Você está na página 1de 69

ASIDIALKALIMETRI

• Pengertian; titran; titrat/analat


• Kesempurnaan reaksi titrasi
• Indikator pH dan pemilihannya
• pH titik ekivalen titrasi
• Kurva titrasi
• Bobot Ekivalen
• Bahan baku primer
• Aplikasi asidialkalimetri
PENGERTIAN, TITRAN, TITRAT &
ANALAT
Asidialkalimetri:
Titrimetri yang melibatkan asam/basa kuat
sebagai titran
Titran : HCl; NaOH
Titrat : asam (lemah, kuat, mono/polivalen)
basa (lemah, kuat)
garam (normal, asam)
campuran asam, campuran garam
Analat : seperti titrat
Daftar Nama Asam Kuat:
1. Asam klorida (HCl)
2. Asam nitrat (HNO3)
3. Asam sulfat (H2SO4)
4. Asam bromida (HBr)
5. Asam iodida (HI)
6. Asam klorat (HClO3)
7. Asam perklorat (HClO4)
Daftar Nama Asam Lemah:
Asam format (HCOOH) Asam plumbit (H2PbO4)
Asam asetat (Asam cuka) Asam oksalat (H2C2O4)
(CH3COOH) Asam benzoat (C6H5COOH)
Asam hipoklorit (HClO)
Asam fluorida (HF)
Asam sulfit (H2SO3)
Asam karbonat (H2CO3)
Asam sulfida (H2S)
Asam sitrat (C6H8O7) Asam fosfit (H3PO3)
Asam sianida (HCN) Asam fosfat (H3PO4)
Asam nitrit (HNO2) Asam arsenit (H3AsO3)
Asam borat (H2Bo3) Asam arsenat (H3AsO4)
Asam silikat (H2SIO3) Asam flosianat (H5CN)
Asam antimonit (H2SbO3) Asam finol (C6H5OH)
Asam antimonat (H2SbO4) Asam askorbat (C5HO6)
Asam laktat (C3H5O3)
Asam stanat (H2SnO3)
Asam stanit (H2SnO2)
Asam plumbat (H2PbO3)
• Daftar Nama Basa Kuat:
Litium hidroksida (LiOH)
• Natrium hidroksida (NaOH)
• Kalium hidroksida (KOH)
• Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
• Rubidium hidroksida (RbOH)
• Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
• Sesium hidroksida (CsOH)
• Barium hidroksida (Ba(OH)2)
• Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
Daftar Nama Basa Lemah:
Amonium hidroksida (NH4OH) Raksa (II) hidroksida (Hg(OH)2)
Aluminium hidroksida (Al(OH)3) Timah (II) hidroksida (Sn(OH)2)
Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) Timah (IV) hidroksida (Sn(OH)4)
Amoniak (NH3) Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)
Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2) Mangan hidroksida (Mn(OH)2)
Karbosium hidroksida (CA(OH)3) Kobalt (III) hidroksida (Co(OH)3)
Nikel hidroksida (Ni(OH)2) Kobalt (II) hidroksida (Co(OH)2)
Seng hidroksida (Zn(OH)2) Anilia (C6H5NH2)
Kadmium hidroksida (Cd(OH)2) Dimetilamina ((CH3)2 NH)
Bismut hidroksida (Bi(OH)3) Hidrasim (H2NNH2)
Perak hidroksida (Ag(OH)) Hidroksilamida (HONH2)
Emas (I) hidroksida (Au(OH)) Metilamina (CH3 NH2)
Emas (III) hidroksida (Au(OH)3) Urea (H2NCONH2)
Tembaga (I) hidroksida (Cu(OH)2) Glukosa (C6H2O6)
Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)) Metil hidroksida (CH3OH)
Raksa (I) hidroksida (Hg(OH))
Reaksi umum titrasi :
Asam monovalen: HX + NaOH → NaX + H2O
Asam polivalen: H2A + NaOH → NaHA + H2O
NaHA + NaOH → NaA + H2O
Basa monovalen :MOH + HCl → MCl + H2O
Garam dari asam & basa monovalen:
NaX + HCl → NaCl + HX
MCl + NaOH → NaCl + MOH
Garam dari asam polivalen & basa monovalen:
Na2A + HCl → NaHA + NaCl
NaHA + HCl → NaCl + H2A
Garam dari basa polivalen & asam monovalen:
M(OH)2 + HCl → MCl2 + H2O
Campuran Asam kuat dan asam lemah:HCl & HA

