Você está na página 1de 47

1

2 3/11/2019
3 3/11/2019
 Bila ada antigen masuk tubuh, maka tubuh akan berusaha
menolaknya dengan membuat zat anti. Reaksi tubuh pertama kali
terhadap antigen, berlangsung lambat dan lemah, sehingga tidak
cukup banyak antibodi terbentuk.
 Pada reaksi atau respon kedua, ketiga dan selanjutnya tubuh sudah
mengenal antigen jenis tersebut. Tubuh sudah pandai membuat zat
anti, sehingga dalam waktu singkat akan dibentuk zat anti yang
lebih banyak.
 Setelah beberapa lama, jumlah zat anti dalam tubuh akan
berkurang. Untuk mempertahankan agar tubuh tetap kebal, perlu
diberikan antigen/ suntikan/ imunisasi ulang sebagai rangsangan
tubuh untuk membuat zat anti kembali

4 3/11/2019
5 3/11/2019
 Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh
terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap
penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya
bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun
yang berarti kebal atau resisten.

 Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan


seseorang terhadap suatu antigen, sehingga bila
kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak
terjadi penyakit

 Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan


memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari
penyakit lain diperlukan imunisasi lain

3/11/2019 6
 Mengurangi angka penderita suatu penyakit
yang sangat membahayakan kesehatan
bahkan bisa menyebabkan kematian pada
penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat
dihindari dengan imunisasi yaitu seperti
hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus,
batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan
lain sebagainya.
 Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan penyakit
tertentu pada sekelompok masyarakat
(populasi) atau bahkan menghilangkan
penyakit tertentu dari dunia

3/11/2019 7
Seluruh bayi mendapatkan imunisasi dasar
Seluruh anak sekolah mendapatkan
imunisasi lanjutan (campak, DT dan TT)
Wanita Usia Subur (termasuk bumil, dan
catin) mendapatkan imunisasi TT5 dosis
Kelompok berisiko tinggi
(Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi)

Dari sebagian kecil penyakit yang telah ditemukan


vaksinnya yang diupayakan pencegahannya melalui
program imunisasi yang untuk selanjutnya kita sebut
PD3I .

Beberapa pertimbangan untuk memasukannya ke dalam


program antara lain adalah besarnya masalah yang
ditimbulkan , keganasan penyakit , efektifitas vaksin dan
yang terakhir masalah pengadaan vaksin.

9
3/11/2019 10
3/11/2019 11
3/11/2019 12
3/11/2019 13
3/11/2019 14
3/11/2019 15
3/11/2019 16
17 3/11/2019
IMUNISASI DASAR

18 3/11/2019
IMUNISASI BCG (Baccilus
Calmette - Guerin)

19 3/11/2019
 Karena itu, BCG dianjurkan diberikan umur 2-
3 bulan) atau dilakukan uji tuberkulin dulu
(bila usia anak lebih dari 3 bulan.IDAI) untuk
mengetahui apakah anak telah terinfeksi TBC
atau belum.

 Dan lagi, kekebalan untuk penyakit TBC tidak


diturunkan dari ibu ke anak (imunitas
seluler), karena itu anak baru lahir tidak
punya kekebalan terhadap TBC.

3/11/2019 20
3/11/2019 21
3/11/2019 22
3/11/2019 23
3/11/2019 24
3/11/2019 25
3/11/2019 26
3/11/2019 27
 Pada saat bayi dalam kandungan, antibody ibu khusus campak
disalurkan ke bayi melalui plasenta atau ari-ari dan akan menetap
sampai bayi dilahirkan.
 Pada umur 9 bulan hanya sekitar 10% bayi yang masih
mempunyai antibody dari ibu.
 Bila imunisasi diberikan pada bayi yang masih mempunyai
antibody dari ibu, pembentukan antibody spesifik campak sebagai
tujuan dari imunisasi itu sendiri dapat terganggu.

28 3/11/2019
TATA CARA PEMBERIAN IMUNISASI
 Sebelum melakukan imunisasi
memberitahu risiko vaksinasi dan tdk imunisasi
persiapan bila terjadi reaksi ikutan
baca dgn teliti informasi produk
tinjau apakah ada kontraindikasi
periksa pasien dan beri antipiretik bila perlu
periksa kondisi vaksin (warna, kadaluarsa)
pemberian sesuai jadwal
berikan vaksin dengan tehnik yang benar
29 3/11/2019
 Setelah pemberian imunisasi
berilah petunjuk kpd pengasuh/ortu apa yg
harus dikerjakan dalam kejadian reaksi biasa
atau reaksi ikutan yang lebih berat
catat imunisasi dalam rekam medis
laporkan hasil imunisasi ke Dinkes
periksa status imunisasi keluarga yg lain

