Você está na página 1de 11

ASSALAMU ALAIKUM Wr.

Wb

1
Coffea arabica L

Kelompok : Rizki Dwi Novita (14330128)


Afnita Mifturopah (14330141)
Arfianti Wionita (14330144)

2
Karakterisasi biokimia dan
molekuler pada 11kultivar
Coffea arabica L

3
Coffea arabica L

Genus Coffea L yang terkait dengan


keluarga Rubiaceae memiliki dua spesies,
Coffea arabica L. (kopi) dan Coffea
canephora Pierre (Robusta) Ekstrak
tanaman etanol mempertimbangkan metode
populer dalam penentuan flavonoid,
phenolic, terpenoid, saponin dan alkaloid
ketika mengalami menentukan tes kimia
kualitatif.

4
Studi ini tertarik dengan kemotaksonomi
termasuk skrining fitokimia dan molekul dari 11
kultivar dari Coffea arabica diperoleh dari
Jazan, KSA. Total alkaloid, terpenoid, flavonoid,
saponin dinilai dan dibandingkan. Alkaloid dan
flavonoid yang diuji dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT). 14 senyawa
fenolik diuji dengan metode-kromatografi cair
kinerja tinggi (HPLC). keragaman protein benih
sebagai bersukaria oleh variasi dalam teknik
SDS-PAGE telah digunakan sebagai metode
molekuler.

5
Bahan-bahan dan metode-metode

Benih dari sebelas kultivar Coffea arabica


diperoleh dari Stasiun Penelitian Pertanian di
Bani Malek dari Jazan, KSA.

6
Bahan-bahan dan metode-metode
A. Analisis Fitokimia
1. Jumlah analisis biokimia
Untuk estimasi total alkaloid, ekstrak biji direndam dalam
80% ethanol telah habis 20% asam asetat, disaring dan diuapkan
sampai seperempat dari volume aslinya. larutan amonia pekat
ditambahkan untuk benih ekstrak sampai curah hujan selesai
Harborne.
B. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Ekstrak kering alkaloid dilarutkan dalam kloroform: metanol
(95: 5) sesuai dengan metode (Olayiwola, 2013) [14]. Ekstrak
melarutkan dengan kromatografi lapis tipis yang dilakukan pada
pra-dilapisi silika gel piring (DC-Alufolien 60 F254, Merck).
Kromatogram dari alkaloid diamati di bawah UV sebelum dan
sesudah disemprot dengan trikloro asam asetat sebagai pereaksi.
7
C. Analisis HPLC dari flavonoid
1. Metode bibit protein
Karakterisasi benih fraksi protein dilakukan dengan
menggunakan salah satu dimential natrium dodesil sulfat
(SDS-PAGE). Persiapan dan menjalankan gel dilakukan
sesuai dengan Stegeman et al., (1988) [18] dan Luth
(1992) [9]. gel yang bernoda dengan Comassie brilian noda
biru R-250. Band yang ditentukan dan dipindai
menggunakan Hoefer scanning densitometer GS 300.
Protein band gel dipindai dan difoto.
2. Analisis statistik
Analisis statistik data diidentifikasi dilakukan oleh
multivariat analisis Cluster menggunakan Minitab 17.0
software statistik.

8
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari jumlah analisis fitokimia Coffee yang kultivar

Constituents
Cultivars Alkaloid Flavonoid Terpenoid Saponin

Jazani 0.290 0.859 0.802 0.708


Cultivars
Yemeni 0.117 0.012 0.908 --

Chinese 0.114 0.132 0.631 0.420

Colombian 0.166 0.986 0.840 0.551

Habshi 0.021 0.809 0.680 --

Yafi 0.160 0.902 0.731 --

Ethiobian Harar 0.156 1.230 0.361 0.708

Brazilian 0.192 1.067 0.730 0.860

Indian 0.016 0.344 0.880 0.254

Kenyan 0.173 0.783 0.941 0.422

Brutte 0.260 0.453 0.820 --

9
Untuk mengkonfirmasi keberadaan alkaloid dan
flavonoid dalam kultivar, kromatografi lapis tipis (KLT)
dilakukan. komposisi kimia proksimat diamati Coffea
arabica. Data analisis dari 11 kultivar menunjukkan
bahwa, RF konstituen alkaloid berkisar antara 0,25-
0,228%. Nilai minimum diperkirakan di cv. Brutte
Sementara nilai maksimum diperkirakan di cv. kultivar
Yafi. Di sisi lain, dua titik yang melihat di semua
kultivar dipelajari kecuali cv.

10
Referensi
1.Amarowicz R, Piskula M, Honke J, Rudnicka B, Troszynska A,
Kozlowska H. Extraction of phenolic acids from lentil seeds (Lens
culinaris) with various solvents. Pol. J Food Nutr Sci. 1995; 4-45:53-62.
2.Belitz H, Grosch W, Schieberle P. Lehrbuch der Lebensmittel chemie,
Auflage, Springer-Verlag Berlin, S 2008; 6:11-18.
3.Ben-Hammouda M, Kremer RJ, Minor H, Sarwar MA. Chemical basis
for different allelopathic potential of sorghum hybrids on wheat. J Chem
Ecol. 1995; 21:775786.
4.Boham BA, Kocipai A. Flavonoids and condensed tannins from leaves
of Hawaiian Vaccinium vaticulatum and V. calycinium. Pacific Sci. 1974;
48:458-463.
5.Gottlieb lD. Electrophoretic evidence and plant systematic. Annals of the
Missouri Botanical Garden 1978; 64:161-180.

11

Você também pode gostar