Você está na página 1de 28

AKUNTANSI ISTISHNA

MUAMALAT INSTITUTE
Karakteristik

Isthisna merupakan kontrak penjualan antara


al-mustashni’ (pembeli akhir) dan as-shani’
(pemasok). (pr 81)
 Pembeli menugasi produsen untuk menyediakan as-mashnu
(barang pesanan), sesuai spesifikasi yang disyaratkan
PSAK Perbankan Syariah

pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati (pr 81)


 Cara pembayaran dapat berupa pembayaran dimuka, cicilan
atau ditangguhkan selama jangka waktu tertentu (pr 81)

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 2


Karakteristik (lanjutan)

Pada dasarnya harga barang tidak dapat berubah


selama jangka waktu akad, kecuali disepakati (pr 82)
Barang pesanan (pr 83)
 harus diketahui karakteristiknya secara umum meliputi :
jenis, macam, kualitas dan kuantitasnya.
PSAK Perbankan Syariah

 Harus sesuai karakteristik yang disepakati antara penjual


dan pembeli
 Jika salah atau catat => penjual / produsen bertanggung
jawab untuk menggantinya

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 3


Karakteristik (lanjutan)

Bank dapat bertindak pembeli atau penjual.


Jika bank bertindak sebagai penjual =>
memesan ke pihak lain (sub kontrak), untuk
menyediakan barang pesanan => disebut
dengan Istishna Paralel (pr 84)
Syarat paralel (pr 85)
PSAK Perbankan Syariah

 Akad kedua (bank dengan sub-kontraktor) terpisah


dengan akad pertama (pembeli akhir dengan bank)
 Akad kedua dilakukan setelah akad pertama sah

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 4


Karakteristik (lanjutan)

Istishna tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi : (pr 86)

 Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya, atau


 Akad batal demi hukum => kondisi hukum yang dapat menghalangi
pelaksanaan atau penyelesaian akad
Hak Pembeli => jaminan dari penjual atas: (pr 87)

 Jumlah yang telah dibayarkan, dan


PSAK Perbankan Syariah

 Penyerahan barang pesanan sesuai specifikasi dan tepat waktu


Hak Penjual => jaminan atas harga yang disepakati akan
dibayar tepat waktu (pr 88)
Pemindahan hak => dilakukan saat penyerahan sebesar jumlah
yang disepakati (pr 89)

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 5


Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

 Ketentuan tentang pembayaran


(1) Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik
berupa uang, barang, atau manfaat
(2) Pembayaran dilakukan sesuai dengan manfaat
(3) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.
PSAK Perbankan Syariah

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 6


Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan tentang barang


(1) Harus jelas ciri-cirinya dan dapat diakui sebagai hutang
(2) Harus dapat dijelaskan spesifikasinya
(3) Penyerahnnya dilakukan kemudian
(4) Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
(5) Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya.
PSAK Perbankan Syariah

(6) Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai
kesepakatan
(7) Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai kesepakatan, pemesan
memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan
akad

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 7


Karakteristik Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)

Ketentuan lain :
(1) Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan
kesepakatan, hukumnya mengikat.
(2) Semua ketentuan dalam jual beli salam yang tidak
disebutkan diatas berlaku pula pada jual beli isthisna’
PSAK Perbankan Syariah

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 8


Perbedaan Salam dan Istishna

Salam Istishna
Barang terukur dan Harus diukur dan ditimbang,
tertimbang. Hutang pada modelnya dipesan
Al Muslam Ilaih Bisa dimuka, dicicil sampai
Uang / modal dimuka selesai, atau dibelakang
PSAK Perbankan Syariah

Mengikat Barang milik pembuat


Akad (Shani’)
Akad tidak mengikat

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 9


Akuntansi
Istishna
(Bank sebagai
penjual)
PSAK Perbankan Syariah

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 10


Pengakuan dan pengukuran
Biaya istishna (pr 90)

Biaya istishna terdiri :


