Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan :
Setelah menyelesaikan bab ini peserta
diharapkan dapat menjelaskan:
> Duramater
> Arachnoid
> Pia Mater
Otak
Tekanan Intra Kranial
21
Glasgow Coma Scale ( GCS ) :
Eye
Nilai Respons Pasien
Buka mata spontan
4
Buka mata terhadap suara
3
Buka mata terhadap nyeri
2
Tidak ada respon
1
Glasgow Coma Scale ( GCS ) :
Verbal
5 Berorientasi baik
4 Berbicara bingung
3 Berbicara kacau / kata-kata
tidak jelas
2 Suara merintih / mengerang
1 Tidak ada respon
Glasgow Coma Scale (GCS ) :
Motorik
6 Mengikuti perintah
5 Melokalisir nyeri
4 Menjauh dari rangsang nyeri
3 Fleksi abnormal (decortikasi)
2 Extensi abnormal (deserebrasi)
1 Tidak ada respon (flasid)
PERIKSA PUPIL MATA
Pupil Mata
PERIKSA LATERALISASI
Jenis Trauma Kepala
Fraktur Terbuka
Tertutup
Fraktur Linier
Impresi
Non impresi
Perdarahan Sub Arachnoid
Subconjuctival haematoma
Periorbital echymosis /
1. Ekstra kranial
2. Intra kranial
> Epidural
> Subdural
> Intra-Serebral
TOMA
EPIDURAL HEMA
SUBDURAL HEMATOMA
Kelainan Diffus
1. Commotio Cerebri
2. Diffus Axonal Injury ( DAI )
Tingkat Kelainan akibat cedera
12 Torakal
Anterior Posterior
5 Lumbal
Sakral
41
Anatomi
Posterior
SENTRAL
STENOSIS
Anterior
42
Motorik
Otonom
43
Susunan Syaraf Perifer
Nervi Craniales (I-XII)
Plexus Brachialis
C5-Th1
(Motorik-Sensorik-Otonom)
44
Susunan Syaraf ke Ekstremitas
46
Susunan Syaraf Otonom
Pernafasan Reguler
Nervi N.phrenicus
Intercostales (C 3-4-5)
(Th 1-12)
Diafragma
47
Susunan Syaraf Otonom
Vesica Urinaria
Cerebrum
V.Urinaria
Syaraf
Sfinkter ke Vesica
Urinaria
48
Cedera Spinal / Vertebra
M Jatuh terduduk, kaca mobil Bulls Eye,
motor ditabrak dari belakang
49
Cedera Spinal C1
level
Motorik : Tetraparesis
Sensorik :
An-estesi seluruh tubuh
(termasuk leher)
Motorik : Tetraparesis C6
Pernafasan : abdominal
Otonom : Retensio Urinae
Neurogenic shock ?
51
Cedera Spinal level
L1
Pernafasan : biasa Otonom :
Retensio Urinae
Neurogenic shock (-)
52
Pengananan Cedera
Spinal (Pra-RS)
Lakukan Survei Primer
•Airway dengan kontrol
Servikal
•Breathing dengan oksigenasi
dan ventilasi
•Circulation dengan kontrol
perdarahan
•Disability nilai GCS
53
Penanggulangan Cedera Spinal
(Pra-RS)
Lanjutkan dengan Survei Sekunder
Kenali adanya cedera spinal
• Bila tidak ada kelainan neurologis :
belum tentu tidak ada cedera spinal
• Imobilisasi penderita :
* Pegang kepala
* Pasang kolar servikal
* Strapping di atas LSB
54
Do No Further Harm
TERIMAKASIH
TRAUMA THORAX
Trauma Thorax
25 % multi-trauma
25 % kematian trauma
Perlu operasi : hanya ±10 %
Sisanya cukup tindakan
sederhana
Anatomi
Anatomi
Bila cavum
pleura tekanan
menjadi positif :
kolaps
Trauma Thorax :
1. Obstruksi airway
A
2. Open pneumotoraks
3. Tension pneumotoraks
4. Flail Chest + kontusio paru B
5. Masif hematotoraks
6. Tamponade jantung C
6
1. Obstruksi
Airway :
Manifestasi :
gangguan airway
= Sesak
= Stridor
= Serak
7
1. Obstruksi Airway – Tindakan :
Gangguan
ventilasi
2. Open Pneumo-thorax :
Tindakan
Kasa 3 sisi
Tutup ! Segera Pasang Pipa toraks WSD
( Chestube )
10
3. Tension Pneumo-thorax
Pneumothorax Tension ?
