Você está na página 1de 19

DI SUSUN OLEH :

 MARIA ISNA NGOLE


 MARIA JESSICA LAROPE
 SAR AH YENITA
 THERESIA LORENZA GOWASA
A. Pengertian
Kata hernia berasal dari bahasa latin ”Herniae” yang berarti penonjolan isi suatu
rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga tersebut.
Hernia merupakan suatu penonjolan isi perut dari rongga yang abnormal yang
disebabkan oleh faktor congenital atau didapat(mansjor 2000).
Jadi,secara umum hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu rongga dari
berbagai organ internal melalaui pembukaan abnormal atau kelemahan pada
otot yang mengelilinginya serta kelemahan pada jaringan ikat yang mengelilingi
suatu organ tersebut.
Pada hernia abdomen isi perut menonjol melalui defek atau bagian-bagian lemah
dari lapisan muscular aponeurotik dinding perut.Hernia biasanya terdiri atas
cincin, kantong dan isi hernia (R.Syamsuhidajat, wim dejong 1998)
B. Etiologi
 Congenital
Terjadi sejak lahir adanya defek pada suatu dinding rongga.
 Akquisita
Hernia terjadi setelah dewasa atau pada usia lanjut disebabkan oleh:
 Obesitas
 Batuk kronis
 Kehamilan
 Mengejan saat defekasi
 Pekerjaan mengangkat benda berat
C. Patofisiologi
Terjadinya hernia disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah faktor
congenital yaitu kegagalan penutupan prosesus vaginalis pada waktu kehamilan
yang dapat menyebabkan masuknya isi rongga perut melalui kanalis inguinalis,
faktor yang kedua adalah faktor yang didapat seperti hamil, batuk kronis,
pekerjaan mengangkat benda berat dan faktor usia. Masuknya rongga isi perut
melalui kanal inguinalis. Jika cukup panjang maka akan menonjol keluar dari angulus
inguinalis ekstermus. Apabila hernia ini berlanjut maka tonjolan akan sampai ke
skrotum karena kanal inguinalis berisi tali sperma pada laki-laki sehingga
menyebabkan hernia.
D. Klasifikasi
Klasifikasi hernia terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Berdasarkan letaknya
• Hernia hiatal
• Hernia inguinal
• Hernia umbilikal
• Hernia epigastrik
• Hernia femoralis
2. Berdasarkan sifatnya
• Hernia reponibel
• Hernia irreponibel
• Hernia inkarserata
3. Berdasarkan terjadinya
• Hernia congenital (bawaan)
• Hernia akuisitas (didapat)
E. Manifestasi Klinik
• Tampak adanya benjolan di lipat paha atau perut bagian bawah
• Bila hernia terjepit akan menimbulkan perasaan nyeri di tempat tersebut
disertai perasaan mual
• Hernia femoralis sebagian kecil mungkin berisi dinding kandung kemih
sehingga menimbulkan gejala sakit kencing (disuria) disertai hematuria.
• Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut
disertai sesak nafas
• Bila klien mengejan atau batuk maka benjolan hernia akan bertambah
besar
F. Pemeriksaan Diagnostic
• Radiografi abdomen : sejumlah gas terdapat dalam usus, enema
barium menunjukkan tingkat obstruksi
• Pemeriksaan darah lengkap : menunjukkan peningkatan sel
darah putih, serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi ( peningkatan hematorit), dan
ketidakseimbangan elektrolit.
• Pemeriksaan urine
• CT scan : dapat menunjukkan kanal spinal yang mengecil,
adanya protrusi ductus intervertebralis
G. Komplikasi
• Hernia berulang
• Obstruksi usus parsial atau total
• Luka pada usus
• Gangguan suplai darahke testis(laki-laki)
• Pendarahan yang berlebihan
• Infeksi luka bedah
H. Penatalaksanaan
1) Terapi konservatif
 Reposisi
 Pemakaian penyangga/ sabuk hernia
2) Terapi operatif
 Herniorafi
 Herniotomi
 Hernioplasti
3) Medikasi
 Pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri
 Pemberian antibiotik untuk menyembuhkan infeksi
4) Aktivitas dan diet
 Aktivitas
 Diet
Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Ds : sering mengangkat beban berat
Do :ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri

