Você está na página 1de 15

Simulasi PLTU pada Aplikasi HYSYS

Nama Kelompok :
1. Siti Nurhidayati
2. Tamara Chosyatillah
3. Tri Fitria Adi Kusuma
Dosen Pengampu : Robert Junaidi, S.T., M.T 4. Yella Ningtias
PLTU
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan, karena efisiensinya
tinggi sehingga menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi
energi yang mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi listrik.

PLTU yang akan dibahas adalah pembangkit listrik tenaga uap yang terletak di dekat Tehran di Iran.
Pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas total 1.000 MW. Pembangkit listrik terdiri dari 4
unit dengan kapasitas 250 MW (4 × 250).
KOMPONEN-KOMPONEN PADA PLTU
1. Boiler

Boiler atau boleh juga kita sebut juga dengan


ketel uap adalah sebuah bejana tertutup yang
dapat membentuk uap dengan tekanan lebih
besar dari sari atmosfer dengan jalan
memanaskan air boiler yang berada di dalamnya
dengan gas-gas panas dari hasil pembakaran
bahan bakar. Sebuah boiler atau ketel uap harus
di lengkapi paralatan dapat membantu
kinerjanya sehingga operasional boiler berjalan
dengan aman.
2. Turbin

Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi
kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain, dihubungkan dengan
mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari jenis mekanisme yang digerakkan turbin uap
dapat digunakan pada berbagai bidang industri, seperti untuk pembangkit listrik.
3. Condenser

Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi untuk
mengkondensasikan fluida kerja. Pada sistem tenaga uap, fungsi utama kondensor adalah untuk
mengembalikan exhaust steam dari turbin ke fase cairnya agar dapat dipompakan kembali ke
boiler dan digunakan kembali. Selain itu, kondensor juga berfungsi untuk menciptakan back
pressure yang rendah (vacuum) pada exhaust turbin . Dengan back pressure yang rendah,
maka efisiensi siklus dan kerja turbin akan meningkat.
4. Generator

Generator adalah sumber tegangan listrik yang


diperoleh melalui perubahan energi mekanik
menjadi energi listrik. Generator bekerja
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu
dengan memutar suatu kumparan dalam medan
magnet sehingga timbul ggl induksi.
5. Gland Steam Condenser (GSC)

Gland steam condensor adalah penukar panas untuk mengkondensasikan uap bekas dari perapat turbin dan
BFPT. Uap bekas ini akan memanaskan air kondensat dari pompa kondensat yang dialirkan melintasi gland
steam condensor. Karena panasnya diserap oleh air kondensat, uap bekas dari perapat poros akan
mengembun dan selanjutnya dialirkan ke hotwell. Didalam gland steam condensor, air kondensat mengalir
dibagian dalam pipa sedang uap bekas perapat berada diluar pipa. Gland Steam Condensor dilengkapi dengan
Fan penghisap (exhauster Fan) yang berfungsi untuk membuat tekanan Gland Steam Condensor sisi uap
menjadi vacum. Dengan kevacuman ini, maka uap bekas perapat turbin akan mudah terkondensasi di dalam
gland steam condensor.
6. Deaerator

Deaerator adalah alat yang digunakan untuk


proses pembuangan pencemar gas dari dalam
air kondensat seperti oksigen (O2),
carbondioksida (CO2) dan non condensable gas
lainnya. Pencemar gas dapat menyebabkan
korosi pada saluran dan komponen-komponen
yang dilaui air kondensat. Ilustarsi sistem air
kondensat terlihat seperti pada gambar berikut.
7. Low Pressure Heater (LPH)

Berfungsi untuk pemanas air kondensat, menggunakan


Excause Steam dari Low Pressure Turbin. Tujuannya
untuk efisiensi siklus dan menghemat bahan bakar.
8. Condensat Pump (CP)

Berfungsi untuk mengalirkan air kondensat dari hotwell melintasi sistem air kondensat menuju ke
deaerator. Sistem kondensat memiliki 2 buah pompa kondensat yaitu 1 untuk cadangan (stand by)
dan satu lagi beroperasi.
STEAM POWER PLANT
• Pada skema diagram PLTU tersebut terlihat bahwa air dialirkan kedalam boiler, air tersebut
akan dipanaskan hingga menghasilkan superheated steam. Superheated steam yang dihasilkan
digunakan untuk menggerakkan high pressure turbine (HPT). Steam keluaran dari HPT
mengalami penurunan temperatur dan tekanan sehingga steam diumpan kembali masuk ke
dalam boiler, yang nantinya akan digunakan untuk memutar initial pressure turbin (IPT).

• Sebagian steam yang keluar dari IPT diumpan ke low pressure turbine (LPT) dan sebagian lagi
dialirkan ke deaerator dan high pressure heater (HPH). Kondisi steam setelah memutar LPT
mengalami penurunan temperatur dan tekanan sehingga steam tersebut dialirkan ke Low
Pressure Heater (LPH) dan kondensor yang kemudian kondensat dialirkan ke gland steam
condensor (GSC) bersamaan dengan masuknya air injeksi yang berfungsi sebagai penyokong air
tambahan.
Air yang keluar dari GSC dipanaskan di LPH bersamaan dengan steam yang keluar dari LPT, yang
nantinya steam yang telah dipanaskan di LPH diumpan balik ke kondensor sebagai siklus berulang
dan ke deaerator. Di deaerator, steam yang masuk dihilangkan kandungan oksigen dan gas-gas
terlarut lainnya untuk dipanaskan kembali di dalam HPH yang nantinya akan digunakan sebagai
penyuplai panas pada boiler.
DIAGRAM T-S PLTU

Você também pode gostar