11
3. Tension Pneumo-thorax
Manifestasi : Breathing !
12
Tindakan :
3. Tension Pneumo-thorax
Inspirasi Ekspirasi
Pernafasan Paradoksal
4. Flail Chest + Kontusio Paru
Manifestasi : - Breathing
- Circulation
Tindakan :
• Chest Tube
• Bila massive : Torakotomi
6. Tamponade Jantung
Manifestasi : Circulation (syok !)
18
6. Tamponade Jantung :
Tindakan
Percardiocentesis
• Pasang EKG
• Darah tidak beku !
Potensial mengancam nyawa
(temukan pada secondar y sur vey)
Sering :
- Fraktur Iga
- Pneumothorax – Simple
- Hemothorax ( bukan masif )
- Kontusio paru
Jarang :
- Robekan pembuluh darah besar
- Robekan trakea – bronkus
- Robekan esofagus
- Dll
Fraktur Iga :
Fraktur Satu / beberapa iga,
biasanya
tidak berbahaya
Berbahaya bila :
Pada orang usia lanjut (Pnemonia)
Bila disertai kontusio paru
Tidak memerlukan tindakan (seperti
plester dll)
Bila sangat nyeri Inter costal
Block
Pneumothorax Sederhana
Tertutup Terbuka
•Trauma / Non • Trauma tajam / tumpul
Trauma
•Bila trauma
sering ada
fraktur Iga
Pneumothorax Sederhana
Ventilasi tambahan :
Tergantung keadaan
-Breathing
-pO2
-pCO2
Trauma
Abdomen
TRAUMA
ATLS A, B, C, D & E
DSTC (Definitive Surgery For Trauma Care)
Damage Control Surgery (Stop Bleeding Packing & Stop
Contamination)
Intra / Retroperitoneal
32
• Trauma tajam :
Organ Retroperitoneal
- Solid
- Berongga
33
Cedera Organ Intra-peritoneal
Perdarahan
1. Solid (hepar/lien) Intraperitoneal
-rangsangan peritoneal
(nyeri-nyeri tekan *)
-tanda darah intra-perit.
-tanda perdarahan
(syok-pucat)
2. Berongga
Sering sulit DD/ !
DPL (Diagnostic Peritoneal Lavasage)
FAST (Focussed Assessment with
Sonography for Trauma)
34
Cedera Organ Intra-peritoneal
1. Solid (hepar/lien)
2. Berongga Peritonitis Umum
(lambung rektum) - nyeri
- defans
- nyeri tekan
- nyeri lepas*
- pekak hepar
2. Hematom skrotum
3. RT : prostat melayang
36
Cedera Organ Retro-peritoneal
( 1. Cedera uretra : ada trias : 1. 2. 3. )
Duodenum – Pankeas :
- Udara retroperitoneal
38
Cedera Abdomen sering terlambat :
Survei Sekunder
Pem. Fisik Abdomen :
Insp – Ausk – Palp – Perk
Adjuncts : X-foto – DPL – FAST –
CT Scan – MS CT Dsb
Jelas cedera intra-abdomen
Laparotomi
Fraktur Pelvis
Sederhana
Dengan Syok
Dengan kerusakan organ :
- Ruptur uretra
- Ruptur buli
- Perforasi rektum
- Kerusakan genitalia interna
42
Sebab Karena Kecelakaan Lalulintas
43
Fraktur
Pelvis
dengan
Ruptur Buli
44
Physical Examination
45