Você está na página 1de 24

ANALISA KADAR CU PADA BATUAN

MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
(AAS)
KELOMPOK 8 KAK B :
YULIYANA FAJRYATI (1415100061)
BAGUS AKBAR A. (1415100065)
AZIFA DYAH ADDINA (1415100066)
AZIZ SETIAWAN (1415100067)
PENDAHULUAN

• Judul : Penentun Kadar Tembaga (Cu) dalam Batuan Menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom (AAS)
• Tujuan : Menentukan kadar tembaga (Cu) dalam sampel batuan
• Prinsip: Destruksi basah, Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)
ALAT DAN BAHAN

• Alat : • Bahan :
1. Gelas beker 250 mL 1. Aquademineralisasi
11. Kertas saring
2. Neraca analitik 2. Sampel batuan
3. Hotplate 12. Pipet ukur 1 mL
3. Kristal Cu(NO3)2.3H2O
4. Instrumen SSA 13. Pipet ukur 2 mL
4. Larutan HNO3
5. Kertas Saring 14. Pipet ukur 10 mL
6. Spatula
15. Botol timbang
7. Labu ukur 500 mL
8. Labu ukur 100 mL 16. Botol vial
9. Labu ukur 25 mL 17. Alumunium Foil
10. Magnetic Stirer
PEMBUATAN LARUTAN STOK 100 PPM
1,9013 gram
Cu(NO3)2.3H2O
Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam botol timbang yang berisi Cu(NO3)2.3H2O sebanyak 1,9013 gram
dituangkan ke dalam beker gelas berukuran 50 ml
dimasukkan ke dalam labu ukur berukuran 500 ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO3 di dalam lemari asam dengan cara mengalirinya di dinding labu dan labu
dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO3)2 (aq) + HNO3 (aq)


Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
4
dikocok labu ukur 500 ml yang berisi larutan stok 1000 ppm
LARUTAN STOK 1000 PPM
PEMBUATAN LARUTAN STOK 100 PPM
2,5 ml Larutan Stok 1000
ppm
Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 1000 ppm 2,5ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO3 di dalam lemari asam dengan cara mengalirinya di dinding labu dan labu dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO
Cu(NO)3)2 (aq) ++
3 2 (aq) HNO
HNO3 (aq)
3 (aq) Aquademin
Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
dikocok labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 100 ppm
5
dipindahkan ke dalam botol vial dan ditutup dengan “plastic wrap”
LARUTAN
LARUTAN STOK
STOK 100100
PPM PPM
PEMBUATAN LARUTAN STOK 10 PPM
10 ml Larutan Stok 100 ppm
Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam labu ukur 100 ml yang berisi larutan stok 100 ppm 10 ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO33 di dalam lemari asam dengan mengalirinya di dinding


cara mengalirinya labu dan
di dinding labulabu
dan dimiringkan
lbu dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO 3)23 2(aq)


Cu(NO ) (aq) ++HNO
HNO
3 (aq)
3 (aq) Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
dikocok labu ukur 100 ml yang berisi larutan stok 10 ppm
6
dipindahkan ke dalam botol vial dan ditutup dengan “plastic wrap”
LARUTAN
LARUTANSTOK
STOK 10 10
PPMPPM
PEMBUATAN LARUTAN STOK 8 PPM
20 ml Larutan Stok 10 ppm

Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 10 ppm 20 ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO3 di dalam lemari asam dengan cara mengalirinya di dinding labu dan labu
dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO3)2 (aq) + HNO3 (aq)


Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
dikocok labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 8 ppm
7
dipindahkan ke dalam botol vial dan ditutup dengan “plastic wrap”
LARUTAN STOK 8 PPM
PEMBUATAN LARUTAN STOK 6 PPM
15 ml Larutan Stok 10 ppm

Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 10 ppm 15 ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO3 di dalam lemari asam dengan cara mengalirinya di dinding labu dan labu
dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO3)2 (aq) + HNO3 (aq)


Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
dikocok labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 6 ppm
8
dipindahkan ke dalam botol vial dan ditutup dengan “plastic wrap”
LARUTAN STOK 6 PPM
PEMBUATAN LARUTAN STOK 4 PPM
10 ml Larutan Stok 10 ppm

Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 10 ppm 10 ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO3 di dalam lemari asam dengan cara mengalirinya di dinding labu dan labu
dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO3)2 (aq) + HNO3 (aq)


Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
dikocok labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 4 ppm
9
dipindahkan ke dalam botol vial dan ditutup dengan “plastic wrap”
LARUTAN STOK 4 PPM
PEMBUATAN LARUTAN STOK 2 PPM
5 ml Larutan Stok 10 ppm

Aquademin

diberikan beberapa ml aquademin ke dalam labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 10 ppm 5 ml

Cu(NO3)2 (aq) 1 ml HNO3 (aq)

diberikan HNO3 di dalam lemari asam dengan cara mengalirinya di dinding labu dan labu
dimiringkan
dikocok campuran

Cu(NO3)2 (aq) + HNO3 (aq)


Aquademin

ditambahkan beberapa ml aquademin sampai mendekati tanda batas


ditetesi aquademin sampai tanda batas miniskus
dikocok labu ukur 25 ml yang berisi larutan stok 2 ppm
10
dipindahkan ke dalam botol vial dan ditutup dengan “plastic wrap”
LARUTAN STOK 2 PPM
Penenentuan Kadar Logam Cu
Menggunakan SSA

www.yourwebsite.com 11
0,4998 gram sampel
Cu dari batuan 50 ml HNO3 (aq)

dicampurkan dalam erlenmeyer 100


ml
Cu dari batuan + HNO3 (aq)

dipanaskan pada suhu 175°C


diaduk menggunakan magnetc stirer hingga campuran tidak berubah warna (warna campuran
konstan)

Cu dari batuan + HNO3 (aq) (Warna Konstan)

didinginkan campuran selama satu hari


diletakkan dalam lemari penyimpanan dan ditutupi dengan “plastic wrap”
Cu dari batuan + HNO3 (aq) (Dingin)

ditambahkan aquademin ± 80 ml
disaring dengan kertas saring
Residu Filtrat
dipindahkan campuran ke labu ukur 100 ml dan ditambahkan aquademin sampai tanda batas
www.yourwebsite.com 1
2
Hasil
Pengenceran 100x

---> Perhitungan Volume sampel destruksi yang


akan diambil
Faktor Pengenceran = Volume akhir/Volume
Awal
100 = 50 ml / X
x = 0.5 ml
Langkah-Langkah Penggunaan SSA
Disiapkan aquademin sebagai larutan blanko

Disiapkan larutan standar 2, 4, 6, 8, 10 ppm

Disiapkan larutan sampel yang sudah


diencerkan 100x, 100x, dan 100x

Diinjeksikan blanko, tiap larutan standar dan


tiap larutan sampel kedalam ssa

Diamati absorbansi dan dibuat kurva


kalibrasinya www.yourwebsite.com 1
4
Pembuatan Larutan 1000 ppm Pembuatan Larutan 8 ppm
 Perhitungan massa Cu pada sampel Cu(NO3)2.3H2O ---> Perhitungan Pengenceran dari 10 ppm ke 8 ppm
M1.V1 = M2.V2
Mr/ArCu x 1000 ppm = 241,6 rmol-1/63,54 grmol-1 x 1000 ppm 10 ppm x V1 = 8 ppm x 25 mL
= 3,8023 grL-1
V1 = 20 mL
x = 3,8023 gramL-1 * 0,5L
x = 1,9011 gram Pembuatan Larutan 6 ppm
Jadi massa Cu pada sampel seharusya 1,9011±0,0005 ---> Perhitungan Pengenceran dari 10 ppm ke 6 ppm
M1.V1 = M2.V2
10 ppm x V1 = 6 ppm x 25 mL
V1 = 15 mL

