Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
INTERNA
Kepaniteraan Klinik
Farmasi
KELOMPOK 2
Anggota Kelompok
– Gita Trikartika (1665050218)
– Varianto Ariwibowo (1765050013)
– Agnes Tiurmaida Silaban (1765050076)
– Wega Kusuma Irnani (1765050111)
– Putu Ari Kamanjaya HS (1765050165)
– Anna Ruth A Simanjuntak (1765050209)
– Subhan Fratama (1765050278)
– Meilinda Sari (1765050341)
– Felicia Saraswati (1765050407)
– Rhinza Seputra Meirianki (1865050023)
Identitas Pasien
Nama Ny. K
Usia 58 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Status Perkawinan Menikah
Alamat Kebon pala makasar
Riwayat Penyakit Pasien
Pasien datang ke poli klinik RS UKI dengan keluhan nyeri dan bengkak pada tungkai
kanan sejak kurang lebih 3 Minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terus menerus
sepanjang hari. Nyeri yang dirasakan tidak menjalar dan disertai rasa panas. Pasien
juga mengaku demam hingga menggigil. Pasien menyangkal riwayat seperti ini
sebelumnya. Saat ini pasien mengonsumsi obat diabetes sejak 2 tahun yang lalu.
Pasien juga mengaku pernah batuk berdarah kurang lebih 1 bulan yang lalu namun
belum pernah berobat ke dokter. Keluhan pada BAB dan BAK disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA-TANDA VITAL
– KU: TSS
– Kes : CM
– TD : 110/70 mmHg
– HR : 90 x/menit
– RR: 24 x/menit
– Suhu: 36,7 c
PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA Normocephali, CA -/-, SI -/-
LEHER Pembesaran KGB (-)
DADA I : Pergerakan dinding dada simetris
P : VF simetris
P : hipersonor/hipersonor
A : Bunyi nafas dasar bronkovesikuler,
wheezing -/-, Rhonki -/-
BJ I & II reguler, gallop (-), murmur (-)
PERUT I : Perut tampak datar
A : BU + 4x/menit
P : Supel, NT (-)
P :Timpani, NK (-)
KULIT DAN KELAMIN Dalam batas normal
ALAT GERAK Akral hangat, CRT <2 detik, edema (+)
HASIL LABORATORIUM
(04/03/2019)
HEMATOLOGI DARAH ELEKTROLIT
– Hemoglobin : 12,4 g/dl – Natrium : 145 mmol/L
– Leukosit 16,5 ribu/ul – Kalium : 3,8 mmol/L
– Hematokrit 36,1 % – Clorida : 105 mmol/L
– Trombosit 394 ribu/ul
KIMIA KLINIK
– GDS : 307 mg/dl
– Ureum darah 35 mg/dl
– Creatinin darah 0,81 mg/dl
Foto thoraks
– Sellulitis dm
– NIDDM
– TB paru (tersangka)
TATALAKSANA IGD
– IVFD :
– I Kolf asering /24 jam
– Diet lunak
– Mm:
– novorapid 3x100 unit
– Ceftriaxone 1x2 gr
– Klindamicin 3x300 mg
– Codein 2 mg
– Transamin 3x500 mg
TATALAKSANA BANGSAL
– Diet lunak
– IVFD :
– I KOLF d5%/ 24JAM
– I KOLF rl /24 JAM
– MM:
– Novorapid 3x10 unit
– Clindamicin 3x600 mg
– Codein 2X10 mg
– Transamin 3x1 amp
– Pct 3X500 mg
– Cilostazol 2X50 mg
– Metronidazole 3X500 mg
– Ceftriaxone 1X2 gram
Codein
Farmakokinetik
– Absorpsi: Codein diabsorspsi dengan baik dan cepat setelah pemberian oral (50%). Onset kerja oral 30-60 menit,
melalui intramuskular 10-30 menit. Untuk kadar puncak oral mencapai 60-90 menit, dan kadar puncak obat kodein
melalui intramuskular selama 30-60 menit. Untuk durasi obat kodein ini mencapai 4-6 jam. Memanjang pada geriatri.
– Ekskresi : Sekitar 3-18% melalui urin dengan bentuk tidak diubah, norkodein dan bentuk bebas serta morfin
terkonjugasi. T1/2 2,5-3,5 jam
Farmakodinamik
– Codein atau methylmorphine merupakan suatu obat digunakan sebagai analgesik, antitusif.
– Codein phospate merupakan antitusif golongan opioid yang bekerja sentral meningkatkan ambang
rangsang refleks batuk.
– Analgesia oleh morfin dan oploid lain sudah timbul sejak sebelum penderita tidur dan seringkali
analgesia terjadi tanpa disertai tidur
– Efek analgesik morfin dan opioid lain sangat selektif dan tidak disertai oleh hilangnya fungsi sensorik
lain seperti rasa raba, rasa getar, (vibrasi), penglihatan, dan pendengaran. Pengaruh morfin dan
opioid terhadap modalitas nyeri yang tidak tajam (dull pain) dan berkesinambungan lebih nyata
dibandingkan dengan pengaruh morfin terhadap nyeri tajam dan intermiten.
