Você está na página 1de 31

Data Flow Diagram

By.Siswati
Departemen IT VEDC Malang
DATA FLOW DIAGRAM
 Salah satu tool yang paling penting
bagi seorang analis sistem.
 Penggunaan DFD Sebagai Modeling
Tool’ dipopulerkan Oleh Demacro &
Yordan (1979) dan Gane & Sarson
(1979) dengan menggunakan
pendekatan Metoda Analisis Sistem
Terstruktur.
 DFD menggambarkan arus data dari
suatu sistem informasi, baik sistem
lama maupun sistem baru secara
logika tanpa mmpertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut
berada
SIMBOL - SIMBOL YANG
DIGUNAKAN PADA DFD
DeMarco and KETERANGAN Gane and Sarson
Yourdan Symbols Symbols
Source
(Kesatuan Luar)

PROSES

DATA FLOW
(ArusData)
DATA STORE
(Simpanan Data )
keterangan:
Kesatuan luar
kesatuan diluar sistem yang akan
memberikan input atau menerima output
dan sistem, dapat berupa orang,
organisasi, sumber informasi lain atau
penerima akhir dan suatu laporan
contoh: yayasan mahasiswa
Proses
Merupakan kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan oleh orang atau mesin
komputer, dimana aliran data masuk,
ditranformasikan ke aliran data keluar.

2.0 Hitung
Pembuatan
Slip Gaji
pegawai
3. Arus data
disimbolkan dengan anak panah, dimana arus data
mengalir diantara proses, simpanan data, kesatuan
luar.

Arus data dapat berbentuk sebagai berikut:


• Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan
• Laporan tercetak yang dihasilkan sistem
• Output dilayar komputer
• Masukan untuk komputer
• Komunikasi ucapan
• Surat atau memo -
• Data yang dibaca atau direkam di file
• Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
• Transmisi data dan suatu komputer ke komputer lain
Konsep Arus Data
 Packet of data (Paket data)
 Bila dua data mengalir dari suatu sumber yang sama
ke tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai
suatu arus data yang tunggal
1
[Order Langganan]
Order Langganan 0 Pelanggan Penerimaan
Kas
Order
Pelanggan Pembayaran Langganan

+ 2

[Pembayaran] Order
Pelanggan Langganan

0
Order Langganan dan pembayaran
Pelanggan Order
Langganan

+
Konsep Arus Data
 Diverging Arus Data ( Arus data menyebar)
 Arus data yang menyebar menunjukkan tembusan
dari arus data yang sama dari sumber sama ke tujuan
berbeda 2
1
Order
Penerimaan Pelanggan
Kas

Tembusan Jurnal

Tembusan Permintaan Barang


Surat Order Penjualan
Tembusan Kredit

3
Gudang
Verivikasi
Konsep Arus Data
 Convergen Data Flow (Arus data Mengumpul)
 Arus data yang mengumpul, yaitu Arus data yang
berbeda dan sumber yang berbeda mengumpul ke
tujuan yang sama
1
1
Faktur
Pembuatan Pembuatan
Faktur Faktur
Faktur

Pengiriman
Pelanggan Pelanggan
2
2 Slip Pengepakan
Pembuatan
Pembuatan Slip
Slip Slip Pengepakan Pengepakan
Pengepakan
Simpanan data
 Dapat berupa suatu sistem atau
database dan suatu komputer, suatu
arsip/dokumen, suatu agenda/buku
Arus Data
1

Pembuatan
Faktur Faktur
Pelanggan

1
Pembay aran Order
Langgan an
Pelangg an
Duplicate
 External Entity

Pelanggan

 Data Store Kas : 1

Kas : 2
Langkah-Iangkah pembuatan
DFD
1. Identifikasi semua kesatuan luar yang
terlibat dengan sistem.
2. Identifikasi input dan output yang
berhubungan dengan kesatuan luar
3. Buatlah gambaran dan konteks
diagram
CONTEXT DIAGRAM
 yaitu diagram tingkat atas, merupakan diagram dari
sebuah sistem yang menggambarkan aliran-aliran data
yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan
keluar dari entitas luar
 Hal Yang harus diperhatikan
 Memberikan gambaran tentang seluruh sistem
 Terminal yang memberikan masukan kesistem disebut source
 Terminal yang menerima keluaran disebut sink
 Hanya ada satu proses
 Tidak boleh ada data store
DIAGRAM NOL
 Setelah pembuatan kontext akan dilanjutkan dengan pembuatan
DFD level 1:

Penggambaran context diagram yang lebih rinci (overview diagram)

Hal yang harus diperhatikan :