30 3/11/2019
IMUNISASI ANJURAN

31 3/11/2019
IMUNISASI MMR
 MMR ( MEASLES, MUMP,RUBELA )
 MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum
mendapat campak 9 bulan. Umur 6 tahun diberikan untuk
ulangan MMR.
 Tidak dianjurkan diberikan pada bayi dibawah 1 tahun
….dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibodi
maternal yang masih ada

32 3/11/2019
MMR menyebabkan autisme??
 Keamanan vaksin MMR telah dibuktikan melalui berbagai
penelitian di luar negeri. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan
Pusat Pemberantasan Penyakit Menular Dunia (CDC) juga sudah
mengeluarkan pernyataan resmi bahwa tidak ada bukti yang bisa
mengaitkan pemberian imunisasi dengan timbulnya autisme pada
anak.
 Kadar thimerosal (zat pengawet mengandung merkuri) yang
digunakan dalam vaksin MMR juga amat rendah dan akan segera
dikeluarkan dari tubuh melalui feses. WHO juga menekankan,
jenis merkuri yang terkandung di dalam thimerosal bukanlah
merkuri aktif yang bersifat toksik (racun) serta bisa merusak
ginjal, saraf, dan otak.
 Setelah divaksinasi, terbukti pula bahwa kadar merkuri dalam
darah pasien tidak mengalami peningkatan.

33 3/11/2019
Imunisasi pneumokokus
 Imunisasi pneumokokus sangat penting dalam melindungi
anak-anak dari penyakit radang paru, yang mengacu pada
berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan
bakteri streptokokus pneumonia, yang juga dikenal sebagai
pneumokokus.
 Imunisasi diberikan pada usia 2, 4, 6, 12 bulan

34 3/11/2019
IMUNISASI TIPOID
 Ada 2 jenis vaksin tifoid yang bisa diberikan ke anak, yakni
vaksin oral (Vivotif) dan vaksin suntikan (TyphimVi).
Keduanya efektif mencekal demam tifoid alias penyakit tifus,
yaitu infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi.
 Vaksin suntikan diberikan satu kali kepada anak umur 2 tahun
dan diulang setiap 3 tahun. Pengulangan ini perlu mengingat
serangan penyakit tifus bisa berulang, ditambah banyaknya
lingkungan yang tidak higienis dan kurang terjaminnya
makanan yang dikonsumsi anak.

35 3/11/2019
Imunisasi varicella
 Memberikan kekebalan terhadap cacar air atau chicken pox,
penyakit yang disebabkan virus varicella zooster.
 Efektivitasnya bisa mencapai 97%. Dari penelitian terhadap
100 anak yang diimunisasi varisela, hanya 3 di antaranya yang
tetap terkena cacar air, itu pun tergolong ringan. (Khasanah
N, 2008)

36 3/11/2019
JADWAL IMUNISASI

37 3/11/2019
JADWAL IMUNISASI
LANJUTAN/BOSTER

38 3/11/2019
39 3/11/2019
PENYIMPANAN VAKSIN
VAKSIN 0 ºC – 8 ºC 35 ºC - 37 ºC
DT 3-7 tahun 6 minggu
PERTUSIS 18 – 24 bulan Dibawah 50 % dalam 1
minggu
BCG:
Cristal 1 tahun Dibawah 20 % dalam 3 – 14
hari
Cair Dipakai dalam I kali kerja Dipakai dalam 1 kali kerja
CAMPAK: 2 tahun 1 minggu
Kristal Dipakai dalam 1 kali kerja Dipakai dalam 1 kali kerja
Cair
Polio 6-12 bulan 1-3 hari

40 3/11/2019
TEMPAT PENYIMPANAN VAKSIN
 Lemari Es
 Setiap Puskesmas mempunyai 1 lemari es sesuai standar program ( buka atas).

 Vaccine carrier
 adalah alat untuk membawa vaksin dari kota ke puskesmas, dapat mempertahankan suhu +2°C s/d
+8°C relatif lama . Vaccine carrier dilengkapi dengan 4 buah cool pack @ 0.1 liter
 Kotak Dingin ( Cool pack )
 adalah wadah plastik berbentuk segi empat yang diisi dengan air yang kemudian didinginkan pada
lemari es selama 24 jam
 Thermos
 digunakan untuk membawa vaksin ke tempat pelayanan imunisasi. Setiap thermos dilengkapi cool pack
minimal 4 bh @ 0.1 L. Dapat mempertahankan suhu kurang dari 10 jam, sehingga cocok digunakan untuk
daerah yang transportasinya lancar.
 Cold box
 Cold box ditingkat Puskesmas digunakan apabila keadaan darurat seperti listrik padam untuk waktu cukup
lama. Cold box ditingkat Puskesmas digunakan apabila keadaan darurat seperti listrik padam untuk waktu
cukup lama.

41 3/11/2019
42 3/11/2019
KIPI ( KEJADIAN IKUTAN PASCA
IMUNISASI

43 3/11/2019
44 3/11/2019
45 3/11/2019
46 3/11/2019
47

Você também pode gostar