Pemeriksaan Fisik dan Sistem

Stomatognatik

drg. Natalya Wijaya

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas

Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
 Pemeriksaan Klinis
• Pemeriksaan Ekstra
Oral
• Pemeriksaan Intra
Oral
Alat yang diperlukan

1. Diagnostik Set
2. Sliding Caliper
3. Spreading Caliper
4. Mistar
5. Alat Tulis Menulis
 Sliding Caliper
(Non-Vernier vs. Vernier)

closed

open

Vernier calipers: Align the scale to achieve one

more digit reading in measurement
Spreading Caliper

closed open
 Max. cephalic breadth x 100
Cephalic Index Cephalic Index = -------------------------------------
Max. cephalic length

A. Panjang kepala: Jarak Glabella – occipital

B. Lebar kepala: Ukuran transversal terbesar pada bidang
horizontal di atas puncak supramastoid dan zygomatik)
 Cephalic Index
Max. cephalic breadth( lebar kepala) x 100
Cephalic Index = -------------------------------------
Max. cephalic length (panjang kepala)

Dolichocephaly (X-74.99): narrow or long headed

Dinaric
Mesocephaly (75.00-79.99): average or medium
Brachycephaly (80.00-84.99): broad or round headed
Hyperbrachycephaly (85.00-X): very broad headed
 Total facial height (tinggi wajah) x 100
Facial Index = ---------------------------------------
Bizygomatic breadth (lebar wajah)

Hypereuryprosopy (X-79.99): very broad face

Euryprosopy (80.00-84.99): broad face
Mesoprosopy (85.00-89.99): average or medium
Leptoprosopy (90.00-94.99): slender or narrow face
Hyperleptoprosopy (95.00-X): very slender or narrow face

Leptoprosop mesoprosop euriprosop

 Profil muka : Menurut Graber (1972)
Cembung (convex), bila titik petemuan Lcb-Lca berada didepan garis Gl-
Pog
Lurus (straight ), bila titik petemuan Lcb-Lca berada tepat pada garis Gl-
Pog –
Cekung (concave), bila titik petemuan Lcb-Lca berada dibelakang garis Gl-
Pog
PROPORSI WAJAH
PROPORSI WAJAH
SIMETRI PASIEN
 Tonus Otot Bibir

Pemeriksaan tonus otot bibir atau kekuatan

bibir disebut juga ketegangan otot bibir. Penilaian tonus otot bibir
dapatdilakukan dengan memegang bagian ventral otot bibir.
Pemeriksaan dilakukan dengan mempalpasi otot orbicularis oris
dalam keadaan relaksasi.

Tonus Otot Bibir:

Hipotonus: Saat otot mastikasi istirahat dan otot bibir memiliki
tonus otot yang lemah
Normal: Tonus dengan keseimbangan yang harmonis
Hipertonus: Tonus otot yang sangat kuat
Bibir kompeten : Kontak ringan bibir ketika otot-otot beristirahat,
Bibir inkompeten : Bibir pendek secara anatomis, dimana tidak
terdapat kontak ketika otot-otot sedang relaksasi. Lip
seal didapatkan hanya dengan kontraksi otot orbicularis oris dan otot
mentalis.
Penentuan Garis Simon

Pasien duduk tegak dengan pandangan lurus

ke depan
titik Orbital dan titik tragus ditandai dengan
spidol. Dengan penggaris siku-siku,
proyeksikan sisi siku-siku yang pendek ke titik
O dan Tr (Menggambarkan bidang orbital
pasien. Bibir pasien ditarik dengan kaca
mulu, amati posisi penggaris terhadap
permukaan gigi di daerah bukal gigi premolar
atau kaninus atas.
Normal: apabila melewati sepertiga kaninus
Pemeriksaan Intra Oral
 OHIs
(Greene & Vermillion)