 Biaya langsung => biaya untuk menghasilkan barang pesanan
 Biaya tidak langsung yang berhubungan dengan akad (termasuk
biaya pra-akad) dialokasikan secara obyektif
Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya
riset dan pengembangan => tidak termasuk biaya istishna
PSAK Perbankan Syariah

Biaya pra-akad => diakui biaya ditangguhkan


 Akad ditanda tangani => diakui sebagai biaya istishna
 Akad tidak ditanda tangani => dibebankan pada periode berjalan
Biaya yang terjadi selama periode laporan => diakui sebagai
Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian saat terjadinya

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 11


Pengukuran dan pengakuan
biaya Istishna Paralel (pr 91 - 92)

Biaya terdiri :
 Biaya perolehan barang => sebesar tagihan subkontraktor kepada bank;
 Biaya tidak langsung berhubungan dengan akad => dialokasikan secara
obyektif
 Semua biaya akibat subkontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya
(jika ada)
PSAK Perbankan Syariah

Diakui sebagai “Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian” saat


diterimanya tagihan dari subkontraktor sebesar jumlah tagihan
Tagihan setiap termin dari bank kepada pembeli akhir diakui
sebagai “Piutang Istishna” dan sebagai “Termin Istishna”
(Istishna Billing) pada pos lawannya

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 12


Pendapatan Istishna (pr 93)

Adalah total harga yang disepakati dalam


akad, termasuk margin keuntungan
 Margin adalah selisih antara penjualan istishna
dan harga pokok istishna
Pendapatan istishna diakui dengan
PSAK Perbankan Syariah

menggunakan metode presentase


penyelesaian atau metode akad selesai

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 13


Metode prosentase
penyelesaian : (pr 94)

Bagian nilai akad yang sebanding dengan


pekerjaan yang telah diselesaikan dalam periode
tersebut => diakui sebagai pendapatan istishna
periode ybs
Bagian margin keuntungan istishna yang diakui
selama periode pelaporan ditambahkan kepada
PSAK Perbankan Syariah

“Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian”


Pada akhir periode harga pokok istishna diakui
sebesar biaya istishna yang dikeluarkan s/d
periode tersebut

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 14


Metode akad selesai : (pr 96)

Sebelum pekerjaan selesai, tidak ada :


Pendapatan istishna yang diakui
Harga pokok istishna yang diakui
Bagian keuntungan yang diakui dalam “Istishna
Dalam Penyelesaian” yang diakui
PSAK Perbankan Syariah

Pengakuan pendapatan istishna, harga


pokok istishna, dan keuntungan dilakukan
hanya pada akhir penyelesaian pekerjaan.
4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 15
Penyelesaian awal
Bank memberi potongan => bank menghapus
sebagian keuntungannya akibat penyelesaian
awal tersebut (pr 96)
Penghapusan sebagian keuntungan akibat
penyelesaian awal piutang Istishna : (pr 97)
 Potongan secara langsung dan dikurangkan dari
PSAK Perbankan Syariah

piutang istishna pada saat pembayaran


 Penggantian kepada pembeli sebesar keuntungan yang
dihapuskan tsb setelah menerima pembayaran piutang
istishna secara keseluruhan.

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 16


Perubahan pesanan dan klaim
tambahan (pr 98)

Nilai dan biaya akibat perubahan pesanan yang disepakati


ditambahkan pada “pendapatan istishna” dan “biaya
istishna”
Jika persyaratan klaim dipenuhi => biaya tambahan,
menambah biaya istishna sehingga pendapatan istishna
akan berkurang sebesar biaya klaim
PSAK Perbankan Syariah

Berlaku juga untuk istishna paralel => biaya perubahan


pesanan dan klaim tambahan ditentukan oleh
subkontraktor dan disetujui oleh bank berdasarkan akad
istishna paralel

