Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Arsitektur tropis (Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch) merupakan salah satu
cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi
pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di manapun massa bangunan atau kelompok
bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan
sekitar yang tropis.
Arsitektur tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain
bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau
dampak terhadap lingkungannya.
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Iklim tropis terbagi atas dua, yaitu tropis kering dan Lembab
Variabel Perbandingan Iklim Tropis Lembab Iklim Tropis Kering
Stabil ( Suhu udara relatif Tidak Stabil (Panas
tinggi dengan amplitudo berlebih pada siang hari
Temperatur siang dan malam kecil (24 – (25-40 C), malam hari 10C )
32C) )
Bangunan arsitektur tropis mempunyai ciri-ciri bentuk bangunan secara umum (Harli
Budisetiapraja), seperti :
a. Atap yang sebagian besar berbentuk runcing ke atas, walaupun ada pula yang melengkung.
b. Memiliki overstek, yang berfungsi untuk menjaga tempias cahaya yang berlebihan
c. Banyak bukaan, baik jendela atau lubang-lubang angin.
d. Banyak menggunakan material alam, seperti kayu, batu, bambu dan lain-lain
e. Dinding, lantai dan lain-lain biasanya menggunakan warnawarna alam
f. Tumbuh-tumbuhan, air dan lain-lain yang terdapat disekitar bangunan sedapat mungkin didesain
agar menjadi kesatuan dengan bangunan
g. Ukuran dan tata ruang bangunan disesuaikan dengan kebutuhan
h. Memaksimalkan pengudaraan dan pencahayaan alami
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
1. Pengudaraan/penghawaan alami
Orientasi bangunan diletakkan antara lintasan matahari dan angin. Letak gedung yang paling
menguntungkan apabila memilih arah dari timur ke barat. Bukaan-bukaan menghadap Selatan dan
Utara agar tidak terpapar langsung sinar matahari.
Bangunan sebaiknya berbentuk persegi panjang, hal ini menguntungkan dalam penerapan ventilasi
silang
Green Roof
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Plafon yang ditinggikan, agar udara dapat bergerak lebih bebas
Memakai bentuk atap miring (pelana sederhana) yang dapat mengeliminasi suhu di bawah ruang bawah atap
Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur) sebaiknya dijauhkan sedikit dari rumah
Ruang yang menambah kelembaban (kamar mandi, wc, tempat cuci) harus direncanakan dengan pertukaran
udara yang tinggi.
Memberi teras pada bangunan/rumah, berfungsi sebagai area peralihan antara ruang luar (halaman) dengan
ruang dalam (bangunan) yang dapat menciptakan iklim mikro, baik di dalam bangunan ataupun di sekitarnya.
Memberi teritisan lebar di sekeliling atap bangunan untuk membuat ruang di dalamnya semakin sejuk
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Beberapa cara untuk meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan:
Penataan ruang yang tepat
Memakai bahan bangunan dan bahan perabot yang mengandung bahan kimia sedikit
Memastikan tidak ada jamur pada elemen bangunan dan perabot akibat kelembaban tinggi
Memperbanyak penanaman tumbuhan hijau
Membatasi merokok di dalam ruangan
Mamakai konsep secondary skin pada fasad untuk meredam panas matahari.
Menyediakan lahan terbuka di dalam bangunan
Menggunakan Insulator panas di bawah material atap
Meletakkan Kolam air pada lingkungan bangunan
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Wind tunnel
Konsep wind tunnel sebagai pengarah aliran udara lebih tepat digunakan pada ruang-ruang terbuka.
angin yang dialirkan ke area yang sempit dari tempat terbuka yang luas memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan
tekanan yang lebih besar sehingga hembusan angin diharapkan menjangkau ke daerah yang lebih jauh.