 Perlihatkan data store yang digunakan
 Pada proses yang tidak dirinci lagi, tambahkan tanda * pada akhir
penomoran proses
 Keseimbangan antara diagram kontex dan diagram nol harus
dipelihara
Diagram Rinci
 DFD Level 1:
Tiap-tiap proses level 0 akan digambarkan rinci
 Yang harus diperhatikan :
 Keseimbangan aliran data antara diagram nol dan
diagram rinci
 Pada proses yang tidak dirinci lagi, tambahkan tanda
* pada akhir penomoran proses
 Keseimbangan data store yang digunakan
Penomoran Proses
Nama Level Nama Diagram Nomor Proses
0 Konteks 0

1 Diagram Nol 1.0, 2.0, 3.0, …

2 Diagram Rinci 1.0 1.1, 1.2, 1.3, …


2 Diagram Rinci 2.0 2.1, 2.2, 2.3, …
2 Diagram Rinci 3.0 3.1, 3.2, 3.3, …
3 Diagram Rinci 1.1 1.1.1, 1.1.2, …
1.2.1, 1.2.2, …
1.3.1, 1.3.2, …
Dst.
Contoh Context Diagram
( DFD Level 0 )

Data Anggota
0
Data Buku baru Sistem
Pegawai
Informasi
laporan
laporan
piminjaman
denda
Perpustakaan Data Pinjaman Anggota
+

Data Pengembalian
Lebih Rinci (setelah di decompose)
1
Mencatat Anggota : 1
[Data Anggota] Data
Anggota Data Anggota
Anggota

2
Data Buku
Mencatat Buku : 1
[Data Buku baru] Data Buku
Baru
Pegawai

3
Mencatat
transaksi peminjaman
[Data Pinjaman] peminjaman
Transaksi : 1
Anggota

Flow_56 Flow_58

Anggota : 2 Buku : 2
Data Pengembalian
Flow_57
Flow_59

4
Mencatat
transaksi
pengembalia pengembalian
n
Latihan 1
 Buatlah Context Diagram untuk sistem
a. Pembayaran rekening telepon
b. Rental VCD
c. Penjualan HP
Bagan Alir (flowchart)
 Adalah alat bantu yang bisa digunakan
untuk kegiatan analisa sistem dan
perancangan
Suatu metode untuk menggambarkan tahap-
tahap pemecahan masalah
Macam – macam Flowchart
1. Bagan alir system (system flowchart)
Merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
keseluruhan dan sistem.
2. Bagan alir dokumen (document flowchart)
Merupakan bagan alir yang menunjukkan arus data dan laporan
dan formulir-formulir termasuk tembusan -tembusannya
3. Bagan alir scematik (Schematik flowchart)
Menggambarkan prosedur di dalam sistem. bagan ini
menggunakan simbol bagan alir sistem, juga menggambarkan
komputer dan peralatan Iainnya
4. Bagan alir program (program flowchart)
Merupakan bagan yang menjelaskan
secara rinci langkah-langkah dari proses
program.
5. Bagan aIir proses (process flowchart)
Merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri
Simbol
Flow chart Nassi Schneiderman /
struktogram
Bentuk Penulisan Flowchart dan struktogram

start

Input Statement 1

Statement 2
proses Statement 3

Statement 4
output
Statement 5

Statement 6
stop

Struktogram / Nassi Schneiderman


flow chart :
Contoh Kasus:
Rental VCD
 Investigasi data:
 Kartu Anggota
 Fotokopi KTP/SIM/STNK
 Lembar Identitas
 Nota Peminjaman
 Data VCD
 Laporan bulanan
Contoh Kasus:
Rental VCD
 Hasil wawancara
 Orang yang terlibat: Anggota, adm,
manager
 Calon anggota harus mendaftar dengan
membawa identitas diri (ktp/sim/stnk)
Contoh Kasus:
Rental VCD
 Hasil Quisioner
 Keterlambatan tidak didenda
 Kesulitan dalam mencari data vcd pada arsip
vcd
Narasi
 Calon anggota persewaan vcd mengisi lembar identitas dan
memberikan kartu pengenal (Sim/ktp/stnk)
 Petugas memeriksa apakah data tersebut sudah ada pada arsip
anggota
 Jika tidak ada, petugas akan membuat kartu anggota baru dan
memberikannya pada anggota
 Pada saat meminjam anggota harus menunjukan kartu anggota dan
memberikan data vcd yang akan dipinjam
 Petugas akan mencari dan arsip vcd
 Jika vcd tidak ada atau sedang dipinjam maka petugas akan
memberitahukan status kosong ke anggota
 Jika ada maka petugas akan membuat nota peminjaman dan
memberikannya ke anggota

Você também pode gostar