Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
METODE NUMERIK
OLEH :
M. Taufiq Yuda Saputra
PENGANTAR METODE NUMERIK
Metode Numerik adalah suatu teknik penyelesaian yang
diformulasikan secara matematis dengan cara operasi
hitungan/aritmatik dan dilakukan secara berulang-ulang
dengan bantuan komputer atau secara manual.
f ( x) a.x 2 b.x c 0
b b 4a.c
2
x1, 2
2a
b. Jika f(xl).f(xr) > 0, akar berada pada bagian interval atas maka xl = xr dan
kembali ke langkah 2
c. Jika f(xl).f(xr) = 0, akar setara dengan xr, hentikan perhitungan.
Iterasi dapat dihentikan apabila kesalahan relatifnya (a) sudah lebih kecil dari
syarat yang diberikan (s), atau :
xr
baru lama
xr
a baru
100%
xr
Contoh :
Carilah salah satu akar dari persamaan berikut :
y = x3 + x2 – 3x – 3
Disyaratkan bahwa batas kesalahan relatif a < 0,01%
Iterasi 1 :
xl = 1 ; f(x=1) = (1)3 + (1)2 – 3(1) – 3 = -4
xu = 2 ; f(x=2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
xr = (1+2)/2 = 1,5 ; f(x=1,5) = (1,5)3 + (1,5)2 – 3(1,5) – 3 = -1,875
f(xl).f(xr) = (-4) x (-1,875) = 7,5 ; εa = -
Iterasi 2 :
xl = 1,5 ; f(x=1,5) = (1,5)3 + (1,5)2 – 3(1,5) – 3 = -1,875
xu = 2 ; f(x=2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
xr = (1,5+2)/2 = 1,75 ; f(x=1,75) = (1,5)3 + (1,5)2 – 3(1,5) – 3 = 0,171875
f(xl).f(xr) = (-1,875) x (0,171875) = -0.3222656
xr 1,75 1,5
baru lama
xr
a baru
100% 100% 14.2857143% 0.01%
xr 1,75
Dengan cara yang sama lanjutkan iterasi sampai diperoleh εa< 0.01%
lanjutan
Hasil hitungan ditabelkan sebagai berikut :
Iterasi xl xu xr f(xl) f(xu) f(xr) f(xl).f(xr) a (%)
Dari hasil hitungan dengan tabel, diperoleh salah satu akar persamaan adalah
1,7320557.
xl xr
x
xu
f(xl)
Gambar. Metode Interpolasi Linear
lanjutan
Dari gambar, maka akan diperoleh hubungan :
f (xl ) f ( xu )
xr xl xr xu
f ( x l ).( x r x u ) f ( x u ).( x r x l )
x r .f x l f x u x u .f x l x l .f x u
x u .f x l x l .f x u
xr
f x l f x u
f x u . xl xu
xr xu
f x l f x u
Iterasi 2 :
xl = 1,571429 ; f(x=1,571429) = -1,3644315 3 1,571429 2
xr 2 1.705411
xu = 2 ; f(x=2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3 1,3644315 3
f(x=1,705411) = -0.2477451
f(xl).f(xr) = (-1,36443) x (-0,2477451) = 0.3380312 ; εa = 7.856304%
Dengan cara yang sama lanjutkan iterasi sampai diperoleh εa< 0.01%
Hasil hitungan ditabelkan sebagai berikut :
-
2 1.571429 2 1.705411 3 -0.2477451 0.3380312 7.856304%
1.364431487
Dari hasil hitungan seperti tabel di atas, diperoleh salah satu akar persamaan
adalah 1,732035.
C. Metode Secant
Misalkan diasumsikan bahwa f(x) adalah linear di sekitar xr. Sekarang pilih titik lain
xl yang dekat dengan xo dan juga dekat dengan xr , lalu kita gambarkan garis lurus
melewati dua titik itu (Lihat gambar). Jika f(x) benar-benar linear, garis lurus itu
akan memotong sumbu x tepat pada xr. Namun kenyataannya f(x) jarang berupa
fungsi linear, sebab tidak akan menggunakan metode ini pada fungsi linear. Hal ini
berarti bahwa perpotongan garis lurus tadi dengan sumbu x tidak pada x = xr ,
namun letaknya cukup berdekatan.
