Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(Kehilangan Energi)
Oleh
1. Mokhamad Zakaria Al Ansori (171910301009)
2. Intan Dwi Fatmawati (171910301137)
3. Fahmi Faqih (171910301070)
Kehilangan Energi (head losses)
• Zat cair memiliki kekentalan, adanya kekentalan pada fluida menyebabkan
terjadinya tegangan geser saat bergerak. Tegangan geser mengubah sebagian
energi pada aliran menjadi bentuk energi lain seperti panas, suara dan
sebagainya. Perubahan bentuk energi tersebut menyebabkan terjadinya
kehilangan energi.
Dalam instalasi jaringan pipa dikenal dua
macam kehilangan energi :
Back
Minor Less (Kehilangan energi akibat perubahan penampang)
Terjadi akibat adanya perubahan penampang pada pipa.
Misalnya pada pembesaran penampang (expansion), pengecilan penampang (contraction),
belokan atau tikungan.
• Terjadinya pusaran air yang mengganggu pola aliran laminer sehingga menaikkan tingkat
turbulensi
Pada aliran laminer akan terjadi bila bilangan reynold (Re) < 2000, dengan persamaan
kehilangan energi pada aliran laminer sepanjang pipa L menurut Hagen-Poiseuille
adalah sebagai berikut :
Kehilangan tenaga terjadi pada sambungan antara pipa dan kolam ( titik P dan Q ), dan di sepanjang pipa.
H = hep + hf + heQ
3 = 0,5 V2/2g+ 0,025 .150/15. V2/2g+ V2/2g
3 = 26,5 .V2/2g
V = 1,49
Debit aliran
Q = A.V
= Pi / 4 . ( 0,15 )2 . 1,49
= 0,0263 m3 /d
= 26,3 liter / detik
Soal
1. Minyak dipompa melalui pipa sepanjang 4000 m dan diameter 30
cm dari titik A ke titik B.Titik B terbuka ke udara luar. Elevasi titik B adalah 50
m diatas titik A. Debit aliran 40 liter/detik . Rapat relative S = 0,9 dan
kekentalan kinematik 2,1 x 10-4 m2/d. Hitung tekanan di titik A.
2. Hitung kehilangan tenaga karena gesekan di dalam pipa sepanjang 1500 m
dan diameter 20 cm, apabila air mengalir dengan kecepatan 2 m/d.
Koefisien gesekan f = 0,02.
3. Apabila saluran pada Gambar 3.7 didalam soal 3.10 mengalami perubahan
lebar dari BA=2m di penampang A sampai lebar BB=3m di penampang B,
tentukan dua kemungkinan kedalaman air di penampang B kehilangan
ketinggian energi Δh =0,3 m N / N .
4. Suatu aliran air di dalam pipa seperti tampak pada Gambar 3.23 mempunyai debit aliran sebesar 0,50 m3 /det
yang harus dinaikkan dari penampang 1 ke penampang 2 yang lebih tinggi.
Apabila diketahui bahwa elevasi penampang 1 adalah z1=30 m dan z2=40 m dari datum, serta
tekanan pada penampang 1 adalah p1=70 kPa, maka berapa besarnya daya dalam satuan kW dan dalam satuan
HP yang harus ditambahkan pada aliran d engan menggunakan pompa agar tekanan di penampang 2 sama dengan
p2=350 kPa. Kehilangan energi di seluruh sistem diperkirakan sama dengan Δh=3 m dan koefisien energi α
diambil sama dengan 1 ( 1 α1 = α 2 = ).
5. Suatu pelat berbentuk sekop seperti tampak pada Gambar 3.43 dengan lebar 20 cm (tegak lurus bidang
gambar) digunakan sebagai alat pemisah aliran untuk menyelidiki pengaruh perlambatan.
Apabila sekop tersebut ditempelkan pada suatu kereta luncur sebesar 8896 N yang bergerak dalam arah
horizontal dengan kecepatan awal 90 m/det, tentukan besarnya perlambatan awal dari kereta luncur
tersebut.
Diameter pipa : D = 30 cm = 0,3 m
Panjang pipa : L = 4000 m
Debit aliran : Q = 40 l/d = 0,04 m3/d
Kekentalan kinematik : v = 2,1 x 10-4 m2/d
Rapat relative : S = 0,9 à ᵨ = 900 kg/m3
Elevasi ujung atas pipa (B) terhadap ujung bawah (A) : zA – zB = 50 m
Kecepatan aliran
V = Q/A = 0,04/ 3,14 : 4 * 0,3 * 0,3 = 0,556 m/d
Angka Reynolds
Re = VD / v = 0,556*0,3 / 2,1 x 10-4 m2/d = 808,6
Karena angka Reynold, Re < 2000 berarti aliran adalah laminar
Kehilangan tenaga
hf = 32 v*V*L / g*D2 = 32*2,1 x 10-4*0,566*4000 = 17,23 m
Dengan menggunakan persamaan Bernaoulli untuk kedua ujung pipa :
zA + pA/y + VA2 /2g = zB + pB/y + VB2 /2g
Dibuat garis refrensi melalui titik A. Karena tempang sepanjang pipa adalah seragam dan ujung pipa B terbuka ke udara luar, maka kecepatan aliran
adalah seragam (VA = VB) dan pB = 0, sehingga :
0 + pA/y = 50 + 0 + 17,23
pA/y = 67,23 m
pA = 67,23 *y = 67,23 *900*9,81 = 593,574 N/m2 = 593,574 k Pa
Panjang pipa : L = 1500 m
Diameter pipa : D = 20 cm = 0,2 m
Kecepatan aliran : V = 2 m/d
Koefisien gesekan : f = 0,02
Kehilangan tenaga dihitung dengan rumus berikut :