ABORTUS INKOMPLITUS Disusun oleh : Risca Trisnawati (206.12.1.0030)
PEMBIMBING : dr. Syamsul Bachri Sp.OG (K)
BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2011 Nama penderita : Ny. Z Nama Suami : Tn. A Umur penderita : 41 tahun Umur suami : 50 tahun Alamat : Gondanglegi Pekerjaan penderita : IRT Pekerjaan: Peadagang Pendidikan penderita : SD Pendidikan suami : SMP Keluhan utama : Perdarahan dari jalan lahir Riwayat penyakit sekarang: (27 September 05.00 WIB) darah yang keluar banyak sekali berupa perongkol-perongkol berwarna merah kehitaman dan bergumpal-gumpal. Sebelumnya sejak 1 minggu yang lalu sering keluar flek-flek, merasa mules-mules, dan perut bagian tengah bawah terasa sakit sekali. Riwayat jatuh disangkal. Pasien kemudian dibawa ke bidan jam 09.00 wib (28.09.2011), Darah yang keluar semakin banyak dan terus menerus. Akhirnya (28.09.11. 12.00 wib), pasien dirujuk ke RSUD dan tiba dikaber 12.30 • Riwayat kehamilan sekarang : hamil anak ke-3, selama hamil tidak pernah periksa ke bidan. TM I mual muntah (+). • Riwayat menstruasi : menarche : usia 13 tahun Menstruasi teratur HPHT : 21 Mei 2011 UK: 18-19 minggu • Riwayat pernikahan : Nikah 1x, umur pertama kawin 15 tahun, lama 26 tahun • Riwayat persalinan sebelumnya : 1990, lahir di rumah, aterm, spontan, ditolong dukun, jenis kelamin perempuan, BBL - , sehat. 1999, lahir di rumah, aterm, spontan, ditolong dukun, jenis kelamin perempuan, BBL -, sehat. Hamil ini • Riwayat penggunaan alat kontrasepsi : KB suntik 3 bulan selama 9 tahun • Riwayat penyakit sistemik yang pernah dialami : disangkal • Riwayat penyakit keluarga : disangkal • Riwayat kebiasaan dan sosial : minum jamu (-), pijat oyok (-) • Riwayat pengobatan yang telah dilakukan : (-) Status present • Keadaan umum: Compos mentis Tekanan darah: 160/120 mmHg Nadi : 88 x/menit Suhu : 36,5 °C Jumlah pernapasan : 20 x/menit. • Pemeriksaan umum • Kulit : normal • Kepala : Mata : anemi -/-, ikterik -/-, odem palpebra -/- • Thorax Paru : wheezing -/-, ronchi -/- • Jantung : Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : thrill -/- Perkusi : batas jantung normal Auskultasi : denyut jantung reguler S1 + S2 + Abdomen : pembesaran uterus (-) Ekstremitas: odema -/- Status obstetri: Pemeriksaan Luar : TFU : tidak teraba, massa (-), ballotment (-) Bunyi jantung janin : (-) Pemeriksaan Dalam : Vulva / vagina : fluxus (+), didapatkan jaringan (+), pembukaan portio satu jari, nyeri goyang portio (-), cavum douglasi tidak menonjol Anamnesa : (27 September 05.00 WIB) darah yang keluar banyak sekali berupa perongkol-perongkol berwarna merah kehitaman dan bergumpal- gumpal. Sebelumnya sejak 1 minggu yang lalu sering keluar flek-flek, merasa mules-mules, dan perut bagian tengah bawah terasa sakit sekali. Riwayat jatuh disangkal. Pasien kemudian dibawa ke bidan jam 09.00 wib (28.09.2011), Darah yang keluar semakin banyak dan terus menerus. Pemeriksaan Fisik Tekanan darah: 160/120 mmHg Nadi : 88 x/menit Suhu : 36,5 °C Jumlah pernapasan : 20 x/menit. Pemeriksaan obstetri: TFU : tidak teraba, massa (-), ballotment (-) • Bunyi jantung janin : (-) Pemeriksaan Dalam : • Vulva / vagina : fluxus (+), didapatkan jaringan (+), pembukaan portio satu jari, nyeri goyang portio (-), cavum douglasi tidak menonjol Diagnosa : GIIIP2002Ab000 UK 18-19 minggu dengan abortus inkomplitus Rencana tindakan : • Pro kuretase FOLLOW UP Tanggal/jam Catatan Observasi Paraf/Nama terang 29 September S : nyeri perut (-), flek- Lab : 2011 flek darah (+), pasien Hb 13,1 BLPL Leukosit 8170 O : T : 110/70, N : Trombosit 192.000 88x/menit, S : 36,5°C Hct 39 A : P2002Ab100 Post BT 2’30” Kuretase CT 11’00’’ P : co-amoxiclav 3x1 GDS 85 Vit B6 3x1 TERIMA KASIH TELAAH KASUS Definisi Menurut WHO, abortus didefinisikan sebagai penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa jaringan yang tertinggal di dalam uterus. ETIOLOGI 1)Faktor Fetal 2)Faktor Maternal 3)Faktor Paternal 4)Faktor Eksternal Patofisiologi Diagnosa 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan Fisik 3. USG Diagnosa Banding 1. Abortus iminens 2. KET 3. Abortus mola Penatalaksanaan 1. Kuret / aspirasi vakum 2. Perdarahan tdk banyak & kehamilan < 16 mnggu kuret, perdarahan berhenti ergometrin 0,2 mg IM atau misoprostol 400 mcg per oral 3. Kehamilan > 16 minggu drip oksitosin 20 unit, misoprostol 200 mcg pervag tiap 4 jam, kuret Prognosis •Perbaikan endokrin yang abnormal pada wanita dengan abotus yang rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar >90 %. •Pada wanita keguguran dengan etiologi yang tidak diketahui, kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar 40-80 %. •Sekitar 77 % angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktivitas jantung janin pada kehamilan 5 sampai 6 minggu pada wanita dengan 2 atau lebih aborsi spontan yang tidak jelas. KOMPLIKASI •Dapat terjadi refleks vagal yang menimbulkan muntah-muntah, bradikardi dan cardiac arrest. •Perforasi uterus yang dapat disebabkan oleh sonde atau dilatator. Bila perforasi oleh kanula, segera diputuskan hubungan kanula dengan aspirator. Selanjutnya kavum uteri dibersihkan sedapatnya. Pasien diberikan antibiotika dosis tinggi. Biasanya pendarahan akan berhenti segera. Bila ada keraguan, pasien dirawat. •Serviks robek yang biasanya disebabkan oleh tenakulum. Bila pendarahan sedikit dan berhenti, tidak perlu dijahit. •Perdarahan yang biasanya disebabkan sisa jaringan konsepsi. Pengobatannya adalah pembersihan sisa jaringan konsepsi. •Infeksi dapat terjadi sebagai salah satu komplikasi. Pengobatannya berupa pemberian antibiotika yang sensitif terhadap kuman aerobik maupun anaerobik. Bila ditemukan sisa jaringan konsepsi, dilakukan pembersihan kavum uteri setelah pemberian antibiotika profilaksis minimal satu hari.