Você está na página 1de 45

LOGO

Travelling Medicine Dalam


Pelaksanaan International Health
Regulation

Oleh:
Dr. Lucky Tjahjono, Mkes.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Makassar
Sistematika

Latar Belakang
Peningkatan
Kapasitas Dalam
Traveling MedIcine Pelayanan
Kesehatan Primer

IHR 2005 CERTIVICATE IN


TRAVEL
HEALTH
(CTH)

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Latar Belakang
 Pertumbuhan Turis  Resiko Penyakit Tidak
internasional diatas 4% dan MenularMabuk Perjalanan,
mencapai 982 Juta pada Altitude Sickness, Jet-Lag,
tahun 2011.
 Penyakit Menular
 Para Pejalan terdiri dari :
 Bisa dicegah dgn Vaksinasi
Tourism, busnis, Belajar ke
(Meningitis, Yellow Fever,
LN, Penelitian, berkunjung ke
Hepatitis dll)
Teman dan Famili,
“ecotourism”, Petualangan,  Tidak Bida Dicegah dgn Vaksinasi
medical tourism, Menjalankan (Malaria, SARS, Diare)
Misi, dan Penanggulangan
Bencana (Kemanusiaan)  The global traveler is looking for
 Resiko Penularan Penyakit new conquest, and such travelers
need travel health advice before
dan Penyebaran Wabah  spending time in foreign climates
Global and environment.
 Dokter TM  memahami  Vaccination in one of the major
Epidomiologi penyakit secara success of medical science as a
Global, Regional dan Lokal public health intervention with
Medical Geography massive impact on national and
global health

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Data Wisatawan Mancanegara ke Indonesia
tahun 2004 - 2010

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Ruang Lingkup TM

 Epidemiology of health  Prevention of illness and


risks among various accidents in travelers, e.g.
by education,
groups of travelers,
immunization, medication
including migrants,
 Diagnosis, clinical
refugees
management and therapy
 Aspects of adventure of travel and migration
travel, e.g. diving, associated disease
effects of high altitude
 Self-therapy abroad,
 Travel related aspects including travel kit
of occupational and
 Impact of travel on host
military medicine
countries

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Disease Directory – Traveling Medicine

Information for travelers about specific diseases


which can affect them while traveling. Note: For
travel recommendations by specific regions,  Mumps
please see Destinations.  Murray Valley Encephalitis virus
African Tick-Bite Fever
 Pertussis (Whooping Cough)
African Trypanosomiasis (African Sleeping
Sickness)  Plague
American Trypanosomiasis (Chagas Disease)  Pneumococcal Disease
Avian Flu (Bird Flu) (Streptococcus pneumoniae)
Chikungunya  Polio
Dengue  Rabies
Diphtheria
 Rift Valley Fever
Flu (Influenza)
 Routine Vaccines
HIV
Hand, Foot, and Mouth Disease  Rubella
Hepatitis A  Scabies
Hepatitis B  Schistosomiasis
Hepatitis C  Tetanus
Hepatitis E
 Tick-borne Encephalitis
Japanese Encephalitis
 Tuberculosis (TB)
Leptospirosis
Malaria  Typhoid Fever
Measles  West Nile virus
Meningococcal Disease (Neisseria  Yellow Fever
meningitidis)
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Immunization for Travelers

Three primary categories Mandatory Vaccines


(WHO) of travel- related Vaccines that are legally
vaccination requirements
:
mandated and for which
1.Mandatory official documentation
2.Routine needs to be given when
3.Selective use for seeking entry to a
travelers
Country, example :
1.Yellow fever virus
vaccine in “at risk country”
2.Meningococcal
meningitis quadrivalent
type A,C,Y,W-135 for
drluckyman60@gmail.com
Candidate pilgrims to
drluckyman60@gmail.com
Routine Vaccination

 Routine childhood The benefits included :


immunization recommended
Protection of travelers
in national vaccination
programs (poliomyelitis,
against visited country’s
tetanus, diphtheria, pertussis, associated disease
measles, mumps, rubella, Protection of travelers
hepatitis B and H influenza against disease when they
type b. return home
 Reviewing and updating the
Protection of the host
anticipated travelers routine
vaccinations at the pre travel
country’s population against
assessment provides a exposure to infectious
number of benefits. disease from the traveler.
Increasing herd immunity
in the travelers country

