Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
4
DAN NARKOBA
Ambar Dwi Pratiwi
Arini Safana Arba
Dimas Bagus Yoga Pranata
Erin Fitriani
Farah Apriandini
Herliani Ridiya Sari
UJI CEMARAN
UJI CEMARAN DALAM BAHAN
BAKU OBAT
• Definisi
Cemaran umum didefinisikan sebagai bahan
yang ada dalam senyawa obat dan atau
sediaan obat yang dalam jumlah tertentu
mempunyai aktivitas biologi yang tidak
diinginkan.
• Tujuan
cemaran umum yang tertera pada masing-
masing monografi digunakan untuk menilai
profil cemaran suatu bahan
Jenis sediaan untuk uji
cemaran
• Bahan baku
• Tablet
• Kapsul
Prosedur
a. Kemurnian Kromatografi
Contoh obat : Klorzoksazon / Chlorzoxazone
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi Lapis
Tipis.
Fase gerak : Campuran heksan p-dioksan P (63:37)
Fase diam : Lempeng Silica Gel P setebal 0,25mm.
• Dibuat Larutan baku 1 dengan cara:
Larutkan dalam
Timbang seksama
sejumlah senyawa metanol P
sejenis Klorzoksazon Hingga C ±
BPFI
100µg/ml
• Dibuat Larutan baku 2 dengan cara :
Larutkan dalam
Timbang seksama metanol P
sejumlah Hingga C ±
p-klorofenol P
50µg/ml
• Dibuat larutan uji dengan cara :
Larutkan dalam
metanol P
Timbang seksama
sejumlah zat Hingga C ±
20µg/ml
Prosedur
Totolkan secara terpisah pada lempeng, larutan baku 1 , larutan baku 2, dan
larutan uji masing-masing 10µl
Masukkan lempeng kedalam chamber yang telah jenuh dengan fase gerak
Biarkan merambat hingga ¾ tinggi lempeng
Setelah selesai angkat lempeng ,tandai batas rambat , biarkan mengering
diudara.
Amati lempeng dibawah sinar ultraviolet 254nm.
Persyaratan
Ukuran dan intensitas(kepekatan) masing-masing bercak selain bercak
klorzoksazon dalam larutan uji tidak lebih dari bercak utama Larutan baku 1
(0,5%)
Masukkan kembali lempeng kedalam chamber yang berisi uap iodium.
Persyaratan
Ukuran dan intensitas(kepekatan) masing-masing bercak selain bercak
klorzoksazon dalam larutan uji tidak lebih dari bercak utama Larutan baku 2
(0,25%)
Persyaratan : Cemaran umum Tidak lebih dari 2,0%
Prosedur
b. Senyawa Sejenis
Contoh obat : Klorfeniramin Maleat / Chlorpheniramine Maleate
Lakukan penetapan secara Kromatografi Gas.
Dibuat larutan Uji dengan cara:
Larutkan lebih kurang 200mg dalam 5 ml metilen klorida P.
Ukur dengan sistem Kromatografi Gas yang dilengkapi dengan
Detektor ionisasi nyala dan kolom kaca 1,2m x 4mm
yang berisi bahan pengisi 3% fase diam G3 pada partikel penyangga SIAB.
Program suhu : suhu awal;190o ,rentan perubahan suhu; 250o dan suhu akhir;
250o
Gas pembawa : Gunakan helium P kering sebagai gas pembawa dengan
mengatur laju alir sehingga waktu retensi puncak utama 4-5 menit.
Prosedur
Larutan Uji
Dibuat larutan uji dengan menggunakan pelarut
yang tertera dari monografi, dengan konsentrasi 10
mg/ml.
Larutan Baku
Dibuat larutan baku dengan menggunakan BPFI
dengan menggunakan pelarut yang tertera dengan
konsentrasi 0,01; 0,05; 0,1; 0,2 mg/ml
Prosedur uji
Asiklovir
• Larutan Uji
Dibuat larutan uji dengan menggunakan pelarut dimetil
sulfoksida p dengan konsentrasi 10 mg/ml
• Larutan Baku
Dibuat larutan baku dengan menggunakan pelarut dimetil
sulfoksida p dengan konsentrasi 0,01; 0,05;0,1;0,2 mg/ml
Fase Gerak
Kloroform P : Metanol P : Amonium hidroksida P
(80 : 20 : 2)
Volume penotolan
5 µl
Penampak bercak
Menggunakan teknik penampak bercak sinar ultraviolet
pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm.