Debris Right Anterior Left Total

Index molar Molar
B Li La La B Li B L
upper 3 - 2 - 3 - 8 -
Lower 2 - 1 - 2 1 4

Debris Index = (8+5)/6 = 2,2

 Calculus Right Anterior Left Total
Index molar Molar

B Li La La B Li B L
upper 1 - 0 - 1 - 2 -
Lower 1 - 2 - 2 2 3

Calculus Index = (2+5)/6 = 1,2

SKOR:
0,0 – 1,2 = baik OHI = 2,2 + 1,2 = 3,4
1,3 – 3,0 = sedang
3,1 – 6,0 = buruk
 LIDAH

Lidah yang sangat besar

(makroglosia) biasanya menunjukkan
jejak pada margin lateralnya
memberikan gambaran lidah
yang scallop (bergerigi).

Frenulum lingual harus diperiksa

untuk tongue tie.

Tongue tie dapat memicu gangguan

pergerakan lidah. Abnormalitas lidah
dapat mengacaukan keseimbangan
otot yang dapat memicu pada
maloklusi.
PALATUM

Pemeriksaan Palatum dilakukan dengan

menggunakan kaca mulut no 3.
• Lihat apakah kaca mulut masuk kurang
dari 1/3 berarti palatum dangkal
• Masuk 1/3 berarti palatum sedang
• Lebih dari 1/3 palatum dalam
 BLANCH TEST

Tes Blanch dapat dilakukan untuk

mengkonfirmasi diagnosis dimana bibir
atas ditarik ke atas dan keluar. Adanya
bagian pucat pada daerah papilla
mengindikasikan perlekatan abnormal.
Gingiva
Gingiva harus diperiksa untuk tipe
(fibrous tebal atau tipis rapuh),
inflamasi, dan lesi mukogingiva.
 Tonsil

ukuran besarnya tonsil dinyatakan dengan : ·

T0 : bila sudah dioperasi·
T1 : ukuran yang normal ada·
T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah·
T3 : pembesaran mencapai garis tengah·
T4 : pembesaran melewati garis tengah
Relasi Molar

Klas I

Klas II

Klas III
 Pemeriksaan Gigi Geligi

Garis Median : segaris/ bergeser berapa mm?

Apakah terdapat open bite?
Apakah terdapat cross bite? Scissor bite?
Apakah terdapat diastema?
Anomali gigi lainnya
dicatat apabila ada
Kurva Spee
Kurva Spee (curve of Spee)
merupakan lengkung yang
menghubungkan insisal insisivi
dengan bidang oklusal molar terakhir
pada rahang bawah. Pada keadaan
normal kedalamannya tidak melebihi
1,5 mm (kurva Spee datar). Pada kurva
Spee yang positif (bentuk kurvanya
jelas dan dalam) biasanya didapatkan
gigi insisivi yang supraposisi atau gigi
posterior yang infraposisi atau
gabungan kedua keadaan tersebut.
ANALISIS FUNGSIONAL
 Path of closure

Pasien duduk dalam posisi istirahat,

dilihat posisi garis median. Pasien
diinstruksikan untuk oklusi sentris dari
posisi istirahat dan kemudian dilihat
kembali garis mediannya. Apabila posisi
garis median pada saat posisi istirahat
menuju oklusi sentris terdapat
pergeseran berarti ada gangguan
 Freeway space

Titik acuan dibuat pada kulit dengan plaster,

satu pada hidung dan
lainnya pada dagu dalam bidang sagital.
Jarak antara dua poin diukur saat rest posisi dan
oklusi sentrik.
Perbedaan antara dua titik tersebut
adalah freeway space.
 Temporomandibular joint

Normal? Krepitasi? Clicking?

 Pola Atrisi

Pola atrisi dikatakan normal

Apabila terjadi pengikisan dataran
oklusal gigi permanen pada usia fase
geligi pergantian
Reference: Singh, G. Textbook of Orthodontics
2nd Ed. 2007. New Delhi. Jaypee Brothers
Medical Publisher Ltd. P.67-76