Você está na página 1de 31

 Adanya transportasi sedimen sungai maupun akibat erosi dari

daerah aliran sungai Batang Alai bagian hulu yang


menyebabkan terjadinya pendangkalan pada sungai bagian hilir.

 Untuk mengetahui jumlah angkutan sedimen yang ada dan


sebagai upaya pengamanan bangunan persungaian di sungai
Batang Alai, dalam hal ini adalah rencana bendung Batang Alai
yang terletak di desa Batu Tangga.
Maksud :
Untuk menentukan sistem penanggulangan Erosi dan
Sedimen dan membuat perencanaan teknis bangunan-
bangunan pengendali erosi dan sedimen serta pengaturan
alur sungai yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi
lapangan

Tujuan :
Mendapatkan konsep penanganan pengendali erosi dan
sedimen akibat kondisi tanah yang sangat erosif dan perilaku
sungai untuk melindungi bangunan-bangunan persungaian
LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan Detail Desain pengendalian erosi dan
sedimen Daerah Pengaliran Sungai Batang Alai adalah
di desa Batu Tangga, kecamatan Batang Alai Selatan,
Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Tengah
Propinsi Kalimantan Selatan.
PETA LOKASI PEKERJAAN
1. Pengumpulan Data
2. Penelitian Geologi/Mekanika Tanah
3. Survey Topografi
4. Pengukuran Hidrometri
5. Menyusun Rencana Teknis/Desain
6. Mempersiapkan Pelaksanaan Fisik
GAMBARAN UMUM DAERAH STUDI

Sungai Batang Alai merupakan salah satu anak sungai Negara, dimana sungai
Negara ini merupakan salah satu anak sungai Barito yang mengalir di Propinsi
Kalimantan Selatan, kondisinya sangat rawan terhadap bahaya erosi dan
sedimentasi akibat kondisi tanah pada beberapa tempat bersifat erosif serta
ditunjang adanya penambangan pasir dan batu dibagian tengah. Ditinjau dari lokasi
bendung sampai ke arah hulu, sungai ini mempunyai luas DPS sebesar ± 322 km2
dengan panjang sungai utama sekitar 42 km dan lebar sungai rata-rata 35-60 m.

GEOGRAFI

Secara geografis Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Batang Alai tepatnya mulai lokasi
bendung Batang Alai ke arah hulu terletak pada (20 30’ - 20 40’) lintang selatan dan
(1150 30’ - 1150 43’) bujur timur.
Batas-batas daerah pengaliran sungai Batang Alai pada lokasi Pekerjaan ini adalah :
• Sebelah Utara dibatasi oleh puncak gunung Pasulingan dan gunung Tembara
• Sebelah Selatan dibatasi pegunungan Meratus
• Sebelah Timur dibatasi oleh puncak pegunungan Meratus
• Sebelah Barat dibatasi oleh gunung Tebing Daratan dan gunung Periuk
TOPOGRAFI

Kondisi topografi pada DPS Batang Alai sebagian besar (30,8%) merupakan daerah
datar dengan kemiringan antara 0 – 8%, sedangkan daerah perbukitan yang memiliki
kelerengan lebih besar dari 40% hanya sekitar 11,18% dengan puncak yang tidak
begitu tinggi. Kondisi topografi yang demikian membawa konsekuensi adanya daerah
yang datar relatif luas.

KONDISI GEOLOGI

Berdasarkan peta geologi skala 1 : 250.000 lembar Barabai, struktur geologi di


kabupaten Hulu Sungai Tengah dapat dibedakan menjadi empat jenis batuan
utama.
 Aluvial yaitu lempung kaolinit dan lanau bersisipan pasir, gambut, kerakal dan
bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa.
 Formasi Dahor yaitu batu pasir kuarsa lepas berbutir
 Formasi Warukin yaitu batu pasir kuarsa dan batu lempung dengan sisipan
batu bara
 Formasi Berai yaitu batu gamping mengandung foraminifera
IKLIM DAN CURAH HUJAN

Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, Kabupaten Hulu Sungau


Tengah termasuk kedalam tipe iklim B, maksudnya jumlah bulan basah
dalam setahun lebih banyak dari bulan kering. Bulan basah memiliki curah
hujan lebih besar dari 100 mm, sedangkan bulan kering memiliki curah hujan
kurang dari 60 mm.