HCl + NaOH → NaCl + H2O (reaksi1) → TE1

HA + NaOH → NaA + H2O (reaksi1) → TE2

Campuran Garam normal dan garam asam :


Na2CO3 & NaHCO3;
Na2CO3 + HCl → NaHCO3 + NaCl (reaksi 1) →TE1

NaHCO3 + HCl → H2CO3 + NaCl (reaksi 2) →TE2

•Catatan: reaksi 2 melibatkan NaHCO3 yang memang


terdapat dalam campuran dan NaHCO3 hasil reaksi 1
KESEMPURNAAN REAKSI TITRASI
• Titrasi Asam kuat – Basa kuat
HCl + NaOH → NaCl + H2O
H+ + Cl- + Na+ + OH- → Na+ + Cl- + H2O
H+ + OH- → H2O

K= [H O] = 1 =10
14
2
K besar, sempurna
[H ][OH ] Kw
+ -

• Titrasi Asam lemah- Basa kuat


CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
CH3COOH + OH- → CH3COO- + H2O
-
K= [CH3
COO ][H2
O] x [H+
] = Ka = 1,8 x 10
-5
= 1,8 x 109

[CH3COOH][OH- ] [H+] Kw 10
-14

Semakin lemah asam yang dititrasi, semakin kecil


K,semakin rendah tingkat kesempurnaan reaksi titrasi
• Titrasi Basa lemah – Asam kuat
NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O K= Kb
Kw

• Titrasi Garam dari asam lemah – Asam kuat


NaCH3COO + HCl → NaCl + CH3COOH

[CH3COOH]
K= K= 1
[CH3COO-][OH+] Ka
Semakin lemah asam pembentuk garam yang ditirasi,
semakin besar K, semakin tinggi tingkat
kesempurnaan reaksi titrasi

• Titrasi Garam dari basa lemah – Basa kuat


NH4Cl + NaOH → NH4OH + NaCl
[NH4OH]
K= K= 1
[NH4+][OH-] Kb
Latihan
1. Tentukanlah urutan kesempurnaan reaksi titrasinya
bila HCN, HCl, HCH3COO, NaCN, NaCH3COO, NaHCO3
NH4Cl, NH4OH dan NaH2PO4 dititrasi dengan titran
yang cocok

2. Mungkinkah kita menentukan campuran NaCN dan


HCN dengan cara asidialkalimetri? Jelaskan

3.Bila komposisi campuran NaOH & NaHCO3 ditentukan


dengan cara asidia;kalimetri, zat yang manakah
yang akan bereaksi lebih dulu dengan titran?
Mengapa

4. Mungkinkah kita menentukan komposisi campuran


HCl & H2SO4? Jelaskan.
INDIKATOR pH
• Indikator pH : indikator yang berubah warna bila pH
lingkungannya berubah
• Δ pH → Δ warna? Mengapa?
Indikator pH : asam atau basa lemah
HIn → H+ + In-
Warna A Warna B

• Δ pH ∞ Δ [H+] → pergeseran kesetimbangan


→ Δ [In-]/[HIn] → Δ warna

• Trayek pH:
Kisaran nilai pH yang menyebabkan indikator pH
berubah-ubah warna
• Warna asam dan warna basa indikator pH
Warna asam : warna indikator pH yang tampak ketika
pH lingkungan lebih rendah dari trayek pHnya
Warna basa : warna indikator pH yang tampak ketika
pH lingkungan lebih tinggi dari trayek pHnya
Tidak ada hubungan antara warna asam dan warna basa
indikator pH dengan pH < 7 atau > 7