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
PEMILIHAN VAKSIN

 Evaluasi riwayat  Menentukan Risk Benefit


Ratio efek samping
Immunisasi Pejalan  Efek samping atau Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi
 Rincian Perjalanan
(KIPI) perlu dipertimbangkan
 Lama tinggal 
 Menentukan  Pemberian Simultan
Penyakit yg dpt  Riwayat allergi
dicegah Vaksin  Efek samping Vaksin Hidup
 Menentukan sisa (mis Yellow Fever) jk
waktu sblm bersamaan dgn Vaksin
Influenza
berangkat
 Kehamilan
 Vaksinasi Jamaah Haji
 Vaksin Meningitis-> Tetravalen
Konjugat
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
 Vaksin Influenza (Tidak Wajib)
Perjalanan dgn Populasi TTT

 Traveling with Children


 Chronic Disease
 Cruise Ship
 Extended Stay/Study Abroad
 Immune-Compromised Travelers
 Pregnant Women
 Mission/Disaster Relief
 Visiting Friends or Family

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
KONSULTASI PRA-PERJALANAN

Topik edukasi yang dapat diberikan


antara lain:
pencegahan penyakit (diare, malaria,
penyakit menular seksual,dll.)
penyakit karena kondisi lingkungan
(panas, dingin, ketinggian)
jet lag dan mabuk perjalanan
travel medical kits,
dan sebagainya.
KONSULTASI PRA-PERJALANAN

Pengetahuan yang penting dikuasai oleh


tenaga kesehatan sehubungan dengan hal ini
antara lain:
 medical geography
 distribusi dan epidemiologi penyakit infeksi
 kondisi-kondisi tertentu dalam perjalanan
(misalnya problem ketinggian (high
altitude), jet lag, mabuk perjalanan,
temperatur tinggi dan sebagainya)
 Risiko khusus (seperti bencana alam,
terorisme dan konflik senjata juga perlu
diperhatikan  akhir-akhir ini banyak
insiden terjadi di daerah wisata dengan turis
asing sebagai korban
Negara-Negara Tujuan Medical Tourism

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
5 Negara Tujuan Utama Medical Tourism dan
Peran “Sponsor”

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Tourism dengan IHR

The purpose and scope of “IHR” are to prevent, protect against,


control and provide a public health response to the international spread
of disease in ways that are commensurate with and
restricted to public health risks, and which avoid unnecessary
interference with international traffic and trade.
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
International Health Regulation / IHR
(2005) ?
IHR (2005) ADALAH PERATURAN KESEHATAN
INTERNASIONAL YANG “DISEPAKATI DAN MENGIKAT” HAK & KEWAJIBAN
NEGARA – NEGARA ANGGOTANYA (194 NEGARA) UNTUK
MEMPERKUAT KETAHANAN
MEMBANTU MENYELAMATKAN KEHIDUPAN DARI BERSAMA TERHADAP BERAGAM
PENYEBARAN PENYAKIT SECARA INTERNASIONAL RISIKO – RISIKO KESEHATAN YANG
MELALUI: SAAT INI DIHADAPI DAN
DETEKSI PERISTIWA – PERISTIWA PENYAKIT DAN BERPOTENSI MENYEBAR SECARA
CEPAT.
PENANGGULANGAN RISIKO – RISIKO DAN
KEDARURATAN KESEHATAN “YANG DAPAT
PROSEDUR STANDARD
• Kesepakatan global
BERDAMPAK BURUK yang
PADA secara
KESEHATAN resmi mengikat, untuk
MANUSIA
SISTEM KEWASPADAAN DAN RESPON
melindungi kesehatan
DAN RODA EKONOMI” masyarakat.
DENGAN MENGHINDARI KLB GLOBAL
• Komitmen internasional
HAMBATAN YANG sebagai tanggung jawab & upaya
TIDAK PERLU TERHADAP
MEMPERBAIKI MEKANISME
bersama dalam
“PERJALANAN DAN mencegah
PERDAGANGANpenyebaran penyakit.
SURVEILANS DAN PELAPORAN
• Peralihan IHR 1969  IHR 2005
INTERNASIONAL” INTERNASIONAL
MENGURANGI RISIKO PENYEBARAN PENYAKIT DI MEMPERKUAT KAPASITAS
PINTU – PINTU MASUK INTERNASIONAL SURVEILANS DAN RESPON NASIONAL

drluckyman60@gmail.com
drluckyman60@gmail.co
m
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Rekomendasi

