Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ORGANISASI NIRLABA
1
Agenda
2. PSAK 45
2
Akuntabilitas dan Transparansi - Public Sector
Prioritas tujuan
Tujuan entitas pelaporan
nirlaba – bukan keuangan
laba pencapaian Karakteristik unik (akuntabilitas vs.
program • pengguna LK decision usefulness)
entitas
• tidak ada
kepemilikan,
kontribusi
Kebutuhan accounting
framework and practice
yang berbeda
5
Entitas Nirlaba
6
Standar Akuntansi Nirlaba
9
ORGANISASI NIRLABA
PSAK 45
10
Standar Akuntansi Nirlaba PSAK 45
Hanya mengatur • PSAK 45 dan PSAK untuk
jenis-jenis laporan Organisasi nirlaba dengan
keuangan dan akuntabilitas publik signifikan
ilustrasi masing- • PSAK 45 dan SAK ETAP untuk
masing laporan Organisasi Nirlaba dengan
akuntabilitas publiknya tidak
signifikan
Dikembangkan
Harus diterapkan
dengan
mengadoposi pada PSAK bersamaan dengan
PSAK atau SAK ETAP
SFAS 117 45
12
Nir Laba – PSAK 45
• Tidak terikat
Dana dapat digunakan untuk keperluan entitas nirlaba tanpa
dibatasi oleh peraturan yang mengikat. Entitas lebih leluasa untuk
melakukan pengeluaran bagi jenis kontribusi ini.
• Terikat sementara
Kontribusi yang masuk dalam terikat sementara disebabkan oleh
tujuan yang terbatas untuk periode tertentu. Beberapa lembaga
menggunakan batasan waktu hingga 5 tahun sebelum ditarik atau
dialihkan ke jenis tidak terikat (Ruppel, 2007).
• Terikat permanen
Karakteristik jenis ini mengharuskan entitas nirlaba untuk
mengalokasikan ke jenis aset tertentu, menjaga secara permanen
dan membolehkan mengambil manfaat darinya, contohnya adalah
wakaf. Hasil dari investasinya dapat diklasifikasikan sebagai tidak
terikat atau terikat sementara.
18
Tujuan Laporan keuangan
22
Klasifikasi Aset Neto
23
Tujuan Laporan Aktivitas
• Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai :
– pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva
bersih,
– hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,
– bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
atau jasa,
• Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan
pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak
lainnya untuk:
– mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
– menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan
jasa,
– menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan Aktivitas
27
Laporan Arus Kas
41
Bentuk-Bentuk Organisasi Nirlaba
• Organisasi nirlaba
– Yayasan
– Lembaga Swadaya Masyarakat
– Organisasi masa dan politik
• Instansi Pemerintah atau bagian dari instansi pemerintah.
• Lembaga independen non pemerintah: Otoritas Jasa
Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, Badan Penyelenggara Ibadah
Haji
• Badan Layanan Umum dan BLU Daerah rumah sakit,
universitas
42
Organisasi Nirlaba
43
Pelaporan Yayasan
44
Pelaporan Yayasan
• Yayasan yang wajib diaudit menurut UU No. 28 tahun 2004 tentang Perubahan
atas UU No. 16 tahun 2001 adalah yayasan yang menerima bantuan negara,
luar negeri, atau pihak lain sebesar lebih dari 500 juta atau memiliki aset di
luar harta wakaf lebih dari 20 milyar.
• Yayasan tersebut harus menyusun laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku dan ikhtisar laporan tersebut harus diumumkan dalam
surat kabar.
• Hasil audit disampaikan kepada pembina yayasan dan ditembuskan kepada
menteri dan instansi terkait.
• Undang-Undang Pajak Penghasilan menempatkan yayasan sebagai salah satu
bentuk badan yang merupakan subjek pajak.
• Atas surplus yayasan dikenakan pajak penghasilan.
• Namun, khusus untuk yayasan pendidikan, jika hasil usaha digunakan untuk
melakukan investasi, maka surplus tersebut tidak dikenakan pajak. Untuk
tujuan ini yayasan wajib menyampaikan surat pemberitahuan pajak, walaupun
dalam satu tahun pajak mungkin tidak ada pajak yang dibayarkan.
45
Akuntansi Yayasan
• Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 dalam pelaporan dan SAK ETAP atau
PSAK tergantung akuntabilitasnya.
• Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas yayasan sehinggaa ekuitas
yayasan disebut aset bersih.
• Aset bersih dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan
tidak terikat.
• Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan (neraca),
laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan.
• Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena semua
tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto.
• Pencatatan mengikuti jenis usaha yayasan.
46
Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS)
47
Akuntansi Ormas
• Mengikuti ketentuan dalam PSAK 45 dalam pelaporan dan SAK ETAP atau
PSAK tergantung akuntabilitasnya.
• Pengurus dan anggota tidak berhak atas ekuitas ORMAS sehinggaa ekuitas
ORMAS disebut aset bersih.
• Aset neto dikategorikan aset neto tidak terikat, terikat temporer dan tidak
terikat.
• Laporan keuangan: laporan aktivitas, laporan posisi keuangan (neraca),
laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan.
• Jika dalam yayasan tersebut tidak ada pemisahan aset neto karena semua
tidak terikat maka dapat disajikan hanya aset neto.
• Pencatatan mengikuti jenis usaha ORMAS.
• Terdapat penggunaan hasil usaha yang dimiliki
48
TERIMA KASIH
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
49