Você está na página 1de 18

KONSEP KOMUNIKASI SECARA

UMUM
KELOMPOK 6
SALSABILA GEMA T 1811311009
DINDA TSURAYYA 1811311025
AZUHRI TAKWIM 1811312001
TAMMY DIANNISA G 1811312013
DEVA HALISA 1811312027
SUCI HAYATUL KURNIA 1811312039
CYNTHIA PERMATA D 1811313001
ZARA APRILIA 1811313013
JENIS JENIS KOMUNIKASI

A. KOMUNIKASI VERBAL
Chitty (1997) mendefiniskan bahwa komunikasi verbal adalah pertukaran informasi menggunakan kata kata yang
diucapkan secara oral dan kata-kata yang dituliskan. Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di
rumah sakit adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka. Komunikasi verbal biasanya lebih
akurat dan tepat waktu. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon secara
langsung
1. KOMUNIKASI ORAL
Komunikasi oral adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan baik langsung dengan tatap muka ataupun secara
tidak langsung, melalui telepon atau telekonferensi. Jenis komunikasi ini tergantung dengan irama, kecepatan, intonasi,
penguasaan materi oleh komunikator, penekanan, dan nada suara serta bahasa yang digunakan.
1. KOMUNIKASI TERTULIS
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan dalam bentuk tulisan, baik secara manual maupun elektronik,
dilakukan untuk memberikan informasi dalam jumlah yang besar sebagai bukti tertulis atau dokumentasi.
KOMUNIKASI VERBAL YANG EFEKTIF HARUS :
• Jelas dan ringkas
Contoh: “Katakan pada saya dimana rasa nyeri anda” lebih baik daripada “saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian
yang anda rasakan tidak enak.”
• Perbendaharaan Kata
Daripada mengatakan “Duduk, sementara saya akan mengauskultasi paru-paru anda” akan lebih baik jika dikatakan
“Duduklah sementara saya mendengarkan paru-paru anda”.
• Arti denotatif dan konotatif
Ketika berkomunikasi dengan klien, perawat harus hati-hati memilih kata-kata sehingga tidak mudah untuk disalah
tafsirkan, terutama sangat penting ketika menjelaskan tujuan terapi, terapi dan kondisi klien.
• Selaan dan kesempatan berbicara
Selaan yang lama dan pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin akan menimbulkan kesan bahwa
perawat sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Perawat sebaiknya tidak berbicara dengan cepat sehingga kata-kata tidak
jelas.
• Waktu dan relevansi
Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan
• Humor
Dugan (1989) mengatakan bahwa tertawa membantu pengurangi ketegangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh stres,
dan meningkatkan keberhasilan perawat dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien
Makna Lesikal
Makna lesikal merupakan tingkatan Makna Gramatikal
makna yang bisa kita identifikasi Makna gramatikal merupakan
langsung melalui penginderaan kita. pengembangan dari makna lesikal. Bila
biasanya memiliki pengertian bahwa makna lesikal sifatnya adalah konkret,
informasi yang disampaikan sifatnya kata per kata bisa diketahui maknanya,
konkret dan bisa diobservasi secara maka makna gramatikal tidak
langsung melalui penginderaan. demikian. Susunan kata yang utuh
KATA DAN baru bisa menghasilkan sebuah makna

MAKNA Makna Referensial


Makna referensial merupakan makna
Makna Kontekstual
yang didapatkan dari suatu kata yang
memiliki nilai rujukan asli dari sesuatu. Contohnya adalah kata “kepala”. Kepala
Seseorang bisa langsung bisa dianggap sebagai organ tubuh jika
mengidentifikasi makna dari infromasi konteksnya sedang membicarakan fisik,
yang disampaikan begitu mendengar sementara kepala juga bisa diartikan
apa yang dimaksud dalam kata-kata sebagai pimpinan organisasi.
tersebut
Makna
Makna Denotatif Makna Konotatif Makna Asosiatif
Konseptual
Makna denotatif adalah Berkebalikan dengan Sebuah kata akan memiliki Tingkatan makna asosiatif
tingkatan makna dalam makna denotatif, makna konsep tersendiri yang memiliki pengertian bahwa
komunikasi yang konotatif memiliki kiasan kemudian jika disampaikan suatu subjek saat
menjabarkan arti tersendiri. Sebuah kata dalam proses komunikasi, diucapkan mungkin sudah
sebenarnya dari sebuah dijadikan kiasan untuk kata tersebut akan memiliki hubungan dengan
kata. Dalam teknik menggambarkan keadaan memiliki makna suatu pengertian lain.
komunikasi efektif, makna yang sebenarnya. konseptual. Sebagaimana Sebagai contoh saat kita
denotatif ini akan sangat Umumnya proses ini juga saat kita mengucapkan menyebut “ular”, maka ada
dibutuhkan supaya bisa terjadi saat akan komputer, maka ada makna asosiasi atau makna
informasi disampaikan menyindir sesuatu. (Baca makna konseptual dari yang berhubungan dengan
dengan cepat dan tidak juga:Teori interaksi kata tersebut yang takut, bahaya dan lain
bertele-tele. simbolik) diartikan sebagai sebagainya. Makna asosiatif
“perangkat canggih untuk dalam komunikasi
melakukan proses memberikan hubungan
perhitungan dengan cepat, dari beragam pengertian.
tepat dan akurat”.
• Pengaruh kata terhadap suatu tindakan kepada pasien
dari komunikasi verbal yang dilakukan oleh tenaga
medis dapat berpengaruh baik atau buruk terhadap
kesehatan pasien.
PENGARUH • Saat komunikasi verbal yang dilakukan tenaga medis
KATA sudah sesuai dengan tata aturan yang berlaku, maka
tujuan utamanya adalah memberikan semangat kepada
TERHADAP pasien agar memeberi efek nyaman saat menjalani
perawatan medis.
TINDAKAN
• Namun jika komunikasi verbal yang dilakukan tenaga
medis cenderung menyakiti pasien, maka akan sangat
disayangkan karena dapat memberikan efek trauma
pada pasien.
JENIS JENIS KOMUNIKASI

