Você está na página 1de 50

Analisis Butir Soal

Endah Tri Handayani


1605122938
Analisis Kualitas Soal

.
Analisis Kualitas Soal adalah suatu upaya untuk
menelaah butir soal yang telah disusun yang
bertujuan untuk menghasilkan butir soal yang
bermutu baik (berkualitas).
Cara Analisis Kualitas Butir Soal

KUALITATIF

2 CARA ANALISIS

KUANTITATIF
Cara Analisis Soal
.
Validitas Teoretis (Materi &
Aspek)
KUALITATIF Tingkat Kesukaran teoretis
Kaidah
Bahasa
Validitas empirik
Reliabilitas
KUANTITATIF Tingkat kesukaran empirik
Daya Beda
Sensitivitas
Fungsi Distraktor
• Analisis Kualitatif:
Cara mencermati butir butir soal yang telah
disusun dilihat dari: Kesesuaian dengan materi dan
kompetensi yang diukur, tingkat kesukaran, serta
pemenuhan persyaratan baik dari kaidah maupun
bahasa.

• Analisis Kuantitatif:
Analisis butir soal dengan menggunakan analisis
statistik berdasar hasil uji coba atau hasil
penggunaaan butir soal (uji emipirik) dan
dilakukan setelah soal diuji coba atau digunakan.
AnalisisValiditas
• Berkaitan dengan permasalahan apakah
butir soal yang dimaksudkan untuk
mengukur sesuatu itu memang dapat
mengukur secara tepat sesuatu yang akan
diukur tersebut
Macam-Macam Analisis Validitas
Validitas Isi
(content validity)

Validitas Teoretis
(Rasional) Validitas Konstruk
(construct validity

Tes Butir Soal Validitas Ramalan

(predictive validity)
Validitas Empirik
Validitas Bandingan
(concurrent validity)
ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL
• Cara Analisis Validitas butir soal:
1. Analisis Teoretis
 Dilakukan sebelum soal digunakan atau
diuji cobakan
 Caranya dengan membuat kisi-kisi soal
dan diskusi dengan para ahli atau teman
sejawat
Validitas Konstruksi (Contruct Validity)
• Mengecek apakah butir-butir soal dalam tes
itu telah sesuai dengan tingkatan
kompetensi atau ranah yang ada sesuai
yang dituntut dalam kurikulum
• Analisis ini dapat dilakukan sebelum dan
sesudah tes digunakan
• Caranya: Analisis Rasional
1. Buat kisi-kisi tes
2. Diskusi dengan para ahli atau teman
sejawat
Validitas Isi (Content Validity)
• Mengecek apakah ada kesesuaian antara
butir-butir soal dalam tes dengan deskripsi
bahan yang diajarkan.
• Sering juga disebut validitas kurikuler
• Analisis ini dapat dilakukan sebelum dan
sesudah tes digunakan
• Caranya: Analisis Rasional
1. Buat kisi-kisi tes
2.Diskusi dengan para ahli atau teman
sejawat
2. Analisis Empirik
 Dilakukan setelah soal digunakan/diujicobakan
 Caranya dengan mengorelasikan skor tiap butir
yang dicapai oleh seluruh testee dengan skor
total seluruh butir soal. Teknik korelasinya
dengan menggunakan r product moment ATAU
Korelasi Point Bisserial
 Kriteria: Dikatakan valid jika hasilnya di atas
0,30
Validitas Ramalan

