Você está na página 1de 61

Teknik Pengolahan Data

Dengan Program SPSS

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 1


Materi :

I. Statistik Deskriptif
II. Uji Validitas dan Reliabilitas
III. Analisis Korelasi
IV. Analisis Regresi

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 2


Opening SPSS
• The default window will have the data editor
• There are two sheets in the window:
1. Data view 2. Variable view
Data Editor
• Data Editor
Spreadsheet-like system for defining, entering, editing,
and displaying data. Extension of the saved file will be
“sav.”
Data View window
• The Data View window
This sheet is visible when you first open the Data Editor
and this sheet contains the data
• Click on the tab labeled Variable View

Click
Variable View window
• This sheet contains information about the data set that is stored
with the dataset
• Name
– The first character of the variable name must be alphabetic
– Variable names must be unique, and have to be less than 64
characters.
– Spaces are NOT allowed.
Variable View window: Type
• Type
– Click on the ‘type’ box. The two basic types of variables
that you will use are numeric and string. This column
enables you to specify the type of variable.
Variable View window: Width
• Width
– Width allows you to determine the
number of characters SPSS will allow to
be entered for the variable
Variable View window:
Decimals
• Decimals
– Number of decimals
– It has to be less than or equal to 16

3.14159265
Variable View window: Label
• Label
– You can specify the details of the variable
– You can write characters with spaces up
to 256 characters
Variable View window: Values
• Values
– This is used and to suggest which
numbers represent which categories
when the variable represents a
category
Defining the value labels
• Click the cell in the values column as shown below
• For the value, and the label, you can put up to 60
characters.
• After defining the values click add and then click OK.

Click
Rekapitulasi Data di Excel

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 15


I. Statistik Deskriptif
Buka Program SPSS dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Perhatikan di kiri bawah
terdapat tombol “Data View (Input Data Penelitian)” dan “Variable View (Input Nama Variabel)”.
Mulailah pekerjaan dari Variabel View seperti dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 16


Menginput Name dan Label Responden
Input data responden di kolom Name dan kolom Label, serta rubah kolom
Decimal ke angka 0. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 17


Menginput Kode Data Responden
Perhatikan kolom Values, input data responden sesuai dengan informasi di kuisioner penelitian. Klik
“none” di kolom Values, dan akan muncul kotak berisi tiga tanda titik, klik kotak tersebut dan input
data responden sesuai kuisioner: 1 “Pria” dan 2 “Wanita” dan seterusnya. Hasilnya akan seperti ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 18


Menginput Data Responden Ke SPSS
Klik “Data View” yang berada di kiri bawah, input data secara manual atau copy dari file excel jika
telah tersedia, maka akan terlihat tampilannya seperti dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 19


Deskriptif Responden
Klik Analyze, Deskriptif Statistics, Frequencies, seperti dibawa ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 20


Deskriptif Responden
Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 21


Deskriptif Responden
Data Pengelompokan Responden Pindahkan ke kolom Variable(s), kemudian klik OK.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 22


Hasil Deskriptif Responden
Berikut dihasilkan Pengelompokan Responden Berdasarkan Gender dan Usia

Note: Simpan Data (tersendiri) dan Ouputnya (juga tersendiri).

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 23


Hasil Deskriptif Responden
Berikut dihasilkan Pengelompokan Responden Berdasarkan Pendidikan dan Masa Kerja

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 24


II. UJI VALIDITAS
DAN
UJI RELIABILITAS
• Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak
seperti pada gambar berikut ini.

• Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu


adalah target dari apa yang kita ukur.
• Jawaban tiap responden yang ditanya
menggunakan kuesioner adalah menembak
pada sasarannya.

• Jika pertanyaannya baik dan responden


menjawab dengan baik pula maka kita sudah
menembak tepat pada sasaran.

• Jika tidak demikian maka tembakan kita


meleset.
• Pertama : menembak sasaran secara konsisten
tetapi jauh dari sasaran sebenarnya.
Hal ini disebut konsisten dan sistematis mengukur
pendapat responden dengan nilai yang salah untuk
semua responden  reliable tetapi tidak valid
(konsisten tetapi salah sasaran).
• Kedua, menebak secara acak, merata di segala
tempat.
• Kadang-kadang tembakannya kena sasaran, tetapi
secara rata-rata diperoleh jawaban yang benar secara
kelompok (tetapi tidak terlalu baik untuk individu).
• Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar
secara kelompok, tetapi tidak konsisten. Sekarang
jelas bahwa reliabilitas berkaitan langsung dengan
validitas dari apa yang diukur.
• Ketiga, menunjukkan tembakan yang
menyebar dan secara konsisten menyimpang
dari sasaran  tidak reliable dan tidak valid
• Terakhir, menunjukkan menembak sasaran
secara konsisten  reliable dan valid.
• Hasil penelitian yang valid  bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
• Hasil penelitian yang reliabel  bila terdapat
kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
• Instrumen yang valid : alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
• Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
• Meteran yang valid dapat digunakan untuk
mengukur panjang dengan teliti karena
meteran memang alat untuk mengukur
panjang.

