat badan ibu hamil
menggambarkan status gizi selama hamil.
Jika terjadi kelambatan dalam penambahan
berat
badan ibu, ini dapt mengindikasikan adanya
malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-
uterin Growth Retardation-IUGR).
Perubahan Anatomi dan Fisiologis
Selama Kehamilan
• Postur & cara berjalan berubah
(bergoyang)  perubahan tubuh
dan berat badan.
• Rasa tidak nyaman (nyeri
punggung) struktur ligamentum &
otot tulang belakang mendapat
tekanan berat.
• Pembesaran dimensi panggul 
relaksasi ringan & peningkatan
mobilitas sendi panggul.
• Pemisahan otot rektus abdominalis
(trimester 3)  otot perut
meregang & sedikit kehilangan
tonus otot.
Tanda Pasti (+) Hamil
• Tanda pasti kehamilan menurut Hani, dkk (2010) terdiri
atas hal-hal berikut ini:
• 1. Gerakan Janin dalam Rahim
• Gerakan janin ini harus dapt diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada
usia kehamilan sekitar 20 minggu.
• 2. Denyut Jantung Janin
• Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan
menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya
dopler). Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
Gejala presumptif (Tidak Pasti)
kehamilan
Gejala presumptif (Tidak Pasti) kehamilan yang
meliputi:Amenorea, mual dan muntah, ngidam, singkope,
sering miksi, konstipasi.
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukkan folikel de graaf dan ovulasi sehingga
menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat
dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid
terakhir (HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan
usia kehamilan dan persalinan.
Tetapi, amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit
kronik tertentu, tumor pituitary, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan
emosional seperti ketakutan akan kehamilan.
Gejala presumptif (Tidak Pasti)
kehamilan
b. Mual (nausea) dan Muntah (emesis)
 Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan
menimbulkan mual muntah yang terjadi
terutama pada pagi hari yang disebut morning
sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih
fisiologis, tetapi bila terlampau sering dapat
menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut
dengan hiperemesis gravidarum.
Gejala presumptif (Tidak Pasti)
kehamilan
• Hiperemesis Gravidarum
vomitus/muntah dalam kehamilan yg
berkembang sedemikian luas sehingga
menjadi efek sistemik, dehidrasi dan
penurunan BB
Umumny terjadi pada primigravida, mola
hidatidosa, diabetes dan kehamilan
ganda/gemeli akibat peningkatan kadar HCG
HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Hormon yg diproduksi selama kehamilan,
hormon ini hadir dalam darah dan dikeluarkan
oleh sel plasenta.
Hormon ini merupakan indikator yg dideteksi
oleh alat tes kehamilan melalui air seni.
Fungsi: menjaga rahim dgn merangsang produksi
progesteron(menyiapkan rahim utk kehamilan)
Peningkatan hormon ini akan menyebabkan
mual, pusing pada bumil
Lanjutan Gejala presumptif (Tidak
Pasti) kehamilan
• c. Ngidam (mengingini makanan tertentu)
• Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam
sering terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan
dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
• d. Syncope (pingsan)
• Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan syncope atau pingasan.
• Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat
yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
Lanjutan Gejala presumptif (Tidak
Pasti) kehamilan
E. Pigmentasi kulit
• Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih
dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
Lanjutan Gejala presumptif (Tidak
Pasti) kehamilan
F. Epulis
• Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi
pada triwulan pertama k. Varises atau
penampakkan pembuluh darah vena Pengaruh
esterogen dan progesteron menyebabkan
pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita
yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di
sekitar genetalian eksterna, kaki dan betis serta
payudara. Penampakkan pembuluh darah ini
dapat hilang setelah persalinan.
Tanda-tanda Mungkin
Perut membesar
Uterus membesar terjadi perub. Dlm bentuk,
konsistensi rahim
Tanda hegar: pembuluh darah dalam serviks
bertambah dan krn terjadinya edema dari serviks dan
hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks sehingga serviks
menjadi lunak.
Tanda Chadwick: pembuluh darah dinding vagina
bertambah shingga warna selaput lendirnya biru
Tanda Piscaseek: pertumbuhan uterus tdk rata
Tanda Ballottement: teraba benjolan keras
Perubahan Anfis Kehamilan Dilihat dari
Per-Trimester
Trimester 1
• Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan
warna pada vulva, vagina dan serviks menjadi
lebih merah agak kebiruan/keunguan.
• pHvulva dan vagina mengalami peningkatan
dari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita
hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina.
• Tanda Goodell yaitu perubahan konsistensi
serviks menjadi lebih lunak dan kenyal
Trimester 1
• Pembesaran dan penebalan uterus
disebabkan adanya peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
hyperplasia & hipertropi otot, dan
perkembangan desidua.
• Dinding-dinding otot menjadi kuat dan
elastis, fundus pada serviks mudah fleksi
disebut tanda Mc Donald.
Trimester 1

• Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar


sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12
minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada
minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi
pada istmus uteri membuat istmus menjadi
panjang dan lebih lunak yang disebut tanda
Hegar.
Trimester 1 (12 mg pertama)

• Sejak trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami


kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak nyeri.
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama
kehamilan. Pematangan folikel baru juga ditunda.
Tetapi pada awal kehamilan, masih terdapat satu
corpus luteum gravidarum yang menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron. Folikel ini akan berfungsi
maksimal selama 6-7 minggu, kemudian mengecil
setelah plasenta terbentuk
Trimester 2 (minggu ke 13 – mg 27 ( 15 mg )
• Hormon estrogen dan progesteron terus
meningkat dan terjadi hipervaskularisasi
mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah
alat genetalia membesar. Peningkatan
sensivitas ini dapat meningkatkan keinginan
dan bangkitan seksual, khususnya selama
trimester dua kehamilan.
• Peningkatan kongesti yang berat ditambah
relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus
dapat menyebabkan timbulnya edema dan
varises vulva. Edema dan varises ini biasanya
membaik selama periode pasca partum.
Trimester 2 (minggu ke 13 – mg 27 ( 15 mg )
• Pada akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami
pembesaran tidak lagi cukup tertampung dalam rongga
pelvis sehingga uterus akan naik ke rongga abdomen. Pada
trimester kedua ini, kontraksi uterus dapat dideteksi
dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi yang tidak teratur
dan biasanya tidak nyeri ini dikenal sebagai kontraksi
Braxton Hicks, muncul tiba-tiba secara sporadik dengan
intensitas antara 5-25 mmHg.
• Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk
dan menggantikan fungsi corpus luteum gravidarum
Perbedaan Kontraksi Palsu/Braxton Hicks
dengan Kontraksi akan melahirkan