• Meramal artinya memprediksi dan


memprediksi selalu mengenai hal yang akan
datang jadi sekarang belum terjadi.
• Sebuah tes dikatakan memiliki validitas
prediksi atau validitas ramalan apabila
mempunyai kemampuan untuk meramalkan
apa “yang akan terjadi pada masa yang akan
datang”
• Analisis validitas ramalan tes dilakukan
dengan cara mengkorelasikan antara nilai
tes I dengan kriterium atau tolak ukur (Tes
II)
• Tes dikatakan memiliki validitas ramalan
yang baik jika memiliki kesesuaian atau
kesejajaran arah antara tes yang sedang
diselidiki atau diuji validitasnya, dengan
kriteriumnya.
• Cara yang digunakan untuk mencari korelasi
untuk uji validitas ramalan ini adalah dengan
menggunakan teknik analisis korelasional
Product Moment dari Karl Pearson
• Rumusnya:
Prosedur analisisnya:
1) Melakukan komputasi atau penghitungan
matematis untuk mencari harga koefisien r
Product Moment, dg langkah-langkah:
a) Menyiapkan tabel pernghitungan untuk
mencari nilai ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2 dan
∑XY
b) Menghitung harga r Product Moment
dengan rumus
2) Memberikan interpretasi terhadap harga
koefesien korelasi Pruduct Moment
Contoh
• Tes seleksi masuk SMPN 1
• Ada 10 siswa dengan hasil tes sbb;
• 8686587658
• Hasil tes semester 1 dari 10 anak tersebut
adalah sbb:
• 8 9 7 8 9 10 7 8 10 9
Contoh Tabel Analisisnya
Nama
X Y X² Y² XY
Siswa

∑X ∑Y ∑X² ∑Y² ∑XY


VALIDITAS BANDINGAN
• Dalam uji validitas bandingan/pengalaman,
data hasil tes yang diperoleh sekarang kita
bandingkan dengan data yang mencerminkan
pengalaman yang diperoleh pada masa lalu

• Jika hasil tes yang ada sekarang mempunyai


hubungan searah dengan hasil tes berdasar
pengalaman yang lalu, maka tes tersebut dapat
dikatakan telah memiliki validitas
bandingan/pengalaman dan sebaliknya.
ANALISIS RELIABILITASSOAL
Reliabiltas (Ketetapan)
• Terkait dengan tingkat ketepercayaan yakni sejauhmana
butir-butir soal dapat mengukur sesuatu secara
konsisten dari waktu ke waktu.

• Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang


pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor
berikutnya, atau dengan jalan melihat
konsistensinya (diukur dengan korelasi) dengan
pertanyaan lain.
Analisis ReliabilitasSoal
CaraAnalisisnya : Analisis Empirik
– Dilakukan setelah soal digunakan/diujicobakan
– Caranya dengan berbagai Formula :
 Formula Alpha dari Crobach
 Formula Belah Dua dari Spearman-Brown
 Formula Kuder Richardson
 Formula Rulon
 Formula C. Hoyt
Hal-Hal Yang Ikut Mempengaruhi Reliabilitas HasilTes

• Hal-hal yang berhubungan dengan tes itu sendiri, seperti


panjang tes dan kualitas butir-butir tes. Semakin panjang
dan semakin baik kualitasnya akan semakin tinggi tingkat
reliabilitasnya. Akan pada batas tertentu bertambahnya
panjang tes tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan
reliabilitastes.
• Hal-hal yang berkaitan dengan testee (peserta tes). Tes yang
dikenakan kepada kelompok yang tidak terpilih (ditentukan
secara acak) biasanya reliabilitasnya lebih besar
dibandingkan dengan yang dikenakan kepada kelompok
testee yang terpilih seperti kelompok anak yang pandai-
pandai saja.
ANALISISRELIABLITASTESURAIAN

• Analisis reliabilitas tes bentuk uraian umumnya


menggunakan Rumus Alpha dari Cronbach,
karena model skoring soal bentuk uraian ini
bukan model dikhotomik kalau benar 1 dan jika
salah 0, tetapi skoringnya adalah lebih bersifat
kontinum(rentangan angka misalnya 0-5 atau 0-
10) dansebagainya
Rumus Alpha

n ∑Si2
r11 = 1- -----------
n- 1 St2

dimana:
r11 : Koefisien reliabilitas tes
n : Banyaknya butir soal yang dikeluarkan dalam tes
1 : Bilangan konstan (menjadi kesepakatan)
∑Si2 : Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir saol
St2 : Varian total
Rumus Varian Butir Soal

