Você está na página 1de 36

ARSITEKTUR TROPIS

PENGARUH BUKAAN TERHADAP ALIRAN UDARA


PADA BANGUNAN RUMAH PANJANG
SUKU DAYAK BRUSU

Dosen Pengampuh : Oleh :


Eko Wahyudi S.T, M.T Andi Arham / 2016 11 013
TINJAUAN PUSTAKA TERHADAP ARSITEKTUR TROPIS
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

Arsitektur tropis (Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch) merupakan salah satu
cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi
pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di manapun massa bangunan atau kelompok
bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan
sekitar yang tropis.
Arsitektur tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain
bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau
dampak terhadap lingkungannya.
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

Iklim tropis terbagi atas dua, yaitu tropis kering dan Lembab
Variabel Perbandingan Iklim Tropis Lembab Iklim Tropis Kering
Stabil ( Suhu udara relatif Tidak Stabil (Panas
tinggi dengan amplitudo berlebih pada siang hari
Temperatur siang dan malam kecil (24 – (25-40 C), malam hari 10C )
32C) )

sedang sampai kuat karna


masih terdapat awan yang Jumlah radiasi maksimal,
Radiasi Matahari menghalau sinar matahari karena tidak ada awan

Aliran Udara Aliran Udara Sedikit Aliran udara kuat dapat


menyebabkan badai pasir

Kelembaban Udara Kelembaban udara tinggi Kelembaban RH rendah


(60 – 95 %). (kering)

Curah Hujan Curah hujan tinggi ( langit Jarang terjadi hujan (


berawan ) langit tidak berawan
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

Bangunan arsitektur tropis mempunyai ciri-ciri bentuk bangunan secara umum (Harli
Budisetiapraja), seperti :
a. Atap yang sebagian besar berbentuk runcing ke atas, walaupun ada pula yang melengkung.
b. Memiliki overstek, yang berfungsi untuk menjaga tempias cahaya yang berlebihan
c. Banyak bukaan, baik jendela atau lubang-lubang angin.
d. Banyak menggunakan material alam, seperti kayu, batu, bambu dan lain-lain
e. Dinding, lantai dan lain-lain biasanya menggunakan warnawarna alam
f. Tumbuh-tumbuhan, air dan lain-lain yang terdapat disekitar bangunan sedapat mungkin didesain
agar menjadi kesatuan dengan bangunan
g. Ukuran dan tata ruang bangunan disesuaikan dengan kebutuhan
h. Memaksimalkan pengudaraan dan pencahayaan alami
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

Contoh desain bangunan yang menggunakan pendekatan arsitektur tropis


TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Beberapa cara untuk memanfaatkan kondisi iklim tropis untuk mengurangi konsumsi energi di dalam
rumah antara lain:

1. Pengudaraan/penghawaan alami

 Orientasi bangunan diletakkan antara lintasan matahari dan angin. Letak gedung yang paling
menguntungkan apabila memilih arah dari timur ke barat. Bukaan-bukaan menghadap Selatan dan
Utara agar tidak terpapar langsung sinar matahari.

 Letak gedung tegak lurus terhadap arah angin

Orientasi bangunan terhadap Letak gedung


matahahari terhadap arah angin
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

 Bangunan sebaiknya berbentuk persegi panjang, hal ini menguntungkan dalam penerapan ventilasi
silang

 Menghadirkan pohon peneduh di halaman yang dapat menurunkan suhu

Cross ventilation Penggunaan vegetasi sebagai filter cahaya matahari


TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
 Memiliki bukaan yang cukup untuk masuknya udara
 Penempatan bukaan secara horizontal maupun vertikal
 Penempatan ruangan yang lebih besar ke arah aliran angin
 Hindari penempatan bukaan dengan jarak yang terlalu dekat, hal ini menyebabkan perputaran angin telalu
cepat
 Hindari penempatan bukaan yang benar-benar berseberangan, hal ini menyebabkan angin yang masuk langsung
keluar begitu saja
 Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang tidur tidak boleh menghadap ke barat
 Memakai menara angin, yang berfungsi menangkap dan menghisap angin, sehingga udara dapat terus
bersirkulasi
 Memakai material alami yang lebih banyak menyerap panas, seperti perlengkapan interior dari kayu, pagar dan
dinding tanaman.