b. Pola nutrisi dan metabolik


Ds : anoreksia, mual, muntah, penurunan / peningkatan berat badan, kelemahan,
Do : turgor kulit buruk, distensi abdomen , malnutrisi

c. Pola eliminasi
Ds : konstipasi, nyeri abdomen, perubahan defekasi, perut kembung
Do : nyeri tekanan abdomen, distensi abdomen,bising usus lemah dan menurun
d. Pola aktivitas dan latihan
Ds : kelemahan, kelelahan, batasan aktivitas
Do :pembatasan aktivitas kerja, kelemahan

e. Pola tidur dan istirahat


Ds : gangguan istirahat / tidur, ansietas
Do : gelisah dan tampak pasien mengantuk

f. Pola persepsi dan sensorik


Ds : nyeri pada lipat paha, nyeri abdomen
Do : terdapat benjolan pada lipat paha,
g. Pola persepsi dan konsep diri
Ds : ansietas, merasa tidak berdaya / tidak harapan
Do :perhatian berkurang,depresi

h. Pola peran dan hubungan


Ds : ketidakmampuan aktif secara sosial, masalah dalam peran
Do : perhatian berkurang

i. Pola reproduksi dan seksualitas


Ds : aktivitas seksual terganggu
Do :hubungan dengan keluarganya dapat terganggu
j. Pola mekanisme stress dan koping
Ds : ansietas, ketakutan, nyeri di lipat paha,
Do : depresi, perhatian berkurang, menarik diri

k. Pola system dan nilai kepercayaan


Ds :jarang beribadah,stress
Do :gelisah,pasif dalam beribadah
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna makanan
3. Resiko infeksi berhubungan dengand luka insisi bedah
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut b/d cedera fisik
Noc: nyeri berkurang
Nic :
 Kaji karakteristik nyeri
 Beri posisi yang nyaman sesuai kebutuhan pasien
 Ajarkan teknik relaksasi
 Anjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas
 Kolaborasi dengan dokter dalampemberian analgetik
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan mencerna
Noc : tidak ada tanda-tanda malnutrisi
Nic :
Kaji intake dan output
Kaji pola makan pasien
Timbang berat badan
Anjurkan kepada keluarga untuk memotivasi pasien untuk makan
c. Risiko infeksi b/d luka insisi bedah
Noc : mencapai pemulihan luka tepat waktu
Nic :
 Kaji adanya tanda- tanda infeksi
 Observasi tanda-tanda vital
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
 Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian antibiotik

d. intoleransi aktivitas b/d kelemahan umum


Noc :keadaan umum membaik
Nic :
 Kaji tingkat kemampuan melakukan aktivitas
 Berikan support kepada pasien untuk melakukan aktivitas secara bertahap
 Libatkan keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan pasien
 Berikan penyuluhan kepada pasien untuk menghindari kerja berat
Discharge Planning
 Menggunakan korset/ penyangga
 Hindari hal-hal yang memicu tekanan di dalam rongga perut
 Hindari mengejan, mendorong atau mengangkat benda berat
 Jaga balutan luka operasi tetap kering dan bersih, mengganti
balut steril setiap hari dan kalau perlu
 Hindari factor pendukung seperti konstipasi dengan
mengkonsumsi diet tinggi serat.
KESIMPULAN
Secara umum hernia merupakan proskusi atau penonjolan isi suatu
rongga dari berbagai organ internal melalaui pembukaan
abnormal atau kelemahan pada otot yang mengelilinginya serta
kelemahan pada jaringan ikat yang mengelilingi suatu organ
tersebut.
Klasifikasi hernia dapat di bedakan berdasarkan letaknya yaitu
hiatal,inguinalis,dan umbilical,epigastrik,dan
femoralis.Berdasarkan sifatnya yaitu reponible,irreponible dan
inkarseratas.Dan berdasarkan terjadinya yaitu congenital,dan
akuisitas.

Você também pode gostar