Indikator Trayek pH Δ warna Warna asam Warna basa


(pada pH) (pada pH)
Malasit Hijau 0,2 – 1,8 Kuning→Hijau Kuning (<0,2) Hijau (>1,8)
Jingga Metil 3,2 – 4,4 Merah→Kuning Merah (<3,2) Kuning (>4,4)
Bromokresol Hijau 3,8 – 5,4 Kuning→Biru Kuning (<3,8) Biru (>5,4)
Metil Merah 4,8 – 6,0 Merah→Kuning Merah (<4,8) Kuning (>6,0)
Bromotimol Biru 6,0 – 7,6 Kuning→Biru Kuning (<6,0) Biru (>7,6)
Kresol Merah 7,0 – 8,8 Kuning→Merah Kuning (<7,0) Merah (>8,8)
Fenolftalein 8,2 – 10 Tak berwarna→Merah Tak berwarna (<8,2) Merah (>10)
Timolftalein 9,4 – 10,6 Tak berwarna→Biru Tak berwarna (<9,4) Biru (>10,6)
Alizarin Kuning 10,1 – 12,0 Kuning→Merah Kuning (<10,1) Merah (>12,0)
Bromkresol hijau;
Kn-br; 3.8-5.4

pH 3,0 3,8 4,0 4,4 4.6 5.0 5.4 6,0 12.0

Bromtimol biru;
kn-br; 6.0-7.6

pH 5.0 5.9 6,0 6,5 6.8 7,3 7,6 8,0 12,0

Fenoftalin;
tb-mr; 8.2-10

pH 6.0 8.0 8.2 8.4 9.1 9.5 10 12 13


Contoh:
Warna apa yang akan tampak bila ke dalam larutan
NH4OH 0.01M dimasukkan indikator alizarin kuning?
Penyelesaian:
[OH-]=√kb.Cb= √1.8x10-5.0.01 = .24x10-4; pOH=3.37; pH=10.63
Trayek pH alizarin = 10.1-12.0; warna asam/basa:kn/mr
Warna larutan (warna indikator pada pH 10.63) adalah
Jingga kekuningan
Latihan:
Bagaimanakah warna indikator
1. malasit hijau dalam larutan HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M
dan NH4Cl 0,1 M?
2. Metil merah dalam larutan HCl 0,1 M, NaCH3COO 0,1 M
dan NH4Cl 0,1M
3. Timolftalin dalam larutan pada soal 2
4. Kresol merah dalam larutan pada soal 1
PEMILIHAN INDIKATOR pH
• Pertimbangan : TA tidak jauh dari TE, supaya
kesalahan titrasi sekecil mungkin
• Indikator yang dipilih : berubah warna pada saat TE
atau tidak jauh dari TE
• Indikator yang tepat
Trayek pH indikator mencakup pHTE
Trayek pH indikator masih memotong daerah
curam kurva titrasi (bila yang benar-benar tepat
tidak ada)
• pH TE (pH saat titik ekivalen) ∞ zat yang ada saat TE
Bisa asam, basa, garam, tergantung pada reaksi titrasi
pH pada Titik ekivalen (pHTE)

 Asam kuat – Basa kuat :


HCl + NaOH → NaCl + H2O
Saat TE : ada NaCl; pH=7; Indikator yang tepat?
 Asam lemah - Basa kuat :
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O
Saat TE : ada NaCH3COO; pH>7; berapa tepatnya?

