Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompok 6
Dea Putri H.K (F1C217030)
Ariska Dewi Susanti (F1C217009)
Tiara Puspita Sari (F1C217004)
Ellys Ivone Damanik (F1C217003)
Neni Andriani (F1C217018)
Metode Dua Fasa
Dalam menyelesaiakan suatu persoalan dimana variabelnya
lebih dari dua, juga menggunakan suatu metode yang bertahap.
Metode ini disebut sebagai metode dua phase. Dalam metode 2
fasa, penyelesaian dipisahkan menjadi 2 tahapan. Setiap tahapan
menggunakan tabel simpleks dan proses kerjanya tetap
menggunakan langkah-langkah metode simpleks.
Berikut ini adalah prosedur menggunakan metode dua fase.
1. Inisialisasi
Menambahkan variabel-variabel artifisal pada fungsi kendala
yang memiliki bentuk tidak standar. Variabel artificial ini
ditambahkan pada fungsi batasan yang pada mulanya memiliki
tanda (). Hal ini digunakan agar dapat mencari solusi basic fesibel
awal.
2. Fase 1
X=0
Pada fase pertama bertujuan untuk memperoleh penyelesaian yang
optimum dari suatu permasalahan. Pada fase pertama fungsi tujuan
selalu minimum variabel artificial(buatan), meskipun permasalahan
yang ada adalah permasalahan yang maksimum. Dalam meyelesaikan
pada fase pertama, yaitu membuat nilai nol dulu pada variabel artifisial,
kemudian melanjutkan iterasi seperti proses iterasi biasanya(dengan
aturan meminimumkan). Berhenti ketika pada baris ke-0 bernilai 0.
3. Fase 2
Dengan kendala :
Penyelesaian :
Meskipun soal diatas dapat diselesaikan dengan metode grafik tetapi untuk
contoh ini akan diselesaikan dengan metode simpleks dua fase.
Bentuk siap simpleks untuk soal ini :
Meminimumkan :
Dengan kendala :
TAHAP 1
i. Tabel 1 (Tabel awal dengan memasukkan fungsi kendala)
0 0 0 0 1 1
Program Objektif kuantitas
X1 X2 S 1 S2 A1 A 2
S1 1 4 1 0 1 0 0 0
A1 1 12 0 2 0 0 1 0
A2 1 18 3 2 0 -1 0 1
S1 1 4 1 0 1 0 0 0 4
A1 1 12 0 2 0 0 1 0
A2 1 18 3 2 0 -1 0 1 6
4 4 1 -1 1 1
4 4 1 -1 0 0
III. Tabel 3 (hasil transformasi ketiga baris program)
Transformasi pertama dilakukan pada baris (karena pada baris
tersebut terletak bilangan pivot).
* Baris kunci dibagi dengan Bilangan pivot(dibagi 1).
* Program diganti dengan kolom kunci,objektifnya adalah
Transformasi kedua dilakukan pada baris yang bukan merupakan
baris kunci.
Baris yang bukan baris kunci adalah baris kedua dan ketiga.Cara
mentransformasi baris kedua dan ketiga adalah dengan mengurangi angka-
angka pada baris yang bersangkutan dengan hasil kali antara angka-angka
pada baris kunci dengan rasio tetap.
Tabelnya adalah seperti gambar dibawah:
0 0 0 0 1 1
Program Objektif kuantitas Ri
X1 X2 S1 S2 A 1 A 2
S1 0 4 1 0 1 0 0 0 R1
A1 1 12 0 2 0 0 1 0 R2
A2 1 6 0 2 -3 -1 0 1 R3
iv.Tabel 4 (dilengkapi dengan nilai , dengan nilai Ri )
Cara mencari nilai adalah sebagai berikut:
Nilai terbesar berada pada kolom sehingga kolom tersebut menjadi
kolom kunci.
Mencari nilai Ri :
Nilai terkecil yang positif akan menjadi baris kunci.Sehingga yang menjadi
baris kunci adalah Baris .
Sehingga tabel yang terbentuk adalah sebagai berikut:
S1 0 4 1 0 1 0 0 0
A1 1 12 0 2 0 0 1 0 6
A2 1 6 0 2 -3 -1 0 1 3
0 4 1 -1 1 1
0 4 1 -1 0 0
**) karena nilai Zj-Cj masih ada yang positif maka iterasi dilakukan seperti
langkah ke iii,dan seterusnya hingga menghasilkan Zj-Cj yang tidak positif.
v. Tabel 5 (hasil transformasi Ketiga baris Program)
0 0 0 0 1 1
Program Objektif kuantitas Ri
X1 X2 S1 S2 A 1 A2
S1 0 4 1 0 1 0 0 0 R1
A1 1 6 0 0 3 1 1 0 R2
S1 0 4 1 0 1 0 0 0 4
A1 1 12 0 0 3 1 1 0 2
0 0 3 1 1 0
0 0 3 1 0 -1
vii. Tabel 7 (hasil transformasi Ketiga baris Program)
Transformasi Pertama dilakukan pada baris A1 (karena pada baris
tersebut terletak bilangan pivot)
✓ Baris kunci dibagi dengan Bilangan Pivot (dibagi 2).
✓ Program A1 diganti dengan kolom kunci,objektifnya adalah C kolom kunci
•Transformasi Kedua dilakukan pada baris yang bukan merupakan
baris kunci.
Baris yang bukan baris kunci adalah baris pertama dan baris ketiga.
Cara mentransformasi baris pertama dan ketiga adalah dengan mengurangi
angka-angka pada baris yang bersangkutan dengan hasil kali antara angka-
angka pada baris kunci dengan rasio tetap.
Tabelnya adalah seperti gambar dibawah.
0 0 0 0 1 1
Program Objektif kuantitas Ri
X1 X2 S1 S2 A 1 A 2
S1 0 2 1 0 0 0 R1
A1 0 2 0 0 1 0 R2
A2 0 6 0 1 0 0 R3
viii.Tabel 8 (dilengkapi dengan nilai Zj , Zj – Cj , dan nilai Ri)
obyektif dan mengikuti kofisien dari fungsi yang akan maksimumkan atau
diminimumkan.
Nilai yang akan diminimumkan adalah
3 5 0 0
Program Objektif kuantitas
X1 X 2 S1 S2
x1 3 2 1 0 0
S1 0 2 0 0 1
x2 5 6 0 1 0 0
x. Tabel 10 (dilengkapi dengan nilai dan nilai Ri )
Karena sudah semua tidak positif maka iterasi pada fase 2 berhenti. Jadi
didapat =2, =6
Sehingga, nilai z minimum adalah