Você está na página 1de 23

BISMILAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

ASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKAATUH
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA
SEKALIAN
SALAWAT SERTA SALAM KITA SAMA-SAMA
SAMPAIKAN KEPADA RASULULLAH NABI
MUHAMMAD SALALLAHU ALAIHI WASSALAM,
BAGI KELUARGA, SAHABAT BELIAU SERTA UMAT
ISLAM HINGGA AKHIR JAMAN

Saya Ucapkan :
“Selamat mengikuti perkuliahan di Semester V TA 2018/2019
Prodi Manajemen S.1 FE USB YPKP”
YAYASAN PENDIDIKAN KEUANGAN DAN PERBANKAN
AGUSTUS 2017
MANAJEMEN
AKTIVA DAN PASIVA
Aktiva dan Pasiva merupakan dua sisi dari gambaran
keuangan bank, dimana keduanya menjelaskan rincian
keuangan bank baik dalam bentuk kekayaan, harta milik bank,
posisi utang, kewajiban serta modal bank. Keduanya harus
mencapai keseimbangan, dimana faktor penyeimbang nya
adalah “rugi-laba”.
Bila dikaitkan dengan dana-dana bank, maka dana
yang masuk tergambar pada sisi Pasiva, dan dana keluar
dalam Aktiva.
Sehingga pengelolaan sumber dana merupakan
bagian Manajemen Pasiva, sedangkan pengelolaan alokasi
dana adalah Manajemen Aktiva. Oleh karenanya pengaturan
keduanya merupakan bagian amat penting dalam operasional
bank.
Neraca atau Balance Sheet adalah suatu gambaran
dari laporan keuangan yang menyatakan perbandingan
yang seimbang antara harta, milik atau kekayaan bank
dengan kewajiban, utang dan modal. Dengan demikian
Neraca adalah keseimbangan antara Aktiva dan Pasiva.
I.AKTIVA mencakup
1.Kas, adalah semua uang kas kartal yang dimiliki
bank baik uang lokal (Rp) maupun valuta asing.
2.Penempatan pada Bank Indonesia, adalah giro
dalam rupiah dan valuta asing milik bank yang
disimpan di Bank Indonesia.
3.Penempatan pada Bank lain, semua tagihan
kepada bank lain baik di dalam maupun luar negeri.
a. Giro
b. Call Money
c. Deposito berjangka
d. Kredit yang diberikan kepada bank lain
4. Surat berharga dan tagihan lainnya
5. Tagihan Surat Berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali (Reverse Repo)
6. Tagihan Akseptasi
7. Kredit yang diberikan kepada nasabah
8. Pembiayaan Syariah
9. Penyertaan kepada bank, lembaga keuangan atau
perusahaan lain.
10. Cadangan aktiva yang diklasifikasikan, adalah suatu
cadangan Rp & valas untuk menampung risiko
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak dapat di
terimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva pro-duktifnya.
11. Penyertaan
12. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
13. Aset Tidak Berwujud
14. Aset tetap dan Inventaris, yang dimasukkan dalam pos ini
adalah nilai buku dari tanah, gedung, kantor, rumah dan
perabot milik bank termasuk kantornya di luar negeri dalam
Rp dan valas.
15. Aset Non Produktif
16. Piutang Pembiayaan
17. Aset Pajak Tangguhan
18. Lain-lain aktiva, adalah saldo rekening aktiva lainnya dalam Rp
dan valas yang tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu
pos (1 – 8), seperti hasil kompensasi (set off) antara saldo
debet dengan saldo kredit rekening antar kantor termasuk di
luar negeri.
II. PASIVA mencakup : Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas terdiri dari :

1. Liabilitas Segera Harus Dibayar


2. Simpanan dari Nasabah :
1) Giro
2) Tabungan
3) Deposito Berjangka
3. Simpanan dari Bank Lain :
1) Giro dan Tabungan
2) Interbank Call Money
3) Deposito Berjangka.
4. Liabilitas atas Efek-Efek yang dijual dengan janji Dibeli Kembali
/Surat Berharga
5. Liabilitas Derivatif
6. Liabilitas Akseptasi
II. PASIVA mencakup : Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas terdiri dari :

