Você está na página 1de 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BAYI NY. J DENGAN


BBLR DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD PASAR
REBO
NAMA KELOMPOK :
Aziza Yuni Cameli (P17120016005)
Dwi Indriani (P17120016011)
Gede Yudi P. (P17120016016)
Nabilla (P17120016023)
Nadya Franssina (P17120016024)
Revina Pangestuti (P17120016031)
GAMBARAN KASUS

• Identitas klien
Bayi Ny. J dengan usia 17 hari, no RM: 815364, nama orang tua Ny. J, ibu bayi
tinggal dialamat jl. Pule RT17/09 kel. Ciracas Jakarta Timur, ibu bayi masih
mahasiswa, agama Islam, sumber biaya dari kakek bayi. Masuk ke perina pada
tanggal 14 Oktober 2018.

• Riwayat kesehatan bayi


Bayi lahir pada tanggal 12 Oktober 2018 di RS Medika Permata Hijau secara
spontan pada usia kandungan 28 minggu dengan berat 1500gr, bayi prematur. Bayi
di rujuk ke RSUD Pasar Rebo karena keluhan sesak sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Terlihat sesak, dada kembang kempis dan terlihat tulang rusuknya.
• Pengkajian
Keadaan umum bayi saat pengkajian sedang, lemas dan lemah, menangis lemah,
refleks menghisap lemah, menoleh lemah, menggenggam lemah, babinski moro
dan tonik neek lemah, keuatan ativitas bayi tenang. Bayi dalam inkubator dengan
suhu inkubator 33C, tanda-tanda vital nadi 140x/menit, pernafasan 40/menit, suhu
36,5C. Panjang bayi 42 cm dengan berat 1500gr, lingkar kepala 29 cm, lingkar
lengan 9 cm dan lingkar perut 30 cm. Bentuk kepala simetris, lunak, rambut
tumbuh belum merata. Mata normal, simetris antara kanan dan kiri tidak ada
kelianan. Mulut terpasang OGT, mukosa bibir kering. Telinga normal tidak ada luka,
bentuk simetris. Pergerakan pernafasan paru kanan dan kiri simetris RR 40x/menit
saat diperkusi dulness, suara napas reguler. Jantung terdengar bj I dan II reguler
tidak terdengar murmur heart rate 140x/menit capitallt refill >2 detik. Abdomen
lunak tidak ada pembesaran hati/limfa, suara timpani, lingkar perut 30 cm,
ektermitas lengkap tidak ada pembatasan dalam pergerakan. Kulit berwarna agak
sedikit kecoklatan, ada rambut-rambut halus yang tumbuh disekitar punggung dan
lengan, kulit terkelupas dan elastis.
PENGKAJIAN
Pada saat pengkajian pada tanggal 29 Oktober 2018 didapatkan bayi Ny. J lahir saat usia kehamilan 28 minggu dengan berat 1500 gram,
bayi lahir premature hal tersebut sesuai dengan teori yang disebutkan oleh pudjiadi (2010) bahwa Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (< 37 minggu)
atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction).
Menurut Pantiawati (2010) Pada bayi BBLR keluhan yang akan muncul adalah menangis lemah, reflek menghisap lemah, bayi kedinginan
atau suhu tubuh rendah. Sedangkan keluhan saat klien masuk karena klien terlihat sesak, tetapi saat pengkajian dengan cara anamnesa
ibu klien keluhan tidak ada, dan dari pemeriksaan fisik yang didapatkan kelompok bayi menagis lemah, reflek menghisap lemah, suhu
tubuh bayi 36,5 C. menurut Pantiawati (2010) Pada bayi BBLR riwayar penyakit sekarang yaitu Lahir spontan, SC umur kehamilan antara
24 sampai 37 minnggu ,berat badan kurang atau sama dengan 2.500 gram, riwayat penyakit dahulu Ibu memiliki riwayat penyakit
prematur, kehamilan ganda, hidraamnion. Sedangkan hasil pengkajian yang kelompok dapatkan bayi lahir spontan dengan usia kehamilan
28 minggu dan berat bayi 1500 gram, ibu bayi baru pertama kali mengandung dan melahirkan. Untuk ADL klien menurut Pantiawati (2010)
Pada bayi BBLR Pola nutrisi yaitu reflek sucking lemah, Pola istirahat tidur yaitu terganggu oleh karena hipotermia Pola personal hygiene
yaitu tahap awal tidak dimandikan, Pola aktivitas yaitu gerakan kaki dan tangan lemas Pola eliminasi yaitu BAB yang pertama kali keluar
adalah mekonium. Sedangkan pada klien reflek suking lemah, pola tidur tidak tenrganggu, klien tidur nyenyak dan suhu klien 36,5 C, klien
dimandikan setiap pagi menggunakan air hangat, gerakan kaki dan tangan lemas, BAB lembek, berwarna hijau.
dan kecil.
Menurut Pantiawati (2010) Pada bayi BBLR pada pemeriksaan umum yaitu nadi 120-140 x/menit, Pernapasan 40 – 50 x/menit, suhu kurang
dari 36,5 C dan pemeriksaan fisik jantung klien yaitu Frekuensi dan irama jantung rata-rata 120 sampai 160x/menit, bunyi jantung
(murmur/gallop), warna kulit bayi sianosis atau pucat, pengisisan capilary refill (kurang dari 2-3 detik), pernapasan klien yaitu, penggunaan
otot aksesoris, cuping hidung, interkostal; frekuensi dan keteraturan pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit, bunyi pernapasan adalah
stridor, wheezing atau ronkhi, genitourinaria klien yaitu abnormalitas genitalia, hipospadia, dan Berat badan sama dengan atau kurang dari
2500 gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama
dengan atau kurang dari 30cm, lingkar lengan atas, lingkar perut, keadaan rambut tipis, halus, lanugo pada punggung dan wajah. Sedangkan
hasil pemeriksaan yang kelompok dapatkan yaitu nadi 140x/menit, pernapasan 40x/menit, suhu 36,5 C, Reflek – reflek diantaranya menangis
lemah, sucking lemah, rooting lemah, grasp lemah, Babinski lemah. Moro lemah, tonick neck lemah, aktivitas tenang (lemas), lingkar kepala 29
cm, lingkar lengan 9cm, lingkar perut 30 cm, Berat badan 1500 gram, Panjang badan 42 cm, fontanel lunak, wajah simetris, bentuk kepala
normal, mata bersih, telinga normal, hidung simetris, palate normal, abdomen lunak, thorax simetris, retraksi terlihat, kalvikula normal, suara
napas bilateral sama, suara napas terdengar diseluruh daerah paru, suara napas reguler. Jantung terdengar bj I dan II reguler tidak
terdengar murmur heart rate capiraly refill >2 detik. Abdomen lunak tidak ada pembesaran hati/limfa, suara timpani, lingkar perut,
ektermitas lengkap tidak ada pembatasan dalam pergerakan. Kulit berwarna agak sedikit kecoklatan, ada rambut-rambut halus yang tumbuh
disekitar punggung dan lengan, kulit terkelupas dan elastis. Klien tampak kurus
DIAGNOSA
menurut Proverawati (2010) diagnosa keperawatan BBLR
antara lain pola napas efektif berhubungan dengan
imaturitas neurologis, defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorpsi nutrienn, risiko gangguan
integritas berhubungan dengan lemak subkutan minimal.