B. KOMUNIKASI NON VERBAL


Komunikasi non verbal merupakan saluran utama yang digunakan untuk mengkomunikasikan
perasaan dan sikap kita, namun kebanyakan komunikasi ini adalah tingkah laku yang tidak disadari, karena
kebanyakan diri kita mempunyai keterbatasan dalam memahaminya.
Perasaan dan sikap kita, Albert Sehrabian menyimpulkan bahwa 7% dari arti emosional sebuah
pesan disampaikan secara verbal dengan gamblang, sedangkan 55% berdasarkan pada pemahaman kita, 38%
menjelaskan arti emosional lewat komunikasi nonverbal sepertivolume, tekanan dan kecepatan. Hal ini
menjelaskan bahwa tanpa disadari saat berinteraksi dengan orang lain kita menempatkan penilaian perasaan dan
tanggapan emosional tidak dikarenaka apa yang lawan bicara kita katakan namun lebih pada apa yang ia perbuat.
B E N T U K KO M U N I K A S I N O N V E R B A L

• KOMUNIKASI OBJEK
Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling
umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah
satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Contoh lain dari
penggunaan komunikasi objek adalah seragam
• TOUCHING ( SENTUHAN )
Sentuhan dapat termasuk bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan,
dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh.
• Kinesthetic
Kinesthetic ialah isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain, sebagai symbol keakraban atau
kemesraan.
• Sociofugal
Ialah isyarat yang di tunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul. Umumnya orang Amerika dan Asia Timur dalam
menunjukkan persahabatan ditandai dengan jabat tangan, sedangkan orang Arab dan Asia Selatan menunjukkan
persahabatan lewat sentuhan pundak dengan pundak atau berpelukan.
• Thermal
Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu
intim. Misalnya menepuk punggung karena sudah lama tidak bertemu
• KRONEMIK
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi non verbal. Penggunaan waktu dalam
komunikasi non verbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan
dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
• Gerakan tubuh (kinecics)
Dalam komunikasi non verbal, gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya
mengangguk untuk mengatakan ya. Gerakan-gerakan badan bisa dibedakan atas lima macam, yaitu:
• Emblems
Ialah isyarat yang berarti langsung pada symbol yang dibuat oleh gerakan badan. Misalnya mengangkat jempol berarti yang terbaik untuk
orang Indonesia, tapi terjelek bagi orang india.
• Illustrators
Ialah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu, misalnya barang atau tinggi rendahnya suatu objek.
• Affect Displays
Ialah isayrat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya tertawa, mengangis,
tersenyum, sinis, dan sebgainya.
• Regulators
Ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala, misalnya mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda menolak.
• Adaptor
Ialah gerakan badan yang dilakukan sebagi tanda kejengkelan. Misalnya membanting pintu, mengepalkan tinju ke atas meja, dll.
• Proxemik
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga
tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban
Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang
lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal.
• Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan
menyenangkan. Berjarak 3-18 inchi
• Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam
suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
• Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak
mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua
belas kaki.
• Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga. Selain kedekatan dari segi territory, juga
beberap ahli melihat dari sudut ruang dan posisi, misalnya posisi meja dan tempat duduk.
• Vokalik (paralanguage)
Vokalik atau paralanguage adalah unsur non verbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari
hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara,
kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
Terdapat empat karakteristik vocal yang meliputi paralanguage diantaranya, yaitu:
• Pola Titinada
Pola titinada atau pith merupakan tinggi atau rendahnya nada vocal. Orang menaikkan atau menurunkan pola titinada atau vocal pith
untuk mempertegas gagasan, menunjukkan pertanyaan, dan memperlihatkan kegugupan.
• Volume
Volume merukapan keras atau lembutnya nada. Misalnya seseorang itu berbicara keras apabila ingin didengar dalam keadaan gaduh atau
berisik.
• Kecepatan
Kecepatan atau rate mengacu kepada kecepatan pada saat orang berbicara. Orang cenderung berbicara lebih cepat apabila sedang bahagia,
terkejut, atau gugup dan berbicara lebih lambat apabila sedang memikirkan jalan keluar penyelaesaian, atau mencoba menegaskan
pendiriannya.
• Kualitas
Kualitas merupakan bunyi dari suara seseorang. Setiap suara manusia memiliki nada yang berbeda. Beberapa suara bersifat serak atau
parau, suara yang tidak enak atau tidak menyenangkan, suara yang bersifat nyaring, atau suara yang tertahan di leher.
• Gerakan mata (Eye Gaze)
Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam
memberikan isyarat tanpa kata. Ungkapan “pandangan mata
mengundang” atau “lirikan mata meliki arti” adalah isyarat yeng di
timbulkan oleh gerakan-gerakan mata. Berikut empat fungsi utama
gerakan mata menurut Mark Knapp, yaitu:
• Untuk memperoleh umpan balik dari seorang lawan
bicaranya. Misalnya dengan mengucapkan bagaimana
pendapat anda tentang hal ini?
• Sebagai sinyal luntuk menyalurkan hubungan, dimana kontak
mata akan meningkatkan frekuensi bagi orang yang saling
memerlukan. Sebaliknya orang yang merasa malu akan
berusaha menghindari terjadinya kontak mata, misalnya,
orang yang merasa bersalah atau berhutan akan menghindari
orang yang bisa menagihnya
• Sebagi pengganti jarak fisik. Bagi orang yang berkunjung
kesuatu pesta, maka dengan melalui kontak mata dapat
mengatsi jarak pemisah yang ada.
-Postur tubuh
-Well dan
Siegel membagi
bentuk tubuh -Artifak
Diam yakni: atau c.Warna c.Bunyi c.Bau c.Emosi
-1. Ectomorphy, visualisasi
2. Mesomorphy.
-3.
Endomorphy,
MENAFSIRKAN KOMUNIKASI NON VERB AL