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 17


Biaya
pemeliharaan
dan
penjaminan
barang
pesanan (pr 99) Diakui pada saat
PSAK Perbankan Syariah

terjadinya dan
diperhitungkan dengan
pendapatan istishna

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 18


Bank
sebagai
pembeli
PSAK Perbankan Syariah

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 19


Bank mengakui “Aktiva
Istishna Dalam Penyelesaian”
PSAK Perbankan Syariah

sebesar jumlah termin yang


ditagih oleh penjual dan
sekaligus mengakui “hutang
istishna” kepada penjual (pr 100)

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 20


Penerimaan barang pesanan
Keterlambatan penyerahan barang (pr 101)
 Kelalaian atau kesalahan penjual dan bank rugi => kerugian dikurangkan dari
garansi penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual.
 Jika kerugian > garansi penyelesaian => selisihnya diakui sebagai piutang
istishna jatuh tempo kepada subkontraktor
Tidak sesuai spesifikasi :
 Bank menolak dan tidak menerima seluruh jumlah uang yang telah
PSAK Perbankan Syariah

dikeluarkan => diakui sebagai piutang istishna jt ke subkontraktor (pr 102)


 Barang dipesan diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dng
harga perolehan => selisihnya diakui kerugian periode berjalan. (pr 103)
 Dalam istishna paralel => maka barang diukur dengan nilai yang lebih rendah
antar nilai wajar dan harga pokok istishna=> selisihnya diakui kerugian pada
periode berjalan (pr 104)

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 21


Penyajian transaksi Istishna (pr 159)

“Termin istishna” yang sudah ditagih disajikan sebagai pos


pengurang “Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian”
Selisih Termin Istishna yang sudah ditagih dengan Istishna
Dalam Penyelesaian :
 Selisih lebih => disajikan sebagai aktiva
 Selisih kurang => disajikan sebagai kewajiban
Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian yang telah selesai dibuat
PSAK Perbankan Syariah

=> disajikan sebagai persediaan sebesar harga jual Istishna


kepada pembeli akhir
Dalam Istishna Paralel => piutang Istishna dan Hutang
Istishna tidak boleh saling hapus

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 22


Pengungkapan transaksi Istishna (pr 191)

Mencakup dan tidak terbatas pada :


 Pendapatan dan keuntungan dari kontrak istishna
selama periode laporan
 Jumlah akumulasi biaya atas kontrak berjalan serta
pendapatan dan keuntungan s/d akhir periode laporan
 Jumlah sisa kontrak yang belum diselesaikan
PSAK Perbankan Syariah

 Klaim tambahan yang belum selesai


 Nilai kontrak Istishna Paralel sedang berjalan
 Nilai kontrak Istishna yang telah ditanda tangani dan
belum dilaksanakan

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 23


Akuntansi Istishna
BANK SEBAGAI PENJUAL BANK SEBAGAI PEMBELI

Penerimaan Dr. Kas / rek Pembayaran termin Dr. Hutang Istishna


pembayaran termin ke kontraktor
Cr. Piutang Istishna Cr. Kas / rek

Penerimaan pembayaran Pembayaran termin


termin dr pembeli

Tagihan termin Tagihan termin

PEMBELI BANK SUB-KONTRAK


PSAK Perbankan Syariah

Pengiriman Dr. Piutang Istishna Penerimaan Dr. Aktiva Dalam Penyelesaian


tagihan termin tagihan termin
Cr. (Termin Istishna) Cr. (Hutang Istishna)

Penyerahan Dr. Termin Istishna Penerimaan Dr. Persd Istishna


barang Cr. Persd Istishna Barang Cr. Aktiva Istishna Dlm Peny

Penyajian Dr. Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian


Cr. (Termin Istishna / Billing Istishna => offseting Accounts)
4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 24
Istishna Tahun 1 Tahun 2

 Harga kontrak 500.000 (2 year contract)  Biaya akumulatif 300.000 400.000


 Jumlah aktual biaya penyelesaian  Penagihan Termin 280.000 220.000
kontrak 400.000 (termasuk biaya pra  Penerimaan tagihan dari
kontrak 15.000) (al-mustasni) pembeli 230.000 270.000

