Você está na página 1de 22

BIOSINTESA PROTEIN

ALIRAN INFORMASI GENETIK


Disusun Oleh :

NADHILAH SHABRINA (06101181520036)


MSY. WULANDARI (06101281520026)
RISKA ANGGRAINI (06101381520029)

PENDIDIKAN KIMIA PALEMBANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
ALIRAN INFORMASI GENETIK
Dalam sejarah perkembangan ilmu genetika, Gregor
Mendel dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan
suatu sistem sederhana untuk menganalisis sifat-sifat genetik
suatu jasad hidup.
Temuan Mendel ini menginspirasi penelusuran materi
genetik utama, hingga kemudian bukti empiris menunjukkan
bahwa informasi genetik tersebut dibawah oleh DNA
fungsionalyang kita kenal sebagai gen.
ALIRAN INFORMASI GENETIK
Perkembangan revolusioner diawali pada tahun 1953,
ketika James Watson dan Francis Crick menyampaikan
struktur heliks ganda DNA.
Hipotesisnya telah dibuktikan oleh berbagai jenis
percobaan, menggambarkan pertemuan teori genetik, yang
menyusun konsep penyandian gen, fisikan, yang
memugkinkan penentuan struktur molekuler oleh analisis
sinar-X, serta penelitian Biokimia yang membuka komposisi
kimia DNA, terutama sifat pemasangan nukleotida.
Hipotesis Watson Crick tidak hanya menjelaskan
struktur molekul DNA, tetapi juga menunjukkan bagaimana
molekul ini dapat melakukan replikasi dengan tepat
ALIRAN INFORMASI GENETIK
Penemuan ini kemudian membawa dogma pusat
(central dogma) molekul genetika yang menentukan tiga tahap
utama dalam pengolahan informasi genetik, yakni pertama
replikasi, menggandakan molekul induk menjadi molekul DNA
yang memiliki deret sama persis dengan urutan nukleotida
DNA induk.
Kedua transkripsi, yaitu penyalinan pesan genetik
dalam DNA dalam bentuk asam ribonukleat (RNA), dan tahap
ketiga translasi, yaitu penerjemahan pesan genetik yang
sudah disandi oleh RNA oleh ribosom menjadi 20 huruf alfabet
pada struktur protein.
THE CENTRAL DOGMA
Replikasi
Duplikasi DNA

Transkripsi
Sintesis RNA
Inti Sel

Membran inti sel


Sitoplasma
Translasi
Sintesis Protein
Ribosom

Protein
THE CENTRAL DOGMA

Aliran informasi genetik dimulai dari DNA ke RNA baru protein


secara berturut-turut melibatkan proses replikasi, transkripsi
6
dan translasi.
ALIRAN INFORMASI GENETIK
Perkembangan dan ketertarikan yang tinggi untuk
mempelajari jasad hidup pada tinjauan aspek molekular telah
menghasilkan perluasan terhadap dogma sentral. Hal ini
diawali oleh penemuan RNA transkiptase oleh Temin dan
David Baltimore.
Penemuan mereka menimbulkan banyak perhatian,
terutama karena menjadi bukti molekuler bahwa informasi
genetik kadang-kadang dapat mengalir “terbalik”, yakni dari
RNA ke DNA. Penemuan ini juga memberikan suatu
mekanisme tergabungnya kedalam sel inang genom, gen-gen
kanker yang dibawa dalam bentuk RNA oleh RNA virus.
Penemuan ini juga menyebabkan pendefinisian kembali
dalil dogma sentral seperti ditunjukkan oleh gambar 3.2.
.
ALIRAN INFORMASI GENETIK