[H+]= Kw.Ka/Cg

 Basa lemah - Asam kuat:


NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
Saat TE : ada NH4Cl; pH<7;

[OH-]= Kw.Kb/Cg
 Garam dari asam lemah – asam kuat :
NaCH3COO + HCl → NaCl + CH3COOH
Saat TE : ada CH3COOH; pH<7;
[H+]= Ka.Ca

 Garam dari basa lemah – basa kuat :


NH4Cl + NaOH → NH4OH + H2O
Saat TE : ada NH4OH; pH>7;
[OH-]= Kb.Cb

Di antara indikator yang tertera pada tabel, indikator


apa yang tepat untuk masing-masing pasangan titrasi?
Bagaimana warna larutan pada saat TA?
Contoh:
25 mL larutan garam NaCN 0,1M (Ka HCN=10-10) dititrasi
dengan titran 0,1 M.(a) apakah titrannya?mengapa (b) Berapa
pH pada saat TE (c) indikator apa yang tepat diantara metil
merah (mm); kresol merah (km) dan fenolftalin? (d) bagaimana
sebaiknya warna larutan saat TA?
Penyelesaian:
(a)Titrannya adalah asam kuat (mis.HCl)
NaCN merupakan garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat, maka garam tersebut bersifat basa sehingga akan
bereaksi dengan asam kuat tidak dengan basa.
(b)Reaksi titrasi: NaCN + HCl → NaCl + HCN
Saat TE terdapat HCN dengan [HCN] = 25x0.1/(25+25)=0.05M
pHTE=1/2 (pKa+pCa)=1/2(l0 + 1.30)=5.65

(c) Indikator yang tepat adalah mm dengan trayek pH 4.8-6.6. Km


dan FF tidak tepat karena trayek pHnya tidak mencakup pH TE

(d) Warna saat TA: Kuning kejinggaan


KURVA TITRASI
Menunjukkan hubungan antara jumlah titran dengan
variabel yang berubah selama titrasi
Asidialkalimetri : Perubahan pH selama titrasi
Kurva titrasi : pH ∞ jumlah titran

pH A Trayek pH

pHTE B Trayek pH
TE

C Trayek pH

VTE mL titran
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal
Contoh Soal
Kurva Titrasi Asam Diprotik
Kurva Titrasi Asam Diprotik
Kurva Titrasi Asam Diprotik
• Bentuk kurva ∞ Jenis zat
◊ Asam / bersifat asam : kurva menaik
◊ Basa / bersifat basa : kurva menurun
◊ Asam / Basa kuat : Kurva curam
◊ Asam / Basa lemah : kecuraman kurva kurang
◊ Polivalen : ≥1 daerah curam
• Panjang daerah curam ∞ konsentrasi
◊ Konsentrasi tinggi: daerah curam panjang
• Pemilihan indikator ∞ kecuraman kurva
◊Daerah curam panjang : pilihan lebih banyak
KEGUNAAN KURVA TITRASI

• menentukan TE (bukan TA) & menghitung


konsentrasi zat
• menentukan indikator yang tepat & yang masih dapat
digunakan dan yang tidak dapat digunakan
• memperkirakan jenis titrat/analat
• menentukan Ka asam lemah atau Kb basa lemah
 memperkirakan jenis titrat/analat
• 1 daerah curam  daerah curam tegak
a
b
a → asam kuat
c → basa kuat

 daerah curam tidak tegak


b → asam lemah
d
d → basa lemah
c

 V1 = V2 Mungkin:
• > 1 daerah curam - asam lemah polivalen
- Campuran asam kuat
dan asam lemah
 V1 ≠ V2 - Pasti bukan asam
lemah polivalen
- mungkin campuran:
 asam kuat dan asam
V1 V2 lemah
VTE1 VTE2  asam kuat dan garam
MENGHITUNG Ka (PR)
Contoh:
Pada titrasi asam lemah
HA, 25 ml larutan HA 15

dititrasi dengan NaOH


0,125 N, dan didapat 10
9
kurva titrasi seperti 8
TE

pada gambar
5
a.Tentukan [HA] 3
2
b.Tentukan nilai Ka HA
0
5 10 15

Penyelesaian
a) Dari kurva dapat ditentukan bahwa pada saat TE, analat
menghabiskan 15 ml titran dengan reaksi HA + NaOH → NaA + H2O