defisit nutrisi berhubungan


dengan gangguan metabolisme,
risiko gangguan integritas kulit
ditandai dengan kulit kering,
mengelupas, turgor kulit sedang,
menurut Proverawati (2010) diagnosa dan risiko infeksi ditandai dengan
keperawatan BBLR antara lain pola napas efektif pertahaan imunitas yang kurang
berhubungan dengan imaturitas neurologis,
defisit nutrisi berhubungan dengan diagnosa yang ditemukan pada kelain terdapat
ketidakmampuan mengabsorpsi nutrienn, risiko risiko infeksi, karena menurut Proverawati
gangguan integritas berhubungan dengan lemak (2010) bayi prematuritas mudah sekali
subkutan minimal. Terdapat perbedaan diagnosa terkena infeksi berhubungan dengan daya
yaitu pola napas tidak efektif yang tidak tahan tubuh yang masih lemahdan
ditemukan pada klien, karena menurut literature pembentukan antibodi yang belum sempurna.
yang kelompok pakai yaitu SDKI (2016) data yang
harus muncul dalam diagnosa pola napas tidak
efektif tidak terdapat pada klien saat pengkajian.
INTERVENSI
DX TUUAN KRITERIA HASIL RENCANA KEPERAWATAN

1 Tujuan: Diharapkan Kriteria hasil : BB meningkat 5- Rencana Tindakan: Kaji kesiapan untuk menghisap
ketidakseimbangan 10% (1575 gram – 1650 gram), putting susu ibu, serta kemampuan untuk
nutrisi kurang dari Menggunakan energi untuk bernapas saat itu, Auskultasi adanya bising usus,
kebutuhan tubuh setelah aktifitas sehari-hari, Turgor kaji status fisik dan status pernapasan,Beri
dilakukan tindakan kulit baik, Mukosa lembab. dorongan kepada ibu untuk memberikan ASI
asuhan keperawatan eksklusif, Timbang berat badan setiap hari,
dapat teratasi Kolaborasi: pantau hasil laboratorium hb, ht,
albumin
Tujuan : mencapai status
nutrisi yang optimal Perencanaan: Perkirakan BB ideal klien, monitor
setelah dilakuan tindaan jumlah nutrisi dan kandungan kalori, perkirakan
eperawatan selama 3x24
jam.
DX TUUAN KRITERIA HASIL RENCANA KEPERAWATAN