Peningkatan Kapasitas

STANDARISASI :
• Pelatihan -SDM

DOKTER –
• Job Training -Sarana Prasarana
• Simulasi -Pencatatan dan
Pelaporan

Certificate in
-SOP / Administrasi

Traveling
Legal Aspek :
-SK
Dokter Medicine
Pelayanan
Otorita/PDUI
Primer-
-Asosiasi Profesi
-Kemitraan Traveling
Medicine

Kompetensi :
1. Epedimelogi – Medical
Geography
2. Diagnosis, clinical
UJIAN : The Internatioan management and therapy
of travel and migration
Society of Travel Medicine 3. ……..

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Strategi

1 Kebijakan Profesi

2 Komunikasi dan sharing informasi

3 Koordinasi

4 Peningkatan kapasitas SDM

5 Penguatan Jejaring

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
PELAKSANAAN

Traveling Medicine

KOORDINASI & INTEGRASI

Profesi Perguruan Kemenkes RUJUKAN RS


LABORATORIUM
PDUI Tinggi
Dinkes

DUKUNGAN – KERJASAMA
drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Contoh Soal-Ujian Sertifikat TM
1. Apart from malaria, which of the following infects the largest number of persons worldwide?
a. Schistosomiasis
b. Trypanosomiasis
c. Amoebiasis
d. Filariasis
1. The likelihood of a traveler becoming ill is greatest in?
a. India
b. Thailand
c. South Africa
d. Argentina
1. Which of these species is the commonest cause of clinical disease worldwide?
a. Br ucella Abortus
b. Brucella Melitensis
c. Brucella Suis
d. Brucella Canis
1. Mortality from malaria has only been documented in?
a. P falciparum, P malariae and P knowlesi infection
b. P falciparum and P vivax infection
c. P falciparum and P ovale infection
d. All five types
1. Lassa Fever is named after a town in?
a. Nigeria
b. South Africa c. India
d. South America

drluckyman60@gmail.com drluckyman60@gmail.com
Contoh Soal-Ujian Sertifikat TM
16. Port in South East Asia with to be infected is likely
a. T asiatica
b. T solium
c. T saginata
d. Gnathosoma spinger
17. A patient has had a first spontaneous pneumothorax 3 weeks
ago. He plans to fly across the Atlantic. What should you say ti him?
a. Postpone the flight for at least 3 weeks
b. Postpone the flight for 6 months
c. Request oxygen from the airline if heovided flies within one year
d. Fly anytime provided he can walk 50m on the flat without any
discomfort
18. Which of the following do you consider to be the most important
single piece of advice to prevent diarrhea in wilderness backpackers?
a. Bring a fluoroquinolone antibiotic
b. Bring a quantity of oral rehydration solution
c. Only drink surface water in pristine areas
d. Hand wash after urination
19. You can reassure your patient that there is no risk of Shistosomiasis in
a. Avenezuela
b. Vietnam
c. Dominica
d. India
20. The cysts ot cryptosporidium are destroyed or eliminated by
a. Iodine
b. Chlorine
c. Filtration
d. Permenthrin
drluckyman60@gmail.com
DEFINISI KARANTINA

 KARANTINA ADALAH
PEMBATASAN AKTIVITAS ORANG SEHAT
ATAU BINATANG YANG TELAH TERPAJAN
(EXPOSED) KASUS PENYAKIT MENULAR
SELAMA MASA MENULARNYA
(MISALNYA MELALUI KONTAK) UNTUK
MENCEGAH PENYEBARAN PENYAKIT
SELAMA MASA INKUBASI
ABSOLUTE/COMPLETE
QUARANTINE
 PEMBATASAN KEBEBASAN BERGERAK
BAGI MEREKA YANG TERPAJAN THDP
PENYAKIT MENULAR SELAMA PERIODE
YANG BERLANGSUNG TIDAK LEBIH LAMA
DARI MASA INKUBASI TERLAMA
DENGAN SUATU CARA TERTENTU
DENGAN TUJUAN MENCEGAH AGAR
TIDAK TERJADI KONTAK YANG MUNGKIN
MENIMBULKAN PENULARAN KEPADA
MEREKA YANG TIDAK TERPAJAN
MODIFIED QUARANTINE