Perluasan dalil pokok genetika molekuler yang mecakup


aliran informasi genetik dari RNA ke DNA perlu dengan
adanya penemuan RNA transkiptase.
TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode
genetik yang ada pada untaian DNA menjadi molekul
RNA.Transkripsi mengawali proses ekspresi sifat-sifat genetik
yang nanti akan muncul sebagai sifat yang tampak(fenotif).
Pada proses ini, urutan nukleotida pada salah satu
untai digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis
molekul RNA yang komplementer. Molekul RNA yang
disentesis dalam proses transkripsi dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu :
TRANSKRIPSI
1. mRNA (messeger RNA) merupakan salinan kode-kode
genetik pada DNA yang dalam proses selanjutnya akan
diterjemahkan(di translasi) menjadi urutan-urutan asam-
asam amino yang menyusun suatu polipetida atau protein
tertentu.
2. tRNA (transfer RNA) merupakan adaptor antara RNA dan
protein yang berperan membawa asam-asam amino
spesifik yang akan digabungkan dalam proses sintesis
protein (translasi).
3. rRNA (ribosomal RNA) digunakan untuk menyusun
ribosom, yaitu suatu partikel didalam sel yang digunakan
sebagai tempat sintesis protein.
TRANSKRIPSI
MEKANISME TRANSKRIPSI
Proses transkripsi dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :
1. Penempelan faktor-faktor yang mengendalikan proses
transkripsi pada bagian promotor.
2. Penempelan faktor-faktor pengendali transkripsi
menyebabkan terbentuknya kompleks promotor yang
terbuka.
3. RNA polimerase membaca cetakan DNA dan mulai
melakukan pengikatan nukleotida yang komplementer
dengan cetakannya.
4. Setelah terjadi proses pemanjangan untai RNA hasil
sintesis, selanjutnya diikuti dengan proses terminasi
transkripsi yang ditandai dengan pelepasan RNA
polimerase dari DNA yang ditranskripsi.
MEKANISME TRANSKRIPSI
1. INISIASI
RNA Polimerase melekat
pada Promotor DNA, pita
ganda terpisah dan
sintesis mRNA dimulai

2. ELONGASI
mRNA memanjang sejalan
dengan enzim RNA
Polimerase yang bergerak
sepanjang pita DNA

3. TERMINASI
mRNA dilepaskan dan
enzim RNA Polimerase
lepas dari pita DNA 13
template
TRANSLASI
Translasi adalah proses penerjrmahan urutan
nukleotida yang ada pada molekul menjadi rangkaian –
rangkaian asam-asam amino yang menyusun suatu
polipeptida atau protein. Pada proses ini mRNA merupakan
salinan urutan nukleotida yang menyusun suatu gen dalam
bentuk ORF (open reading frame).
Proses translasi berlangsung didalam ribosom. Proses
translasi berlangsung melalui tiga tahapan utama yaitu :
inisiasi, pemanjangan (elongation) poli asam amino, dan
pengakhiran (terminasi) translasi. Sama seperti halnya proses
transkripsi, dalam proses translasi pun terdapat beberapa
perbedaan di antara organisme prokariot.
TRANSLASI
Pada eukariot, kodon inisiasi adalah metionin bukan
formil metionin seperti halnya dalam prokariot, tRNA yang
melakukan inisiasi berbeda dari tRNA yang menambahkan
metionin pada bagian dalam polipeptida.
Pada eukariot juga tidak terdapat Shine-Dalgarno
seperti yang ada pada prokariot. Fungsi ekuens ini, yang akan
menuntun ribosom untuk menemukan kodon isisiasi dilakukan
oleh struktur tudung (cap) berupa 7 metil guanosin.
TRANSLASI
Tahap selanjutnya adalah pemanjangan poli-asam amino yang
secara umum mekanismenya sama untuk prokariot maupun
eukariot. Proses pemanjangan terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1.Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A ribosom
2.Pemindahan rantai polipeptida yang tumbuh dari tRNA
dengan membentuk ikatan peptida
3.Translokasi ribosom sepanjang mRNA ke posisi kodon
selanjutnya.