Prosedur Uji
- Dilakukan Kromatografi Lapis Tipis dengan
menggunakan lempeng silika gel P dan fase gerak
campuran Kloroform P : Metanol P : Amonium
hidroksida P (80:20:2).
- Totolkan secara terpisah dengan jumlah yang sama antara
larutan uji dan larutan baku yaitu 5µl.
- Keringkan bercak dengan menggunakan nitrogen p.
- Setelah ditotolkan, dimasukkan lempeng ke dalam
chamber yang sudah dijenuhkan dengan fase gerak
hingga merambat lebih kurang tiga per empat lempeng,
- Diangkat lempeng dan di keringkan lempeng di udara.
- Diamati lempeng dengan menggunakan penampak
bercak sinar ultraviolet pada panjang gelombang 254 nm
atau 366 nm.
- Tentukan harga Intensitas relatif bercak cemaran Larutan
uji dengan membandingkan terhadap kromatogram
larutan baku.
Persyaratan
Larutan Uji
• Timbang saksama lebih kurang 850 mg zat
• Larutkan dalam methanol P hingga kadar 10 mg/ml
Larutan Baku
• Timbang saksama baku dan masukkan ke dalam tabung
pengering hampa udara
• Tambahkan fosfor pentoksida P sebagai zat pengering
• Keringkan di dalam oven pada suhu 100°C selama 4 jam
• Larutkan dalam methanol hingga kadar 0,01; 0,05; 0,1
dan 0,2 mg/ml
Prosedur Uji
Metode I
- Suntikan secara terpisah dengan volume yang sama
antara larutan uji dan larutan baku yaitu 1 µl ke
dalam kromatografi gas,
- Diukur respon puncak. Identifikasi setiap puncak
pada kromatogram larutan uji berdasarkan waktu
retensi
- Hitung jumlah cemaran senyawa organik yang
mudah menguap yang terdeteksi.
- Jumlah masing-masing cemaran senyawa organik
yang mudah menguap dalam zat uji tidak lebih dari
batas seperti tertera pada tabel
Cemaran senyawa organik Batas (bpj)
mudah menguap
Benzen 100
Kloroform 50*
1,4-Dioksan 100
Metilen klorida 100
Trikloroetilen 100
* Batas kurang dari 100 bpj berdasarkan toksisitas yang relatif lebih besar
• Metode II :
Masukkan 5,0 ml larutan baku dan uji ke
• Metode III : Gunakan KG seperti
pendorong zat uji
metode I
Atur alat dan suhu kolom
• Metode IV : Lakukan seperti
Alirkan senyawa organic mudah menguap
metode V
sampai suhu 180°
• Metode V : lakukan seperti
Rekam kromatogram dan ukur respon puncak
metode I, volume injeksi ± 1 µl
Hitung jumlah cemaran senyawa organic
• Metode VI : lakukan seperti
mudah menguap dalam zat uji yang digunakan.
metode I, volume injeksi ± 1 µl
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi,
jumlah setiap cemaran senyawa organic mudah
menguap tidak lebih dari batas tabel 1 di atas.
Persyaratan
Etilen Oksida
batas kadar kurang dari 10 bpj
CONTOH OBAT ASIKLOVIR
Larutan Uji
• Timbang saksama lebih kurang 850 mg zat
• Larutkan dalam methanol P hingga kadar 10 mg/ml
Larutan Baku
• Timbang saksama Asiklovir dan masukkan ke dalam
tabung pengering hampa udara
• Tambahkan fosfor pentoksida P sebagai zat pengering
• Keringkan di dalam oven pada suhu 100°C selama 4 jam
• Larutkan dalam methanol hingga kadar 0,01; 0,05; 0,1
dan 0,2 mg/ml
Prosedur Uji
Metode V
- Suntikan secara terpisah dengan volume yang sama
antara larutan uji dan larutan baku yaitu 1 µl ke dalam
kromatografi gas
- Diukur respon puncak. Identifikasi setiap puncak pada
kromatogram larutan uji berdasarkan waktu retensi
- Hitung jumlah cemaran senyawa organik yang mudah
menguap yang terdeteksi
- Jumlah masing-masing cemaran senyawa organik yang
mudah menguap dalam zat uji tidak lebih dari batas
seperti tertera pada tabel.