Jumlah hari hujan rata-rata tahunan yang terjadi di DPS Batang Alai sekitar
92 hari. Jumlah curah hujan tahunan yang terjadi selama jangka waktu 20
tahun terkahir berkisar antara 1.294 mm – 2.754 mm dengan rata-rata
tahunan sekitar 1.903 mm. Musim hujan umumnya jatuh pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Mei. Suhu udara rata-rata harian berkisar antara
25,70C–27,10C. Sedangkan kelembaban udara relatif berkisar antara 80%-
87%.
DESKRIPSI TANAH

Areal didaerah studi dideskripsikan sebagai daerah datar sampai bergelombang


pada daerah kering, jenis batuan yang dominan adalah koral. Jenis tanah
aluvium terdapat di hilir dan dataran limpahan banjir, tanah podsolik merah kuning
terdapat di daerah dataran bergelombang, sedangkan tanah podsolik cokelat
hitam terdapat didaerah perbukitan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan dan ditunjang data-data hasil dari studi


terdahulu, maka tanah di DPS Batang Alai bagian hilir dapat digolongkan sebagai
lahan produktif berjenis tanah alluvial dengan kandungan lempung kaolinit dan
lanau yang bersisipan pasir dan gambut yang merupakan endapan sungai dan
rawa.
PENGGUNAAN LAHAN

Penggunaan Lahan Guna Pemukiman


Daerah ini sebagian besar terdapat di sepanjang tepi sungai dan jalan utama
dengan titik-titik simpul distribusi yang biasanya dicirikan dengan meluasnya
area-area terbangun yakni di desa-desa sepanjang alur sungai tersebut.

Penggunaan Lahan Non Pemukiman.


Daerah ini sebagian digunakan untuk hutan lindung, sebagian untuk kawasan
hutan tropis yang menghasilkan kayu dan hutan tanaman industri atau
perkebunan serta untuk lahan pertanian beririgasi.
MORFOLOGI SUNGAI

Bagian Atas (Up Stream)


Sebagian besar alur sungai berkelok dengan jari-jari kelengkungan bervvariasi antara
50 - 100 m, mempunyai kemiringan dasar curam. Lebar rata-rata dasar sungai antara 15
- 20 m dengan kedalaman tebing 50 hingga 100 m.

Bagian Tengah (Midle Stream)


Alur sungai relatif lurus dibanding bagian hulu, morfologi sungai relatif stabil belokan
sungai hanya terdapat pada beberpa tempat degan jari-jari berkisar antara 50 - 100 m.
mempunyai kemiringan dasar agak curam. Lebar rata-rata dasar sungai antara 20 - 30
m dengan kedalaman tebing 10 hingga 50 m.

Bagian Hilir (Down Stream)


Alur sungai relatif lurus dibanding bagian hulu maupun tengah, belokan sungai hanya
terdapat pada bagian muara dengan jari-jari berkisar antara 25 - 50 m. mempunyai
kemiringan dasar landai. Lebar rata-rata dasar sungai antara 30 - 60 m dengan
kedalaman tebing 3 hingga 10 m.
INVENTARISASI VEGETASI

Berdasarkan type habitatnya, jenis hutan yang terdapat di Daerah


Pengaliran Sungai Batang Alai dapat dikelompokkan menjadi beberapa
jenis hutan yaitu :
• Hutan Dataran Rendah
• Hutan Dataran Tinggi
• Hutan Pegunungan
• Hutan Batu Kapur
• Tanaman Perkebunan
KEADAAN SUNGAI DI DPS BATANG ALAI
KEADAAN SUNGAI DI DPS BATANG ALAI
KEADAAN SUNGAI DI DPS BATANG ALAI
METODOLOGI PELAKSANAAN (1)
TAHAP I TAHAP II