( ∑Xi1 )2
2
∑Xi1 - --------------
N
2
Si1 =
N
• ∑X 2 = JKi1= 8²+3²+9²+4²+8²=234
 i1
 ( ∑Xi1)2 =Jumlahskor item no 1dikuadratkan=
 8+3+9+4+8=32
 N= jumlah testee
Rumus Varian Total

( ∑Xt)2
∑Xt2 - --------------
N
St2 =
N
Siswa 1 2 3 4

A 7 5 6 8
B 6 6 8 7
C 9 8 7 9
D 6 7 9 6
E 7 6 8 9
F 8 9 6 8
Analisis dengan Formula Spearman-
Brown
• Model:
• Belah kiri-kanan
• Belah ganjil-genap
• Langkah-Langkah:
– Menjumlahkan skor-skor untuk masing-masing
belahan
– Menghitung koefisien korelasi r produk momen
antara belahan I (belahan ganjil) dengan belahan II
– Menghitung koefisien reliabilitas dengan formula
Spearman-Brown:
– Memberi interpretasi
Rumus Reliabilitas dengan Spearman-
Brown
Untuk mencari nilai r ½ ½ atau rxy adalah dengan
menggunakan rumus korelasi produk momen

Kriteria:
Dikatakan reliabel jika hasil hitungannya ≥ 0,70
Analisis Tingkat Kesukaran Soal
• Tingkat kesulitan (Item Difficulty):
Suatu pernyataan tentang seberapa sulit atau
seberapa mudah sebuah butir soal bagi peserta
tes.
• Tingkat kesukaran ini umumnya dinyatakan
dalam bentuk indeks yg kmd disebut dengan
Indeks Tingkat Kesukaran (ITK) : 0,00 – 1,00
• ITK dapat diperoleh dengan menghitung jumlah
peserta tes yang menjawab betul pada soal ttt
dibagi jumlah seluruh peserta.
• KRITERIA :
0,00 - 0,30 : Sukar
0,31 - 0,70 : Sedang
0,71 - 1,00 : Mudah
• Rumus:
B
ITK = ----------
N

ITK : Indeks Tingkat Kesukaran Soal


B : Jml peserta yg menjawab benar butir soal
N : Jml seluruh peserta yg ikut tes

• CTH:
Jumlah peserta tes ada 90 orang dan yang mengerjakan
dengan betul butir soal nomor 1 ada 60 orang. ITK ?
60
ITK = ------- = 0,67
90
Contoh :
Langkah-langkah Analisis
• Menjumlahkan skor masing-masing butir soal
yang dicapai oleh semua testee
• Menghitung indeks tingkat kesukaran
butir soal dengan rumus:
• Memberikan interpretasi terhadap hasil
perhitungan. Cara memberikan interpretasi
adalah dengan mengkonsultasikan hasil
perhitungan indeks tingkat kesukaran
tersebut dengan suatu patokan/kriteria
Analisis Soal Uraian

Jumlah skor siswa pada suatu soal


(1) Mean =
Banyaknya siswa yg ikut tes

Mean
(2) ITK =
Skor Maksimum tiap Butir Soal
Analisis Daya Beda Soal
• Daya Beda Soal (item discrimination):
Suatu pernyataan tentang seberapa besar
daya sebuah butir soal dapat membedakan
kemampuan antara peserta kelompok tinggi
dan kelompok rendah.

• Indeks Daya Beda (IDB) Soal berkisar :


-1,00 s.d. 1,00. Semakin tinggi IDB
semakin tinggi daya beda soal dan
semakin baik soal tersebut.
• KRITERIA :
<0,20 : Poor (Jelek)
0,20 - 0,39 : Satisfactory (Sedang)
0,40 - 0,69 : Good (Baik)
0,70 - 1,00 : Excellent (Baik sekali)
Tanda negatif : Jelek sekali
• Rumus:
IDB = BA - BB
-------------------
½N

IDB :Indeks Daya Beda


BA :Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB :Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N :Jumlah seluruh peserta tes