V.NHA = V.NNaOH NHA = (15 x 0,125) / 25 = 0,075 N


= 0,075 M (karena 1 mol HA ∞ 1 mol OH-)
b)Pada saat TE terdapat NaA dengan
[NaA] = 15 x 0,125 = 1,875 M = 0,046875
15 + 25 40
Dari kurva dapat ditentukan pHTE = 8,5 atau [H+]=10-8,5

[H ] = Kw x Ka [H+ ] = Kw x Ka
+ 2

Cg Cg
-8,5 2
[H+
] x
2
Cg (10 ) x 1,875 40
Ka = = M = 4,69 x 10-5
Kw 10-14

Latihan
Bila yang ditrasi adalah garam dan basa lemah MCl,
berapa nilai Kb basa tersebut
Penyelesaian:

Bila kurva titrasi tersebut berasal dari titrasi garam


yang terbentuk dari basa lemah MCl; maka reaksinya

MCl + NaOH → MOH + NaCl


Saat TE terdapat MOH dan NaCl, dan yang menentukan
pH larutan adalah MOH dengan pH 8,5 atau pOH=5,5,
dan [MOH]= 1.875/40 M
[OH-] = √Kb.Cb

Kb= [OH-]2/Cb= (10-5.5)2 /( 1.875/40) = 2.13 x 10-10


MENGHITUNG KURVA TITRASI
• pH awal (pH titrat/analat)
Asam kuat : [H+] = Ca;
Basa kuat : [OH-] = Cb;
Asam lemah : [H+] = √Ka.Ca
Basa lemah : [OH-] = √Ka.Cb
Garam dari asam lemah (NaX) : [H+] = √KwKa/Cg
Garam dari basa lemah (MCl) : [OH-] = √KwKb/Cg
• Selama titrasi (penambahan titran) sebelum TE
Titrat bereaksi dengan titran, ada hasil reaksi dan sisa
titrat
pH ∞ hasil reaksi dan sisa titrat :
Asam kuat, Basa kuat, atau bufer, maka digunakan
rumus pH yang sesuai
• Saat TE : hanya ada hasil reaksi
pH ∞ hasil reaksi Asam lemah, Basa lemah, Garam
• Sesudah TE : ada hasil reaksi dan sisa titran
pH ∞ dan sisa titrat Asam kuat, Basa kuat
Contoh
25 ml larutan asam lemah (Ka=8,1x10-6) dengan
konsentrasi 0,1M dititrasi dengan titran 0,1 M
a. Buat kurva titrasi dengan cara menghitung
b. Tentukan indikator yang (1)tepat, (2)masih dapat
digunakan, (3)tidak dapat digunakan

Penyelesaian
pH larutan pada saat:
- awal (0 ml titran) pH~pH asam 0,1 M
[H+] = √Ka.Ca = √8,1x10-5x10-1 = 9x10-3,5 pH=2,54

- selama titrasi :
Reaksi : HA + NaOH → NaA + H2O
 sebelum TE ada HA(s) & NaA buffer
Setelah penambahan titran, sebelum TE : [H+]=Ka.Ca/Cg

1 ml [H+ ] = Ka x (25-1) x 0,1 = Ka x 24 = 8,1 x 10-5 x 24


1 x 0,1 1
pH = 2,71

3 ml [H+ ] = Ka x (25-3) x 0,1 = Ka x 22 = 8,1 x 10-5 x 22


3 x 0,1 3 3
pH = 3,23
5 ml [H+] = Ka x 20 = 8,1 x 10-5 x 20 pH = 3,49
5 5

10 ml pH = 3,915 20 ml pH = 4,69
15 ml pH = 4,268 21 ml pH = 4,81
16 ml pH = 4,34 22 ml pH = 4,95
17 ml pH = 4,42 23 ml pH = 5,15
18 ml pH = 4,5 24 ml pH = 5,47
25 ml (TE) Dalam larutan ada NaA dengan konsentrasi
= (25 ml x 0,1M) /(25mL + 25 mL) = 0,05 M

