Você está na página 1de 27

ALIRAN SERAGAM

Tujuan Perkuliahan
• Menjelaskan prinsip aliran seragam dan
persamaan-persamaan yang digunakan
• Memberi contoh perhitungan aliran seragam
untuk saluran terbuka yang diperlukan untuk
bangunan air.

Outline Pembahasan
– Penjelasan persamaan prinsip aliran seragam dan
persamaannya
– Penjelasan aliran seragam untuk saluran terbuka
yang diperlukan untuk bangunan air dan contoh
penggunaannya.
• Aliran seragam merupakan aliran yang tidak
berubah menurut tempat.
• Konsep aliran seragam dan aliran kritis sangat
diperlukan dalam peninjauan aliran berubah
dengan cepat atau berubah lambat laun.
• Perhitungan kedalaman kritis dan kedalaman
normal sangat penting untuk menentukan
perubahan permukaan aliran akibat gangguan
pada aliran.
• Gangguan tersebut dapat merupakan
bangunan- bangunan air yang memotong
aliran sungai.
• Terdapat dua kriteria utama untuk aliran
seragam yaitu :
• Kedalaman aliran, luas penampang,
penampang basah, dan debit aliran pada
setiap penampang dari suatu panjang aliran
adalah tetap.
• Garis energi, garis permukaan aliran, dan sasar
saluran sejajar, dan ini berarti bahwa
kemiringan garis energi (if), garis permukaan
air (iw) dan dasar saluran (ib) adalah sama atau
: if = iw = ib
• Ditinjau dari perubahan terhadap waktu maka
aliran dapat berupa aliran tetap dimana :
• = 0 dan = 0 ; = 0 dan Vt = 0
• atau aliran tidak tetap dimana :
• = 0 tetapi  0 ; = 0 tetapi t  0
V

• Tetapi di dalam kenyataannya aliran seragam


tidak tetap tidak pernah terjadi., maka yang
dimaksud disini aliran seragan adalah aliran
seragam tetap
• Terjadinya Aliran Seragam
• Apabila aliran terjadi di dalam suatu saluran,
hambatan akan menghadang aliran air dari
hulu ke hilir. Hambatan tersebut berlawanan
dengan komponen gaya gravitasi di arah
aliran.
• Aliran seragam terbentuk apabila hambatan
diimbangi oleh gaya gravitasi. Hal ini dapat
dijelaskan dengan gambar
y
x

y P1 G sin
P2
z
τ z

z V
x G

DATUM

Gambar Sket keseimbangan gaya – gaya di dalam aliran seragam

Keseimbangan gaya – gaya yang bekerja pada bagian kecil aliran sepanjang x
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Σ Fx = 0
P1 – P2 + G sin  - z x y = 0
• Apabila pada elevasi (y-z) besarnya tegangan geser
z = ρ g ib (y – z), maka tegangan geser pada dasar
saluran dapat dicari dengan menggunakan persamaan
tersebut untuk harga z = 0, sehingga :
• b = ρ g ib h atau b = ρ g h ib

dimana :
• b = tegangan geser pada dasar saluran (kg/m.det2)
• h = kedalaman air (m)
• ib = kemiringan dasar saluran (m/m)
• ρ = berapa tan air (kg/cm3)
• g = gaya gravitasi (m/det2)
• Untuk aliran di dalam saluran lebar sekali (wide
channel) dimana R = h, maka tegangan geser pada
dasar saluran dapat dinyatakan sebagai berikut :
 b = ρ g R ib
• Untuk aliran seragam dimana ib = if persamaan dapat
diubah menjadi :
 b = ρ g R if
atau : 
b
• g R if = 
• g R if = U*2 = 
b

dimana :
• U* = kecepatan geser aliran
• U*2 = g R if
• b =  U*2
zona zona
transisi transisi
Aliran Seragam

Reservoir

Kemiringan landai (mild slope)


io < i c
(a)

zona
transisi

Reservoir
Terjadinya aliran seragam
di dalam saluran dengan
Kemiringan kritis (critical slope)
io = i c
kondisi kemiringan
zona
transisi
(b)
yang berbeda - beda
Reservoir

Kemiringan curam (steep slope)


io > i c
(c)
Persamaan Kecepatan dari Aliran Seragam
• V = C Rx iy

dimana :
• V = kecepatan rata – rata
• C = faktor hambatan aliran
• R = jari –jari hidrolik
• if = kemiringan garis energi

Untuk aliran seragam if = iw = i0


• iw = kimiringan permukaan air
• i0 = kemiringan dasar saluran

• kemiringan aliran (i = H ) dimana H adalah perbedaan


L

tinggi energi di hulu dan di hilir


Persamaan / Rumus Chezy

• Pada awal tahun 1769 seorang insinyur Perancis bernama


Antonius Chezy mengembangkan mungkin untuk pertama
kali perumusan kecepatan aliran yang kemudian dikenal
dengan rumus Chezy yaitu :
• V=C

dimana :
• V = kecepatan rata – rata (m/det)
• R = jari – jari hidrolik (m)
• if = kemiringan garis energi (m/m)
• C = suatu faktor tahanan aliran yang disebut koefisien
Chezy (m2/det)
• Harga C tergantung pada kekasaran dasar saluran
dan kedalaman aliran atau jari – jari hidrolik.
• Berbagai rumus dikembangkan untuk memperoleh
harga C antara lain :
Ganguitlef aunt Kutter (1869)
C= 0,00281 1,811
41,65 + +
3 n
 0,0281  n
1 + 41,65 + ÷
dimana :  S  R
• n = koefisien kekasaran dasar dan dinding saluran
• R = jari – jari hidrolik
• S = kemiringan dasar saluran
Bazin pada tahun 1897 melalui penelitiannya menetapkan harga C sebagai
berikut :

