Você está na página 1de 37

Sistem Imun Hematologi

Intan Saraswati
Hematologi
Heme  darah
Logi logos  ilmu
Ilmu yang mempelajari darah dan aspeknya
Fungsi Darah
• Fungsi nutrisi
• Fungsi ekskresi
• Fungsi Imunitas
• Fungsi pembekuan
• Fungsi humoral
• Fungsi mengatur tekanan osmotik koloid
• Mengatur keseimbangan PH
• Fungsi mengatur suhu tubuh
Komponen Darah
Darah terdiri dari dua komponen
• Plasma (cairan)
• Sel-sel darah (padat)/korpuskuler
- eritrosit
- leukosit
- trombosit
Volume : ± 5 liter (7-10% BB)
PLASMA
Plasma

1% zat-zat
6-8% protein anorganik
plasma (nutrient,
90% air (fibrinogen, hormon,
globulin (alfa, elektrolit, sisa2
beta, gama), nitrogen, gas2
albumin) respirasi)
PROTEIN PLASMA
- Mempertahankan tekanan osmotik koloid/onkotik(menghambat
pengeluaran berlebihan plasma dri kapiler ke dlm cairan
interstisium membantu mempertahankan volume plasma)
(albumin yg paling berperan)
- Berperan menyangga perubahan PH darah
- Mempengaruhi viskositas darah
- Dapat diuraikan utk menghasilkan energi bagi sel (dlm keadaaan
kelaparan)
- Pembekuan darah (fibrinogen)
- Mekanisme pertahanan tubuh (globulin gama)
Eritrosit
(sel darah merah)
Bentuk bikonkaf, tanpa inti
Masa hidup 120 hari
Di bentuk di sumsum tulang (proses eritropoesis) pda org
dewasa
Sel-sel eritrosit tua dihancurkan di limpa
Proses eritropoesis dikontrol oleh hormon eritropoetin di ginjal
yg akan merangsang sumsum merah memproduksi eritrosit
Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan
pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah
ERITROSIT
Berfungsi sebagai alat transportasi O2 dalam darah
Terdapat kandungan “HEMOGLOBIN (Hb)”  yg terdiri dari
kandungan besi (hem/heme) dan protein (globulin)
98,5% O2 diangkut oleh hemoglobin
Karena kandungan besi Hb berwrna kemerahan bla berikatan
dgn O2, kebiruan bila telah kehilangan sbgian O2
Hb juga mengangkut CO dan CO2, berfungsi menyangga PH
darah
Produksi Sel Darah merah
PRODUKSI SEL DARAH MERAH
1. Minggu2 pertama masa embrio  yolk sac
2. Pertengahan kehamilan (TM I&II)  hati,
limpa, limfonodus
3. TM III & sesudah lahir  sumsum tulang
ERITROSIT (SEL DARAH MERAH)

Metabolisme Fe
• Diserap o/ usus halus  transferin
• Kelebihan fe disimpan di hati dlm bentuk Fe3+
(Feritin)
PENGATURAN PRODUKSI SDM
1. Hipoksia Jaringan
2. Peran Eritropoietin
3. Vitamin-vitamin yang dibutuhkan
HIPOKSIA JARINGAN
Pengaturan kecepatan prod. SDM 
kemampuan fungsional sel-sel tersebut, yaitu:
mencukupi kebutuhan O2 jaringan
Jaringan hipoksia  prod. SDM meningkat 
peningkatan hematokrit & peningkatan
volume total darah
PERAN ERITROPOIETIN
Merupakan glikoprotein
Dibentuk  sel-sel juxtaglomerulus (di
dinding pembuluh arteriol dekat glomerulus)
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan
produksi eritropoietin  hipoksia, penurunan
curah/aliran darah ke ginjal, hiperplasia ginjal
PERAN ERITROPOIETIN
HIPOKSIA
(Vol. darah rendah, Anemia, Hb rendah, Aliran darah jelek, Peny. Paru)

HORMON ERITROPOIETIN DARI GINJAL ME↑

PROD. SDM DI SUMSUM TULANG ME↑

PROD. PROERITROBLAST ME↑


VITAMIN-VITAMIN
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Vit. B12  sintesis DNA  pematangan inti sel
Gagal diabsorbsi  gagalnya pematangan inti sel
dan pembelahan sel  sel-sel eritroblast gagal
berproliferasi  megaloblast  sel makrosit 
Anemia Pernisiosa (Anemia Megaloblastik)
VITAMIN-VITAMIN
Asam Folat (As. Pteroilglutamat)
Faktor pematang
Serupa dengan Vit B12 (fungsinya)  sintesis
DNA tapi dengan mekanisme berbeda
LEUKOSIT (sel darah putih/White Blood Cell/WBC)
Unit yg dapat bergerak dalam sistem pertahanan tubuh
Berfungsi:
1. Menahan invasi oleh patogen melalui proses
fagositosis (memakan)
2. Mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel kanker
dlm tubuh
3. “petugas pembersih” sel-sel yang mati dan cedera
dgn menfagistosis  penting bagi penyembuha
lukan dan perbaikan jaringan
Leukosit
Memiliki bentuk berbeda dari eritrosit, tidak
berwarna, memiliki nukleus (inti sel), ada 2
kategori utama leukosit
Granulosit (sel yg • Neutrofil
mengandung • Eusinofil
granula) • Basofil
(polimorfonukleus)

