Você está na página 1de 18

Pengembangan Agroforestri Untuk

Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim di


Pulau Lombok

Mansur Ma’shum, Ismail Yasin, M. Husni Idris dan Mahrup

Pusat Penelitian Sumberdaya Air dan Agroklimat


(PUSLISDA)
UNIVERSITAS MATARAM
Latar belakang
 Pemanasan global, kenaikan muka air laut, tenggelamnya
pulau-pulau kecil, variasi iklim, banjir dan kekeringan,
timbulnya berbagai penyakit baru merupakan merupakan
fenomena yang terkait dengan perubahan iklim
 Penipisan lapisan es di kutub utara sudah menjadi fakta
akibat adanya kenaikan suhu 1oC dibandingkan dengan
tiga dekade yang lalu.
 Hilangnya beberapa pulau kecil, seringnya banjir dari
pasang air laut di Jakarta merupakan indikasi dari telah
meningginya permukaan air laut.
 Sekarang ini sebagian besar negara di dunia ini percaya
bahwa dampak perubahan iklim merupakan fakta yang
harus dihadapi, meskipun demikian belum ada kata
sepakat mengenai strategi dan pembiayaan menghadapi
perubahan iklim ini
Dampak Perubahan Iklim pada Musim

 Sifat musim tampak lebih bervariasi


menjadi lebih panas atau lebih dingin.
 Curah hujan menjadi lebih fluktuatif, tak
terduga di dalam maupun di diluar musim.
Anomali iklim sering terjadi.
 Bahkan dalam musim jelas sekalipun sifat
hujan sukar diduga. Banjir makin sering
terjadi.
 Angin dan hujan lebat memiliki intensitas
merusak yang makin meningkat.
Posisi Indonesia
 Dalam kaitannya dengan perubahan iklim Indonesia
dianggap sebagai paru-paru dunia. Ini berarti kenaikan
suhu bumi akan dipercepat bila tidak ada upaya
menyelamatkan hutan dan menanami kembali lahan gundul
yang dulunya merupakan hutan belantara.
 Di Indonesia kayu adalah devisa bagi negara dan sumber
kekayan bagi orang-orang tertentu. Oleh karena itu sangat
sulit mempertahankan luas hutan yang sudah ada.
 Upaya aforestrasi (menghutankan kembali) selalu kalah
cepat dengan proses deforestrasi (perusakan hutan)
 Sering terjadi dimana-mana setelah ada penebangan
besar-besaran maka lahan hutan beralih fungsi menjadi
ladang atau tegalan
 Kesimpulan: Kondisi hutan kita sekarang disamping
luasnya menyempit juga populasi kayunya sudah
berkurang
Menghadapi Perubahan Iklim
Umumnya ada tiga cara yang ditempuh untuk
menghadapi perubahan iklim
1. Melawan (combating), yakni upaya untuk
menormalkan kembali kondisi alam (misalnya
menutup lubang ozon) sehingga suhu bumi
menurun kembali
2. Menanggulangi (mitigasi), yakni usaha untuk
memulihkan kembali kerusakan-kerusakan akibat
perubahan iklim, misalnya memasang beting-
beting di pantai supaya air laut tidak naik
3. Menyesuaikan diri (adaptasi), yakni mengatur
perilaku, mengubah pandangan sehingga toleran
dengan dampak perubahan iklim
Adaptasi merupakan strategi yang paling mungkin
dilakukan dan murah biayanya
Mengapa Adaptasi Penting?
 Tanpa mengabaikan peran mitigasi, kita
dihadapkan pada dampak perubahan iklim
(bagi manusia) yang sangat nyata
 Mengelola resiko iklim tampaknya sangat
penting untuk perkembangan yang
berkelanjutan
 Dari dua alasan di atas maka maka adaptasi
lebih penting sebagai bagian dari kebijakan
tanggapan terhadap perubahan iklim
Beberapa Definisi: Adaptasi
• Adaptation is any adjustment, whether
passive, reactive or anticipatory, that is
proposed as a means for reducing
anticipated negative impacts of climate
change.
• Traditional adaptation : Changes in an
organism’s behavior, physiology, or other
characteristics that enhance its survival in
a new environment
• Managed adpatation: Initiatives and
measures designed to reduce the
vulnerability of natural and human
systems against actual or expected climate
change effects” (IPCC, 2007)
Bentuk Adaptasi yang Potensial
Dikembangkan di Pulau Lombok
1. Membuat embung: beradaptasi
dengan kejadian banjir dan
kekeringan, penguapan air yang
lebih besar dsb.
2. Menanam lahan-lahan milik petani
yang kosong dengan pohon kayu
yang bernilai ekonomis tinggi. Ini
dapat menekan penebangan kayu
dihutan secara ilegal.
3. Mengembangkan agroforestri di
lahan-lahan miring dan gundul yang
dulunya merupakan lahan hutan.
AGROFORESTRI
… Kombinasi tanaman pohon
kayu-kayuan & tanaman
pertanian (semusim atau
tahunan) pada bidang lahan
yang sama baik ditanam
secara serentak maupun
secara berurutan

