Você está na página 1de 28

PARTOGRAF

Departemen Obstetri Ginekologi


FK Trisakti
The Partograph is a tool that can be used to
assess the progress of labor and to identify
when intervention is necessary.
BENTUK PARTOGRAF MODEL MODIFIKASI PARTOGRAF
WHO MODEL WHO
KONDISI JANIN

KEMAJUAN
PERSALINAN

KONDISI IBU
ISI IDENTITAS DAN DATA PASIEN

LANGKAH I

BERI TANDA “X” SAAT FASE AKTIF DIMULAI SESUAI


PEMERIKSAAN, CANTUMKAN JAM PENILAIAN
BERI TANDA “X” SAAT FASE AKTIF DIMULAI SESUAI
PEMERIKSAAN, CANTUMKAN JAM PENILAIAN

Contoh: Pada pukul 05.00 WIB didapatkan dari pemeriksaan dalam, pembukaan
serviks 6 cm

05.00 06.00 07.00 08.00 Dst..


Pembukaan serviks
• Fase aktif : 4 cm s/d lengkap
• tanda silang(X)
• Garis Waspada (garis alert) : pembukaan serviks 4 cm hingga titik
pembukaan penuh --- laju 1 cm per jam.
• Pada persalinan normal, pembukaan tidak boleh ada di sebelah
kanan garis waspada.
• Pembukaan serviks bergeser ke arah kanan garis waspada
kemajuan persalinan melambat  identifikasi penyulit?
Penurunan kepala
• Penurunan dinilai melalui palpasi abdominal:
Mengacu pada bagian kepala (dibagi menjadi
5 bagian) yang bisa dipalpasi diatas simfisis
pubis;
• Dicatat dalam bentuk lingkaran (O) setiap
sesaat sebelum pemeriksaan dalam.
• Pada persalinan normal, kemajuan
pembukaan serviks selalu diikuti dengan
turunnya bagian terbawah janin.
Selaput dan air ketuban
Nilai kondisi ketuban setiap melakukan periksa
dalam, catat hasil pengamatan:
a. Bila selaput ketuban utuh: “U”
b. Bila selaput ketuban sudah pecah:
(1) air ketuban jernih : “J”
(2) air ketuban bercampur mekoneum :
“M”
(3) air ketuban bercampur darah: “D”
(4) tidak ada air ketuban (sudah kering):
“K”
molase
Nilai setiap melakukan pemeriksaan dalam, dengan
lambang:
0 : tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah
dapat dipalpasi
1: tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2: tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi
masih dapat dipisahkan
3: tulang kepala janin saling tumpang tindih dan
tidakdapat dipisahkan
Contoh: pemeriksaan dalam meliputi pembukaan serviks, penurunan kepala,
selaput ketuban/ air ketuban, penyusupan kepala

u
o

05.00
Catatan kondisi janin
Denyut jantung janin
• Hitung tepat segera setelah his, selama 1
menit
Nilai setiap 30 menit = 1□ (>jika gawat janin)
• DJJ > 160x/m  segera lakukan: mika-miki,
oksigen, hidrasi adekuat, cari penyebab
• DJJ < 100x/m  harus segera diterminasi
Contoh soal:
Pada pemeriksaan awal didapatkan denyut jantung janin 146x/menit
his
• His makin lama makin sering dan lama kontraksinya
• Observasi dilakukan tiap ½ jam pada fase aktif
• Satu kotak yang diarsir menggambarkan satu kali his dalam 10
menit
 Rata – rata lama tiap kontraksi dibedakan dalam arsiran. Ada 3
cara mengarsir lama his:
- <20 detik
- 20 – 40 detik
- >40 detik
Contoh:
Pada jam 05.30: dalam 10 menit dirasakan 3x kontraksi dengan durasi rata-rata 50 detik
Keadaan Ibu
 Obat-obatan dan cairan intravena
catat semua pemberian obat tambahan dan/atau cairan IV pada kotak
yang sesuai kolom waktunya

 Nadi, tensi, suhu


Nadi setiap 30 menit, beri tanda titik (●)
Tensi setiap 4 jam, beri tanda panah ( ↨ )
Suhu setiap 2 jam, catat pada kotak yang sesuai

 Volume urin, protein dan aseton


setiap 2 jam (atau setiap kali ibu berkemih)

 Pemberian makanan dan minuman


Contoh: pada jam 05.00 didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86x/menit
Frekuensi minimal penilaian
PARAMETER FASE AKTIF