SURVEI DAN INVESTIGASI LAPANGAN

PEKERJAAN PENDAHULUAN
- Persiapan Administrasi
- Mobilisasi dan Koordinasi Tim Pelaksana
- Pemantapan Program Kerja dan SURVEI SURVEI SURVEI SURVEI GEOLOGI
Pemahaman T OR SOSEK & LINGKUNGAN TOPOGRAFI HIDROLOGI & HIDROMETRI /MEKANIKA TANAH
- Pengumpulan Data Aw al
- Studi Meja dan Literatur
- Program
PENGUMPULAN DATA KEGIATAN SURVEI :
- Tata Guna Lahan KEGIATAN SURVEI :
- Luas DPS
- Jumlah Penduduk - Pemasangan BM
- Pengumpulan Data Debit - Pekerjaan Sondir
- Mata Pencaharian - Penentuan Titik Ikat
- Pengumpulan Data Hujan - Pekerjaan Bor Tangan
- Daerah Permukiman - Peta Situasi
- Pengukuran Data Sedimen - Pengambilan sample
KUNJUNGAN LAPANGAN - Kerugian Akibat Erosi dan - Penampang Memanjang &
* Sedimen Dasar (Bed Load)
- Inventarisasi Kondisi Lapangan Sedimentasi Melintang
* Sedimen Layang (Suspended
- Observasi Kondisi Lapangan - Aspek Kelestarian Load)
- Pekerjaan Survei dan Investigasi Lingkungan

PERHITUNGAN DAN REVIEW DAN ANALISA


PENGGAMBARAN HIDROLOGI / HIDROMETRI

KONFIRMASI DATA LAPANGAN DENGAN


STUDI MEJA

ANALISA SOSEK & PEKERJAAN


LINGKUNGAN LABORATORIUM
ANALISA HIDROLIKA

PENYUSUNAN
LAPORAN PENDAHULUAN (DRAFT)

PENYUSUNAN
DISKUSI LAPORAN INTERIM (DRAFT)

DISKUSI
Tidak
DISETUJUI
R Tidak
E DISETUJUI
V
Ya I
S Ya REVISI
I

LAPORAN PENDAHULUAN (FINAL) LAPORAN INTERIM (FINAL)


METODOLOGI PELAKSANAAN (2)
TAHAP III TAHAP IV TAHAP V

KONSEP PENANGANAN EROSI DAN PERENCANAAN DETAIL


SEDIMENTASI

PERENCANAAN
KEGIATAN FISIK KEGIATAN NON FISIK STRUKTUR
(STRUKTUR) - Konservasi Tanah dan Air
- Penataan Ruang (Hulu)
- Pemberdayaan Masyarakat
- Penetapan Sempadan Sungai
- Penegakan hukum ANALISA STABILITAS PENGGAMBARAN RENCANA
PEMBUATAN DESAIN ALTERNATIF POLA
PENANGANAN EROSI & - Penyuluhan dan Pendidikan PELAKSANAAN FISIK
KRITERIA (DRAFT)
SEDIMENTASI Masyarakat
- Sabo Dam
- Krib
DISKUSI - Sistem Drainase PERHITUNGAN RENCANA
- Perbaikan Lereng REKOMENDASI DAN SARAN ANGGARAN DAN BIAYA (RAB)
- Lain-lain KEGIATAN :
- Perhitungan Volume Pekerjaan
- Penentuan Pembagian Paket
- Analisa Harga Satuan
Tidak - Penentuan Jadw al Pelaksanaan
DISETUJUI - Rencana Anggaran Biaya
- Penyiapan Dokumen Lelang Paket
Pekerjaan
Ya REVISI
PENYUSUNAN
LAPORAN AKHIR SEMENTARA

DESAIN KRITERIA (FINAL)

DISKUSI
PEMILIHAN ALTERNATIF
PENANGANAN EROSI &
SEDIMENTASI
- Layak Teknis
- Layak Ekonomis
- Layak Lingkungan Tidak
DISETUJUI