PEMBATASAN GERAK PARSIAL/SEBAGIAN


DAN SELEKTIF BAGI MEREKA YANG
TERPAJAN YANG PADA UMUMNYA
DILAKUKAN BERDASARKAN CARA
PENULARAN YANG TELAH DIKETAHUI DAN
DIPERKIRAKAN TERKAIT DENGAN BAHAYA
PENULARAN . MISALNYA MELARANG ANAK
CAMPAK UNTUK MASUK SEKOLAH.
TERMASUK DIDALAMNYA : PERSONAL
SURVEILLANCE DAN SEGREGATION
PERSONAL SURVEILLANCE & SEGREGATION

• PERSONAL SURVEILLANCE ADALAH PRAKTEK SUPERVISI DAN


PENGAMATAN MEDIK YANG KETAT UNTUK MEMPEROLEH
PENGENALAN SEGERA PENYAKIT ATAU INFEKSI TANPA
MEMBATASI KEBEBASAN BERGERAK ORANG YANG DIAWASI

• SEGREGATION ADALAH PEMISAHAN SEBAGIAN DARI SUATU


KELOMPOK ORANG ATAU BINATANG DOMESTIK DARI YANG
LAIN DENGAN PERTIMBANGAN TERTENTU DENGAN TUJUAN
PENGENDALIAN ATAU PENGAMATAN. MISALNYA MENETAPKAN
SUATU BATAS SANITASI UNTUK MEMISAHKAN DAN
MELINDUNGI ORANG YANG BELUM TERINFEKSI DARI BAGIAN
MASYARAKAT YANG TELAH TERINFEKSI.
Pengertian-Pengertian yang Berkaitan dengan
kekarantinaan
 Episenter adalah wilayah geografis yang menjadi
pusat/awal terjadinya Pandemi Influenza (PI).
 Influenza Like Illness (ILI) adalah penyakit dengan
gejala demam mendadak (>=38 0C, suhu aksila)
disertai batuk dan atau sakit tenggorokan, yang tidak
didiagnosis sebagai penyakit lain.
 Isolasi adalah pemisahan orang sakit, bagasi,
kontainer, alat angkut, atau barang bawaan lainnya
yang terkontaminasi dengan maksud untuk mencegah
penularan atau penyebaran penyakit atau kontaminasi.
 Kasus suspect ISPA adalah seseorang yang
menderita infeksi saluran pernapasan atas
(ISPA) dengan gejala demam (temperatur >
38º C), batuk dan atau sakit tengorokan dan
beringus serta ada riwayat kontak dengan
unggas yang terjangkit flu burung.
 Karantina adalah pemisahan dan pembatasan
ruang gerak orang sehat yang diperkirakan
terpapar sumber infeksi.
 Karantina rumah adalah pemisahan orang
sehat dari sumber penyakit atau seseorang
yang menderita penyakit yang berada dalam
satu rumah.
 Klaster (cluster) adalah kelompok kecil yang
mempunyai karakteristik yang sama (kasus,
tempat,waktu) dalam satu kumpulan yang heterogen.
 Masa inkubasi adalah periode masuknya kuman/virus
sampai timbulnya gejala penyakit.
 Pandemi influenza adalah penyebaran penyakit
influenza secara internasional.
 Penatalaksanaan kasus adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, diagnosa dan pengobatan.
 Pembatasan/kontainmen adalah tindakan untuk
membatasi pergerakan orang dalam rangka mencegah
