Você está na página 1de 11

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH JUS TOMAT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA


LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI KECAMATAN KUTASARI
KABUPATEN PURBALINGGA

Disusun Oleh :
Asa Cardika Panggalih
G2A217030
BAB I
PENDAHULUAN
Jawa Tengah 2017
Kabupaten atau kota persentase hipertensi tertinggi
adalah Demak dan Jepara yaitu 100% dari yang
dilakukan pengukuran tekanan darah. Kabupaten/kota
World Healthy dengan persentase hipertensi terrendah adalah Kendal
Organization (2015) yaitu 1.69%, diikuti Blora 2.25%, dan Rembang 2.39 %..

menunjukkan sekitar Menurut data Dinas Kesehatan


1,13 miliar orang di Purbalingga (2017) jumlah kasus
dunia menderita hipertensi tahun 2017 yang
hipertensi, artinya 1 ditemukan sebanyak 20.611 kasus
dari 3 orang di dunia (14,26%) dari 144.539
terdiagnosis
menderita hipertensi,
hanya 36,8%
diantaranya yang Kecamatan Kutasari sendiri tercatat sejumlah 276
minum obat kasus (Puskesmas Kutasari, 2018)
BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan Khusus
Tujuan Penelitian
 Mengidentifikasi tekanan darah
dan tekanan MAP penderita
hipertensi pada lansia sebelum
pemberian jus tomat

Tujuan Umum :  Mengidentifikasi tekanan darah


Untuk mengetahui pengaruh jus dan tekanan MAP penderita
tomat terhadap tekanan darah pada hipertensi pada lansia sesudah
pemberian jus tomat
lansia penderita hipertensi di
kecamatan Kutasari kabupaten  Menganalsis pengaruh jus
Purbalingga. tomat terhadap tekanan darah
dan MAP pada lansia penderita
hipertensi
Bab II
Jenis Tomat

Jenis-jenis Tomat
Tomat biasa Tomat apel atau pir
(Lycopersicum (Lycopersicum
esculentum Mill, var. esculentum Mill, var.
commune Bailey). pyriforme Alef.)

Tomat kentang atau


Tomat tegak
tomat daun lebar
(Lycopersicum
((Lycopersicum
esculentum Mill, var.
esculentum Mill, var.
validum Bailey)
grandifolium Bailey)

Tomat chery
(Lycopersicum
esculentum Mill, var.
cerasiforme Alef)
Bab II
Kandungan Tomat
No Kandunga gizi Jumlah
a Energi 74 J
b Karbohidrat 3.9 g
c Gula 2.6 g
d Serat pangan 1.2 g
e Lemak 0.2 g
f Protein 0.9 g
g Air 94.5 g
h Vitamin A 42 µg
i β-karoten (Flavanoid) 449 µg
j Lutein dan Zeaxanthin 123 µg
k Thiamin (Vitamin B1) 0.037 mg
l Niacin (Vitamin B3) 0.594 mg
m Vitamin B6 0.08 mg
n Vitamin C 14 mg
o Vitamin E 0.54 mg
p Vitamin K 7.9 µg
q Magnesium 11 mg
r Mangan 0.114 mg
s Fosvor 24 mg
Bab II
Kerangka Teori
Farmakologi Hipertensi Non Farmakologi

1. Tekanan darah 1. Modifikasi gaya


2. MAP (Mean hidup
Arterial Pressure) 2. Pembatasan garam
dalam makanan
3. Diet rendah
kolestrol
4. Olahraga
5. Mengurangu berat
badan
6. Pembatasan
alcohol
7. Berhenti merokok
8. Pemberian jus
tomat
BAB II
Variabel independent penelitian ini adalah
pemberian jus tomat

Variabel
penelitian
Variabel dependent penelitian ini adalah
tekanan darah dan MAP pada lansia
hipertensi

Apakah ada pengaruh pemberian jus


Pertanyaan tomat terhadap tekanan darah yang
penelitian meliputi MAP pada lansia penderita
hipertensi
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah pra experiment dengan rancangan one group pre-post
test design. One group pre-post test design adalah desain penelitian yang terdapat pretest
sehingga hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan. Pada penelitian ini, peneliti menganalisis pengaruh jus tomat
terhadap tekanan darah yang meliputi MAP pada penderita hipertensi

Sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiki oleh populasi
tersebut. Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Dengan kriteria sebagai berikut :

 Responden dengan hipertensi primer


 Responden yang tidak atau sudah lama tidak mengkonsumsi obat anti
hipertensi selama 1 bulan
 Responden yang berumur 45 – 54 tahun.
 Bersedia menjadi responden
BAB III
METODE PENELITIAN

Alat Pengumpul Data


BAB III
METODE PENELITIAN

Rencana Analaisi Data

Analisa data digunakan untuk mengetahui perubahan tekanan darah dan MAP
pada pasien hipertensi sebelum dan sesudah pemberian jus tomat. Sebelum
dilakukan uji hipotesis peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan
uji Shapiro-Wilk untuk menentukan jenis uji hipotesis yang digunakan.
Didapatkan nilai (p) >0,05 yang artinya data berdistribusi normal, maka
digunakan uji parametrik yaitu uji Paired Sample T Test.
Terimakasih 

Você também pode gostar