• Monosit
Agranulosit (sel • Limfosit (leukosit terkecil) dgn
tanpa granula) nukleus besar yg menempati
(mononukleus) sebagian besar sel
LEUKOSIT
Leukosit diproduksi dgn kecepatan berbeda sesuai kebutuhan pertahanan
tubuh
Di bentuk di sumsum tulang
Limfosit dibentuk sumsum tulang, ada pada jrngan limfoid (mis: kelenjar
limfe dan tonsil)
Dalam 700 sel darah merah trdpat 1 sel drh putih
Neutrofil spesialis fagositosis, sel pertahanan pertama pda inveksi bakteri
Eusinofil respon alergi
Basofil mirip sel mast, mengandung histamin dan heparin
Monosit makrofagmenfagositosis berusia berapa tahun sampai bulan
Limfosit  pertahanan imun dgn sasaran yg telah terprogram
Ada 2 jenis Limfosit yaitu:
-Limfosit B (antibodi –memberi tanda untuk destruksi benda asing)
-Limfosit T (tidak mengeluarkan antibodi, ttpi lgsng menghancurkan sel-sel
sasaran yg spesifik suatu proses yg dikenal dgn respon imun seluler, sel
sasaran limfosit adalah virus dan sel2 kanker, ditemukan juga pda infeksi
kronik usia, 100-300 hri
MASA HIDUP SDP
• Granulosit  dalam sirkulasi darah (4-8 jam)
& dalam jaringan (4-5 hari berikutnya)
• Monosit  dalam sirkulasi darah (10-20 jam)
 masuk jaringan  makrofag (bulan s/d
tahun)
• Limfosit  terus menerus masuk ke sirkulasi
 minggu, bulan, s/d tahun
PERGERAKAN SDP
1. Diapedesis
2. Gerakan Amuboid
3. Kemotaksis
a. Racun dr bakteri/ benda asing
b. Produk degeneratif
c. Rx “kompleks komplemen”
d. Prod. Rx. Karena pembekuan plasma
FAGOSITOSIS
Tergantung pada :
Permukaan jaringan yang kasar
Selubung protein
Kemampuan mengenali bahan-bahan asing
1 Netrofil  5-20 bakteri
1 Makrofag  ± 100 bakteri (bahkan
parasit)
TROMBOSIT (Keping darah/Platelet/PLT)
• Merupakan fragmen sel, tidak memiliki
nukleus, berasal dri sel megakariosit,
berfungsi dalam proses hemostasis
• Hemostasis adalah penghentian perdarahan
dari suatu pembuluh darah yang rusak.
Terdapat 3 lgkah utama dalam hemostasis:
- spasme vaskuler
- pembentukan sumbat trombosit
- koagulasi darah / pembekuan darah (cairan-
gel padat, proses hemostasis yg paling kuat
TROMBOSIT
• Di dalam trombosit terdapat banyak sekali
faktor pembeku (Hemostasis) antara lain
adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) 
Jika seseorang secara genetis trombositnya
tidak mengandung faktor tersebut, maka
orang tersebut menderita Hemofili.
Proses terakhir pembekuan darah adalah
perubahan fibrinogen menjadi benang2 fibrin
dikatalisasi oleh enzim trombin
Dalam plasma darah terdapat XIII Faktor
pembekuan plasma  yg berfungsi dalam
perubahan fibrinogen menjadi benang2 fibrin
yg stabil
Secara ringkas perubahan alur bekuan dri cedera
jaringan--bekuan: aktifnya faktor X
protrombintrombinfibrinogenfibrin
bekuan
13 faktor pembentukan Fibrin
Faktor I : Fibrinogen
Faktor II : Prothrombin, Prothrombin kompleks da Prethrombin
Faktor III : Thromboplastin, Thromboplastin jaringan
Faktor IV : Calcium
Faktor V : Ac-globulin, Labile factor, dan Proaccelerin
Factor VII : Stable factor, Serum prothrombin conversion accelerator (SPCA)
Factor VIII : Antihemophilic globulin (AHG), Antihemophilic factor (AHF),
Platelet cofactor I, Facteur antihemophilique A,
Thromboplastinogen
Factor IX : Plasma thromboplastin component (PTC), Chrismas factor,
Platelet cofactor II, Autoprothrombin II, Facteur
antihemophilique B
Factor X : Autoprothrombin III, Stuart-Power fafctor, Prothombokinase
Factor XI : Plasma thromboplastin antecedent (PTA)
Factor XII : Hageman Factor (HF), Contact factor , prekalikrein dan high
Molecule kininogen mengaktifkan faktor XIIa
Factor XIII : Fibrin stabilizing factor (FSF), Laki-Lorand (L-L) factor,
Fibrinase, Plasma transglutaminase
Imunitas : Daya tahan tubuh untuk melawan penyakit
melawan infeksi.

