Você está na página 1de 16

Analisis SWOT Koperasi

untuk menyusun strategi


pemecahan masalah dan
pengembangan Koperasi
Oleh : UCU NURWATI, DRA.,MSi.
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threats).
• Proses pengambilan keputusan strategis selalu
berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan
demikian, perencana strategis (Strategic
Planner) harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (Kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dalam kondisi saat ini.
Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model
yang paling populer untuk analisis situasi
adalah Analisis SWOT.
Cara Membuat Analisis SWOT
• Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan
dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan
eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah
singkatan dari lingkungan internal (Strengths dan
Weaknesses) dan lingkungan eksternal
(Opportunities dan Threats) yang dihadapi dunia
bisnis.
• Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal (Peluang dan Ancaman) dengan faktor
internal (kekuatan dan Kelemahan)
Berbagai Peluang

III. Mendukung I. Mendukung


Strategi Turn Around Strategi Agresif

Kelemahan Internal Kekuatan Internal

II. Mendukung
IV. Mendukung
Strategi Diversifikasi
Strategi Defensif

Berbagai Ancaman

Gb. Analisis SWOT


Kuadran I : merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan,
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented
strategy).

Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,


perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
menerapkan strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang
sangat besar, tetapi dilain pihak ia menghadapi beberapa
kendala / kelemahan internal. Kondisi bisnis pada Kuadran III
ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus
strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik. Misalnya : Apple menggunakan
strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan
dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri
microcomputer.
Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang harus
dilakukan diantaranya adalah meminimumkan kelemahan dan
menghindari ancaman.
Produk
Produk Saat ini Produk Baru

Pasar
Strategi Penetrasi Strategi
Pasar Pengembangan
Pasar Saat ini
Produk

Strategi Strategi Diversifikasi


Pengembangan Pasar Produk
Pasar Baru

Gbr. Strategi Pasar – Produk Ansoff


Tahapan Perencanaan Strategis
Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga
tahap analisis, yaitu :

1. Tahap pengumpulan data;


2. Tahap analisis;
3. Tahap pengambilan keputusan.
Diagram : Kerangka Formulasi Strategis

I. Tahap Pengumpulan Data


Evaluasi Evaluasi Matrik Profil
Faktor Eksternal Faktor Internal Kompetitif
II. Tahap Analisis
Matrik TOWS Matrik BCG Matrik Internal- Matrik Space Matrik Grand
Eksternal Strategy
III. Tahap Pengambilan Keputusan
Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif
I. Tahap Pengumpulan Data
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaann seperti :
 Analisis pasar
 Analisis kompetitor
 Analisis Komunitas
 Analisis Pemasok
 Analisis Pemerintah
 Analisis Kelompok Kepentingan tertentu.
Data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan itu sendiri, seperti :
 Laporan keuangan ( Neraca, Laba Rugi, Cash Flow, Struktur Pendanaan.
Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari tiga, yaitu :
 Matrik Faktor Strategi Eksternal
 Matrik Faktor Internal
 Matrik Profil Kompetitif.
Matrik faktor Strategi Eksternal
Tabel : EFAS

Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot X Komentar


Rating
Peluang :
-Integrasi ekonomi 0,10 4 0,40 Akuisisi
-Perubahan struktur demografi 0,10 4 0,40 Peningkatan
-Pembagunan ekonomi daerah 0,15 4 0,60 kualitas
-Terbukanya pasar internasional 0,15 3 0,45
-Kecenderungan superstores 0,10 3 0,30

Ancaman:
-Menigkatnya peraturan pemerintah 0,05 2 0,10 Perlu hati-hati
-Meningkatnya persaingan 0,10 2 0,20 Perlu hati-hati
-Produk pesaing menjadi global 0,10 2 0,20 thp tantangan
-Munculnya teknologi baru 0,10 1 0,10 baru
-Masuknya perusahaan multinasional 0,05 1 0,05 Perlu
perhatian
TOTAL 1.00 2,80
Matrik Faktor Strategi Internal
Tabel : IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot X Komentar
Rating
Kekuatan :
-Budaya kualitas 0,15 4 0,60 Kualitas kunci
sukses
-Pengalaman Top Manajer 0,15 4 0,60
Mengetahui
-Integrasi Vertikal 0,10 4 0,40
produk
-Hubungan yang baik dengan SDM 0,05 3 0,15 Hubungan Baik
-Memiliki otoritas internasional 0,15 3 0,45 Reputasi baik

Kelemahan:
-Proses Produksi (R&D) 0,05 2 0,10 Lambat untuk
produk baru
-Saluran Distribusi 0,05 2 0,10
Ancaman
-Dukungan kondisi keuangan kurang begitu 0,15 1 0,30
superstore
baik Tingginya
-Posisi global sangat kurang 0,10 1 0,10 hutang
-Fasiltas manufaktur 0,05 1 0,05 Perlu investasi

TOTAL 1.00 2,85


Matrik Profil Kompetitif
Perusahaan Pesaing 1 Pesaing 2
Faktor Strategis Bobot
Rating Bobot Rating Bobot Rating Bobot
Skor Skor Skor
Pangsa Pasar 0,20 3 0,6 2 0,4 2 0,4

Penetapan harga 0,20 1 0,2 4 0,8 1 0,2

Posisi Keuangan 0,40 2 0,8 1 0,4 4 1,6

Kualitas produk 0,10 4 0,4 3 0,3 3 0,3

Kesetiaan Konsumen 0,10 3 0,3 3 0,3 3 0,3

TOTAL 1,00 2,3 2,2 2,8


Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa perusahaan yang
dianalisis kondisinya terletak di tengah-tengah dengan skor
sebesar 2,3. Meskipun perusahaan yang dianalisis relatif lebih
unggul dalam penguasaan pasar (memiliki rating 3) dan
kualitas produk (memiliki rating 4) skor total perusahaan
pesaing (kompetitor 2) masih lebih tinggi, yaitu 2,8. Hal ini
disebabkan karena yang menjadi pertimbangan penting dalam
bisnis ini adalah kondisi keuangan dengan bobot terbesar ,
yaitu 0,40. Dengan memiliki kondisi keuangan yang sangat
kuat, perusahaan kompetitor dapat menduduki posisi
tertinggi.
Perbandingan Matrik Profil Kompetitif Antara Jasa
Hotel Koperasi, Pesaing I, dan Pesaing II
Koperasi Pesaing I Pesaing II
Faktor Strategis Bobot
Rating Bobot Rating Bobot Rating Bobot
Skor Skor Skor
Pengenalan Nama 0,05 3 0,15 4 0,20 3 0,15
Pelayanan 0,15 2 0,30 4 0,60 3 0,45
Tingkat Hunian 0,15 3 0,45 3 0,45 3 0,45
Segmentasi Pasar 0,08 4 0,32 2 0,16 3 0,24
Pangsa Pasar 0,15 4 0,60 3 0,45 2 0,30
Pengalaman di Bisnis ini 0,10 1 0,10 4 0,40 1 0,10
Kekuatan Keuangan 0,18 3 0,54 4 0,72 3 0,54
Lokasi 0,10 4 0,40 3 0,30 3 0,30
Penyediaan Fasilitas 0,04 2 0,08 3 0,12 3 0,12
TOTAL 1,00 2,94 3,40 2,65

Você também pode gostar