[H+] = Kw.Ka = 10-14 x 8,1 x 10-5 / 0,05 =4.0249x10-9


Cg
[H+] = 4.0249x10-9 pH = 8,395

Lewat TE Ada sisa NaOH & NaA pH ~ NaOH


26 ml [OH-] = [NaOH] = (26-25) x 0,1 = 0,00196 pOH = 2,7
26+25
pH = 11,29
27 ml [OH-] = [NaOH] = (27-25) x 0,1 = 0,003846 pOH = 2,42
27+25
pH = 11,58
28 ml pOH = 2,247 pH = 11,75
29 ml pOH = 2,13 pH = 11,86
30 ml pOH = 2,04 pH = 11,95
32 ml pOH = 1,95 pH = 12,08
BAHAN BAKU PRIMER & BOBOT
EKUIVALEN
• untuk asam kuat
1. Natrium karbonat Na2CO3 (BM = 105,96)
BE ~ reaksi (berapa H+ yang terlibat)
a) Na2CO3 + HCl → NaHCO3 + NaCl (indikator ff)
b) NaHCO3 + HCl → H2CO3 + NaCl (indikator jm)
− Bila untuk standarisasi digunakan indikator ff, dan
dihentikan sat tepat tak berwarna
1 mol Na2Co3 ~ 1 mol H+ BE=BM 1M=1N
− Bila digunakan indikator jm, maka reaksi sampai
tahap 2
1 mol Na2Co3 ~ 2 mol H+ BE=½BM 1M=2N
2. Boraks/Natrium tetraborat dekahidrat Na2B4O710H2O
(BM=381,96)
Na2B4O710H2O + 5H2O + 2HCl 2NaCl + 4H3BO3 (ind. mm)
1 mol boraks ~ 2 mol H+ BE=½BM 1M=2N
• untuk basa kuat
1. Kalium ftalat asam C6H4(COOH)(COOK)
(disingkat KHP) (BM = 204,2)
C6H4(COOH)(COOK) + NaOH → C6H4(COONa)(COOK) + H2O
1 mol KHP ~ 1 mol OH- BE=BM 1M=1N

2. Asam oksalat kristal (COOH)2 2H2O (BM = 126)


(COOH)2 + 2NaOH → (COONa)2 + 2H2O
1 mol (COOH)2 ~ 2 mol OH- BE=½BM 1M=2N

3. Kalium biiodat KH(IO3)2 (BM = 389,9)


KH(IO3)2 + NaOH → KNa(IO3)2 + H2O
1 mol KH(IO3)2 ~ 1 mol OH- BE=BM 1M=1N

4. Asam sulfanat HSO3NH2 (BM = 97,09)


HSO3NH2 + NaOH → NaSO3NH2 + H2O
1 mol HSO3NH2 ~ 1 mol OH- BE=BM 1M=1N
APLIKASI ASIDIALKALIMETRI
1. Penentuan nitrogen cara Kjehldahl
bahan NHa+ +KOH NH4OH destilen
NH3 (ditampung dalam HCl) Sisa HCl dititrasi dengan NaOH

Jumlah titran ~ HCl sisa


Analat (N) ~ HCl mula-mula – HCl sisa Kadar N
Kadar protein = 6,25 x kadar N

Modifikasi winkler
Destilat(NH3) ditampung dalam asam borat NH4BO2
Titrasi dengan HCl
2. Penentuan belerang dalam bahan organik
O2 H2O2e
bahan SO2/SO3 H2SO4 Titrasi dengan NaOH
3. Penentuan garam amonium Seperti penetuan Nitrogen
4. Penentuan gugus ester
4. Penentuan Gugus ester
- Senyawa ester + NaOH berlebih (disabunkan)
- Sisa NaOH dititrasi dengan asam
5. Penentuan kadar zat/komposisi campuran