Dari gambar, diperoleh persamaan segitiga sebangun :
x 0 x 2 x 0 x1
f x 0 f x 0 f x1
x 2 x 0 f x 0 .
x 0 x1
f x 0 f x1
lanjutan
f(x0)
f(x1)
xr
x2 x1 x0
f(x=1,571429) = -1.3644315
εa = -
Iterasi 2 :
x0 = 1,571429 ; f(x=1,571429) = -1,3644315
x1 = 2 ; f(x=2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3
x 2 1,571429 (-1,364431 5)
1,571429 - 2 1.705411
- 1,3644315 - 3
Dengan cara yang sama lanjutkan iterasi sampai diperoleh εa< 0.01%
Hasil hitungan ditabelkan sebagai berikut :
f(x)
Kemiringan = f’(xi)
f(xi)
f(xi) - 0
x
xi+1 xi
xi -xi+1
εa = -13,043478%
Dengan cara yang sama lanjutkan iterasi sampai diperoleh εa< 0.01%
E. Metode Muller
Metode Muller menggunakan suatu polinomial untuk dapat menghampiri nilai
akar yang hendak dicari. Sebuah polinomial derajat dua dipakai untuk
mendapatkan tiga buah titik di dekat akar, (xo, f(x0)), (x1, f(x1)), (x2, f(x2)).
Prosedur Muller dimulai dengan menuliskan sebuah persamaan kuadrat yang
melewati 3 buah titik tersebut, dalam bentuk av2 + bv + c (Gambar). Usaha ini
akan lebih mudah bila kita mentransformasi sumbu melewati titik tengah
(dengan mensubtitusi v = x – xo).
Misalkan h1 = x1 – xo dan h2 = xo – x2. Kita cari nilai koefisien a dan b dengan
mengevaluasi p2(v) pada tiga titik :
V = 0 ; a(0)2 + b(0) + c = f0
V = h1 ; a(h1)2 + b(h1) + c = f1
V = -h2 ; a(h2)2 – b(h2) + c = f2
lanjutan
Dari persamaan pertama, c = f(xo), Gantikan h2/h1 = , maka dari dua persamaan
berikutnya dapat diselesaikan untuk a dan b :
.f1 f0 .(1 ) f2
a
.h1 .(1 )
2
f f a.h1
2
b 1 0
h1
Setelah menghitung a, b dan c, maka dapat diperoleh suatu akar yang terletak di
dekat titik tengah x0. Nilai ini adalah :
2c
xr x 0
b b 2 4.a.c
(X1,f1) f(x)
(X0,f0)
Parabola
av2+bv+c=p2(v)
(X2,f2) h2 h1
Contoh :
Tentukan sebuah akar antara 0 dan 2 dari fungsi berikut :
f(x) = x3 + x2 – 3x – 3
Iterasi 1 :
x0 = 1 ; f(x=1) = (1)3 + (1)2 – 3(1) – 3 = -4 h 1 = x1 – x0 = 2 – 1 = 1
x1 = 2 ; f(x=2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3 h 2 = x0 – x2 = 1 – 0 = 1
x2 = 0 ; f(x=0) = (0)3 + (0)2 – 3(0) – 3 = -3 γ = h2/ h1 = 1/1 = 1
(1.3) (4).(1 1) 3
a 4 c = f(x0) = -4
1.(1) 2 .(1 1)
3 (4) 4.(1) 2 x r 1
2(-4)
1,693
b 3
1 3 3 4.4.(-4)
2
εa = -
Iterasi 2 :
x0 = 1,693 ; f(x=1,693) = -0,3602 h1 = x1 – x0 = 2 – 1,693 = 0,307
x1 = 2 ; f(x=2) = (2)3 + (2)2 – 3(2) – 3 = 3 h2 = x0 – x2 = 1,693 – 0 = 1,693
x2 = 0 ; f(x=0) = (0)3 + (0)2 – 3(0) – 3 = -3 γ = h2/ h1 = 1,693/0,307 = 5,5
c = f(x0) = -0,3602
(5,5 3) (0,3602) (1 5,5) (3) 2 (-0,3602)
a 4, 7 x 1,693
5,5 (0,307) 2 (1 5,5)
r
9,5045 (9,5045) 2 4 4,7 (-0,3602)
3 (0,3602) a.(0,307) 2 x r 1,730213
b 9,5045
0,307
εa = 2.1508%
Dengan cara yang sama lanjutkan iterasi sampai diperoleh εa< 0.01%
lanjutan
2 1.693000 2 0 0.307000 1.693000 5.5 -0.3602 3 -3 4.7 9.5045 -0.3602 1.730213 2.1508%
3 1.730213 2 0 0.269787 1.730213 6.4 -0.0174 3 -3 4.7 9.9081 -0.0174 1.731965 0.1011%
4 1.731965 2 0 0.268035 1.731965 6.5 -0.0008 3 -3 4.7 9.9273 -0.0008 1.732047 0.0047%