Você está na página 1de 13

Oleh:

Kelompok 3
ANGRA
KUSUMA DEWI
ERNAWATI
PALUMPUN
NOVIA
MAYASARI
EFA SUSANTI
KARUMPANG
ASNI
PENGERTIAN ASIDOSIS

Asidosis adalah suatu keadaan dimana adanya peningkatan asam


didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan dan penyakit
tertentu yang mana tubuh tidak bisa mengeluarkan asam dalam
mengatur keseimbangan asam basa. Hal ini penting untuk menjaga
keseimbangan fungsi sistem organ tubuh manusia. Gangguan
keseimbangan ini dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar
yaitu metabolik dan respiratorik. Ginjal dan paru merupakan dua organ
yang berperan penting dalam pengaturan keseimbangan ini. Asidosis
bukan merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat
dari sejumlah penyakit. Terjadinya asidosis merupakan petunjuk
penting dari adanya masalah metabolisme yang serius.
Asidosis dikelompokkan menjadi metabolik atau respiratorik,
tergantung kepada penyebab utamanya.
1. Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik adalah keasaman
darah yang berlebihan, yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
Bila peningkatan keasaman melampaui
sistem penyangga pH, darah akan benar-
benar menjadi asam.
 Seiring dengan menurunnya pH darah,
pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih
cepat sebagai usaha tubuh untuk
menurunkan kelebihan asam dalam darah
dengan cara menurunkan jumlah karbon
dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga
berusaha mengkompensasi keadaan tersebut
dengan cara mengeluarkan lebih banyak
asam dalam air kemih.Tetapi kedua
mekanisme tersebut bisa terlampaui jika
tubuh terus menerus menghasilkan terlalu
banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat
dan berakhir dengan keadaan koma.
Penyebab Asidosis Metabolik
 Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengkonsumsi suatu asam atau suatu
bahan yang diubah menjadi asam.Sebagian besar bahan yang menyebabkan asidosis bila
dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku
(etilen glikol). Overdosis aspirin pun dapat menyebabkan asidosis metabolik.
 Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolisme.
 Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit; salah satu diantaranya adalah diabetes melitus tipe I.
 Jika diabetes tidak terkendali dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton.
 Asam yang berlebihan juga ditemukan pada syok stadium lanjut, dimana asam laktat
dibentuk dari metabolisme gula.
 Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam
jumlah yang semestinya.Bahkan jumlah asam yang normalpun bisa menyebabkan
asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi ginjal ini dikenal
sebagai asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada penderita gagal ginjal atau
penderita kelainan yang mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang asam.
Selain itu, asidosis metabolik dapat disebabkan oleh beberapa
penyebab umum seperti :
 Kegagalan ginjal untuk mengekresikan asam metabolik yang
normalnya dibentuk di tubuh.
 Pembentukan asam metabolik yang berlebihan dalam tubuh.
 Penambahan asam metabolik kedalam tubuh melalui makanan
 Kehilangan basa dari cairan tubuh (faal)
Komplikasi Asidosis Metabolik

1. Gagal ginjal
2. Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal)
3. Ketoasidosis diabetikum
4. Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
Penatalaksanaan Asidosis Metabolik

Berikut beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam


penatalaksanaan pasien dengan asidosis metabolic:
 Pantau TTV
 Kaji tingkat kesadaran
 Hindari cedera
 Pantau frekuensi jantung/irama jantung
 Auskultasi bising usus
 Identifikasi penyebab dasar
 Kolaborasi pemeriksaan gas darah arteri
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian natrium bikarbonat/natrium
laktat, kalium klorida, fosfat dan kalsium
 Persiapkan pasien untuk hemodialisa
2. Asidosis Respiratorik
Asidosis Respiratorik adalah
keasaman darah yang berlebihan karena
penumpukan karbondioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru-paru yang
buruk atau pernafasan yang lambat.
Keadaan ini timbul akibat ketidakmampuan
paru untuk mengeluarkan CO2 hasil
metabolisme (keadaan hipoventilasi). Hal
ini menyebabkan peningkatan H2CO3 dan
konsentrasi ion hidrogen sehingga
menghasilkan asidosis. Kecepatan dan
kedalaman pernafasan mengendalikan
jumlah karbondioksida dalam darah.
Dalam keadaan normal, jika terkumpul
karbondioksida, pH darah akan turun dan
darah menjadi asam. Tingginya kadar
karbondioksida dalam darah merangsang
otak yang mengatur pernafasan, sehingga
pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih
dalam.
Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak dapat
mengeluarkan karbondioksida secara adekuat. Hal ini dapat terjadi pada
penyakit-penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
1. Emfisema
2. Bronkitis kronis
3. Pneumonia berat
4. Asma.
Penatalaksanaan Asidosis Respiratorik

Intervensi keperawatan yang bisa dilakukan pada Asidosis


Respiratorik :
 Perbaiki ventilasi pernapasan ( melakukan dilator bronkial,
antibiotik, O2 sesuai perintah.
 Pantau TTV
 Jaga keadequatan hidrasi (2 – 3 L cairan perhari)
 Berikan oksigenasi yang adekuat
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat : Narcan, Nabic
 hati-hati dalam mengatur ventilator mekanik jika digunakan.
 Monitor intake dan output cairan, TTV, arteri gas darah dan pH.
Pengukuran Klinis Dan Analisis Asidosis

Seseorang dapat membuat diagnosa dari analisis terhadap tiga


pengukuran dari suatu contoh darah arterial : pH, konsentrasi bikarbonat
plasma dan PCO2.
 Dengan memeriksa pH seseorang dapat menentukan apakah ini bersifat
asidosis jika nilai pH kurang dari 7,4. Langkah kedua adalah memeriksa PCO2
plasma dan konsentrasi bicarbonat. Nilai normal untuk PCO2 adalah 40 mmHg
dan untuk bicarbonat 24 mEq/L Bila gangguan sudah ditandai sebagai asidisis
dan PCO2 plasma meningkat. Oleh karena itu nilai yang diharapkan untuk
asidosis respiratorik sederhana adalah penurunan pH plasma, peningkatan PCO2
dan peningkatan konsentrasi bicarbonat plasma setelah kompensasi ginjal
sebagian.
 Untuk asidosis metabolik akan terdapat juga penurunan pH plasma.
Gangguan utama adalah penurunan konsentrasi bicarbonat plasma. Oleh karena
itu pada asidosis metabolik, seseorang dapat mengharapkan nilai pH yang
rendah. Konsentrasi bicarbonat plasma rendah dan penurunan PCO2 setelah
kompensasi respiratorik sebagian.
SEKIAN DAN
TERIMAH KASIH

Você também pode gostar