penyebaran penyakit.
• Pembatasan cepat adalah tindakan pembatasan
yang dilakukan pada awal terjadinya pandemi.
• Pengendalian perimeter adalah tindakan
penyehatan yang dilakukan di wilayah pembatasan
sehingga tidak terjadi penyebaran Pandemi Influenza.
• Personal Protective Equipment (PPE) adalah
peralatan yang harus dikenakan untuk melindungi
petugas dari kemungkinan kecelakaan dan atau
tertular penyakit menular.
• Profilaksis adalah pemberian obat kepada
seseorang dengan tujuan mencegah tejangkitnya
penyakit.
• Respon cepat (rutin) adalah tindakan yang dilakukan pada
saat kejadian luar biasa (Avian Influenza).
• Ring II adalah wilayah perimeter yang dimulai dari area pintu
masuk bandara/pelabuhan.
• Ring I adalah area publik di terminal bandara/pelabuhan
sampai pintu masuk penumpang ke ruang check-in.
• Sinyal epidemiologis adalah peningkatan jumlah penderita
saluran pernapasan yang belum diketahui penyebabnya, pada
suatu daerah/kelompok masyarakat tertentu dalam periode
waktu yang singkat dan pola berbeda dari influenza manusia
yang biasa dikenal.
• Sinyal virologi adalah adanya gambaran antigenik
LOGO
dan genetik baru (seperti penyusunan ulang genetik
virus yang berisi material genetik manusia dan hewan
atau adanya gambaran isolat virus influenza dari
manusia yang menunjukan beberapa mutasi yang
tidak tampak pada isolat virus dari hewan.)
• Strategi adalah teknik atau cara yang dilakukan
untuk mencapai suatu keberhasilan dalam
pencegahan Pandemi Influenza.
• Surveilans adalah pengamatan secara terus
menerus dan sistematis terhadap suatu penyakit
yang di mulai dari pengumpulan data, pengolahan
data, analisa data, dan interpretasi data untuk
mengambil keputusan penanggulangan.
• Suspek adalah seseorang dengan suhu ≥ 38°C
dengan salah satu/lebih gejala: sakit tenggorokan,
batuk, pilek, sesak nafas. Dalam tujuh hari terakhir
sebelum sakit ada kontak dengan penderita influenza
pandemic atau berkunjung ke daerah terjadinya
episenter pandemi influensa.
• Wilayah penanggulangan adalah wilayah geografis
dan penduduknya yang ada klaster petunjuk dan
dimana dilakukan intervensi luas.
• Zona karantina adalah tempat berlabuh bagi kapal
yang datang dari pelabuhan di daerah/negara
terjangkit penyakit yang berpotensi Public Health
Emergency of International Concern. Dengan jarak
minimum 2 mil dari dermaga.
FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
KARANTINA