● Penentuan kadar asam cuka dalam cuka biang


5 mL cuka biang diencerkan jadi 100 mL; 10 mL larutan
diencerkan jadi 100 mL, (mungkin diencerkan lebih lanjut) dan
10 mL larutan encer dititrasi dengan NaOH
Perhatikan: faktor pengenceran

● Penentuan kadar soda kue (NaHCO3)


A gram soda kue dilarutkan menjadi 100 mL
10 mL akan dititrasi dengan NaOH. Mula-mula diberi indikator ff
2 kemungkinan: 1. larutan menjadi berwarna merah
2. Larutan tetap tidak berwarna
Latihan:
1. Jelaskan apa yang dapat anda kemukakan sebagai simpulan
sementara bila larutan soda kue setelah ditambah indikator ff
(a) berwarna merah (b) tidak berwarna
2. Kadar protein dari suatu contoh kedelai ditentukan dengan
cara asidialkalimetri. 5,000 g kedelai setelah dikeringkan
dalam oven pada suhu yang sesuai, bobotnya menjadi 4,000
g. 1,00 g bahan kering tersebut didestruksi dan kemudian
diperlakukan sesuai dengan modfikasi Winkler. Pada saat
titrasi dihabiskan 25,00 mL titran 0,01 N (blanko telah
diperhitungkan). Hitunglah kadar protein dalam contoh
tersebut dinyatakan dalam % berdasar bobot kering dan
berdasar bobot basah/segar.

3. Benarkah bila dikatakan bahwa pada metode winkler,


kesalahan analisis positif akan menyebabkan kesalahan
analisis positif? Jelaskan

4. Kurva titrasi campuran asam kuat dan asam lemah akan


menunjukkan VTE1 = VTE2. BenarkaH?
Pada titrasi suatu contoh dengan menggunakan titran
0,01M diperoleh kurva seperti tampak pada gambar:
1. Analat apakah yang mungkin di antara (a)
Na2CO3 (b) NaOH © campuran NaOH-Na2CO3
13 - (d)NaOH-NaHCO3 (e) Na2CO3-NaHCO3 (f) HCl-
12 - CH3COOH, (g) H3PO4
11 -
10 -
2. Berdasarkan kemungkinan tersebut,
9- tentukanlah konsentrasi analat
8- 3. Indikator apa yang tepat/dapat
7-
digunakan ?
6-
5-
4-
3-
2-

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30
mL titran
Metode Representatif
Penentuan Protein pada Roti

Deskripsi Metode

Metode analisis kuantitatif protein ini didasarkan pada


penentuan kadar %b/b nitrogen dalam suatu sampel.
Protein dari berbagai sereal menunjukkan jumlah yang
hampir sama, sehingga secara eksperimental penentuan
kadar %b/b nitrogen dalam sampel dikalikan dengan
faktor 5.7 untuk menghitung jumlah protein sebenarnya
dalam sampel (Rata-rata dalam 5,7 gram protein sereal
terdapat berat nitrogen sebesar 1 gram). Pada
penentuan protein yang akan dijelaskan, nitrogen
ditentukan dengan menggunakan metode Kjeldahl.
Protein dalam sampel roti dioksidasi dalam H2SO4 pekat,
sehingga mengubaha semua N menjadi NH4+.
Metode Representatif