Green Roof
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
 Plafon yang ditinggikan, agar udara dapat bergerak lebih bebas
 Memakai bentuk atap miring (pelana sederhana) yang dapat mengeliminasi suhu di bawah ruang bawah atap

Atap pelana sederhana

 Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur) sebaiknya dijauhkan sedikit dari rumah
 Ruang yang menambah kelembaban (kamar mandi, wc, tempat cuci) harus direncanakan dengan pertukaran
udara yang tinggi.
 Memberi teras pada bangunan/rumah, berfungsi sebagai area peralihan antara ruang luar (halaman) dengan
ruang dalam (bangunan) yang dapat menciptakan iklim mikro, baik di dalam bangunan ataupun di sekitarnya.
 Memberi teritisan lebar di sekeliling atap bangunan untuk membuat ruang di dalamnya semakin sejuk
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan:
 Penataan ruang yang tepat
 Memakai bahan bangunan dan bahan perabot yang mengandung bahan kimia sedikit
 Memastikan tidak ada jamur pada elemen bangunan dan perabot akibat kelembaban tinggi
 Memperbanyak penanaman tumbuhan hijau
 Membatasi merokok di dalam ruangan
 Mamakai konsep secondary skin pada fasad untuk meredam panas matahari.
 Menyediakan lahan terbuka di dalam bangunan
 Menggunakan Insulator panas di bawah material atap
 Meletakkan Kolam air pada lingkungan bangunan
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

Pengendalian aliran angin dan optimalisasi pemanfaatannya terhadap bangunan:


 Konfigurasi bentuk bangunan

 Mengalirkan udara panas dari bawah ke atas

Bukaan pada atap difungsikan sebagai pengalir panas

Dengan penempatan yang lebih tinggi, ±30 cm di atas


permukaan lantai, hasil yang diperoleh lebih maksimal
di banding peletakan bukaan tepat di atas lantai. Penempatan bukaan pada
bagian bawah dinding di
atas penutup lantai.
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

 Wind tunnel
Konsep wind tunnel sebagai pengarah aliran udara lebih tepat digunakan pada ruang-ruang terbuka.
angin yang dialirkan ke area yang sempit dari tempat terbuka yang luas memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan
tekanan yang lebih besar sehingga hembusan angin diharapkan menjangkau ke daerah yang lebih jauh.
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS

 Ventilasi silang
OBJEK PENELITIAN
DESKRIPSI OBJEK

Rumah Panjang Merupakan Rumah khas suku Dayak yang dibangun secara

memanjang diperuntukan untuk beberapa keluarga secara bersama, Rumah Panjang ini

menggambarkan ciri khas suku dayak yaitu dimana kebersamaan serta jiwa kekeluargaan

yang sangat terasa, namun pada era saat ini rumah panjang sudah hampir punah karena

jumlahnya yang sedikit.

Salah satu rumah panjang yang masih bertahan terletak di desa Kelincauan kecamatan

Sekatak Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara yang dapat dicapai dengan perjalanan

darat selama 2 jam dari ibukota Tanjung Selor.


DESKRIPSI OBJEK

Rumah ini berbentuk panggung dengan dimensi Panjang 21 meter dan Lebar 10 Meter Serta
Tinggi Bangunan dari tanah 4,85 Meter

Dibangun pada

tahun 2000 an

dan pada

awalnya di huni

oleh 3 keluarga
DESKRIPSI OBJEK
Denah

6m 15 m

2,1 m 10 m
0,7m
15 m
2,9 m

21 m
DESKRIPSI OBJEK
Potongan Bangunan

1,6 m

4,85 m
1,9 m
0,5m
1,35 m
10 m

Kemiringan Atap 25 derajat


21 m

3m

15 m
DESKRIPSI OBJEK
Pembagian Ruang
Rumah ini Terbagi
atas 2 zona yaitu :
• Zona Publik pada Bagian
depan : yang difungsikan
sebagai ruang tamu dan
tempat bersosialisasi
antar Keluarga
• Zona Private pada Bagian
belakang : pada bagian
belakang terbagi atas
beberapa sekat yang
dijadikan kamar dan
dapur pada masing-
masing keluarga
DESKRIPSI OBJEK
Tampak Depan
Bangunan ini menghadap ke utara

Penggunaan bahan Bangunan


a. Tiang Menggunakan Kayu Ulin
b. Papan ( lantai & dinding )
Menggunakan Kayu Meranti
c. Penutup atap Menggunakan daun nipa
d. Menggunakan rotan dalam pengikat
DESKRIPSI OBJEK

