Você está na página 1de 22

KELOMPOK 2

Periode post partum dibagi menjadi tiga


yaitu:
1.Immediately PP: berlangsung sampai 24
jam pertama PP
2. Early PP : berlangsung sampai minggu
pertama PP
3. Late PP : berlangsung minggu ke 2-ke 6
PP
 postpartum pada 3 fase, yaitu :
• taking in
• taking hold
• letting go
 Waktu refleksi bagi ibu-ibu cenderung pasif,
membutuhkan bantuan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan sehari. Hal ini
disebabkan karena ibu mengalami ketidak
nyamanan fisik setelah persalinan, seperti
nyeri perineum, hemoroid, afterpain. Pada
akhirnya ibu tidak mempunyai keinginan
untuk merawat bayinya. Ibu masih fokus
pada persalinan dan merasa kagum pada
bayinya.
 Setelah melewati fase pasif, ibu memulai
fase aktifnya, dimuali dengan memenuhi
kebutuhan sehari dan dapat mengambil
keputusan. Selama fase taking hold, ibu
mulai tertarik merawat bayinya. Pada fase
ini ibu juga dapat diberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan bayi dan
mempraktekkan dengan pengawasan,
seperti mendukung kepala bayi, menyusui
dengan benar, atau menyendawakan bayi.
Pada fase ketiga, ibu mulai
mendefinisikan kembali perannya.
Ibu mulai melepaskan perannya
yang dulu, dari mempersiapkan
kelahiran, menjadi ibu yang
memiliki anak.
 Abandonment
Adalah perasaan tidak berarti dan
dikesampingkan. Sesaat setelah
persalinan, ibu merasa menjadi pusat
karena semua orang menanyakan
keadaan dan kesehatannya. Beberapa
jam setelah itu, perhatian orang-
orang di sekitar mulai ke bayi dan ibu
merasa “cemburu” kepada bayi.
 Adalah perasaan orang tua yang
merasa kecewa terhadap kondisi bayi
karena tidak sesuai yang diharapkan
saat hamil. Orang tua yang
menginginkan bayi yang putih,
berambut keriting, dan selalu
tersenyum akan merasa kecewa
ketika mendapati bayinya berkulit
gelap, berambut tipis dan menangis
terus.
1. SISTEM REPRODUKSI
 UTERUS
1. Proses Involusi
Involusi adalah proses kembalinya uterus ke
kondisi sebelum kehamilan, yang dimulai
sesaat setelah pengeluaran plasenta dengan
kontraksi otot uterus. Dalam 12 jam
persalinan, tinggi fundus uteri kurang lebih
1 cm di atas umbilicus dan turun 1-2 cm tiap
harinya. 6 hari postpartum, fundus uteri
setinggi pertengahan anatara umbilicus dan
simfisis.
2. Kontraksi Uterin
Intensitas kontraksi uterin meningkat secara
bermakna segera setelah persalinan bayi, yang
merupakan respon untuk segera mengurangi
jumlah volume intra uterin.
3. Afterpains
Relaksasi dan kontraksi secara bergantian dan
periodik menyebabkan kram uterus yang
tidak nyaman dan sisebut sebagai afterpains
dan terjadi pada awal postpartum. Afterpains
lebih dirasakan ibu-ibu yang melahirkan bayi
yang besar, gemeli atau hidramnion
4. Tempat Perlekatan Plasenta
Segera setelah plasenta dan selaput
amnion keluar, terjadi vasokonstriksi
dan trombosis untuk mencegah tempat
perlekatan plasenta melebar.
Pertumbuhan endometrium
menyebabkan terlepasnya jaringan
nekrotik dan mencegah timbulnya
jaringan scar.
5. Lokhea
Pengeluaran uterus setelah
melahirkan disebut sebagai
lokhea. Pengeluaran lokhea
meliputi 3 tahap yang
dikarakteristikkan dengan
warna, jumlah dan waktu
pengeluaran.
Cerviks kembali lembut segera
setelah persalinan. Cerviks atas atau
segmen bawah uterus tampak edema,
tipis dan fragil selama beberapa hari
setelah postpartum.
Kondisi vagina kembali seperti sebelum
kehamilan terjadi pada minggu ke 6-8
postpartum.
a. Hormon Plasenta
Keadaan hormon plasenta menurun dengan
cepat setelah persalinan seperti human
plasenta laktogen (hPL), human corionik
gonadotropin (hCG). Estrogen dan progesteron
mencapai kadar terendah pada minggu
pertama postpartum
b. Hormon Hipofisis dan Fungsi
Ovarium
Hormon prolaktin meningkat secara
progresif selama kehamilan dan
setelah melahirkan akan tetap
meningkat pada ibu menyusui. Kadar
prolaktin akan ditentukan oleh lama
dan frekuensi menyusui, status nutrisi
ibu, serta kekuatan bayi dalam
menghisap.
Abdomen pada ibu postpartum akan
kembali normal hampir seperti kondisi
sebelum hamil setelah minggu ke-6
postpartum. Pengembaliuan tonus otot
dipengaruhi oleh tonus itu sendiri,
latihan yang tepat, dan jumlah dari sel
lemak.
Ibu Menyusui
Saat mulai menyusui, massa berupa
kantong ASI dapat teraba di payudara,
hanya berbeda dengan massa pada
tumor atau karsinoma, massa pada
payudara ibu menyusui berpindah-
pindah dan tidak menetap. Sebelum
proses menyusui dimulai, pengeluaran
payudara berupa cairan kekuningan
yang disebut kolostrum. Payudara
tegang dapat terjadi setelah 48 jam
menyusui dan gangguan putting dapat
terjadi, seperti pecah-ecah, kemerahan
dan melepuh
 Relaksasi
sendi terutama pada sendi
panggul yang terjadi selama persalinan
kembali mendekat dan stabil pada
minggu ke 6-8 post partum
 Kleasma gravidarum biasanya
menghilang pada akhir kehamilan.
Hiperpigmentasi pada areola dan linea
nigra mungkin masih ada sampai setelah
persalinan.

Você também pode gostar