Proses pemanjangan berlangsung sangat cepat. Proses


translasi akan berakhir pada waktu salah satu dari ketiga
kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang ada mencapai posisi
tertentu pada ribosom.
TRANSLASI
Penerjemahan urutan nukleotida mRNA menjadi rangkaian
asam amino suatu polipeptida/protein
 Penerjemahan tsb berdasar
kode genetik (KODON).
 KODON: kode genetik yg terdiri
atas 3 nukleotida berurutan yg
mengkode suatu asam amino,
Misal:
 GUG mengkode violin
 UUG mengkode leusin

 Rangkaian nukleotida mRNA dibaca tiap tiga nukleotida sbg satu


kodon unt. satu as. amino, mulai dari kodon inisaiasi (AUG) hingga
kodon terminasi (UAA, UAG, AGA)
KODE GENETIK (KODON):
kode genetik yg berupa 3 nukleotida yg berurutan (triplet)
pada mRNA yg mengkode satu asam amino.
BIOSINTESIS PROTEIN
Pada proses biosintesis protein, tiap molekul t RNA membawa
satu molekul asam amino masuk ke dalam ribosom.
Pembentukan ikatan asam amino dengan t RNA ini
berlangsung dengan bantuan enzim amino asil t RNA sintesis
dan ATP melalui dua tahapan reaksi sebagai berikut :
a)Tahap pertama asam amino dengan enzim dan AMP
membentuk kompleks aminoasil-AMP-enzim
b)Tahap kedua terjadi reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-
enzim dengan t RNA. Pada reaksi ini terbentuk kompleks-t
RNA-asam amino, sedangkan AMP dan enzim sintetase
dilepaskan kembali. Pada kompleks asam amino asil t RNA,
asam amino berikatan dengan nukleotida adenosin pada ujung
RNA yaitu pada ujung gugus –OH atom C nomor 3.
BIOSINTESIS PROTEIN
Didalam ribosom terdapat sebagian dari rantai
nukleotida m RNA yang telah siap menerima t RNA yang
membawa asam amino, tiap molekul aminoasil-t RNA masuk
ke dalam ribosom secara berurutan membentuk pasangan
kodon dan antikodon yang sesuai.
Untuk memulai biosintesis, t RNA yang mempunyai
antikodon UAC mengikat formil metionin dan msuk kedalam
ribosom menempati bagian dari m RNA yang mempunyai
kodon AUG. Formil metionin ini terbentuk setelah t RNA
berikatan dengan metionin, kemudian berikutnya dengan
formil FH2 dengan bantuan enzim formilase.
BIOSINTESIS PROTEIN
Didalam ribosom terdapat sebagian dari rantai
nukleotida m RNA yang telah siap menerima t RNA yang
membawa asam amino, tiap molekul aminoasil-t RNA masuk
ke dalam ribosom secara berurutan membentuk pasangan
kodon dan antikodon yang sesuai.
Untuk memulai biosintesis, t RNA yang mempunyai
antikodon UAC mengikat formil metionin dan msuk kedalam
ribosom menempati bagian dari m RNA yang mempunyai
kodon AUG. Formil metionin ini terbentuk setelah t RNA
berikatan dengan metionin, kemudian berikutnya dengan
formil FH2 dengan bantuan enzim formilase.
BIOSINTESIS PROTEIN
Selanjutnya t RNA kedua yang telah mengikat asam
amino, misalnya t RNA – metionin, masuk ke dalam ribosom
dan menempati kodon AUG berikutnya. Dengan cara ini formil
metionin yang menjadi asam amino awal membentuk ikatan
peptida dengan metionin.
Setelah terjadi ikatan peptida ini, maka t RNA yang
pertama dilepaskan dan keluar dari ribosom. Proses
biosintesis akan berakhir apabila pada m RNA terdapat kodon
UAA, UAG, atau UGA, karena dalam sel normal tidak terdapat
t RNA yang mempunyai antikodon komplementer terhadap
ketiga kodon tersebut.

Você também pode gostar