Você está na página 1de 17

BUDAYA ANTI KORUPSI

Ns. Abdul Kadir Ahmad, S.Kep., MH.Kes.

Poltekkes Kemenkes RI Makassar


2016
KULIAH I
MENGENAL KORUPSI

1. Pengertian Korupsi
2. Ciri dan jenis
Korupsi
3. Korupsi dalam
Berbagai Perspektif
Pengertian Korupsi

• Asal kata korupsi:


• Corruptio, Corrumpere (Latin)
• Corruption, Corrupt (Inggris)
• Corruption (Perancis)
• Corruptic, Korruptie (Belanda)
• Arti kata korupsi:
• Sesuatu yang busuk, jahat dan bersifat merusak.
(Dikti, 2011)
• Penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan, organisasi, yayasan, dsb) untuk
kepentingan pribadi atau orang lain.
Pengertian Korupsi

Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan


dengan maksud untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak
dari pihak lain secara salah menggunakan
jabatannya atau karakternya untuk
mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya
sendiri atau orang lain, berlawanan dengan
kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
(Black’s Law Dictionary)
Pengertian Korupsi

Dalam aktivitas korupsi, ada hubungan sebab


akibat antara subordinasi kepentingan umum
di bawah kepentingan pribadi yang mencakup
pelanggaran norma-norma, tugas, dan
kesejahteraan umum, diikuti dengan
kerahasiaan, pengkhianatan, penipuan, dan
kemasabodohan yang menimbulkan derita luar
biasa bagi masyarakat.
(Syed Hussein Alatas)
Pengertian Korupsi

• Tindakan setiap orang yang secara melawan hukum


melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
(Pasal 2 ayat (2) UU No. 31 Tahun 1999)
• Tindakan setiap orang yang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
(Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999)
Ciri dan Jenis Korupsi

1. Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan


2. Penipuan terhadap badan pemerintah,
lembaga swasta, atau masyarakat
umumnya
3. Dengan sengaja melalaikan kepentingan
umum untuk kepentingan khusus.
4. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam
keadaan di mana orang-orang yang
berkuasa atau bawahannya menganggapnya
tidak perlu.
5. …
Ciri dan Jenis Korupsi

5. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak


6. Adanya kewajiban dan keuntungan
bersama, dalam bentuk uang atau yang lain
7. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka
yang menghendaki keputusan yang pasti
dan mereka yang dapat memengaruhinya
8. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan
korup dalam bentuk pengesahan hukum
(Syed Hussein Alatas)
Istilah Terkait Korupsi

• Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak


jujur dengan membuat kesepakatan secara
tersembunyi dalam melakukan kesepakatan
perjanjian yang diwarnai dengan pemberian
uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin
agar segala urusannya menjadi lancar.
• Kolusi dapat didefinisikan sebagai pemufakatan
secara bersama untuk melawan hukum antar
penyelenggara negara atau antara
penyelenggara dan pihak lain yang merugikan
orang lain, masyarakat, dan negara
Istilah Terkait Korupsi

• Nepotisme yaitu setiap perbuatan


penyelenggaraan negara secara melawan
hukum yang menguntungkan kepentingan
keluarganya atau kroninya di atas
kepentingan masyarakat, negara, dan
bangsa.
• Nepotisme adalah tindakan yang hanya
menguntungkan sanak saudara atau teman-
teman sendiri, terutama dalam pemerintahan
walaupun objek yang diuntungkan tidak
berkompeten.
Pelaku Tindak Pidana Korupsi
• Orang perseorangan: siapa saja, setiap orang, pribadi
kodrati;
• Korporasi: kumpulan orang atau kekayaan yang
berorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum;
• Pegawai negeri:
1) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU
tentang kepegawaian;
2) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP;
3) orang yang menerima gaji/upah dari keuangan
negara/daerah;
4) orang yang menerima gaji/upah dari suatu korporasi
yang menerima bantuan dari keuangan negara/daerah;
5) orang yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/masyarakat.
Jenis Tindak Pidana Korupsi