Dr. Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian 300 (100)


Penerimaan pembayaran tagihan Cr. Beban Istishna ditangguhkan 15
dari pembeli => 230 (270) Cr. Kas 285 (100)

Dr. Kas
Cr. Piutang Istishna

DIBANGUN SENDIRI
PESAN UNTUK DIBUATKAN
PSAK Perbankan Syariah

PEMBELI Dr. Piutang Istishna BANK


Cr. Termin Istishna Tahun 1 Tahun 2
% penyelesaian 300/400 x 100 = 75% 25%
Penagihan Termin => 280 (220) Pencatatan penerimaan 500 x 75% = 375 125
Istishna Revenue (500-400) x 75% = 75 25

METODE KONTRAK SELESAI (tahun 2) METODE PROSENTASE PENYELESAIAN – tahun 1(2)

Dr. Cost of Istishna Revenue 400 Dr. Cost of Istishna Revenue 300 (100)
Dr. Istishna Work-in-Progres 100 Dr. Istishna Work-in-Progres 75 (25)
Cr. Istishna Revenue 500 Cr. Istishna Revenue 375 (125)
4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 25
Presentation - Prosentase Selesai
Istishna
INCOME STATEMENT

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2


Pendapatan Istishna (Istishna
Revenue ) 375.000 125.000 --- 500.000
Penerimaan Harga Pokok Istishna
(Cost of Istishna Revenue ) 300.000 100.000 --- 400.000
---------- ---------- ------------ ------------
Keuntungan Istishna (Istishna 75.000 25.000 100.000
Profit)

Akhir tahun Akhir Akhir Akhir


PSAK Perbankan Syariah

BALANCE SHEET

1 tahun 2 tahun 1 tahun 2

Akt Istishna dalam Penyl 375.000 300.000


Termin Istishna (offseting acct) (280.000) (280.000)
------------- ------------
95.000 --- - ---
20.000
Piutang Istishna 50.000 --- ---
50.000
4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 26
Istishna paralel Kontrak Istishna Parallel Istishna
500.000 400.000
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 2
Termin oleh (al-sani’) subcontractor 300.000 100.000
Termin Bank Syariah (al-mustasni) ke pembeli 280.000 220.000
Pembayaran ke subkontraktor 290.000 110.000
Penerimaan tagihan dari (al-mustasni) pembeli 230.000. 270.000

Penerimaan tagihan => 230 (270) Pembayaran termin => 290 (110)
Dr. Kas Dr. Hutang Istishna
Cr. Piutang Istishna Cr. Kas

PESAN UNTUK DIBUATKAN MINTA UNTUK DIBUATKAN


PSAK Perbankan Syariah

PEMBELI Dr. Piutang Istishna Dr. Akt Ist Dlm Penyels SUB-KONTRAK
BANK
Cr. Termin Istishna Cr. Hutang Istishna

Pengiriman Tagihan Termin => 280 (220) Penerimaan Tagihan Termin => 300 (100)
Metode prosentase penyelesaian
Dr. Penerimaan Harga Pokok Istishna (Cost Istishna revenue) 300 (100)
Dr. Harga Pokok Istishna (Istishna Cost) 75 (25)
Cr. Pendpatan Istishna (Istishna Revenue) 375.000 (125)

4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 27


PENYAJIAN – Istishna Parallel
Tahun 1 Tahun 2
Istishna revenue 375.000 125.000
INCOME
Cost of Istishna revenue 300.000 100.000
STATEMENT
---------- ----------
Istishna profit 75.000 25.000

Akhir tahun 1 Akhir tahun 2


AKTIVA
Istishna Cost (Akt Ist DP) 375.000
PSAK Perbankan Syariah

Termin Istishna (offseting acct) (280.000)


BALANCE ------------
95.000 ---
SHEET Piutang Istishna 50.000

KEWAJIBAN
Hutang Istishna 10.000 ---
4/1/2019 MUAMALAT INSTITUTE 28

Você também pode gostar