• Instrumen yang reliabel : instrumen yang bila


digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama akan menghasilkan data
yang sama.

• Alat ukur panjang dari karet  contoh


instrumen yang tidak reliabel/konsisten.
• Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang
valid dan reliabel.
• Instrumen yang berbentuk test  untuk mengukur
prestasi belajar dan instrumen yang nontest untuk
mengukur sikap.
• R & V umumnya digunakan untuk penelitian yg
variabelnya dirumuskan sbg sebuah variabel
latent/un-observed(konstruk) -> variabel yg tdk dpt
diukur secara langsung -> dimensi atau indikator
yang diamati.
• Skala yg sering dipakai -> skala ordinal -> skala
LIKERT
Uji Reliabilitas
• Suatu questionare disebut reliabel/handal jika
jawaban-jawaban seseorang konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.
• Contoh pertanyaan:
• Apakah gaji/upah yang diterima memuaskan?
Jawab: memuaskan
• Apakah yang krusial untuk diatasi?
Jawab: Kenaikan upah.
• Ini menunjukkan ketidak konsistenan pertanyaan
dalam mengungkap sikap atau pendapat responden.
• Reliabilitas dapat diukur dengan jalan mengulang
pertanyaan yang mirip pada nomor-nomor
berikutnya, atau dengan jalan melihat konsistensinya
(diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lain.
• Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dgn dua cara,
yaitu :
1. Repeated Measure atau pengukuran ulang
2. One shot atau pengukuran sekali saja :
hasil pengukuran dibandingkan dengan pertanyaan
lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
• Suatu konstruk /variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70
II. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Perhatikan Rekap data penelitian di MS Excel, terdapat total 17 pertanyaan, Variabel X1 terdiri dari
P1 - P7 (Tujuh Pertanyaan), Variabel X2 terdiri dari P8 – P12 (Lima Pertanyaan), dan Variabel Y
terdiri dari P13 – P17 (Lima Pertanyaan). Aktifkan File SPSS di “Varieble View” dan ketik P1 s/d P17
seperti dibawah ini (Kolom Decimal ditampilkan dalam 0):

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 36


Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Klik “Data View” dan input data jawaban kuisioner atau copy dari file excel bila sudah diinput
sebelumnya. Tampilan akan tampak seperti dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 37


Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Lakukan pengujian valditas dan reliabilitas data dengan mengikuti langkah sbb: Klik Analyze, Scale,
Reliability Analysis:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 38


Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Maka akan muncul tampilan seperti ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 39


Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pindahkan Jawaban Responden Untuk Variabel X1 = Kualitas SIA dari P1 s/d P7 ke dalam kolom
Items secara berurutan seperti dibawah ini. Selanjutnya perhatikan tombol Statistics di kanan atas.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 40


Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Klik Statistics, lalu akan muncul tampilan Reliability Analysis Statistics, seperti dibawah ini. Klik kotak
Item, Scale, dan Scale if Item Deleted, selanjutnya klik Continue, dan OK.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 41


Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Output yang perlu diperhatikan adalah kedua tabel dibawah ini. Untuk Uji Validitas memperhatikan
tabel Item - Total Statistics. Jawaban P1 s/d P7 akan valid apabila r hitung > r tabel. Nilai r hitung
dapat pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Sedangkan r tabel dapat dilihat pada tabel r
Product Moment, urutan yang ke 43, yang berasal dari 50 - 7 = 43 (Responden 50 dikurangi jumlah
pertanyaan untuk X1 sebanyak 7 pertanyaan = 43). Nilai r tabel adalah 0,294. Hal ini berarti bahwa r
hitung dari P1 s/d P7 valid seluruhnya karena lebih besar dari r tabel.

Untuk Uji Reliabilitas


memperhatikan tabel
Reliabilitas Statistics.
Data Reliabel apabila
hasil Cronbach Alpha
> 0,60.

Cara yang sama dilakukan untuk menguji Validitas dan Reliabilitas dari Variabel X2 dan Variabel Y.
Cara lain uji validitas adalah menguji korelasi antara jawaban setiap pertanyaan dengan score total
dari setiap variabel tersebut, jika korelasinya signifikan, itu berarti datanya valid.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 42


Tabel r Product Moment

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 43


III. Proses Uji Korelasi
Aktifkan kembali SPSS pada tampilan “Variable View”, kemudian ketik Variabel Y, X1, dan X2 serta
isi kolom Label dengan nama variabel penelitian. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 44


Proses Uji Korelasi (Lanjutan)
Aktifkan SPSS pada tampilan “Data View”, kemudian ketik Data Variabel Y, X1, dan X2 atau Copy
dari file Excel. Pastikan jumlah data yang tercopy sebanyak 50 data. Perhatikan tampilan dibawah
ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 45


Proses Uji Korelasi (Lanjutan)
Proses uji korelasi dimulai dengan Analyze, correlate, Bivariate. Klik Bivariate untuk masuk dalam
proses berikutnya. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 46


Uji Korelasi (Lanjutan)
Tampilan SPSS akan tampak seperti dibawah ini. Lihat colom dimana “Gender” berwarna, geser
kolom tersebut ke bawah, sampai terlihat variabel Y, X1 dan X2. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 47