TINJAUAN PUSTAKA ARSITEKTUR TROPIS
Ventilasi silang
OBJEK PENELITIAN
DESKRIPSI OBJEK
Rumah Panjang Merupakan Rumah khas suku Dayak yang dibangun secara
memanjang diperuntukan untuk beberapa keluarga secara bersama, Rumah Panjang ini
menggambarkan ciri khas suku dayak yaitu dimana kebersamaan serta jiwa kekeluargaan
yang sangat terasa, namun pada era saat ini rumah panjang sudah hampir punah karena
Salah satu rumah panjang yang masih bertahan terletak di desa Kelincauan kecamatan
Sekatak Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara yang dapat dicapai dengan perjalanan
Rumah ini berbentuk panggung dengan dimensi Panjang 21 meter dan Lebar 10 Meter Serta
Tinggi Bangunan dari tanah 4,85 Meter
Dibangun pada
tahun 2000 an
dan pada
awalnya di huni
oleh 3 keluarga
DESKRIPSI OBJEK
Denah
6m 15 m
2,1 m 10 m
0,7m
15 m
2,9 m
21 m
DESKRIPSI OBJEK
Potongan Bangunan
1,6 m
4,85 m
1,9 m
0,5m
1,35 m
10 m
3m
15 m
DESKRIPSI OBJEK
Pembagian Ruang
Rumah ini Terbagi
atas 2 zona yaitu :
• Zona Publik pada Bagian
depan : yang difungsikan
sebagai ruang tamu dan
tempat bersosialisasi
antar Keluarga
• Zona Private pada Bagian
belakang : pada bagian
belakang terbagi atas
beberapa sekat yang
dijadikan kamar dan
dapur pada masing-
masing keluarga
DESKRIPSI OBJEK
Tampak Depan
Bangunan ini menghadap ke utara
Timur
Utara
Selatan
Barat
DESKRIPSI OBJEK
Sambungan diikat menggunakan Rotan
Pada Penelitian ini dilakukan observasi lapangan dengan mengukur dimensi dan
mengambil gambar bangunan serta wawancara kepada pemilik rumah untuk mendapat
deskripsi objek setelah itu melakukan pengamatan terhadap bangunan
Langkah terakhir adalah menyimpulkan data dari hasil pengamatan dan analisa
untuk menarik hasil akhir berupa kesimpulan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Variabel yang akan diamati yaitu bukaan yang ada pada rumah Panjang dan pengaruh aliran udara
dengan adanya bukaan tersebut serta lingkungan sekitar bangunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa aliran udara pada site
Bagian belakang rumah Panjang terdapat pepohonan yang sangat banyak dan sangat asri sedangkan
bagian depan site merupakan jalan raya, sehingga udara dingin berasal dari belakang site sedangkan udara
panas berada pada depan site. Menurut sifatnya udara mengalir dari udara dingin menuju ke udara panas
sehingga dapat simpulkan aliran udara pada site tersebut dari belakang melewati bangunan sampai ke depan
bangunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa aliran udara dalam bangunan
Ketinggian lantai dari muka tanah yaitu 135 cm dapat memberikan ruang udara bergerak bebas pada area ini
walaupun tidak terlalu tinggi namun berada pada pinggir jalan sehingga mendapat hembusan dari kendaran yang
lewat. Lubang ini dapat menjadi alur udara untuk ke dalam bangunan. Adanya bukaan yang sedikit lebih lebar pada
sebagian lantai akan membuat udara lebih banyak yang melewati bukaan tersebut di bandingkan dengan lantai yang
lainnya
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan terhadap objek rumah panjang suku Dayak Brusu yang ada di desa Kelincauan
dapat disimpulkan bahwa Rumah Adat ini secara tidak sengaja menggunakan aspal ( perkerasan ) pada depan
bangunan sebagai penarik udara dingin dari arah belakang bangunan.
Rumah adat ini menggunakan dua sistem ventilasi
1. Bukaan Atap berhadapan yang secara horizontal, dengan meggunakan dinding sebagai pengarah aliran udara
agar menyebar ke segala ruangan.
2. Bukaan pada ventilasi lantai yang mengalirkan udara dari bawah masuk ke dalam bangunan. Bukaan ini sangat
bermanfaat sebagai pengaliran udara pada malam hari karena bukaan atap tertutup
SEKIAN & TERIMA KASIH