Semua sel dan molekul yang terlibat dalam imunitas tubuh,


merupakan suatu kesatuan fungsional disebut :
sistem imun.

Tanggap (respon) terhadap substansi asing yang masuk ke


dalam tubuh, secara kolektif disebut respon imun .
Komponen imunitas tubuh :
1. Innate/natural immunity
- imunitas yang sudah ada sejak fetus/dilahirkan.
- bersifat nonspesifik  imunitas nonspesifik
- berperan sebagai garis pertahanan pertama
terhadap invasi substansi asing ke dalam tubuh.

2. Acquired/adaptive immunity
- imunitas yang didapat
- bersifat spesifik  imunitas spesifik
- berkembang karena diinduksi/distimulasi oleh
intervensi substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh.
- substansi asing yg menginduksi imunitas spesifik
disebut antigen.
Patogen (infectious agents) bila mengintervensi tubuh
mula-mula akan berhadapan dengan elemen sistem imun
natural (innate).

Bila sistem imun natural dapat dirusak, patogen akan


berhadapan dengan sistem imun adaptif  bereaksi secara
spesifik untuk mengeliminasi & menghancurkan patogen.

Sistem imun adaptif menghasilkan imun memory 


memberi reaksi sejenis yang lebih baik pada infeksi/
intervensi patogen yang sama berikutnya.
Elemen/unsur yang terlibat dalam innate immunity
1. Permukaan luar tubuh
- epidermis kulit adalah barier efektif untuk mencegah
penetrasi mikroorganisme.
- mukosa nasofaring, saluran pencernaan, saluran
pernafasan dan genitourinarius dilengkapi barier fisik
(silia) dan kimia (enzim) untuk melawan/ mengham
bat masuknya mikroorganisme.

2. Fagosit
sel yang memfagosit mikroorganisme/partikel yang
melewati epitel  sistem retikuloendotelial 
diproduksi oleh sel-sel primordia (stem cells) dalam
sumsum tulang: sel makrofag dlm jaringan
netrofil & monosit dalam darah
3. Sel NK  leukosit yg dapat mengenali perubahan-
perubahan permukaan sel yg diinfeksi virus  NK
akan berkontak (bind) dan membunuh sel terinfeksi.

4. Soluble factors
- interferon  protein diproduksi sel terinfeksi virus &
limfosit  mengaktifkan sel NK & menginduksi
resistensi sel yang berdekatan dg sel terinfeksi.
- komplemen  protein serum
aktifasi komplemen dpt menyelubungi bakteri shg
menarik (ready) utk difagosit  opsonosasi.
menyebabkan lisis membran sel bakteri
Imunitas spesifik diperankan oleh 2 sistem imun :

1. Imunitas humoral : dibawakan oleh molekul (protein)


serum yang mengenal dan mengeliminasi antigen
bebas (tidak terikat/bukan bagian) sel  disebut
antibodi  mengikat dan bereaksi dengan antigen
secara spesifik.

2. Imunitas seluler (cell mediated immunity) : dibawakan


oleh sel  limfosit T
Kelainan / malfungsi sistem imun.

Sistem imun yang bekerja tidak normal  memberi respon /


reaksi tidak normal  menyebabkan konsekuensi patologi
tertentu pada individu ybs.

1. Reaksi hipersensitivitas  respon berlebihan 


reaksi alergi. Dipicu overproduksi IgE; kompleks
IgE-Ag mengaktifkan sel mast mengalami
degranulasi menghasilkan histamin  alergi.

2. Autoimun  mengenal komponen self sebagai Ag


asing.
Sistemik lupus erimatosus
Rematik  Rhematoid arthritis, Diabetes tipe I,
Rematik jantung.
3. Imunodefisiensi  sistem imun kehilangan
kapasitasnya mengenal dan mengeliminasi Ag.

Contoh:
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) 
sel TH dirusak oleh infeksi HIV  immune
paralysis  suseptibel terhadap infeksi
mikroorganisme, virus dan maligna.

Você também pode gostar