Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
GOUT
RAMADHINA ANGGITA S.A
1620221202
Di
Indonesia sendiri diperkirakan 1,6 - 13,6
per 100.000 orang, prevalensi ini
meningkat seiring dengan meningkatnya
umur.
FAKTOR RESIKO
1. Genetik
2. Lingkungan : obesitas, konsumsi alkohol,
psoriasis, gagal ginjal kronis, gangguan
hematologi, hipertensi, keganasan,
riwayat transplantasi organ.
ETIOLOGI
1. Gout primer tanpa disebabkan
penyakit atau penyebab lain.
2. Gout sekunder hiperurisemia atau
gout yang disebabkan oleh penyakit lain
atau penyebab lain.
KLASIFIKASI
A. GOUT PRIMER
Akibat langsung pembentukan asam urat
tubuh yang berlebihan atau akibat
penurunan ekskresi asam urat. Pada
kelompok ini 99% penyebabnya belum
diketahui (idiopatik). Tetapi umumnya
berkaitan dengan faktor genetik (kelainan
enzim) atau hormonal (hormon estrogen).
KLASIFIKASI
B. GOUT SEKUNDER
Gout Sekunder (10% kasus). Pada kelompok ini umumnya
asam urat terjadi karena konsumsi makanan yang
mengandung purin secara berlebihan. Berikut ini
penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin :
Golongan A.
Kandungan purin tinggi (150-800mg/100gr makanan).
Contoh : jeroan, udang, remis, kerang, ekstrak daging
(abon / dendeng), sardin, ragi, alkohol.
Golongan B
Kandungan purin sedang (50-150mg/100gr makanan).
Contoh : kacang-kacangan kering, bayam, kembang kol,
asparagus, buncis, jamur, singkong, pepaya, kangkung.
Golongan C
Kandungan purin rendah (0-50mg/100gr makanan). Contoh
: keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Penurunan ekskresi (underexcretor), peningkatan
PATOFISOLOGI
produksi (overproducer) atau kombinasi
Hiperurisemia
INFLAMASI SENDI
FASE-FASE GOUT
Gout Arthritis
Asimptomatik Gout Arthritis Akut Interkritikal Gout
Kronik dengan Tofi
1. Kadar asam 1. Kadar asam urat tidak 1. Fase tenang setelah 1. Mulai dari serangan
urat tinggi terlalu tinggi serangan pertama pertama sampai
2. Tidak ada 2. Perjalanan eksplosif, diduga 2. Berlangsung 6 bulan kronisitas memerlukan
gejala arrtritis, tofi, ada faktor presipitasi sampai 2 tahun, bahkan waktu 11 tahun
urolitiasis 3. Monoartikuler sampai 5 atau 10 tahun 2. Poliartikuler
4. 50% MTP I
5. Serangan biasanya pada
malam hari
6. Self-limiting dalam 10 hari
namun jika diobati dapat
sembuh dalam 3 hari
7. Pada pria timbul pada usia
30-45tahun, wanita pada
saat pasca menopause
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA UMUM :
1. Nyeri sendi terus-menerus.
2. Setelah nyeri sendi dirasakan sudah
berkurang, pergerakan sendi yang terserang
akan menjadi terganggu selama berminggu-
minggu. Serangan gout selanjutnya akan
berlangsung lebih lama dan menyerang lebih
banyak sendi.
3. Inflamasi dan kemerahan. Sendi yang terkena
akan tampak membengkak, kemerahan, dan
nyeri bila ditekan.
DIAGNOSIS
Gold Standard ditemukannya kristal urat MSU
(Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus.
Menurut ACR (American College Of Rheumatology)
dapat ditegakkan bila:
Ditemukannya kristal urat di cairan sendi
Adanya tofus yang berisi kristal urat,
Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan
radiologis sebagai berikut :
1. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis
akut
2. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari
3. Arthritis monoartikuler
DIAGNOSIS
4. Kemerahan pada sendi
5. Bengkak dan nyeri pada MTP-1
6. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1
7. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
8. Hiperurisemia
9. Kecurigaan terhadap adanya tofus
10. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
11. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
12. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium :
1. Serum asam urat
> 7,5 mg/dl hiperurisemia
Normal : pria = 3,5 – 7 mg/ dl
wanita = 2,6 – 6 ,g/dl
2. Leukosit
Peningkatan kadar leukosit hingga 20.000/
mm3
Pada stadium asimptomatik masih dbn (5.000
– 10.000/ mm3)
3. Urin Spesimen 24 jam
Menentukan produksi dan eksresi dari asam
urat
Normal : 250 – 75- mg/ 24 jam
Bila kadar asam urat meningkat tetapi ekskresi
asam urat < 800mg/ 24 jam Curiga
gangguan ekskresi