Você está na página 1de 12

PATIENT SAFETY DALAM TIMBANG TERIMA (HAND OVER) KEPERAWATAN

dengan METODE KOMUNIKASI SBAR

Sabirin B.Syukur, S.Kep.Ns.,M.Kep


• Kegagalan komunikasi menyebabkan kesalahan
dalam pelayanan kepada pasien (Leonard, 2004)
• Hasil observasi diperoleh 40% pelaksanaan timbang terima
belum dilaksanakan sesuai dengan SOP
• Kegagalan Komunikasi telah ditemukan menjadi akar
penyebab di hampir 70% dari peristiwa ini (Rodgers, 2007)
• Karena itu maka perlu meningkatkan efektivitas
komunikasi antar pemberi layanan kesehatan.
TUJUAN TIMBANG TERIMA
Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.

Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat .

Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang bertanggung


jawab antar anggota tim perawat.
Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan

Menyampaikan kondisi atau keadaan secara umum klien

Menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindaklanjuti oleh


dinas berikutnya
Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya &
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang
belum terungkap
Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari
handover adalah transfer tentang informasi (termasuk
tanggungjawab dan tanggunggugat) selama perpindahan
perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang
tentang pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang
pasien.

Nursalam (2008), menyatakan timbang terima adalah


suatu cara dalam menyampaikan sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien.
Timbang Terima dengan

Metode SBAR
SBAR adalah alat komunikasi yang menyediakan metode
jelas mengkomunikasikan informasi terkait dengan temuan
klinis.
• Melibatkan semua anggota tim kesehatan untuk
memberikan masukan ke dalam situasi pasien termasuk
memberikan rekomendasi.
• SBAR memberikan kesempatan untuk diskusi antara
anggota tim kesehatan atau tim kesehatan lainnya.
KEUNTUNGAN SBAR
1. Kekuatan perawat berkomunikasi
secara efektif
2. Dokter percaya pada analisa perawat
karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien
3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki
keamanan pasien
(S) Situation: Bagaimana situasi yang Anda bicarakan?
Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien
Apa yang terjadi dengan pasien yang memprihatinkan.
(B) Background: Apa latar belakang informasiklinis yang berhubungan
dengan situasi?
Diagnosa
Obat saat ini & alergi
Tanda-tanda vital terbaru
Hasil Lab: tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya
untuk perbandingan
Riwayat medis
(A)Assessment: Berbagi hasil penilaian klinis Anda
 Apa temuan klinisi?
 Apa analisis dan pertimbangan anda?
 Apakah masalah ini parah atau mengancam
kehidupan?
(R) Recommendation: Apa yang Andainginkan terjadi dan kapan?
 Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah?
 Apa solusi yang bisa Anda tawarkan dokter?
 Apa yang Anda butuhkan dari dokter untuk
memperbaiki kondisi pasien?
 Kapan waktu yang Anda harapkan tindakan ini terjadi?
. Kesimpulan
Komunikasi efektif adalah unsur utama dari sasaran
keselamatan pasien karena komunikasi adalah penyebab
pertama masalah keselamatan pasien (patient safety).

Komunikasi yang efektif yang tepat waktu, akurat,


lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima mengurangi
kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Maka
dalam komunikasi efektif harus dibangun aspek kejelasan,
ketepatan, sesuai dengan konteks baik bahasa dan informasi,
alur yang sistematis, dan budaya.
Good Team

Você também pode gostar