Larutan yang berisi NH4+ lemudian dibuat menjadi basa


dan mengubah N menjadi NH3. Amonia kemudian
didistilasi dan ditampung dalam wadah yang berisi asam
kuat dengan jumlah yang diketahui. Tahap akhir dari
analisis adalah mentitrasi kembali asam yang berlebih
dengan suatu titran standar basa kuat
Metode Representatif
Prosedur
Sampel roti yang telah dikeringudarakan dan digiling atau
dihancurkan ditimbang dengan berat 2 gram, kemudian
dimasukkan ke dalam labu yang sesuai untuk proses
digestion. Ditambahkan juga 0,7 g HgO sebagai katalis,
10 g K2SO4, dan 25 ml H2SO4 pekat. Larutan dididihkan
sampai jernih dan tidak berasap (sekitar 30 menit).
Larutan didinginkan sampai suhu ruang dan ditambahkan
200 ml H2O serta 25 ml K2S 4%v/v untuk menghilangkan
katalis Hg2+. Beberapa butir Zn ditambahkan sebagai batu
didih dan 25 gram NaOH ke dalam labu. Labu kemudian
dihubungkan dengan perangkat distilasi untuk menangkap
NH3 dan kemudian dikondensasi ke dalam wadah yang
telah mengadung HCl.
Metode Representatif
Prosedur (lanjutan)
Ujung dari kondensor harus selalu tercelup di bawah
permukaan larutan asam kuat. Setelah distilasi lengkap,
titrat yang berisi kelebihan asam kuat dititrasi dengan
larutan standar NaOH menggunakan metil merah sebagai
indikator visual.
Metode Representatif
Pertanyaan
1. Proses oksidasi protein mengubah nitrogen menjadi
NH4+. Mengapa jumlah nitrogen tidak ditentukan
dengan melakukan titrasi langsung antara NaOH
dengan NH4+?
Metode Representatif
2. Amonia adalah senyawa yang bersifat volatil dan dapt
dibuktikan dengan adanya bau yang tajam bahkan dari
larutan yang encer. Sifat volatil ini kemungkinan akan
menyumbang kesalahan analisis. Apakah kesalahan ini
akan bersifat negatif atau positif?
Metode Representatif
3. Jelaskan beberapa tahapan dalam prosedur ini agar
dapat mengurangi tingkat kesalahan sistematik.
Metode Representatif
4. Bagaimana cara K2S menghilangkan kelebihan Hg2+
dan mengapa proses ini penting?
Aplikasi Asidialkalimetri
Aplikasi metode asidialkalimetri: analisis kualitatif
dan analisis kuantitatif.

Pemilihan dan Standardisasi Titran:

Asam Kuat
Basa Kuat

Aplikasi Asidialkalimetri:
analisis organik
analisis anorganik
Aplikasi Asidialkalimetri
Aplikasi Asidialkalimetri
Analisis organik:

Penentuan Nitrogen dengan cara Kjeldahl

Analisis Kjeldahl: Suatu metode titrimetri asam-basa


untuk menentukan jumlah nitrogen di senyawa
organik

Seperti di Metode Representatif


Aplikasi Asidialkalimetri
Analisis anorganik:

Penentuan Alkalinitas dan penentuan asiditas


Alkalinitas: Suatu ukuran kemampuan air untuk
menetralkan Asam

Penyusun alkalinitas; OH-, HCO3-, CO32-

Asiditas: Suatu ukuran kemampuan air untuk


menetralkan Basa

Penyusun asiditas: Asam Mineral, asam organik,


CO2, dan ion logam yang mudah terhidrolisis (Fe2+,
Al3+, dan Mn2+
Aplikasi Asidialkalimetri
Perhitungan Kuantitatif

Contoh
Aplikasi Asidialkalimetri
Aplikasi Asidialkalimetri
Aplikasi Asidialkalimetri
Aplikasi Asidialkalimetri
Aplikasi kualitatif
Penentuan komposisi campuran dari spesi tertentu
Evaluasi Asidialkalimetri
Evaluasi Asidialkalimetri
Evaluasi Asidialkalimetri
Evaluasi Asidialkalimetri
Evaluasi Asidialkalimetri
Evaluasi Asidialkalimetri
Evaluasi Asidialkalimetri

Você também pode gostar