Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Distrofi Kornea
Oleh :
Haryaty Kaseh
112017212
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 68 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kp Kaum RT 003/ RW 011
Tanggal Pemeriksaan : 20 Feburari 2019
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
Diambil dari :autoanamnesis, tanggal: 20
Februari 2019, Jam: 11.00 WIB DM (+)
Hipertensi (+)
Penyakit jantung (-)
Keluhan utama: Alergi (-)
Penglihatan buram sejak 1 tahun yang Riwayat Trauma pada mata (-)
lalu. Riwayat operasi mata (-)
Riwayat penggunaan kacamata (-)
Gangguan pembekuan darah (-)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Mata RS FMC dengan keluhan
Penglihatan buram yang dirasakan sejak 1 tahun yang
lalu, mata kiri seperti berkabut. Awalnya keluhan ini
tidak begitu mengganggu dan pasien merasa masih bisa
melakukan pekerjaan dan aktivitas dengan baik, tetapi
dua bulan terakhir keluhan buram semakin bertambah Riwayat Penyakit Keluarga
dan mengganggu aktivitas dan pekerjaan sehingga pasien Tidak ada yang memiliki keluhan yang
memeriksakan diri ke dokter. Keluhan mata merah, nyeri sama.
dan belekan disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis
Tanda Vital : TD : 140/80, Suhu : 36,8oC, Nadi : 78x/menit, RR : 20x/menit
Kepala : Tidak tampak kelainan
Mulut : Tidak tampak kelainan
THT : Tidak tampak kelainan
Thoraks, Jantung : Tidak tampak kelainan
Paru : Tidak tampak kelainan
Abdomen : Tidak tampak kelainan
Eksktremitas : Tidak tampak kelainan
VISUS
Aksis Visus 0,05 Ph 0,08 1/60
Distansia Pupil 60 mm 60 mm
Sekret - -
Injeksi Konjungtiva - -
Injeksi Siliar - -
Perdarahan - -
Subkonjungtiva
Pterigium - -
Pinguecula - -
Nevus Pigmentosus - -
Kista Dermoid - -
SKLERA
Ikterik - -
Nyeri Tekan - -
KORNEA
Kejernihan Keruh Keruh
Infiltrat - -
Keratik Presipitat - -
Sikatriks - -
Ulkus - -
Perforasi - -
Arcus Senilis - -
Edema - -
BILIK MATA DEPAN
Kedalaman Dalam Dalam
Hifema - -
Hipopion - -
Kripte - -
Sinekia - -
Koloboma - -
PUPIL
Letak Di tengah Di tengah
Ukuran ±2 mm ±2 mm
Ekskavasio - -
Pasien datang ke Poli Mata RS FMC dengan keluhan Penglihatan buram yang dirasakan sejak 1 tahun yang lalu,
mata kiri seperti berkabut. Awalnya keluhan ini tidak begitu mengganggu dan pasien merasa masih bisa
melakukan pekerjaan dan aktivitas dengan baik, tetapi dua bulan terakhir keluhan buram semakin bertambah
dan mengganggu aktivitas dan pekerjaan sehingga pasien memeriksakan diri ke dokter. Keluhan mata merah,
nyeri dan belekan disangkal. Pemeriksaan Visus : VOD : 0,05 PH 0,08 VOS : 1/60
OD OS
• Gejala umum:
a.Erosi kornea berulang yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau
b.rasa sakit yang parah, kepekaan yang abnormal terhadap cahaya (fotofobia), sensasi benda
asing (seperti kotoran atau bulu mata) di mata, dan penglihatan kabur.
diagnosis
• Diagnosis klinis dystrophies kornea yang berbeda bervariasi dengan dentitas yang berbeda,
tetapi harus dicurigai bila kehilangan transparansi kornea atau kekeruhan kornea terjadi
secara spontan, terutama pada kedua kornea terutama dengan adanya riwayat keluarga yang
positif atau keturunan dari kerabat orang tua.
• Karena kemudahan memeriksa kornea, dokter biasanya dapat menentukan tingkat
keterlibatan sifat anatomi dan morfologi kelainan dystrophi yang menentukan gejala yang
terkait dengan semua jenis penyakit
Penatalaksanaan
• Epithelial disease
a. Pilihan pengobatan lini pertama biasanya melibatkan penggunaan salep malam hari seperti
Lacrilube, salep mata sederhana atau Vita-Pos (bukan hanya standar air mata buatan).
b. Pengobatan lini kedua adalah memakai lensa kontak selama empat sampai enam minggu.
c. Gejala erosi kornea akut dapat diobati dengan lensa kontak perban, salep antibiotik, atau
tambalan.
d. Steroid topikal atau Doxycycline oral dapat memberikan beberapa manfaat untuk mencegah
kekambuhan.
e. Intervensi bedah, seperti tusukan stroma anterior (di luar sumbu visual), YAG Laser
mikropunktur, kauter, alkohol membantu membersihkan epitel, dan laser excimer
phototherapeutic keratectomy (PTK) dapat bermanfaat dalam mengurangi laju erosi berulang
• Stromal disease
a. Erosi kornea berulang dengan lesi superfisial kadang-kadang dibantu oleh lensa
RGP (Rigid Gas Permeable), atau penghapusan dengan PTK.
b. Jika tidak, dapat dilakukan lamellar keratoplasty, dengan microkeratome atau
femtosecond laser, atau keratoplasty lamelar mendalam jika lebih dari 50% kornea
terpengaruh.
• Endothelial disease
a. Ini dikelola secara konservatif dengan larutan garam hipertonik pada awalnya. Prosedur
bedah terbaik adalah pengupasan membran Descemet keratoplasty endotel (kadang-kadang
ditambah dengan keratectomy dangkal untuk jaringan parut yang ada).
b. Tindakan konservatif termasuk lensa kontak perban atau graft dengan membrane amnion.
THANK YOU
44