Uji Korelasi (Lanjutan)
Blok variabel Y, X1 dan X2. Pastikan semua berwarna sebagai pertanda bahwa variabel tersebut
sudah terblok. Selanjutnya klik tanda panah yang ditengah, sehingga ketiga variabel tersebut akan
berpindah ke kolom Variables. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 48


Uji Korelasi (Lanjutan)
Pastikan ketiga variabel tersebut sudah dalam kolom variables. Selanjutnya Correlation Coefficient
diaktifkan pada Pearson, dan Two Tailed, serta klik Flag Significant correlation. Bila semua sudah
sesuai, maka klik OK. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 49


Uji Korelasi (Lanjutan)
Output SPSS akan tampil seperti dibawah ini. Bandingkan output SPSS dengan pedoman koefisien
korelasi, sehingga diketahui hubungan variabel variabel tersebut signifikan atau tidak.

Note:
• Hubungan antara X1 dengan Y adalah signifikan (sig 0,002< 0,05) dengan tingkat korelasi sedang.
• Hubungan antara X2 dengan Y adalah signifikan (sig 0,000 < 0,05) dengan tingkat korelasi sedang.
• Hubungan antara X1 dengan X2 adalah signifikan (sig 0,000< 0,05) dengan tingkat korelasi sedang.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 50


IV. Proses Uji Regresi
Aktifkan kembali SPSS pada tampilan “Data View”, pastikan bahwa Variabel Y, X1, dan X2 seluruh
data sudah diinput (dicopy) dengan baik. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 51


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen, klik analyze,
regression, linier. Perhatikan tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 52


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Perhatikan kolom dimana Gender berwarna biru,
geser kolom tersebut ke bawah, sampai variabel terlihat variabel penelitian.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 53


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Bila variabel penelitian telah tampak, maka klik variabel Y, dimasukkan ke kolom Dependen,
sedangkan variabel X1 dimasukkan ke kolom Independent,

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 54


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Maka akan tampak seperti dibawah ini. Apabila sudah sesuai dengan petunjuk, klik Ok , maka hasil
regresi akan muncul pada windows yang baru.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 55


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Maka output SPSS akan tampak seperti tampilan dibawah ini:

Note:
• Variabel X1 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y, karena sig 0,002 < 0,05 dan t hitung 3,252 > t table 2,01.
• R Square sebesar 0,181 atau sebesar 18,1%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel X1 dalam menjelaskan
variabel Y adalah sebesar 18,1%, artinya masih ada 81,9% variabel X yang lain yang bisa mempengaruh variabel Y.
• Persamaan regresi yang dihasilkan Y= 13,227 + 0,349 X1 + e. Coefficient beta (B) yang dihasilkan adalh +0,349,
yang berarti bahwa arah pengaruh nya adalah positif atau searah, Jika variabel X1 naik sebesar 1, maka variabel Y
juga akan naik sebesar 0,349 ditambah constanta, dan demikian sebaliknya.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 56


Tabel t dan Cara Membacanya
Cara Membaca:
• Untuk melihat
kolom yang dilihat
adalah tabel
signifikansi 2 arah
pada kolom 5%.
• Untuk melihat baris
adalah dengan
menghitung jumlah
Responden,
dikurangi dengan
jumlah variabel
independen / bebas
yang diregresi.
Misalnya jumlah
responden 50 – 1 =
49.
• Maka nilai t tabel
dapat dilihat pada
kolom 5% pada
baris 49 (diantara
baris 40 dan 60).
Diestimasi sekitar
2,01.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 57


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Cara yang sama dilakukan untuk menguji pengaruh dari X2 terhadap variabel Y. Perhatikan
perbedaannya hanya pada perubahan di kolom independen, dengan menempatkan variabel X2 pada
kolom tersebut. Klik Ok untuk menyelesaikan proses tersebut.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 58


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Maka output SPSS akan tampak seperti tampilan dibawah ini:

Note:
• Variabel X2 berpengaruh signifikan terhadap variabel Y, karena sig 0,000 < 0,05 dan t hitung 4,055 > t table 2,01.
• R Square sebesar 0,255 atau sebesar 25,5%. Hal ini berarti bahwa kemampuan variabel X2 dalam menjelaskan
variabel Y adalah sebesar 25,5%, artinya masih ada 74,5% variabel X yang lain yang bisa mempengaruh variabel Y.
• Persamaan regresi yang dihasilkan Y= 8,605 + 0,702 X2 + e. Coefficient beta (B) yang dihasilkan adalh +0,702,
yang berarti bahwa arah pengaruh nya adalah positif atau searah, Jika variabel X2 naik sebesar 1, maka variabel Y
juga akan naik sebesar 0,702 ditambah constanta, dan demikian sebaliknya.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 59


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Jika dilakukan analisa lebih lanjut, maka dapat dilakukan uji regresi berganda seperti dibawah ini. Klik
Ok untuk menyelesaikan proses regresi.

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 60


Proses Uji Regresi (Lanjutan)
Hasilnya akan tampak seperti tampilan dibawah ini:

Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SPSS 61

Você também pode gostar