UJI BATAS ARSEN
<321> Hal. 1428
Uji batas arsen dilakukan untuk
mendeteksi adanya cemaran arsenik dengan
mengubah senyawa arsenik dalam suatu
senyawa yang diuji, kemudian dilewatkan
melalui larutan perak dietilditiokarbamat untuk
membentuk komplek warna merah. Warna
merah yang terbentuk akan dibandingkan, baik
dengan visual atau spektrofotometri dengan
warna hasil dari larutan kontrol yang
diperlakukan sama.
• Persyaratan: Batas dinyatakan sebagai arsen
(As), kadar arsenik dalam bahan baku dan
sediaan farmasi tidak lebih dari batas pada
masing-masing monografi.
• Terdapat dua metode yaitu Metode I untuk
bahan anorganik, Metode II untuk bahan
organik. Perbedaannya hanya pada perlakuan
awal terhadap larutan uji dan baku.
Peralatan
+ 10 mL H2SO4 2N,
+ 10 mL H2SO4 2N
Larutan Baku
Masukkan ke Ad Aquadest
Pipet 3,0
labu sampai 35
Larutan baku
generator mL
LarutanUji
• Zatujidimasukkankelabu generator dalam gram
3,0
yang dihitungdenganrumus: , L=batasarsen
𝐿
(ppm)
• Larutkandenganaquadestsampai 35 mL
Larutan baku dan uji diperlakukan sama:
• + 20 mL H2SO4 7 N; + 2 mL KI LP; 0,5 mL timah(II)
klorida pekat LP; 1 mL isopropanol P, homogenkan
• Diamkan 30 menit
• 2 gumpal kapas dibasahi timbal(II) asetat P lalu
diperas dan dikeringkan pada suhu kamar
• Kedua kapas di tambahkan ke tabung slaber (c) dan
dibuat jarak 2mm
• Beri pelumas di kedua sambungan (a) dan (b)
• Sambung unit pebersih ke tabung penyerap (e)
• Masukkan 3,0 mL perak dietilditiokarbonat LP ke
tabung penyerap
• + 3,0 g seng granul ke labu
• Sambung unit pembersih dan biarkan 45 menit
• Putar labu perlahan antara 10 menit.
• Lepas tabung penyerap
• Pindahkan larutan ke kuvet 1 cm
• Warna merah larutan uji tidak lebih intensif
dari larutan baku
• Ukur absorpsi pada λ = 535 - 540 nm
menggunakan spektrofotometer Vis
• Perak dietilditiokarbomat LP sebagai blangko
Prosedur Metode II
Larutan Baku
+ 30% hidrogen
Pipet 3,0 Larutan Masukkan ke + 2 mL H2SO4, peroksida P yang
baku labu generator homogenkan digunakan untuk
larutan uji
Dinginkan, + 10 air
Panaskan sampai Ulangi dengan 10 mL Dinginkan, ad
perlahan-
air untuk
ada asap putih lahan,Panaskan lagi
menghilangkan sisa Aquadest sampai
tebal sampai ada asap 35 mL
hidrogen peroksida
putih tebal
Larutan Uji
• Zatujidimasukkankelabu generator dalam gram yang
3,0
dihitungdenganrumus: , L=batasarsen (ppm)
𝐿
• + 5 mL H2SO4 P danbeberapamanikkaca
• Ekstraksi, lebihbaikmenggunakanlempengpemanastidaklebih 120°
• + 30% hidrogenperoksida P hati-hatitetes demi tetes
• Biarkanbereaksi, panaskandiantarapenetesan
• Tambahdengansangathati-hatiuntukmenghindarireaksicepat
• Hentikanpemanasanbilaterjadibusaberlebih
• Goyangkanlabusesekali agar zattidakmelekat di dinding
• Pertahankan kondisi oksidasi selama ekstraksi
dengan + hidroden peroksida jika larutan menjadi
coklat atau gelap
• Ekstraksi sampai zat organik terurai
• Naikkan suhu pemanasan secara bertahap sampai
asap dari belerang trioksida dibebaskan dan
larutan tidak berwarna/kuning pucat
• Dinginkan, + 10 mL aquadest hati-hati,
homogenkan, uapkan sampai terjadi asap tebal,
ulangi untuk menghilangkan sisa hidrogen
peroksida, bilas dinding dengan aquadest
• Larutkan dengan aquadest sampai 30 mL
UJI CEMARAN
<481> hal. 1449
• Uji cemaran umum untuk menilai profil
cemaran suatu bahan. Cemaran umum
didefinisikan sebagai bahan yang ada dalam
senyawa obat/sediaan obat dalam jumlah
tertentu mempunyai aktivitas biologi yang
tidak diinginkan
• Persyaratan
Jumlah cemaran tidak lebih dari 2,0%, kecuali
dinyatakan lain pada masing-masing monografi.