REVISI
DISKUSI Ya

FINAL LAPORAN AKHIR

Tidak
DISETUJUI

Ya REVISI

ALTERNATIF TERPILIH
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
BULAN KE
NO. JENIS PEKERJAAN BOBOT (%) I II III IV V
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I TAHAP PENDAHULUAN 11.1378
a. Persiapan administrasi 1.7504 1.7504
b. Mobilisasi & koordinasi Tim Pelaksana 2.3998 1.1999 1.1999
c. Pengumpulan data sekunder 4.1643 2.0822 2.0822
d. Studi meja & literatur 2.8233 1.4116 1.4116
11.1378
II SURVEY DAN INVESTIGASI 34.5850
a. Pengukuran topografi 16.1914 2.6986 2.6986 2.6986 2.6986 2.6986 2.6986
b. Pekerjaan bor tangan & sondir 8.5545 1.4257 1.4257 1.4257 1.4257 1.4257 1.4257
c. Survei Hidrometri 2.7103 0.6776 0.6776 0.6776 0.6776
d. Survei dan Inventarisasi Fisik 7.1287 1.7822 1.7822 1.7822 1.7822
34.5850
III PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 13.1988
a. Analisa data hidrologi dan Hidrometri 4.6584 1.1646 1.1646 1.1646 1.1646
b. Analisa laboratorium 3.8114 0.9529 0.9529 0.9529 0.9529
c. Perhitungan data topografi & penggambaran 4.7290 1.1822 1.1822 1.1822 1.1822
13.1988
IV PERENCANAAN DETAIL 35.7143
a. Penyusunan Alternatif Penanganan 9.3168 2.3292 2.3292 2.3292 2.3292
b. Desain Alternatif terpilih 8.6110 2.1527 2.1527 2.1527 2.1527
c. Perhitungan Struktur 6.7758 1.6940 1.6940 1.6940 1.6940
d. Perhitungan BOQ dan RAB 6.3523 1.0587 1.0587 1.0587 1.0587 1.0587 1.0587
e. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Fisik 4.6584 2.3292 2.3292
35.7143
V PELAPORAN 2.5409
a Laporan Pendahuluan 0.2117 0.2117
b Laporan Antara 0.2117 0.1059 0.1059
c Konsep laporan Akhir 0.7058 0.3529 0.3529
d Laporan Akhir 0.4235 0.4235
e Laporan Penunjang 0.4235 0.4235
f Executif Summary 0.2117 0.2117
g Gambar Desain 0.3529 0.3529
2.5409
VI DISKUSI DAN PRESENTASI 2.8233
a. Diskusi Laporan Pendahuluan 0.4235 0.4235
b. Diskusi Laporan Interim 0.8470 0.8470
c. Diskusi Draft Laporan Akhir 1.5528 1.5528
2.8233
TOTAL 100.00
Mingguan 0.00 2.95 3.28 3.49 5.75 7.01 6.58 6.58 6.58 6.24 5.63 5.73 5.73 7.57 4.91 4.91 4.91 5.43 3.74 1.98 0.99
Rencana
Akumulasi 0.00 2.95 6.23 9.73 15.47 22.48 29.07 35.65 42.23 48.48 54.10 59.84 65.57 73.14 78.05 82.95 87.86 93.29 97.04 99.01 100.00
KAJIAN AWAL
Dampak yang terjadi akibat erosi yang disebabkan oleh
media air, dapat dibagi menjadi dua daerah dampak,
yaitu dampak pada sumber kejadian erosi dan dampak
di daerah bawahnya (hilir), yang berupa :

