Você está na página 1de 28

PENGERTIAN

Anemia merupakan kondisi


dimana kurangnya
konsentrasi sel darah merah
atau menurunnya kadar
hemoglobin dalam darah di
bawah normal
ETIOLOGI

1. Gangguan pembentukan
eritrosit oleh sumsum tulang
2. Kehilangan darah keluar
tubuh (perdarahan)
3. Proses penghancuran
eritrosit oleh tubuh sbelum
waktunya(hemolisis).
GEJALA
KLINIS
Pusing
Mudah berkunang-kunang
Lesu
Aktivitas kurang
Rasa mengantuk
Susah konsentrasi
Cepat lelah
Prestrasi kerja fisik / pikiran
menurun
PATOFISIOLOGI

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegaglan


sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang
dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,
inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui.

Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau


hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapat akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
KOMPLIKASI

Gagal ginjal
Hipoksia
Anemia pada ibu
hamil
PENATALAKSANAAN

1. Anemia aplastik
Dengan transplantasi sumsum tulang dan terapi
immunosupresif dengan antithimocyte globulin (AGT)
yang di perlukan melalui jalur sentral selama 7-10 hari
2. Anemia pada penyakit ginjal
Pada pasien dialisis harus di tangani dengan pemberian
besi dan asam folat. Kalau tersedia, dapat di berikan
eritropoetin rekombinan.
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak
memerlukan penanganan untuk anemianya. Dengan
menangani kelainan yang mendasarinya, maka anemia
akan terobati dengan sendirinya.
4. Anemia defisiensi besi dan asam folat
Dengan pemberian makanan yang adekuat. Pada defisiensi besi
diberikan sulfas ferosus 3x10 mg/hari. Transfusi darah diberikan bila
kadar Hb kurang dari 5 gr%.
5. Anemia megaloblastik
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian B12, bila
defisiensi disebabkan oleh oleh defek absorbsi atau tidak tersedianya
faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
b. Untuk mencegah kekambuhan anemia, terapi vitamin B12 harus
diteruskan selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa
atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.
c. Pada anemia defisiensi asam folat di berikan asam folat 3x5 mg/hari.
d. Anemia defisiensi asam folat pada pasien dengan gangguan absorbsi,
penanganannnya dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg/hari
secara IM.
6. Anemia pasca pendarahan
• Dengan memberikan transfusi
darah dan plasma. Dalam
keadaan darurat di berikan cairan
intravena dengan cairan infus apa
saja yang terjadi
7. Anemia hemolitik
Dengan pemberian transfusi
darah menggantikan darah yang
hemolisis.
PENCEGAHAN

1. konsumsi makanan yang banyak


mengandung Zat besi
2. konsumsi makanan yang banyak
mengandung Asam Folat
3. makanan yang mengandung
Vitamin B 12
4. Makanan dan minuman yang
mengandung Vitamin C
PENGOBATAN

1. Ubah pola makan untuk memasukkan lebih banyak makanan


kaya zat besi atau vitamin B-12
2. Melakukan penyesuaian pada pilihan menu makanan anak,
misalnya menambah konsumsi daging merah dan mengurangi
asupan susu
3. Terapi hormon untuk mengatur perdarahan jika anemia dialami
remaja perempuan yang siklus haidnya tidak beraturan atau
berat
4. Mengobati infeksi yang memicu anemia
5. Memberikan obat untuk meningkatkan produksi sel-sel darah
merah
6. Menghentikan konsumsi obat-obatan yang menjadi penyebab
anemia
7. Melakukan transfusi darah dirumah saki, pada kasus anemia
hemolitik
8. Transplantasi sumsum tulang yang bertugas memproduksi sel
darah merah baru
ASUHAN
KEPERAWATAN
TEORITIS
PENGKAJIAN

a. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien pucat, kelemahan, sesak
nafas, sampai adanya gejala
gelisah,
diaforesis tachikandia, dan
penurunan kesadaran.
2. Riwayat kesehatan dahulu
• Adanya menderita penyakit anemia sebelumnya, riwayat
imunisasi.
• Adanya riwayat trauma, perdarahan
• Adanya riwayat demam tinggi
• Adanya riwayat penyakit ISPA
• Riwayat Kehamilan dan Persalinan
• Prenatal : lbu selama hamil pernah menderita penyakit berat,
pemeriksaan kehamilan berapa kali, kebiasaan pemakaian obat
obatan dalam jangka waktu lama.
• Intranatal : usia kehamilan cukup, proses persalinan dan
berapa panjang dan berat badan waktu lahir.
• Postnatal : keadaan bayi setelah masa, neonatorum, ada
trauma post parturn akibat tindakan misalnya forcep, vakum
dan pemberian ASI
3. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat anemia dalam keluarga
Riwayat penyakit-penyakit
seperti : kanker, jantung,
hepatitis,
DM, asthma,penyakit-penyakit
infeksi saluran pernafasan.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum: keadaan tampak lemah sampai sakit


berat. Kesadaran : Compos mentis kooperatif sampai
terjadi penurunan tingkat kesadaran apatis, samnolen
sopor coma.

Tanda-tanda vital
TD : Tekanan darah menurun (N = 90 110/60 70
mmHg)
Nadi : Frekwensi nadi meningkat, kuat sampai lemah
(N = 60 100 kali/i)
Suhu : Bisa meningkat atau menurun (N = 36,5 37,2
0C)
Pernapasan : meningkat (anak N = 20 30 kali/i)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium
nonhematologis : faal ginjal, faal
endokrin, asam urat, faal hati, biakan
kuman.
Radiologi : torak, bone survey, USG,
atau linfangiografi
Pemeriksaan sitogenetik
Pemeriksaan biologi molekur
ANALISIS DATA

 Data
1. Ds :
Mengeluh lelah
Dispnea saat/setelah aktivitas
Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
Merasa lemah
Do :
Frekuensi jantung meningkat
Tekanan darah menurun
pucat
 Etiologi
Kelemahan

 Problem
Intoleransi aktivitas
2. Ds
Tidak napsu makan
Merasa cepat kenyang
Do
Berat badan menurun
Membran mukosa
pucat
 Etiologi
Peningkatan kebutuhan
metabolisme

 Problem
Defisit nutrisi
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan

2. Defisit nutrisi
berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan
metabolisme
INTERVENSI
KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan
Noc
Toleransi terhadap aktivitas
000501 : saturasi oksigen ketika beraktivitas
000502 : frekuensi nadi ketika beraktivitas
000503 : frekuensi pernafasan ketika beraktivitas
000504 : tekanan darah sistolik ketika beraktivitas
000505 : tekanan darah diastolik ketika beraktivitas
000507 : warna kulit
 Nic
 Terapi aktivitas
Aktivitas-aktivitas :
1. Bantu klien untuk memilih aktivitas
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan
memperoleh sumber-sumber yang di perlukan
untuk aktivitas-aktivitas yang di inginkan
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang di inginkan
4. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang bermakna
5. Bantu klien untuk menjadwalkan waktu-waktu
spesifik terkait dengan aktivitas harian
6. Dorong aktivitas kreatif yang tepat
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolisme
 Noc
Status nutrisi :
100401 : asupan gizi
100402 : asupan makanan
100408 : asupan cairan

Status nutrisi : asupan makanan dan cairan


100801 : asupan makanan secara oral
100804 : asupan cairan intravena
 Nic
 Manajemen gangguan makanan
Aktivitas-aktivitas
1. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang
baik dengan klien
2. Dorong klien untuk mendiskusikan
makanan yang disukai dengan ahli gizi
3. Monitor tanda-tanda fisiologis
4. Timbang BB secara rutin
5. Monitor asupan cairan secara tepat
6. Batasi aktivitas fisik sesuai kebutuhan
untuk meningkatkan BB
TERIMA
KASIH

Você também pode gostar