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi Kontraidikasi
– Terapi simtomatik untuk batuk kering atau batuk dengan – Batuk berdahak
nyeri
– Penyakit hepar
– Sebagai antinyeri meredakan atau menghilangkan
– Gangguan ventilasi
nyeri hebat yang tidak dapat diobati dengan analgesik
– Hipersensitivitas
non-opioid
– Depresi nafas
– Konstipasi, depresi pernafasan pada pasien yang sensitif atau pada pemberian
dosis besar .
Dosis dan posologi
Dosis Codein sebagai antitusif : Sediaan :
– Dewasa:10 - 20mg tiap 4-6jam maksimal Tablet : Tablet 10mg, Tablet 15mg, Tablet 20mg
120mg/hari ; jarang diberikan sebagai obat Injeksi : 30mg/ml, 60mg/ml
batuk pada anak-anak.
– Anak :
– Dewasa : Dosis lazim harian untuk orang dewasa adalah 1-2g sekali sehari (atau dibagi dalam 2
dosis) tergantung dari jenis dan beratnya infeksi. Dosis total harian tidak boleh melebihi 4g.
– pengobatan infeksi gonokokal tanpa komplikasi, dosis yang dianjurkan adalah 250 mg
intramuskular sebagai dosis tunggal, untuk profilaksis opersai, dosis yang dianjurkan adalah 1g
sebagai dosis tunggal dan diberikan 0,5-2 jam sebelum operasi.
– * Anak-anak : Untuk pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak, dosis total harian yang
dianjurkan adalah 50-75 mg/kg sekali sehari (atau dibagi 2 dosis), dosis total harian tidak
boleh melebihi 2g. Untuk pengobatan meningitis dosis harian adalah 100 mg/kg dan tidak
boleh melebihi 4g, dosis diberikan dengan atau tanpa dosis muat 75mg/kg
Opini
– Waktu untuk konsentrasi maksimum, rata-rata, setengah dari itu untuk insulin
manusia yang larut. Konsentrasi plasma rata-rata maksimum 492 ± 256 pmol / l
mencapai 40 (rentang interkuartil: 30-40) menit setelah dosis subkutan 0,15
unit / kg berat badan pada pasien diabetes tipe 1.
– Konsentrasi insulin kembali ke garis dasar sekitar 4 hingga 6 jam setelah dosis.
Laju penyerapan agak lebih lambat pada pasien diabetes tipe 2, menghasilkan
Cmax yang lebih rendah (352 ± 240 pmol / l) dan kemudian tmax (60 (kisaran
interkuartil: 50-90) menit). Variabilitas intra-individu dalam waktu hingga
konsentrasi maksimum adalah signifikan.
Farmakodinamik
– Hipoglikemia
– Hipersensitivitas terhadap insulin aspart maupun kandungan
lainnya:
– Eksipien: gliserin, fenol, kresol, seng klorida, digidrat fosfat dinatrium, natrium
klorida, natrium hidroksida, asam hidroklorik.
Efek Samping
– Hipoglikemia – Berat: kejang, penurunan
– Tremor kesadaran, hingga
kematian
– Gelisah
– Hipersensitivitas
– Fatigue
– Sistemik
– Mual
– Lokal: eritem, edema, gatal
– Disorientasi
di lokasi suntikan. Biasanya
– Gangguan konsentrasi bersifat sementara
– Penglihatan kabur
– Sakit kepala
Dosis
– 0.5-1U/kgBB/hari
– Penyesuaian dosis mungkin diperlukan jika pasien melakukan aktivitas fisik yang
meningkat dan penyakit penyerta
Sediaan dan Posologi
Solutio:
– NovoRapid FlexPen 100 u/mL : 3 mL
– NovoRapid for injection 100 IU/mL : 10 mL
Opini
– Pasien mendapatkan 3x100 U Novorapid di IGD, dan obat ini baik untuk
menurunkan kadar glukosa darah dengan cepat
Cilostazol
Cilostrazol
Farmakodinamik
• Merupakan obat antiplatelet yang menghambat
phospodieterase 3, meningkatkan konsentrasi
cAMP (cyclic adenosine monophosphate) yang
akibatnya adalah menghambat agregasi trombosit
Farmakokinetik
• Secara cepat diabsorbsi dan mencapai puncak
konsentrasi plasma dalam waktu 2,4 jam setelah
pemberian secara oral
• Metabolisme di hati melalui sitokrom P450.
Indikasi Kontraindikasi
– Mengobati gejala iskemik termasuk – Perdarahan
ulserasi, nyeri dan sensasi dingin – Gagal jantung kongestif
pada ekstremitas, pada oklusi
arterial kronik – Wanita hamil.
– Setuju,
Larutan
dextroxe dan
RL
THANKS YOU