Você está na página 1de 21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI

2.1.1 Definisi Kecacingan

Helmintiasis (kecacingan) menurut WHO adalah infestasi satu atau lebih


cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus (WHO, 2013).
Diantara nematoda usus ada sejumlah spesies yang penularannya melalui
tanah atau biasa disebut dengan cacing jenis soil transmitted helminths (STH)
yaitu Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale dan
Trichuris trichiura (Gandahusada, 2006).
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap kontaminasi tanah oleh STH antara lain
adalah :
1. Tanah
STH yang paling seering menyebabkan infeksi
2. Iklim /suhu
kecacingan adalah :
3. Kelembaban
1. Ascaris lumbricoides
4. Angin
2. Trichuris trichiura
3. Necator americanus
4. Ancylostoma duodenale
1. Ascaris lumbricoides

Morfologi

• Ascaris lumbricoides merupakan cacing


terbesar diantara Nematoda lainnya
• Betina lebih besar dari jantan
• Ascaris lumbricoides memiliki 4 macam telur
yang dapat dijumpai dalam feses yaitu telur
fertil, infertil , decorticated dan telur infektif.
Daur hidup Ascaris lumbricoides
Epidemiologi

 Di daerah tropis, infeksi cacing ini mengenai hampir seluruh lapisan masyarakat dan
anak lebih sering terinfeksi. Pencemaran tanah oleh telur 9 cacing lebih sering
disebabkan oleh tinja anak. Perbedaan insidensi dan intensitas infeksi pada anak dan
orang dewasa kemungkinan disebabkan oleh karena berbeda dalam kebiasaan, aktivitas
dan perkembangan imunitas yang didapat. Penelitian di Kenya menunjukkan bahwa
infeksi Ascaris lumbricoides mempengaruhi pertumbuhan pada anak. Prevalensi
tertinggi askariasis di daerah tropis pada usia 3-8 tahun (Soedarmo et al, 2012).
Patofisiologi

Cacing di rongga Menggigit dinding Anemia


usus usus

 Patogenesis berkaitan dengan jumlah organisme yang menginvasi, sensitifitas


individu, bentuk perkembangan cacing, migrasi larva dan status nutrisi
individu. Migrasi larva dapat menyebabkan eosinophilia dan kadang-kadang
reaksi alergi. Bentuk dewasa dapat menyebabkan kerusakan pada organ akibat
invasinya dan mengakibatkan patogenesis yang lebih berat (Soedarmo, 2010).
Manifestasi

Gejala klinik yang dapat muncul akibat infeksi dari cacing Ascaris lumbricoides antara lain :
1. rasa tidak enak pada perut
2. diare
3. nausea, Vomiting
4. berat badan menurun
5. Malnutrisi
 Bolus yang dihasilkan oleh cacing dapat menyebabkan obstruksi intestinal, sedangkan
larva yang migrasi dapat menyebabkan pneumonia dan eosinophilia (Soedarmo, 2010).
2. Trichuris trichiura

Morfologi

• Cacing jantan memiliki ukuran lebih pendek (3-4cm)


daripada betina dengan ujung posterior yang melengkung ke ventral.
• Telur berukuran 30-54 x 23 mikron dengan bentukan yang khas lonjong
seperti tong (barrel shape) dengan dua mucoid plug pada kedua ujung
yang berwarna transparan.
Daur hidup cacing Trichuris trichiura
Epidemiologi

 Penularan telur yang mengandung embrio terjadi melalui tangan, makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Telur juga dapat dibawa oleh lalat atau insekta lain (Behrman, 2000). Di seluruh
dunia, infeksi terjadi lebih sering di daerah dengan cuaca tropis dan sanitasi yang buruk, dan di
antara 16 anak-anak. Pada tahun 2002, perkiraan jumlah orang yang terinfeksi dengan cacing
cambuk adalah 1 miliar (CDC, 2013c).
Patofisiologi

Cacing Iritasi &


memasukan Mukosa usus peradangan Anemia
kepalanya mukosa usus

 Pada infeksi yang parah dapat menyebabkan rectal prolapse dan defisiensi nutrisi
Manifestasi

Sakit
Diare
perut

Berat
Mual
badan ↓
3. Cacing Tambang

Morfologi
• A. Duodenale sedikit lebih besar dari N. Americanus.
• N. Americanus dapat menghasilkan 10.000-20.000
• Telur setiap harinya, sedangkan A. Duodenale
10.000-25.000 telur perharinya
• Ukuran telur N. Americanus adalah 64-76 mm x 36-
40 mm dan A. Duodenale 56-60 mm x 36-40 mm.
• Telur cacing tambang terdiri dari satu lapis dinding
yang tipis dan adanya ruangan yang jelas antara
dinding dan sel didalamnya.
Daur hidup cacing tambang
Epidemiologi

 Manusia adalah hospes primer untuk spesies cacing tambang. Endemisitas infeksi
pada setiap lokasi spesifik tergantung pada kecocokan keadaan lingkungan untuk
penetasan telur dan pematangan larva, pada kontaminasi tanah oleh tinja, dan
pada kontak manusia dengan tanah yang terkontaminasi. Kondisi tanah optimal
ditemukan pada banyak bagian negara agraria tropis dan juga pada bagian
tenggara Amerika Serikat (Behrman, 2000).
Patofisiologi

Cacing
(rongga usus Mengisap darah Anemia
halus)
Manifestasi

 Efek yang paling serius dari infeksi cacing tambang adalah anemia dan defisiensi
protein disebabkan oleh kehilangan darah di lokasi cacing dewasa melekat di
usus. Ketika anak-anak terus terinfeksi oleh banyak cacing, hilangnya besi dan
protein dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental.
KERANGKA TEORI
Gejala :
- nyeri perut
- mual,muntah Infeksi kecacingan
- diare
- demam

Nafsu makan ↓ Gangguan absorbsi Kerusakan mukosa Kehilangan darah Kehilangan nutrisi

↓ Simpanan zat
Asupan nutrisis ↓ Anoreksia Obstruksi lumen Anemia
besi

Aktifitas fisik ↓ Status gizi


KERANGKA KONSEP

Infeksi kecacingan STH Malnutrisi / kurang gizi


pada anak pada anak

Variabel Independen Variabel Dependen


Daftar pustaka

 Susanto Inge, ismid Is Suharia, Sungkar Saleha. Dkk. Buku ajar parasitologi
kedokteran. Edisi empat,2008. balai penerbit FKUI, jakarta
 https://media.neliti.com/media/publications/70595-ID-hubungan-
kecacingan-dengan-status-gizi-p.pdf
 https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.un
ila.ac.id/20779/110/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjxuum9j63bAhXLSH0KH
QsfDN0QFjAAegQICRAB&usg=AOvVaw0ZbJf-PVig0VBXwwe5I-fn
 https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.un
ila.ac.id/9952/16/Bab%2520II%2520hani%2520pdf.pdf&ved=2ahUKEwjxuum
9j63bAhXLSH0KHQsfDN0QFjABegQICBAB&usg=AOvVaw1PGAVCThFJU6Sjo
HPD3sq9

Você também pode gostar