Penanaman dilakukan
secara terencana
 Memberi keuntungan
ekonomi dan faedah ekologi
Mode Agroforestri Yang Sedang Dikembangkan di
Obel-Obel, KLU.
Proposed drainage canal
Site 7 west Existing water Under road 50m & 150 m
storage pipe Ø 5 in
GOV.Embung

1 Upland rice fields

2
3
4 Sesbania and other trees
on contour
Existing well

Note: No. 1, 2, 3, 4, and 6 are proposed sites for 5 small bunds


No. 5 proposed drainage canal to flow water into an existing water storage (50 m & 150 m).
Model Agroforestri untuk
perlindungan DAS
Mengapa Agroforestri?
1. Kondisi lahan (bekas hutan) sudah
sedemikian buruk sehingga
mengharuskan pengelolaan model
agroforestri yang memungkinkan
2. Meskipun kondisi lahan sedimian
buruknya oleh pemiliknya tetap ditanami
tanaman pangan, karena lahan tsb
merupakan satu-satunya sumber
nafkahnya
3. Model agroforestri merupakan
penggabungan tanaman hutan dan
tanaman pertanian sehingga diharapkan
dapat menjaga kelestarian lahan
Lokasi Yang Potensial Dikembangkan
dengan Model Forestri
Pulau Lombok mempunyai lahan gundul
yang luas baik merupakan lahan
pemerintah maupun lahan milik
perorangan.
Lahan gundul yang prioritas dikembang
kan saat ini adalah bukit-bukit
pegunungan selatan yang terbentang dari
Tanjung Ringgit (Lombok Timur sampai
dengan Sekotong (Lombok Barat)
Daerah tersebut merupakan penyangga
pariwisata
Menghijaukan kembali bukit-bukit tsb
dapat menarik wisatawan
CONTOH RONA LINGKUNGAN KAWASAN WISATA DI
LOMBOK TENGAH BAGIAN SELATAN
Kendala dalam mengembangkan Agroforestri

Meskipun model agroforestri mempunyai keunggulan-


keungulan, ternyata sedikit sekali petani lahan
miring atau lahan kondisi rusak yang tertarik
mengelola lahannya dengan model forestri.
Pengalaman Tim PUSLISDA yang sedang
mengembangkan model agroforestri di lahan tegalan
bekas hutan di Obel-obel Kecamatan Sambelia dan
bekas lahan tambang batu apung di Akar-akar
Kecamatan Bayan menemukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pada umumnya petani tidak antusias menanam pohon
kayu; alasanya a) khawatir kalau kayu sudah besar
pemerintah mengklaim lahan mereka, b) pohon kayu
dianggap menghalangi pertumbuhan tanaman semusim
sehingga keberadaanya tidak disukai.
2. Petani pada umumnya tidak banyak waktu untuk mengurus
lahannya, sehingga memilih cara yang paling cepat untuk
membersihkan lahanya yakni dengan cara membakar.
Inroduksi model agroforestri dapat membuat petani lebih
susah dalam membersihkan ladangnya
Kesimpulan
Perubahan iklim merupakan suatau fakta
yang telah dirasakan masyarakat; oleh
karena itu kita harus mempersiapkan diri
untuk beradaptasi terhadap dampak
perubahan iklim
Diprediksi bumi akan lebih panas,
permukaan air laut main tinggi, variasi
iklim makin sering terjadi, banjir dan
kekeringan menjadi lumrah diikuti dengan
timbul dan mewabahnya berbagai penyakit
baru
Kesimpulan (lanjutan)
Beradaptasi terahadap perubahan iklim
merupakan pilihan yang lebih murah
dibandingkan dengan cara lain dan paling
mungkin dapat dilakukan oleh setiap orang.
Namun perlu diperkenanlan bentuk-bentuk
dan cara-cara adaptasi tersebut dari sekarang
Model agroforestri merupakan salah satu
metode adapatasi yang dapat
dipertimbangkan di lahan-lahan kritis di Pulau
Lombok.
Sistem agroforestri diharapkan menambah
cadangan karbon, menekan degradasi lahan
dari sifat hujan yang makin bervariasi dan
menurunkan suhu udara secara mikro
Wallaahu A’lam Bissawab
Matur Tampi Asih

Você também pode gostar