Pembuatan Larutan 100 ppm Pembuatan Larutan 4 ppm


---> Perhitungan Pengenceran dari 1000 ppm ke 100 ppm ---> Perhitungan Pengenceran dari 10 ppm ke 4 ppm
M1.V1 = M2.V2 M1.V1 = M2.V2
1000 ppm x V1 = 100 ppm x 25 mL 10 ppm x V1 = 4 ppm x 25 mL
V1 = 2,5 mL V1 = 10 mL

Pembuatan Larutan 10 ppm Pembuatan Larutan 2 ppm


---> Perhitungan Pengenceran dari 100 ppm ke 10 ppm ---> Perhitungan Pengenceran dari 10 ppm ke 2 ppm
M1.V1 = M2.V2 M1.V1 = M2.V2
100 ppm x V1 = 10 ppm x 100 mL 10 ppm x V1 = 2 ppm x 25 mL
V1 = 10 mL V1 = 5 mL
Data absorbansi Larutan standar Cu

Data absorbansi untuk Sampel Batuan

www.yourwebsite.com 1
6
PERHITUNGAN

x=(y-a)/b --> M2 (ppm)


M1(ppm) --> M2*100

M Awal sampel dalam ppm = 499,8/0,1

Kadar --> (M1/M awal sampel dalam ppm)*100%

17
KADAR DAN KONSENTRASI

18
UJI ANOVA

19
PEMBAHASAN
• Kristal Cu(NO3)2.3H2O (s) berwarna biru.
• Sifat kristal Cu(NO3)2.3H2O (s) yang higroskopis membuat penimbangan dilakaukan menggunakan
botol timbang.
• Aquademin digunakan karena lebih murni murni dibandingkan aquades.
• Aquademin tidak berwarna
• Larutan HNO3 tidak berwarna.
• Penambahan HNO3 bertujuan agar larutan tidak rusak.
• Larutan campuran antara HNO3 (aq) dengan Cu(NO3)2 (aq) berwarna biru tosca.
• Setelah dilakukan pengenceran larutan tersebut berubah warna menjadi biru pudar dan bening.
PEMBAHASAN

• Fungsi penambahan HNO3 agar larutan tidak rusak saat disimpan


• Fungsi diagitasi yakni agar larutan lebih presisi dan akurat dengan menghilangkan air yang
menempel di leher labu ukur yang bisa saja merusak kepresisian.
PEMBAHASAN

• Sebelum dipanasakan larutan berwarna hijau keabu-abuan.


• Setelah 15 menit pemanasan, larutan berubah warna menjadi coklat dan terdapat bercak coklat
pada leher erlenmeyer.
• Setelah 18 menit pemanasan, larutan berubah menjadi hijau keruh.
• Setelah 20 menit pemanasan, larutan berubah warna menjadi hijau bening.
• Setelah 30 menit pemanasan, larutan berubah warna menjadi hijau tosca. Warna ini konstan
hingga pemanasan dihentikan.
• Setelah didinginkan larutan berwarna hijau tosca.
PEMBAHASAN
• Larutan hasil destruksi berwarna biru tosca.
• Ada endapan berwarna putih yang berada di dasar erlenmeyer. Endapan tersebut merupakan pengotor-pengotor yang
berupa silika. Silika tidak larut dalam asam nitrat, akantetapi silika larut dalam HF.
• Penyaringan menghasikan filtrat dan residu.
• Filtar berwarna biru tosca, sedangkan residu berwarna putih.
• Dari hasil perhitungan anova, didapatkan nilai f hitung sebesar 3,4756dan f tabel sebesar 5,143. Nilai fhitung < ftabel,
maka hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan variansi antar kelompok.

• Kesimpulan
• Berdasarkan percibaan mengenai penentuan kadar tembaga (cu) dalam sampel batuan dapat disumpulkan:
• Kadar cu dalam sampel batuan ialah sebesar 23,49134%
• Tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok
KESIMPULAN

• Diketahui rata-rata kadar Cu dari kelompok 19, 20, 21 sebesar 23,4997%

Você também pode gostar