MASYARAKAT AKAN TIDAK EFEKTIF BILA


MENDUKUNG BILA  MENGGANGGU
 ADA DASAR KEBEBASAN SIPIL
ILMIAHNYA
 STIGMATISASI
 ADA KECEMASAN
PUBLIK AKAN  TIDAK JELAS
KEMUNGKINAN KEBERLANJUTANNY
PENYEBARAN A
PENYAKIT
 ADA PERHATIAN
MEDIA
PERTIMBANGAN DLM MENETAPKAN
KARANTINA

 LEGAL BASIS
 FASILITAS DAN SUMBER DAYA: home
quarantine, Quarantine center with
adequate facilities, Hostels, mobilisasi
obat dll.
 ENFORCEMENT: Visiting health team,
police spot check
 STRATEGI KOMUNIKASI : Public support
and opinion polls, non discrimination,
disinfections guidelines
 KEJELASAN KAPAN AKAN DIHENTIKAN
(Discontinuation point)
PENYAKIT INFEKSI YANG BARU
MUNCUL/
EMERGING INFECTIOUS
DISEASE(EID)
 EID ADALAH PENYAKIT INFEKSI
YANG ANGKA KEJADIANNYA
MENINGKAT SECARA BERMAKNA
DALAM 20 TAHUN TERAKHIR DAN
ATAU MENGANCAM KESEHATAN
MASYARAKAT DI MASA DEPAN
(Institute of Medicine, 1994)
Jenis Kegiatan
Kegiatan karantina kesehatan meliputi :
•Pengawasan terhadap lalu-lintas orang, barang, alat angkut berupa pemeriksaan dalam
rangka deteksi dini adanya penyakit, kejadian dan/atau faktor risiko yang menimbulkan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
•Surveilans epidemiologi karantina kesehatan adalah proses pengumpulan, pengolahan,
analisa, interpretasi data dan penyebaran informasi dilakukan secara sistematik dan
terus menerus dalam rangka deteksi dini adanya penyakit, kejadian dan/atau faktor
risikonya yang bisa menimbulkan kedaruratan kesehatan masy. Kegiatan surveilans
epidemiologi karantina kesehatan ditujukan ke pada orang, alat angkut, barang
termasuk jenazah, kerangka jenazah, OMKABA dan lingkungan, serta perkembangan
informasi epidemiologis secara nasional maupun global
•Pelayanan kesehatan terbatas dalam rangka deteksi dini penyakit yang berisiko
kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia; Kegiatan pelayanan
kesehatan terbatas dilakukan antara lain melalui: diagnosa klinis, laboratorium,
pengobatan tepat-segera, isolasi, pemberian imunisasi, penanggulangan gawat darurat
medik, advis medis dan rujukan.
•Pengendalian risiko lingkungan dalam rangka deteksi dini faktor risiko Kedaruratan
kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia., meliputi: kegiatan penyehatan air, udara,
makanan dan minuman, penyehatan tanah, penyehatan bangunan, penyehatan limbah padat, cair,
gas, radiasi, pengendalian vektor dan binatang pengganggu lainnya serta upaya lainnya
Terhadap Alat Angkut
 Tujuan:
 Menjamin agar alat angkut bebas dari sumber penyakit .
 Tidak menjadi media penularan penyakit
 Ketentuan untuk alat angkut:
 diatur oleh IHR.
 UU Karantina
 Ketentuan teknis lain (Sanitasi pesawat, kapal)
 Tindakan karantina:
 Bila terdapat kapal/ pesawat yang tidak sesuai dengan syarat
kesehatan.
 Tindakan Penyehatan: Disinseksi; Disinfeksi;
Deratisasi.Dekontaminasi
 Dokumen:
 Ship Sanitation Control Exemption Certificate (SSCEC)/Ship
Sanitation Control Certificate (SSCC) d/h DC/DEC, Certificate
of Disinsection for Aircraft
Terhadap penumpang
 KKP melakukan pengamatan / memeriksa
penumpang melalui dokumen kesehatan
yang harus dimiliki oleh alat angkut
(dokumen General of Declaration (Gendec)
dan Maritime Declaration of Health (MDH)
Ground Crosing Declaration of Health)
serta dokumen yang harus dimiliki oleh
penumpang International Certificate of
Vaccination(ICV)
 Tujuan:
 Menjamin Penumpang alat angkut tidak menjadi penular
peny. Karantina, penyakit yang berpotensi wabah /KLB.
 Ketentuan:
 IHR; UU Karantina; Kep Menkes, dll.
Terhadap barang

 Tujuan:
 Menjamin barang bawaan / cargo tidak membawa atau
menjadi media penularan penyakit berbahaya.
 Scope Pengawasan barang yang utama : OMKA
 Meskipun instansi lain yang juga mengatur (POM)
 Dokumen:
 Sertifikat kesehatan OMKA
 IHR (2005):
 Scope: Semua barang yang berpotensi sebagai Public
Health Risk of International Concern. (bisa nubika dsb)
Terhadap lingkungan pelabuhan

Petugas KKP wajib mengamankan kesehatan di


Pelabuhan melalui kegiatan pd unit PRL berupa
 Pengendalian vektor dan binatang penular
penyakit (pelabuhan bebas vektor dan binatang
penular penyakit)
 Pengawasan makanan & minuman(Pelabuhan
bebas E.Coli disemua makanan dan minuman)
 Pengawasan pengelolaan sampah dan Limbah
 Pengawasan Hygiene dan sanitasi Bangunan

Tujuan: Menjamin pelabuhan tidak menjadi sumber


penyakit.

 Ketentuan:
 IHR; UU Karantina; Kepmenkes.
Terhadap masyarakat
pelabuhan
Disamping fungsi kekarantinaan KKP
mempunyai tugas :
 Pelayanan terbatas berupa pel.rawat
jalan dengan sistim rujukan.
 Pelayanan Vaksinasi.
 Pelayanan Gawat darurat medis.
 Pelayanan kesehatan haji.
 Pelayanan kesehaan kerja.
 Pelayanan kesehatan Matra.
 Penyuluhan.
LOGO

Thank you
Terima kasih

Você também pode gostar