7. Efek-Efek yang diterbitkan


8. Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
9. Beban hang masih harus dibayar
10. Utang Pajak
11. Liabilitas imbalan kerja
12. Provisi
13. Liabilitas lain-lain
14. Pinjaman :
14.1 Pinjaman yang diterima
14.2 Pinjaman Subordinasi
II. PASIVA mencakup : Liabilitas dan Ekuitas
Ekuitas terdiri dari :
15. Modal Saham
16. Tambahan Modal Disetor / Agio
17. Cadangan
18. Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Valuta
Asing
19. Keuntungan/Kerugian Bersih (Laba Tahun Berjalan)
20. Selisih Keuntungan yang belum direalisasi/Laba Ditahan
21. Selisih Nilai Transakasi Restrukturisasi
22. Saldo Laba
23. Ekuitas Lainnya
Jenis Aktiva Produktif :
1.Kredit yang diberikan
2.Surat-surat berharga
3.Penempatan dana pada bank lain
4.Penyertaan

Keempat jenis aktiva di atas menggunakan


Loanable Funds atau Excess Reserve. Risiko yang
mungkin timbul atas alokasi dana tersebut harus
diikuti dan diamati melalui analisis risiko.
MANAJEMEN PASIVA
• CIRI KHAS INDUSTRI PERBANKAN, MODAL KECIL DIBANDING DANA
MASYARAKAT

• SUMBER DANA MASYARAKAT MENCERMINKAN KEPERCAYAAN


MASYARAKAT KEPADA SUATU BANK.

• SISI PASIVA SUATU BANK TERDIRI DARI ; DANA MASYARAKAT,


PINJAMAN DAN MODAL SENDIRI

• DALAM PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT, KEKUATAN PASAR


SANGAT BERPENGARUH TERHADAP PENENTUAN BESARNYA DANA
TERSEBUT, JIKA SUMBER DANA TIDAK MEMENUHI OPERASIONAL
PASIF BANK, MAKA BANK DAPAT MELAKUKAN PENCARIAN DANA DI
PASAR DENGAN CARA MEMINJAM (BORROWING),

PINJAMAN JUGA MENGIKUTI TINGKAT BUNGA PASAR DAN KONDISI


KETAT TIDAKNYA UANG DI MASYARAKAT.

• BANK HARUS BETUL - BETUL MEMPERTIMBANGKAN COST AND


BENEFITNYA DIDALAM SETIAP TRANSAKSINYA KEPADA
MASYARAKAT.
MANAJEMEN PASIVA

• DALAM SETIAP TRANSAKSI PENGHIMPUNAN DANA DARI MASYARAKAT


BANK HARUS MENCARI SUMBER DANA YANG PALING MURAH
DIANTARA BERBAGAI SUMBER DANA YANG ADA.

• MANAJEMEN PASIVA MERUPAKAN PENGELOLAAN SUMBER DANA


MELALUI MOBILISASI / PENGHIMPUNAN DANA.

• DALAM ARTI SEMPIT MANAJEMEN PASIVA MERUPAKAN PENGELOLAAN


DANA PINJAMAN SAJA.

• DALAM ARTI LUAS MANAJEMEN PASIVA ADALAH SEBAGAI PROSES


PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN SERTA
MENGKOORDINASIAN BERBAGAI SUMBER DANA YANG MEMILIKI
KARAKTERISTIK YANG BERBEDA DENGAN BIAYA YANG SERENDAH-
RENDAHNYA.