Uji Cemaran pada Tablet
Repaglinida
Kemurnian Kromatografi:
Jumlah cemaran tidak lebih dari 0,5%.
Lakukan dengan KCKT.
• Larutan baku:
Timbang Larutkan
seksama dengan
Larutan baku 1:
Repaglinida metanol P
BPFI 80 mg hingga 100 mL
Encerkan dengan
Masukkan ke
Pipet 5 mL metanol P-Dapar
Larutan baku 2: labu tentukur 50
larutan baku 1 fosfat pH 4,0
mL
(7:3)
Encerkan dengan
Masukkakn ke
Pipet 2,5 mL metanol P-Dapar
Larutan baku 3: labu tentukur
larutan baku 2 fosfat pH 4,0
1000 mL
(7:3)
• Larutan Kesesuaian Sistem
Timbang seksama
Larutkan dalam Pipet 1 mL
Senyawa Sejenis
metanol hingga larutan ke labu
A Repaglinida
kadar ± 80 µg/mL tentukur 50 mL
BPFI
Encerkan dengan
+ 5,0 mL larutan metanol P-Dapar
baku 1 fosfat pH 4,0
(7:3)
• Larutan uji: Larutkan dan
Masukkan 8 tablet adkan dengan
Kadar ± 80 µg/mL
ke labu tentukur metanol P-dapar
fosfat pH 4,0 (7:3)
Aduk dengan
magnetic stirer Saring
selama 20 menit
• Prosedur Rekam Hitung masing-
Suntik larutan baku 2 kromatogram masing cemaran
dan larutan uji ± 20 µL dan ukur dengan rumus
𝑟1
respons puncak 100 𝑟2
• Timbang zatujitanpaperlakuanlebihlanjut,
kecualiterdapatpadamasingmasingmonografi
• Pijarkanpadatanuratau oven
dengansuhulebihkurang 25˚ selama 1 jam
• Dinginkandalamdesikatordantimbangseksama
10
• Hitungdenganrumus denganL
𝐿
adalahbatassusutpemijaran
• Lakukandengantutupkrusdantanpatutup
• Jikadinyatakandalambobottetap,
pijarkandalamwaktu 1 jam berurutan
Uji susut pengeringan
10 wadah yang
Bersihkan dan
etiketnya telah Timbang satu persatu
keringkan
dihilangkan
10 wadah yang
Bersihkan dan
etiketnya telah Timbang satu persatu
keringkan
dihilangkan
Lakukan uji
terhadap 20
wadah tambahan
Timbang seksama
Campur homogen cangkang kapsul dan
semua isi kapsul hitung bobot rata-rata isi
kapsul
Tujuan
Untuk membatasi jumlah dan ukuran partikel
logam yang diperbolehkan dalam salep mata
Sediaan
Uji Partikel Logam digunakan untuk obat sediaan
salep mata.
Contoh sediaan obat yang memiliki
parameter pengujian partikel logam adalah
Salep Mata Gentamisin Sulfat / Gentamycin
Sulfate Opthalmic Ointment, krim ini memenuhi
syarat sesuai monografi pada Farmakope
Indonesia edisi V.
SALEP MATA GENTAMISIN SULFAT
Prosedur
Dikeluarkan isi dari 10 tube salep
Ditutup cawan dan panaskan pada suhu 85˚ selama 2 jam atau
hingga meleleh sempurna.
JIKA MEMENUHI
SYARAT