Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DASAR TEORI
Morfologi
Di daerah tropis, infeksi cacing ini mengenai hampir seluruh lapisan masyarakat dan
anak lebih sering terinfeksi. Pencemaran tanah oleh telur 9 cacing lebih sering
disebabkan oleh tinja anak. Perbedaan insidensi dan intensitas infeksi pada anak dan
orang dewasa kemungkinan disebabkan oleh karena berbeda dalam kebiasaan, aktivitas
dan perkembangan imunitas yang didapat. Penelitian di Kenya menunjukkan bahwa
infeksi Ascaris lumbricoides mempengaruhi pertumbuhan pada anak. Prevalensi
tertinggi askariasis di daerah tropis pada usia 3-8 tahun (Soedarmo et al, 2012).
Patofisiologi
Gejala klinik yang dapat muncul akibat infeksi dari cacing Ascaris lumbricoides antara lain :
1. rasa tidak enak pada perut
2. diare
3. nausea, Vomiting
4. berat badan menurun
5. Malnutrisi
Bolus yang dihasilkan oleh cacing dapat menyebabkan obstruksi intestinal, sedangkan
larva yang migrasi dapat menyebabkan pneumonia dan eosinophilia (Soedarmo, 2010).
2. Trichuris trichiura
Morfologi
Penularan telur yang mengandung embrio terjadi melalui tangan, makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Telur juga dapat dibawa oleh lalat atau insekta lain (Behrman, 2000). Di seluruh
dunia, infeksi terjadi lebih sering di daerah dengan cuaca tropis dan sanitasi yang buruk, dan di
antara 16 anak-anak. Pada tahun 2002, perkiraan jumlah orang yang terinfeksi dengan cacing
cambuk adalah 1 miliar (CDC, 2013c).
Patofisiologi
Pada infeksi yang parah dapat menyebabkan rectal prolapse dan defisiensi nutrisi
Manifestasi
Sakit
Diare
perut
Berat
Mual
badan ↓
3. Cacing Tambang
Morfologi
• A. Duodenale sedikit lebih besar dari N. Americanus.
• N. Americanus dapat menghasilkan 10.000-20.000
• Telur setiap harinya, sedangkan A. Duodenale
10.000-25.000 telur perharinya
• Ukuran telur N. Americanus adalah 64-76 mm x 36-
40 mm dan A. Duodenale 56-60 mm x 36-40 mm.
• Telur cacing tambang terdiri dari satu lapis dinding
yang tipis dan adanya ruangan yang jelas antara
dinding dan sel didalamnya.
Daur hidup cacing tambang
Epidemiologi
Manusia adalah hospes primer untuk spesies cacing tambang. Endemisitas infeksi
pada setiap lokasi spesifik tergantung pada kecocokan keadaan lingkungan untuk
penetasan telur dan pematangan larva, pada kontaminasi tanah oleh tinja, dan
pada kontak manusia dengan tanah yang terkontaminasi. Kondisi tanah optimal
ditemukan pada banyak bagian negara agraria tropis dan juga pada bagian
tenggara Amerika Serikat (Behrman, 2000).
Patofisiologi
Cacing
(rongga usus Mengisap darah Anemia
halus)
Manifestasi
Efek yang paling serius dari infeksi cacing tambang adalah anemia dan defisiensi
protein disebabkan oleh kehilangan darah di lokasi cacing dewasa melekat di
usus. Ketika anak-anak terus terinfeksi oleh banyak cacing, hilangnya besi dan
protein dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mental.
KERANGKA TEORI
Gejala :
- nyeri perut
- mual,muntah Infeksi kecacingan
- diare
- demam
Nafsu makan ↓ Gangguan absorbsi Kerusakan mukosa Kehilangan darah Kehilangan nutrisi
↓ Simpanan zat
Asupan nutrisis ↓ Anoreksia Obstruksi lumen Anemia
besi
Susanto Inge, ismid Is Suharia, Sungkar Saleha. Dkk. Buku ajar parasitologi
kedokteran. Edisi empat,2008. balai penerbit FKUI, jakarta
https://media.neliti.com/media/publications/70595-ID-hubungan-
kecacingan-dengan-status-gizi-p.pdf
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.un
ila.ac.id/20779/110/BAB%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjxuum9j63bAhXLSH0KH
QsfDN0QFjAAegQICRAB&usg=AOvVaw0ZbJf-PVig0VBXwwe5I-fn
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.un
ila.ac.id/9952/16/Bab%2520II%2520hani%2520pdf.pdf&ved=2ahUKEwjxuum
9j63bAhXLSH0KHQsfDN0QFjABegQICBAB&usg=AOvVaw1PGAVCThFJU6Sjo
HPD3sq9