PENURUNAN KEPALA 4 JAM

PEMBUKAAN SERVIKS 4 JAM

HIS ½ JAM

DJJ ½ JAM

SUHU 2 JAM

TEKANAN DARAH 2 JAM

NADI ½ JAM

URIN Tiap berkemih


Pencatatan pada
Lembar Belakang Partograf
Disebut sebagai catatan persalinan
Terdiri dari unsur – unsur:
Data atau informasi umum
Kala I
Kala II
Kala III
Bayi baru lahir
Kala IV
SOAL LATIHAN PARTOGRAF I
• Instruksi: isilah lembar depan patograf
• Ny. S, umur 24 tahun, hamil anak pertama, datang ke
puskesmas tanggal 5 April 2016, pukul 13.00. Pasien
datang dengan kontraksi yang dirasakan semakin kuat
sejak ±6 jam yang lalu, belum dirasakan keluarnya air
dari jalan lahir. Pada pemeriksaan di dapatkan : Suhu
37,2oc, Nadi : 84x/menit, Tekanan darah: 110/70 mmHg,
kontraksi uterus 3 x dalam 10 menit lama 35 detik,
penurunan kepala 3/5, Djj : 132x/menit, irama teratur,
VT: pembukaan 5 cm, tidak terdapat molase tulang
kepala janin, selaput ketuban utuh.
JAM DJJ NADI KONTRAKSI UTERUS KETERANGAN
13.30 140 x/mnt 88x/mnt 3 x 10 menit lama 35 detik

14.00 136 x/mnt 88x/mnt 3 x 10 menit lama 35 detik Minum ± 200cc

14.30 140 x/mnt 96x/mnt 3 x 10 menit lama 40 detik

15.00 144 x/mnt 92x/mnt 4 x 10 menit lama 43 detik BAK ± 200 cc, suhu 36,80c

15.30 132 x/mnt 92x/mnt 4 x 10 menit lama 43 detik Minum ± 150 cc

16.00 136 x/mnt 88x/mnt 4 x 10 menit lama 43 detik

16.30 136 x/mnt 88x/mnt 4 x 10 menit lama 45 detik

17.00 140 x/mnt 92x/mnt 5 x 10 menit lama 45 detik BAK ± 100 cc, dilakukanVT: Pembukaan 9
cm, ketuban utuh, tidak terdapat molase
kepala, penurunan kepala janin 2/5.
Tekanan darah 120/70 mmHg. Suhu
36,80c
17.30 142 x/mnt 92x/mnt 5 x 10 menit lama 50 detik Minum ± 150 cc

18.00 132 x/mnt 88x/mnt 5 x 10 menit lama 50 detik

18.30 140 x/mnt 84x/mnt 5 x 10 menit lama 55 detik

19.00 144 x/mnt 84x/mnt 5 x 10 menit lama 55 detik BAK ± 100 cc


• Pk 19.30 Ny. S tidak dapat menahan dorongan untuk meneran, tiba-tiba keluar air
dari jalan lahir, cairan berwarna jernih, dilakukan VT: pembukaan telah lengkap,
ketuban (-), sutura saling berdekatan. Penurunan kepala 1/5. Pada pukul 20.00,
seorang bayi perempuan lahir, berat badan 2500 gram dan panjang badan 50 cm,
bayi menangis spontan. Dilakukan penatalaksanaan aktif kala tiga dan plasenta
lahir 10 menit setelah bayi lahir. Tidak dilakukan episiotomy dan tidak terjadi
laserasi. Perkiraan kehilangan darah ± 150 cc. Pemantauan kala IV yang dilakukan
pada jam pertama setelah plasenta lahir, sebagai berikut:
• 20.15: TD 120/70, nadi 92, suhu 370, TFU 3 jari bawah pusat, tonus uterus baik,
kandung kemih kosong, jumlah darah pervaginam masih dalam batas normal
• 20.30: TD 120/70, nadi 88, TFU 3 jari bawah pusat, tonus baik, kandung kemih
kosong, jumlah darah pervaginam masih dalam batas normal
• 20.45: TD 120/70, nadi 88, TFU 2 jari bawah pusat, tonus baik, kandung kemih
kosong, jumlah darah pervaginam masih dalam batas normal (±100 cc)
• 20.50: TD 110/70, nadi 88, TFU 2 jari bawah pusat, tonus baik, kandung kemih
kosong, jumlah darah pervaginam masih dalam batas normal.
• Temuan selama 1 jam kedua kala empat sebagai
berikut:
• 21.20: TD 110/70, nadi 80, suhu 36,80C, tinggi
fundus 2 jari bawah pusat, tonus uterus baik,
Ny. KD minta untuk berkemih, pengeluaran
urin ± 250 cc, perdarahan pervaginam sedikit.
• 21.50: TD 110/70, nadi 80, tinggi fundus 2 jari
bawah pusat, tonus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan pervaginam sedikit.

Você também pode gostar