• Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris
untuk membantu dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja direksi dan tim manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip. • tugas pokok dari komite audit pada prinsipnya adalah membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan atas kinerja perusahaan . Hal tersebut terutama berkaitan dengan review sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan meningkatkan efektifitas fungsi audit. • tanggung jawab komite audit dapat dikelompokkan menjadi 8 hal yaitu fungsi tata kelola, pengendalian internal, pelaporan keuangan , aktifitas audit, penegakan kode etik, program whistle blower, manajemen risiko dan fraud laporan keungan Kualifikasi Komite Audit
• Wajib memiliki integritas yang tingi, kemampuan, pengetahuan,
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik. • Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha emiten atau perusahaan publi, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya. • Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh emiten atau perusahaan publik. • bukan merupakan orang dalam akuntan publik, kantor konsultan hukum, kantor jasa penilai publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan dalam waktu 6 bulan terakhir • Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik. Wewenang Komite Audit • mengakses dokumen, data, dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan yang diperlukan, • Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit, • Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Komposisi Komite Audit
Akuntabilitas Komite Audit
Komite Nominasi dan Remunerasi Terkait dengan kebijakan remunerasi, komite ini bertugas melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada dewan komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. Terkait dengan kebijakan nominasi, komite ini bertugas menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS, memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada dewan komisaris untuk disampaikan kepada RUPS, serta memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris Komite Kebijakan Risiko
Bertugas membantu Dewan Komisaris
dalam mengkaji sistem manajemen risiko yang disusun oleh direksi serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh perusahaan. Komite Kebijakan Corporate Governance Bertugas membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji kebijakan GCG secara menyeluruh yang disusun oleh Direksi serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk yang bertalian dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Komite-komite menurut Peraturan Menteri BUMN dan Bank Indonesia • Komite Audit • Sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas (jika diperlukan) • Komite Lainnya (Jika diperlukan) Sekretariat Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Peran Profesi Akuntan Profesional dalam Memfasilitasi Tanggung Jawab Komite • Sebagian anggota komite audit adalah akuntan profesional. • auditor eksternal berkomunikasi secara reguler dan terbuka dengan komite audit • akuntan internal dapat membantu pelaksanaan berbafai tugas komite audit • akuntan profesional yang bekerja di unit audit internal memastikan bahwa kerja sama unit audit internal dengan komite audit dilaksanakan dengan standar berlaku dan praktik terbaik Pelaksanaan Peran Komite di Indonesia menurut Hasil Penilaian Bank Dunia (ROSC) dan ASEAN GG Scorecard Menggunakan ASEAN GG Scorecard untuk Menilai Komite-Komite di Perusahaan Terbuka