Albert Mehabrian telah menemukan bahwa sintetsis dan intepretasi non verbal menyebabkan tiga dimenasi
pokoknya sebagai berikut :
• Immmediacy (kesegaran)
Kesegaran isyarat adalah tingkah laku yang mengkomunikasikan kegemaran danmenggambarkan perasaan akan kesenangan,
contohnya mata, sentuhan, sandaran dan jarak yang dekat.
• Arousal
Wajah, suara dan gerakan adalah indiator utama dari arousal. Arousal adalah isyarat-isyarat yang mengkomunikasikan
ketertarikan dan hubungan emosional, contoh kontak mata, vokal, ekspresi wajah, sandaran dan gerakan.
• Dominance (dominasi)
Isyarat-isyarat dominan dapat mengkomunikasikan status, posisi dan kepentingan.Dominan adalah isyarat-isyarat yang
mengkomunikasikan status dan kekuatan.
Menurut Argyle (1976) dan Goffman (1959) isyarat-isyarat nonverbal terutama lebihmengkomunikasikan hal-hal
yang berkaitan dengan emosional, sikap-sikap dalam hubungan antar pribadi, dan gambaran-gambaran tentang diri seperti
cara berpaikan atau berjalan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI

• Kredibilitas
• Isi Pesan • Faktor psikologis
• Faktor Sosial
• Kesesuain dengan Kepentingan Sasaran
• Kejelasan
• Kesinambungan dan Konsistensi
• Saluran
• Kapabilitas Sasaran
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
KEPERAWATAN

• Persepsi
• Nilai
• Emosi
• Latar Belakang Sosial Budaya.
• Pengetahuan
• Peran dan Hubungan
• Kondisi Lingkungan
HAMBATAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
• Resistens
Resistens merupakan upaya klien untuk tidak menyadari aspek dari penyebab cemas atau kegelisahan yang dialami.
• Transferens
Transference merupakan respon tak sadar berupa perasaan atau perilaku terhadap perawat yang sebetulnya berawal dari
berhubungan dengan orang-orang tertentu yang bermakna baginya pada waktu dia masih kecil
• Kontertransferen
merujuk pada respons emosional spesifik oleh terapis terhadap pasien yang tidak tepat dalam isi konteks hubungan terapetik atau
ketidaktepatan dalam intensitas emosi
• Pelanggaran Batas
. Batas hubungan perawat-klien adalah bahwa hubungan yang di bina adalah hubungan terapeutik, dalam hubungan ini perawat
berperan sebagai penolong dan klien berperan sebagai yang di tolong. Baik perawat maupun klien harus menyadari batas tersebut
(Suryani, 2006)
• Pemberian hadiah
• Pemberian hadiah yang mengganggu dalam hubungan perawat dan klien adalah pemberian dalam bentuk barang tertentu atau
hadiah nyata yang mempunyai tendensi tertentu yaitu mengharapkan dengan pemberian hadiah tersebut, perlakuan perawat
pada klien akan melebihi dar konsep pelayanan keperawatan yang semestinya
TERIMA KASIH 

Você também pode gostar