Você está na página 1de 25

KMB II

AKROMEGALI
Dosen Pengampu:
NS. Mila Sartika,. M, Kep

Oleh:
Bayu Tri Harryana
Maya Novita
M u h a m m a d Ya z i d . B
Hormon
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya
memacu atau menggiatkan atau merangsang.
Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu
banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan
akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan
seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan serta proses
metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa
kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh.
Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan
berfungsi menjadi lebih baik.

(Nugroho, 2012)
Lanjutan
Salah satu hormone yang dimiliki oleh tubuh adalah
Growth Hormone atau hormon pertumbuhan. Salah
satu hormone yang dimiliki oleh tubuh adalah
Growth Hormone atau hormon pertumbuhan, jika
growth hormone ini tidak diproduksi dengan normal
atau dibawh dari kecukupan tubuh idealnya maka
akan muncul istilah Growth Hormone Deficiency
(GhD) atau yang berarti kekurangan hormone
pertumuhan. Jelas ini akan berdampak buruk bagi
perkembangan anak yang sedang menjalani masa
tumbuh kembang. Lambat laun anak dengan anak
GhD akan mengalami tubuh yang pendek dan tidak
ideal. Namun jika seorang anak memproduksi
Growth Hormone yang berlebih atau disfungsi
hormonal, anak akan beresiko Akromegali atau
Gigantisme.
Mantri Story

Akromegali
Apa itu Akromegali?
KMB II

AKROMEGALI
A k r o m e g a l i b e r a s a l d a r i i s t i l a h Yu n a n i y a i t u A k r o n
(ekstremitas) dan Megale (besar), yang didasarkan
atas salah satu temuan klinis akr omegali, yaitu
pembesaran tangan dan kaki. Sebagian besar (98%)
k a s u s a k r o m e g a l i d i s e b a b k a n o l e h t u m o r h i p o f i s i s.
Gejala klinis yang dijumpai pada pasien akromegali
disebabkan oleh massa tumor dan hipersekresi
hor mon per tumbuhan (g rowth hor mone) yang
terjadi setelah lempeng pertumbuhan tulang
m e n u t u p. ( M a r i e , 1 8 8 6 d a l a m j u r n a l S i l v a n i , d k k )
Lanjutan…
Akromegali adalah kelainan yang muncul
karena tubuh kelebihan hor mon
pertumbuhan (growth hormone), sehingga
terjadi pertumbuhan secara berlebihan
pada berbagai jaringan tubuh, otot dan
tulang, khususnya pada kaki, tangan, dan
wajah. Kondisi ini umumnya disebabkan
oleh tumor jinak pada kelenjar hipofisis
(pituitar y). Peningkatan produksi gr owth
hormone juga dapat disebabkan oleh tumor
pada organ tubuh lainnya seperti paru-
par u atau pankreas, namun sang at jarang
ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA
• Kaki dan tangan membesar. • Pusing.

• Struktur wajah berubah. • Lemas.

• Ukuran lidah, hidung, dan • Otot melemah.


bibir membesar. • Nyeri sendi dan kemampuan
gerak menjadi terbatas.
• Struktur gigi melebar.
• Fungsi penglihatan menurun.
• Kulit berminyak dan kasar.
• Suara serak dan mendalam
• Pertumbuhan kulit secara (pelebaran pita suara dan
abnormal. sinus).
• Keringat berlebih, hingga • Mendengkur kencang saat
bau badan. tidur.
• Gangguan siklus menstruasi • Rongga membesar (barrel
pada wanita. chest)
• Kesulitan ereksi pada pria.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
• sakit kepala,
• pembesaran akral,
• serta perubahan
maksilofasial.
KOMPLIKASI
• Hipertensi. • Penekanan pada saraf
tulang belakang.
• Penyakit jantung, terutama
pembesaran jantung • Sindrom lorong kapal (carpal
(kardiomiopati). tunnel syndrome).
• Diabetes melitus. • Sleep apnea, yang dapat
menutup saluran
• Kehilangan fungsi pernapasan.
penglihatan.
• Osteoarthritis atau
• Gondok. penurunan kemampuan
• Pertumbuhan polip atau pergerakan pada sendi.
prakanker di garis kolon.
• Pertumbuhan tumor jinak di
rahim.
PENGOBATAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium

• Kadar H Growth Hormon (GH)


berlebihan mencapai 400 mg/dl

• Tes toleransi glukosa: hipoglikemia

• Kadar somatomatin mengikat (2,0621


u//ml), 031-1,4 u/ml

• CT-Scan

• MRI
“ ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
• Identitas klien (nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, umur dan tanggal MRS)

• Riwayat penyakit

• Keluhan utama

• Riwayat penyakit keluarga

• Riwayat penyakit sekarang

• Riwayat hubungan social


PEMERIKSAAN FISIK
• TTV

• Pemeriksaan fisik B1-B6

• Pada pemeriksaan fisik menggunakan metode 6B (Breathing, Blood, Brain, Bladder, Bower
dan Bone) untuk menguji apakah ditemukan ketidaksimetrisan rongga dada, apakah pasien
pusing, pemeriksaan pada lingkar kepala, hidung dan mandibularis. Pemeriksaan pada gigi,
ibu jari serta jari-jari pada tangan dan kaki.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang kebutuhan tubuh b/d peningkatan metabolisme,
lidah, membesar, mandibula tumbuh berlebihan dan gigi menjadi terpisah.

2. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi.

3. Gangguan body image b/d perubahan struktur tubuh.

4. Perubahan proses keluarga b/d keluarga dengan akromegali.

5. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya informasi tentang penyakit.


A. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan
metabolism tubuh, lidah, membesar, mandibula tumbuh
berlebihan dan gigi menjadi terpisah.

• Tujuan: Nutrisi klien adekuat


• Kriteria hasil:
• Klien dapat menunjukkan atau tidak mengalami penurunan berat badan
• Napsu makan klien meningkat.

• Intervensi:
• Auskultasi bising usus.
• Rasional: Bising usus hiperaktif menunjukan peningkatan motilitas lambung yang menurunkan atau mengubah
fungsi absorbsi.
• Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari dan laporkan adanya penurunan
• Rasional: Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukuo merupakan indikasi
kegagalan dalam terapi medical.
LANJUTAN…

• Dorong pasien untuk makan dan meningkatkan jumlah makanan dan juga makanan
kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang dicerna.
• Rasional: Membantu pemasukan kalori cukup tinggi untuk menambah kalori tetap
tinggi pada penggunaan kalori yang disebabkan oleh adanya hipermetabolik.

• Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan makanan yang
dihabiskan pasien
• Rasional: mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapeutik.

• Identifikasi makanan yang disukai atau dikehendaki termasuk kebutuhan etnik atau
cultural.
• Rasional: Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukan dalam pencernaan
makanan, kerjasama ini dapat diupayahkan setelah pulang.
b. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhan energi.

• Tujuan: Menunjukkan perbaikan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan aktivitas.


• Kriteria hasil:
• tidak terjadi kelelahan yang berarti pada klien dalam melakukkan aktivitas.
• Klien tidak merasa malas saat akan melakukan aktivitas.

• Intervensi:
• Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal perencanaan dengan pasien dan identifikasi
aktivitas yang menimbulkan kelelahan.
• Rasional: Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas yang menimbulkan
kelelahan.
• Berikan aktivtas alternative dengan periode istirahat yang cukup atau tanpa gangguan.
• Rasional: Mencegah kelelahan
LANJUTAN…

• Pantau frekuensi pernapasan dan tekanan darah sebelum atau sesudah melakukan aktivitas
• Rasional: Mengidenfikasi tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis.

• Sarankan pada pasien untuk mengurangi aktivitas dan meningkatkan istirahat ditempat tidur
sebanyak-banyaknya jika memungkinkan.
• Rasional: Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme.
C. Gangguan body image b/d perubahan
struktur tubuh.
• Tujuan: Tidak terjadi penurunan body image pada pasien.
• Kriteria hasil:
• Klien dapat menerima perubahan diri
• Klien mau bersosialisasi dengan lingkungan

• Intervensi:
• Kaji ekspresi, ketergantungan, marah, malu, menarik diri dan penggunaan penyangkalan.
• Rasional: Penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa yang terjadi membantu memperbaik, ini tidak membantu atau
keinginan mendorong pasien sebelum siap untuk menerima situasi.
• Berikan pengaruh positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk mengikuti ujian rehabilitasi
• Rasional: Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan
berdasarkan realitas.
• Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi
• Rasional: Mempertahankan atau membuka garis komunikasi dan memberikan dukungan terus menerus pada pasien dan keluarga.
D. Perubahan proses keluarga b/d keluarga dengan
akromegali

• Tujuan: mempersiapkan keluarga untuk dapat merawat anggota keluarga dengan akromegali.
• Kriteria hasil:
• Klien dapat menerima perubahan diri.
• Klien mau bersosialisasi dengan lingkungan

• Intervensi:
• Catat adanya perubahan tingkah laku
• Rasional: Menentukan keadaan klien seperti menangis dan tidak dapat beristirahat.
• Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi pasien dan memberikan dukungan sesuai
kebutuhan
• Rasional: Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.
E. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya
informasi tentang penyakit.

• Tujuan: pasien dapat mengetahui kondisi penyakit yang dideritanya dan pasien tidak stress.
• Kriteria hasil:
• Pasien dapat mengungkapkan pemahamannya tentang penyakit, prognosis dan pengobatannya.
• Mengidentfikasi keadaan yang membuat stress sehubungan dengan penyakitnya.

• Intervensi:
• Berikan informasi tanda dan gejala dari akromegali dan kebutuhan akan evaluasi secara teratur
• Rasional: Pasien yang dapat pengobatan akromegali besar kemungkinannya mengalami akromegalo yang dapat terjadi segera
setelah pengobatan.
• Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat
• Rasional: Mencegah munculnya kelelahan, menurunkan kebutuhan metabolism keadaan normal yang dapat dicapai.
• Tekankan pentingnya evaluasi medic secara teratur
• Rasional: Penting sekali untuk menentukan efektivitas dari terapi dan pencegahan terhadap komplikasi fatal yang sangat potensial
terjadi.
THANK YOU

Você também pode gostar