• CTH:
Jumlah peserta tes kelompok atas yg benar 20, jml pserta
tes kelompok bawah yang benar 8, jumlah keseluruhan
peserta 40 orang. Maka IDB Soal adalah

20 – 8 12
IDB = ------------- = -------- = 0,6
½ 40 20
Langkah-langkah Analisis
• Menjumlahkan skor total yang dicapai oleh
masing-masing siswa (testee) dan skor total
setiap butir soal
• Membagi testee menjadi dua kelompok atas
dan kelompok bawah dan Membubuhkan
kode pada testee yang masuk kelompok
atas dengan kode A dan testee kelompok
bawah dengan kode B (Lihat pada tabel di
atas).
• Untuk jumlah kecil yakni jumlah testee kurang dari
seratus, caranya adalah seluruh testee dibagi
menjadi dua bagian sama besar (50%) untuk
kelompok atas dan 50% untuk kelompok bawah.
• Apabila jumlah testee lebih dari seratus (jumlah
besar), maka kelompok atas cukup diambil 27 %
nya mulai dari testee yang memperoleh skor
tertinggi dan ambil kelompok bawah 27 % nya juga
dan diambil mulai dari testee yang memperoleh
skor terendah.
• Menghitung indeks daya beda butir soal dengan
rumus
• Memberikan interpretasi terhadap hasil
perhitungan.
Analisis Uraian
MA - MB
IDP =
Skor maksimum soal

• IDP : Indek Daya Pembeda Soal


• MA : Mean kelompok atas
• MB : Mean kelompok bawah
• KRITERIA :

0,40 ke atas = sangat baik


0,30 – 0,39 = baik
0,20 – 0,29 = cukup, soal perlu perbaikan
0,19 ke bawah = kurang baik soal harus dibuang

44
Langkah-langkah Analisis
• Membuat tabel perhitungan untuk
menentukan kelompok atas dan bawah
• Penentuan kelompok atas dan bawah
langsung melihat skor yang dicapai
masing-masing testee pada soal yg
bersangkutan
• Menghitung mean kelompok atas dan
mean kelompok bawah
• Menghitung IDP
• Untuk jumlah kecil yakni jumlah testee kurang dari
seratus, caranya adalah seluruh testee dibagi
menjadi dua bagian sama besar (50%) untuk
kelompok atas dan 50% untuk kelompok bawah.
• Apabila jumlah testee lebih dari seratus (jumlah
besar), maka kelompok atas cukup diambil 27 %
nya mulai dari testee yang memperoleh skor
tertinggi dan ambil kelompok bawah 27 % nya juga
dan diambil mulai dari testee yang memperoleh
skor terendah.
• Menghitung indeks daya beda butir soal dengan
rumus
• Memberikan interpretasi terhadap hasil
perhitungan.
Analisis Fungsi Distraktor
• Distraktor
Alternatif jawaban salah pada tes PG yang
berfungsi sebagai pengecoh/pengacau.
• Analisis fungsi distraktor dimaksudkan
untuk melihat sebera efektif suatu
distraktor dapat berfungsi.
• Suatu distraktor dikatakan berfungsi
secara efektif bila dipilih minimal oleh 5 %
dari peserta tes
Rumus Fungsi Distraktor

Di mana:
IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang menjawab pengecoh
N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada
setiap soal
n = jumlah alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan tetap

48
• KRITERIA :
Sangat Baik IP = 76% - 125%
Baik IP = 51% - 75% atau 126% - 150%
Kurang Baik IP = 26% - 50% atau 151% - 175%
Jelek IP = 0% - 25% atau 176% - 200%
Sangat Jelek IP = lebih dari 200%

49
Analisis Sensitivitas
• Distraktor
Alternatif jawaban salah pada tes PG yang
berfungsi sebagai pengecoh/pengacau.
• Analisis fungsi distraktor dimaksudkan
untuk melihat sebera efektif suatu
distraktor dapat berfungsi.
• Suatu distraktor dikatakan berfungsi
secara efektif bila dipilih minimal oleh 5 %
dari peserta tes

Você também pode gostar