Kontraksi akan
Kontraksi Braxton Hicks: melahirkan:
Biasanya tdk melebihi satu Rasa kontraksi lebih
atau dua kali dalam masa
sejam teratur
Beberapa kali sehari Lebih tahan lama
Lazimnya berhenti bila Lebih menyakitkan
beraktivitas
Jadi pergilah berjalan jika Lebih panjang dan
duduk lebih berkala
Lebih sakit
Trimester 3
• Dinding vagina mengalami banyak perubahan
sebagai persiapan untuk persalinan yang
seringnya melibatkan peregangan vagina.
Ketebalan mukosa bertambah, jaringan ikat
mengendor,dan sel otot polos mengalami
hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume
sekresi vagina yang berwarna keputihan dan
lebih kental.
Trimester 3
• Pada minggu-minggu akhir kehamilan,
prostaglandin mempengaruhi penurunan
konsentrasi serabut kolagen pada serviks.
Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.
Trimester 3
• Otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi
sehingga segmen bawah uterus akan melebar
dan menipis, hal itu terjadi pada masa-masa akhir
kehamilan menjelang persalinan.
• Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen
bawah yang tipis disebut lingkaran retraksi
fisiologis.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester
I,
Trimester II, Trimester III
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
a) Perdarahan Pada Kehamilan Muda
• Pada kehamilan muda sering dikaitkan dengan
kejadian abortus/misscarriage/ early
pregnancy loss.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(1) Abortus
• Abortus adalah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan.
• Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(a) Abortus Imminens (threatened)
• Suatu abortus imminens dicurigai bila terdapat
pengeluaran vagina yang mengandung darah,
atau perdarahan pervaginam pada trimester
pertama kehamilan.
• Suatu abortus iminens dapat atau tanpa disertai
rasa mules ringan, sama dengan pada waktu
menstruasi atau nyeri pinggang bawah.
• Perdarahan pada abortus imminens seringkali
hanya sedikit, namun hal tersebut berlangsung
beberapa hari atau minggu.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(b) Abortus Insipien (inevitable)
• Merupakan suatu abortus yang tidak dapat
dipertahankan lagi ditandai dengan pecahnya
selaput janin dan adanya pembukaan serviks.
• Pada keadaan ini didapatkan juga nyeri perut
bagian bawah atau nyeri kolik uterus yang
hebat.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(c) Abortus Incompletus (incomplete)
• Adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa yang tertinggal dalam uterus.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(d) Abortus Completus (complete)
• Pada abortus completus semua hasil konsepsi
sudah dikeluarkan. Pada penderita ditemukan
perdarahan sedikit, osteum uteri telah
menutup, dan uterus sudah banyak mengecil.
Selain ini, tidak ada lagi gejala kehamilan dan
uji kehamilan menjadi negatif.
• Pada Pemeriksaan USG didapatkan uterus
yang kosong.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(e) Missed Abortion
• Adalah kematian janin berusia sebelum 20
minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan
selama 8 minggu atau lebih.
(f) Abortus Habitualis (habitual abortion)
• Adalah abortus spontan yang terjadi
berturutturut tiga kali atau lebih. Pada umumnya
penderita tidak sukar menjadi hamil, namun
kehamilannya berakhir sebelum 28 minggu.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(2) Kehamilan ektopik
• Adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan
sel telur telah dibuahi tidak menempel pada
dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari
95% kehamilan ektopik berada di saluran telur
(tuba Fallopii).
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(3) Mola hidatidosa
• Adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak
wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir
seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik. Secara makroskopik,
molahidatidosa mudah dikenal yaitu berupa
gelembung-gelembung putih, tembus pandang,
berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa millimeter sampai 1 atau 2 cm.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester I (0
– 12 minggu)
(4) Demam Tinggi
• Ibu menderita demam dengan suhu tubuh
>38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
• Penanganan demam antara lain dengan
istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II
(13 – 28 minggu)
a) Bayi kurang bergerak seperti biasa
• Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal
3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan
gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika
bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan
IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah
tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin
didalam kandungan
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II
(13 – 28 minggu)
b) Selaput kelopak mata pucat
• Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr% pada
trimester II. Anemia pada trimester II
disebabkan oleh hemodilusi atau pengenceran
darah. Anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
(28-40 minggu)
a) Perdarahan Pervaginam
• Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak
normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang
tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan
semacam ini berarti plasenta previa.
• Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu
segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri interna.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
(28-40 minggu)
• Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana
keadaan plasenta yang letaknya normal,
terlepas dari perlekatannya sebelum janin
lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28
minggu.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
(28-40 minggu)
b) Penglihatan Kabur
• Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat
menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
(28-40 minggu)
c) Bengkak di muka atau tangan
• Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami
bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang
setelah beristirahat atau meletakkannya lebih
tinggi.
• Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah
serius jika muncul pada permukaan muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain.
• Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
(28-40 minggu)
d) Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
• Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban.
Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai
dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah
normal.
• Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda
persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya
tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung
antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga
memudahkan terjadinya infeksi.
Perubahan psikologis pada kehamilan
trimester I
• Hasrat seksual pada trimester pertama sangat
bervariasi.
• Ada beberapa wanita mengalami peningkatan
hasrat seksual, tetapi secara umum merupakan
waktu terjadinya penurunan libido.
• Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh
keletihan, nausea, depresi, payudara membesar
dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran dan masalah
lain yang merupakan hal normal terjadi pada
trimester pertama
Perubahan psikologis pada kehamilan
trimester II
Perubahan psikologis pada kehamilan trimester
II dapat dibagi menjadi dua fase:
1. Prequickening (Sebelum adanya pergerakan
janin yang dirasakan ibu)dan
2. Postqiuckening (setelah adanya pergerakan
janin yang dirasakan oleh ibu)
Perubahan psikologis pada kehamilan
trimester II
1) Fase Prequickening
• Selama akhir trimester pertama dan masa
prequickening pada trimester kedua, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di
dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini.
• Proses yang terjadi dalam masa pengevalusian kembali
ini adalah perubahan identitas dari penerima kasih
sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang
(persiapan menjadi seorang ibu).
• Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi ibu
hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang
memberikan kasih sayang kepada anak yang akan
dilahirkannya
Perubahan psikologis pada kehamilan
trimester II
2) Fase Postquickening
• Trimester kedua sebagai periode kesehatan yang baik,
yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas
dari segala ketidaknyaman yang normal dialami saat
hamil dan Pergerakan bayi yang dirasakan membantu
ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah individu
yang terpisah dari dirinya.
• Hal ini menyebabkan perubahan fokus pada bayinya.
Pada saat ini, jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan
karena perhatian utama adalah kesejahteraan janin
Perubahan psikologis pada kehamilan
trimester III
• Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan.
• Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya
sebagai makhluk
• yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kelahiran
sang bayi. Perasaan waswas mengingat bayi dapat lahir
kapanpun, membuatnya berjaga jaga dan memperhatikan
serta menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
• Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi hal yang
mengingatkan keberadaanya bayi.
• Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan
kehidupannya sendiri seperti apakah bayinya akan lahir
normal
Asuhan keperawatan selama masa hamil
1. Prenatal care: trend dan isu.
2. Evaluasi awal kehamilan.
3. Evaluasi selama kehamilan
4. Obat-obatan selama kehamilan
5. Nutrisi pada masa kehamilan.
6. Pendidikan kesehatan untuk orang tua dan kehamilan.
7. Persiapan melahirkan.
8. Dinamika keluarga ada masa hamil  Psikologi aspek dari
kehamilan
9. Nutrisi pada ibu hamil
10. Asuhan keperawatan
Daftar Pustaka
Hani, ummi.dkk.2011.Asuhan Kebidanan pada
kehamilan fisiologis. Jakarta: Salemba Medika
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Memahami
Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Arcan.
Winkjosastro.2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah, Ai yeyeh & Lia Yulianti. 2010.Asuhan
Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta: Trans
Info Media.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Você também pode gostar