• MANAJEMEN PASIVA TIDAK LEPAS DARI MASALAH PENENTUAN


VOLUME DANA YANG DIHIMPUN, PENENTUAN BIAYA , KOMBINASI
DANA, MOBILIASI DANA SERTA FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG
MEMPENGARUHINYA.
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PASIVA
DALAM MENENTUKAN PORSI DANA HARUS
MEMPERHATIKAN PRINSIP - PRINSIP SEBAGAI
BERIKUT :

1. BIAYA DANA SEDAPAT MUNGKIN MINIMAL, YAITU


MELALUI PENGATURAN KOMPOSISI TERTENTU
AGAR BIAYA DANA MINIMAL;

2. PERLU KESTABILAN PORSI DANA, ARTINYA DANA


YANG MEMILIKI VOLATILITAS RENDAH DAN RELATIF
STABIL MERUPAKAN PENDUKUNG BAGI
MANAJEMEN LIKUIDITAS;

3. KOMPOSISI SUMBER DANA SEDAPAT MUNGKIN


HARUS MENDUKUNG PELAKSANAAN KOMITMEN
PEMBERIAN KREDIT DAN PENEMPATAN AKTIVA
PRODUKTIF LAINNYA.
FUNGSI SUMBER DANA BAGI BANK

1. SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN KEGIATAN


USAHANYA;

2. DANA BERFUNGSI SEBAGAI SUMBER


LIKUIDITAS BANK;

3. SEBAGAI TOLOK UKUR KEPERCAYAAN


MASYARAKAT TERHADAP BANK YBS.;
FUNGSI SUMBER DANA BAGI BANK

1. SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN KEGIATAN


USAHANYA;

Dana yang dihimpun memiliki karakteristik yang berbeda baik


dari jangka waktu, harga maupun cara penarikannya. Sumber
dana yang ditempatkan untuk membiayai usahanya dengan
melihat karakteristik dan sesuai prinsip-prinsip manajemen
pasiva. Alokasi sumber dana tersebut diperuntukan untuk :

a. Demand Deposit > u/ membiayai kebutuhan dana jangka


pendek, seperti primary reserve, secondary reserve &
Kredit jangka Pendek
b.Saving Deposit > u/ membiayai kebutuhan penanaman
Jangka pendek berupa primary reserve dan kredit
jangka pendek;
c. Time Deposit > u/ membiayai secondary reserve, kredit
jangka pendek menengah & surat-surat berharga;
d. Call Deposit > u/ membiayai kredit jangka menengah dan
panjang, perdagangan surat berharga dan aktiva tetap
FUNGSI SUMBER DANA BAGI BANK

2. DANA BERFUNGSI SEBAGAI SUMBER LIKUIDITAS


BANK;

Dana yang dihimpun selain untuk membiayai usahanya


dan sifatnya produktif, juga untuk memelihara likuiditas
bank.

Pemeliharaan likuiditas bisa dicermati dari dana yang


ditempatkan pada kas ataupun giro wajib (Giro pada BI)
atau bahkan pada secondary reserve berupa marketable
securities berjangka pendek. Semakin banyak sumber
dana yang ditempatkan pada pos-pos tersebut, maka
semakin likuid bank ybs, sedemikian sebaliknya.
FUNGSI SUMBER DANA BAGI BANK
3. SEBAGAI TOLOK UKUR TINGKAT KEPERCAYAAN
MASYARAKAT TERHADAP BANK YBS.

Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan indikasi


tingkat kepercayaan masyarakat pada bank ybs,
karena semakin tinggi volume dana pihak ketiga pada
bank,mengindikasikan masyarakat relatif semakin
percaya kepada bank ybs, sebaliknya bila volume
dana pihak ketiga semakin mengecil, maka
mengindikasikan masyarakat semakin tidak percaya
pada bank tersebut.
Jika bank yang terlalu Money center ( terlalu
mengandalkan kepada pasar uang), maka bank itu
terjun pada risiko yang tinggi.
FUNGSI PENGGUNAAN DANA BAGI BANK

1. SEBAGAI ALAT PENGUAT KEPERCAYAAN


TERHADAP BANK KEGIATAN USAHANYA;

2. DANA BERFUNGSI SEBAGAI SUMBER


PENDAPATAN BAGI BANK;

3. SEBAGAI TOLOK UKUR KREDIBILITAS DAN


REPUTASI BANK ;

Você também pode gostar