Pintu Masuk rumah


menghadap ke Barat
DESKRIPSI OBJEK
Batasan Bangunan
 Sebelah Utara : Jalan Raya
 Sebelah Barat : lahan dengan pepohonan
 Sebelah Selatan : Lahan dengan banyak pepohonan
 Sebelah Timur : Lahan dengan pepohonan

Timur

Utara
Selatan

Barat
DESKRIPSI OBJEK
Sambungan diikat menggunakan Rotan

Menggunakan banyak tiang


Bentuk Kuda Kuda
sebagai penyangga
DESKRIPSI OBJEK
Atap menggunakan Atap Daun Nipa

Bentuk Tangga Bentuk Bukaan


DESKRIPSI OBJEK

Kondisi di dalam Bangunan


DESKRIPSI OBJEK

Perolehan & Pengolahan energi

Sumber Energi Coverter Output


(sinar matahari) (panel surya (energi listrik)
ANALISA DAN PEMBAHASAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada Penelitian ini dilakukan observasi lapangan dengan mengukur dimensi dan
mengambil gambar bangunan serta wawancara kepada pemilik rumah untuk mendapat
deskripsi objek setelah itu melakukan pengamatan terhadap bangunan

Langkah selanjutnya menganalisa bukaan-bukaan dan mengaitkan dengan iklim


dan kondisi eksixting

Langkah terakhir adalah menyimpulkan data dari hasil pengamatan dan analisa
untuk menarik hasil akhir berupa kesimpulan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN

Variabel yang akan diamati yaitu bukaan yang ada pada rumah Panjang dan pengaruh aliran udara
dengan adanya bukaan tersebut serta lingkungan sekitar bangunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa aliran udara pada site
Bagian belakang rumah Panjang terdapat pepohonan yang sangat banyak dan sangat asri sedangkan
bagian depan site merupakan jalan raya, sehingga udara dingin berasal dari belakang site sedangkan udara
panas berada pada depan site. Menurut sifatnya udara mengalir dari udara dingin menuju ke udara panas
sehingga dapat simpulkan aliran udara pada site tersebut dari belakang melewati bangunan sampai ke depan
bangunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa aliran udara dalam bangunan

Pada bangunan terdapat dua jenis bukaan yaitu


1. Atap yang dapat berfungsi sebagai jendela

Seperti pada rumah panjang umumnya rumah ini


memiliki atap yang dapat dibuka atap ini digunakan
sebagai jendela pada siang hari dan menjadi atap
pada mlam hari.

2. Lubang ventilasi pada Lantai

Bagian lantai terdapat celah yang sedikit lebih besar


dari celah papan lainnya yang dpat menyuplai udara
lebih banyak masuk ke bangunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa Bukaan pada atap

Aliran udara berasal dari belakang site


kemudian menyebar pada ruang tidur dan
dapur lalu melewati atas ruang dinding
pemisah sehingga aliran udara melewati ruang
berkumpul pada bagian depan rumah sehingga
udara dingin sampai ke daerah perkerasan di
depan rumah

Letak bukaan pada atap ini berhadapan yang


memungkinkan udara lebih cepat keluar namun adanya dinding
pembatas pada tengah bangunan yang dapat mengarahkan udara
sehingga dapat berputar dalam ruang.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa Bukaan pada lantai

Ketinggian lantai dari muka tanah yaitu 135 cm dapat memberikan ruang udara bergerak bebas pada area ini
walaupun tidak terlalu tinggi namun berada pada pinggir jalan sehingga mendapat hembusan dari kendaran yang
lewat. Lubang ini dapat menjadi alur udara untuk ke dalam bangunan. Adanya bukaan yang sedikit lebih lebar pada
sebagian lantai akan membuat udara lebih banyak yang melewati bukaan tersebut di bandingkan dengan lantai yang
lainnya
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan terhadap objek rumah panjang suku Dayak Brusu yang ada di desa Kelincauan
dapat disimpulkan bahwa Rumah Adat ini secara tidak sengaja menggunakan aspal ( perkerasan ) pada depan
bangunan sebagai penarik udara dingin dari arah belakang bangunan.
Rumah adat ini menggunakan dua sistem ventilasi
1. Bukaan Atap berhadapan yang secara horizontal, dengan meggunakan dinding sebagai pengarah aliran udara
agar menyebar ke segala ruangan.
2. Bukaan pada ventilasi lantai yang mengalirkan udara dari bawah masuk ke dalam bangunan. Bukaan ini sangat
bermanfaat sebagai pengaliran udara pada malam hari karena bukaan atap tertutup
SEKIAN & TERIMA KASIH

Você também pode gostar