2 Tujuan: Diharapkan Kriteria hasil: Tidak ada lesi Rencana Tindakan: Segera ganti pakaian/popok
resiko gangguan atau ruam pada kulit. Tidak ada bayi bila basah. Berikan pakaian yang lembut dan
integritas kulit setelah tanda-tanda infeksi, Turgor menyerap keringat, Menjaga kebersihan bayi,
dilakukan tindakan kulit baik, Suhu normal 36,5- Monitor tanda lecet atau kemerahan pada saat
asuhan keperawatan 37,5. memandikan atau mengganti popok bayi dan kaji
dapat teratasi. keluaran urin, Kaji kulit dan membran mukosa tiap
2-4 jam, Atur posisi tiap 2 jam
Tujuan : gangguan
integritas kulit tidak Perencanaan: Observasi TTV, observasi tekstur dan
terjadi setelah dilakkukan warna kulit, jaga kebersihan kulit agar tetap kering
tindakan keperawatan dan bersih, ubah posisi klien tiap 2 jam, mandikan
selama 3x24 jam. klien dengan sabun dan air hangat, monitor status
nutrisi klien.
DX TUUAN KRITERIA HASIL RENCANA KEPERAWATAN

3 Tujuan: Diharapkan risiko Kriteria hasil: jumlah leukosit Rencana Tindakan: Bersihkan lingkungan setelah
infeksi setelah dilakukan dalam batas normal (5000- dipakai klien, cuci tangan dengan sabun sebelum
tindakan asuhan 10000), nadi normal (60- dan sesudah tindakan keperawatan, tingkatkan
keperawatan dapat 100x/menit), RR normal (40- intake nutrisi, monitor tanda dan gejala infeksi,
teratasi. 60x/menit), suhu normal (36,5- dorong masukkan nutrisi dan cairan yang cukup,
37,5). laporkan hasil pemeriksaan lab.
Tujuan Kelompok: infeksi
tidak terjadi setelah Perencanaan kelompok: Bersihkan lingkungan
dilakukan tindakan setelah dipakai klien, cuci tangan dengan sabun
keperawatan selama sebelum dan sesudah tindakan keperawatan,
3x24 jam. tingkatkan intake nutrisi, monitor tanda dan gejala
infeksi, dorong masukkan nutrisi dan cairan yang
cukup, laporkan hasil pemeriksaan lab.
EVALUASI
Defisit nutrisi berhubungan dengan Subjektif: klien tidak ada keluhan.
Objektif: berat badan bayi rendah 1.500gr, panjang badan 42cm, Turgor kulit sedang, kulit elastis, Tubuh bayi
gangguan metabolisme ditandai
ukurannya kecil dan kurus. Minum susu 4x/30cc via OGT.
dengan berat badan bayi rendah Analisa: Masalah Defisit Nutrisi belum teratasi
1.500gr, panjang badan 42cm, Planning: intervensi dilanjutan. Hal tersebut menandakan masalah belum memenuhi kriteria hasil berdasarkan
Turgor kulit sedang, kulit elastis, Doenges (2001) yaitu Mempertahankan pertumbuhan dan peningkatan berat badan dalam kurva normal, dengan
Tubuh bayi ukurannya kecil dan penambahan berat badan tetap sedikitnya 20-30g/hari, mempertahankan glukosa serum 1 hari pertama (50-60
kurus. mg/dl) hasil laboratorium normal (hemoglobin normal, hematokrit normal, albumin normal) dan tidak ada muntah.

Risiko gangguan integritas kulit Subjektif: klien tidak ada keluhan


berhubungan dengan status Objektif: kulit tampak kering, mengelupas, turgor kulit sedang, kulit tampak elastis, warna kulit coklat kehitaman.
perubahan nutrisi (kurang) ditandai Analisa: masalah Gangguan Integritas Kulit belum teratasi.
Planning: intervensi dilanjutan. Hal tersebut menandakan masalah belum memenuhi kriteria hasil berdasarkan
dengan kulit kering, mengelupas,
Doenges (2001) yaitu Hasil yang diharapkan setelah klien diberi asuhan keperawatan adalah mempertahankan kulit
turgor kulit sedang. utuh dan bebas dari cedera dermal.
Subjektif: klien tidak ada keluhan
Objektif: klien terpasang OGT, bayi lahir dengan berat badan rendah, BB klien 1.500 gram, klien tampa kurus dan
Risiko infeksi ditandai dengan kecil, klien tampak lemah, .
pertahanan imunologis yang . Analisa: masalah Risiko Infeksi belum teratasi.
Planning: intervensi dilanjutan. Hal tersebut menandakan masalah belum memenuhi kriteria hasil berdasarkan
kurang Doenges (2001) yaitu jumlah leukosit dalam batas normal (5000-10000), nadi normal (60-100x/menit), RR normal
(40-60x/menit), suhu normal (36,5-37,5).
THANKS FOR ATTENTION!!

Você também pode gostar