1. Korupsi transaktif
kesepakatan timbal balik antara pihak
2. Korupsi eksortif pembeli
Pemerasan,dan pihak
pihak pemberi
penerima,dipaksa
demi
keuntungan
untuk menyuap
pemberian kedua belah
barang pihak
guna jasa
atau dan
mencegah
tanpa
3. Korupsi investif dengan
kerugian
ada aktif
yangdiusahakan
pertalian
Penunjukan yang sedang tercapainya
langsung
tidak mengancam
sah dari
terhadap
keuntungan
dirinya,
teman atau ini oleh kedua-duanya
kepentingannya
tertentu,
sanak atau selain
saudara orang-
untuk
4. Korupsi nopotistik orang dankorban
keuntungan
memegang
Perilaku hal-hal yang
yang jabatan dihargainya
dibayangkan
korupsi akan
dalam
dengan
diperoleh
pemerasan, di masa
pemerintahan, yang akan
atau
korupsinya datang
tindakan
adalah lain
dalam
5. Korupsi defensif Korupsi yang dilaksanakan oleh
menguntungkan.
rangka
Korupsi mempertahankan
tidak secaradiri.langsung
seseorang, seorang diri
menyangkut uang atau imbalan
6. Korupsi otogenik langsung dalam bentuk lain
7. Korupsi suportif
Jenis Tindak Pidana Korupsi

1. Kerugian keuangan Setiap orang yang merugikan


Pemerasan,
keuangan pihak
negara pemberi atau
negara dipaksa untuk negara,
perekonomian menyuap guna
dipidana
2. Suap-menyuap mencegah
pemberian
penjara kerugian
barang
dengan atau yang
jasa
penjara
sedang
tanpa
seumurada
Penunjukan mengancam
pertalian
hidup yangatau dirinya,
langsung
tidak pidana
sah
3. Penggelapan dalam kepentingannya
dari keuntungan atau orang-
tertentu,
penjara
terhadap paling
teman atau singkat sanak 4
jabatan orang
selain
(empat)
saudara dan
tahun
untuk hal-hal
keuntungan
dan paling
memegangyang
lama
Perilaku korban
dihargainya
dibayangkan akankorupsi dengan
diperoleh di
4. Pemerasan 20 (duadalam
jabatan
pemerasan, puluh) tahunadalah
pemerintahan,
korupsinya dan
masa
denda
atau yang akan datang sedikit
paling
tindakan lain
dalam
Korupsi rangka mempertahankan
yang dilaksanakan oleh
5. Perbuatan curang Rp200.000.000,00
menguntungkan. (dua ratus
diri.
seseorang,
Korupsi seorang
tidak secaradirilangsung
6. Benturan kepentingan juta rupiah) dan paling banyak
menyangkut uang atau imbalan
Rp1.000.000.000,00 (satu
dalam pengadaan langsungrupiah)
miliar dalam bentukatau lain dapat
7. Gratifikasi dihukum pidana mati.
Korupsi dalam Perspektif Budaya
• Orang perseorangan: siapa saja, setiap orang, pribadi
kodrati;
• Korporasi: kumpulan orang atau kekayaan yang
berorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum;
• Pegawai negeri:
1) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU
tentang kepegawaian;
2) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP;
3) orang yang menerima gaji/upah dari keuangan
negara/daerah;
4) orang yang menerima gaji/upah dari suatu korporasi
yang menerima bantuan dari keuangan negara/daerah;
5) orang yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/masyarakat.
Korupsi dalam Perspektif Agama
• Orang perseorangan: siapa saja, setiap orang, pribadi
kodrati;
• Korporasi: kumpulan orang atau kekayaan yang
berorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum;
• Pegawai negeri:
1) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU
tentang kepegawaian;
2) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP;
3) orang yang menerima gaji/upah dari keuangan
negara/daerah;
4) orang yang menerima gaji/upah dari suatu korporasi
yang menerima bantuan dari keuangan negara/daerah;
5) orang yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/masyarakat.
Korupsi dalam Perspektif Hukum
• Orang perseorangan: siapa saja, setiap orang, pribadi
kodrati;
• Korporasi: kumpulan orang atau kekayaan yang
berorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan
badan hukum;
• Pegawai negeri:
1) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU
tentang kepegawaian;
2) pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam KUHP;
3) orang yang menerima gaji/upah dari keuangan
negara/daerah;
4) orang yang menerima gaji/upah dari suatu korporasi
yang menerima bantuan dari keuangan negara/daerah;
5) orang yang mempergunakan modal atau fasilitas dari
negara/masyarakat.
S.S. 2007 17

Você também pode gostar