1. Kemunduran produktivitas tanah,


2. Berkurangnya aliran air sungai-sungai dan mata air pada musim
kemarau.
3. Mengotori sumber air untuk minum dan keperluan rumah tangga,
karena air dari sumber akan dikotori oleh pelumpuran akibat
kikisan tanah.
4. Meningkatnya bahaya banjir baik frekuensi maupun besarnya
banjir.
5. Terjadinya pendangkalan di hulu bangunan sungai (bendung
atau waduk).
EVALUASI
TINGKAT BAHAYA EROSI
1. Evaluasi tingkat makro mencakup wilayah yang luas seperti satu
pulau atau nasional, dengan menggunakan peta skala 1 : 1.000.000.
2. Evaluasi tingkat meso merupakan evaluasi potensi erosi yang meliputi
areal lebih kecil seperti suatu DAS, Sub DAS atau Propinsi. Pada
tingkat meso menggunakan peta dasar skala 1 : 50.000, evaluasi ini
biasa disebut juga evaluasi semi detil sampai tinjau ; sedangkan pada
3. Evaluasi tingkat mikro, luas wilayahnya makin sempit atau hanya
sebidang tanah
HASIL TINJAUAN LAPANGAN
1. Saat ini di sungai Batang Alai sedang dilakukan
pelaksanaan konstruksi Bendung Batang Alai yang
lokasinya terletak di desa Batu tangga, Kecamatan Batang
Alai Selatan.
2. Kondisi sungai yang berada +20 km di hulu lokasi bendung
Batang Alai memiliki tebing-tebing yang tingginya diatas 50
m, dan memiliki kestabilan yang bagus.
3. Kondisi sungai yang berada di hilir lokasi bendung Batang
Alai, lereng sebelah kiri sungai kondisinya banyak yang
kritis dan rawan longsor khususnya pada tikungan luar.
PERMASALAHAN DAN
USULAN PENANGANAN

Berdasarkan kontrak, lokasi pekerjaan pengukuran


topografi diarahkan dari lokasi rencana bendung
kearah hulu + 40 km, namun berdasarkan kondisi
lapangan setelah 20 km kondisi lereng yang ada
berupa tebing yang cukup tinggi (50-100m) dengan
kemiringan diatas 450 dan cukup stabil, sehingga
konsultan mengalami kesulitan untuk melakukan
kegiatan pengukuran topografi. Untuk itu konsultan
mengusulkan agar pengukuran topografi sebagian
dipindah ke arah hilir.
Sekian
Pengumpulan Data
 Data hidrologi meliputi : data debit dan data curah hujan
 Peta-peta tematik meiputi : peta topografi, peta geologi, peta
tata guna lahan, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan
peta-peta lain yang diperlukan.
 Data sosial ekonomi, data lingkungan.
 Data sedimen dan daerah genangan.
 Hasil-hasil studi dan perencanaan terdahulu
Penelitian Geologi
1. Sondir
2. Boring
3. Pengambilan contoh tanah asli
4. Penelitian laboratorium.
Survey Topografi
Pengukuran Sungai sepanjang + 40 km dengan titik
awal dari desa Batu Tangga kearah hulu, meliputi :
Pemasangan Patok.
Pengukuran Situasi.
Pengukuran Water Pass.
Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang.
Perhitungan dan Penggambaran
Pengukuran Hidrometri

Lingkup pekerjaan pengukuran hidrometri terdiri dari kegiatan sebagai


berikut :

Pengukuran debit air (Qw) m3/dt dan konsentrasi sedimen (c) mg/l.
Pengambilan sample sedimen sungai (wash load, suspended load, bed load).
Analisa Laboratorium
Menyusun Rencana Teknis/Desain
Perencanaan teknis yang dikerjakan meliputi hal-hal sebagai berikut :
 Meninjau kembali, mempelajari, menganalisa data yang ada termasuk
laporan- laporan yang sudah ada, melakukan evaluasi berdasarkan kondisi
lapangan yang ada sekarang.
 Membuat analisa serta perhitungan debit banjir rencana secara sistematik
dan hasil perhitungan tersebut sekaligus merupakan review terhadap
perhitungan yang telah dibuat pada pekerjaan study sebelumnya.
 Menganalisa dan menjelaskan tentang sebab-sebab terjadinya erosi dan
sedimentasi, lokasi erosi dan sedimentasi, akibat-akibat yang ditimbulkan
serta cara-cara untuk menanggulanginya.
 Mengajukan beberapa altematif pola pengendalian erosi dan penanganan
sedimentasi serta pengaturan sungai berdasarkan suatu pola yang sesuai
dengan pengembangan daerah tersebut.
 Dari altematif pola yang dipilih kemudian dibuat rencana datail bangunan
pengendali erosi dan sedimentasi lengkap dengan pola dan metode
perhitungan yang dipergunakan didalam membuat perencanaan ini
Mempersiapkan Pelaksanaan Fisik
 Jadwal pelaksanaan proyek.
 Rencana anggaran
 Membuat syarat-syarat teknis dari masing-masing pekerjaan.

Você também pode gostar