157,6
C= ....................................................................... (3.12)
1+m
R
dimana, m = koefisien Bazin
R = jari-jari hidrolik
Rumus Manning (1889)
Manning mengembangkan rumus :
1,49
V = n R⅔ if½ (EU) atau V = R⅔ if½ (SI)

dimana :
• V = kecepatan aliran (m/det)
• n = angka kekasaran Manning
• R = Jari – jari hidrolik (m)
• if = kemiringan garis energi (m/m)
Apabila dihubungkan Persamaan Chezy dan Persamaan Manning akan diperoleh
hubungan antara koefisien Chezy (C) dan koefisien Manning (n) sebagai berikut
:

1
V = C R if = R ⅔ i½
n
1/6 1
C = R
n
Faktor –faktor yang mempengaruhi
harga kekasaran manning n adalah :
• Kekasaran permukaan dasar dan dinding saluran
• Tumbuh – tumbuhan
• Ketidak teraturan bentuk penampang
• Alignment dari saluran
• Sedimentasi dan erosi
• Penyempitan (adanya pilar-pilar jembatan)
• Bentuk dan ukuran saluran
• Elevasi permukaan air dan debit aliran
Tabel 3.1. Harga n untuk tipe dasar dan dinding saluran
Tipe Saluran Harga n
1. Saluran dari pasangan batu tanpa plengsengan 0,013
2. Saluran dari pasangan batu dengan pasangan 0,015
3. Saluran dari beton 0,017
4. Saluran alam dengan rumput 0,020
5. Saluran dari batu 0,025
Perhitungan Aliran Seragam
• Kedalaman air untuk aliran seragam ditulis dengan
notasi yn yaitu kedalaman normal. Salah satu cara
perhitungan untuk menentukan kedalaman normal
suatu aliran dengan debit tertetu dapat digunakan
beberapa cara seperti pada contoh soal berikut ini :

• Contoh soal 3.1.


• Suatu saluran terbuka berpenampang trapesium,
mempunyai lebar dasar B = 6 m; kemiringan tebing 1 :
z = 1 : 2. Kemiringan longitudinal ib = 0,0016 dan faktor
kekasaran Manning n = 0,025. Tentukan kedalaman
normal, dengan cara aljabar apabila Q = 11 m3/det.
Jawab :
A. Cara Aljabar
• A = (B + zy)y = (6 + 2y)y
• P = B + 2y = 6 + 2y
• R = =
• Q = A R2/3 ib1/2
• = A R2/3

• 6,875 (3 + y )2/3 = 2 [(3 + y )y] 5/3


• Ruas kiri dan ruas kanan dipangkatkan
persamaan tersebut menjadi :
• 6,8753/2 (3 + y ) = 23/2 [3 + y)y2,5
• 6.373 (3 + y ) = [(3 + y)y]2,5
• Untuk mencari harga dari persamaan tersebut
diperlukan cara coba-coba (trial and error)
sebagai berikut :
Y Ruas kiri Ruas kanan
0,80 30,519  16,113
0,90 31,944  23,082
1,00 33,369  32,00
yang paling
mendekati 1,015 33,583  33,525
1,02 33,654  34,046
1,10 34,794  43,196
berarti yn = 1,015 m
B. Cara coba – coba
• Cara coba-coba juga sering dilakukan dengan
cara langsung menggunakan data “kedalaman
air” sampai ditemukan harga AR2/3 yang paling
mendekati. Dalam hal contoh soal tersebut
diatas ditentukan beberapa kedalaman
normal yn , kemudian dicari harga A dan R dan
AR2/3 seperti pada tabel sebagai berikut :
• A R2/3 = = 6,875
Tabel 3.2 Perhitungan harga yn contoh soal 3.1

y A R R2/3 A R2/3 Remark

0,80 6,080 0,635 0,739 4,492 y terlalu

0,90 7,080 0,700 0,788 5,532 kecil


1,00 8,000 0,764 0,836 6,686
1,015 8,150 0,773 0,842 6,864 paling mendekati
1,02 8,200 0,776 0,844 6,934
1,10 9,020 0,826 0,880 7,941 y terlalu besar

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa harga AR2/3


yang paling mendekati perhitungan tersebut diatas (i)
adalah pada kedalaman y = 1,015. Ini berarti yn = 1,015.
C. Cara Grafis
• Cara grafis seringkali digunakan dalam hal
penampang saluran yang sulit. Di dalam
prosedur ini dibuat suatu grafik hubungan
antara y dan AR2/3. Setelah grafik selesai maka
hasil perhitungan : AR2/3 = diplot pada grafik
dan dicari harga y yang sesuai.
• Dengan menggunakan perhitungan pada tabel
3.2 dibuat suatu grafik suatu berikut :
y 1,2

1,1

1
0,9

0,8

0,7

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
AR2/3

Gambar 3.4 Grafik hubungan antara kedalaman air y dan faktor penampang AR2/3
Cara perhitungan dengan menggunakan Design
Chart (dari Ven Te Chow)
Pada sekumpulan kurva untuk menentukan kedalaman normal yang tersedia
(Ven Te Chow gambar 6.1) dapat dicari harga y dengan menghitung lebih dulu
harga AR2/3 dan persamaan Manning dimana :
nQ 0,025  11
AR2/3 = =  6,875
i 0,0016

AR2 / 3 6,875
8/3
 8/3
 0,058
B (6 )

Dari kurva didapat yn/B = 0,18


yn = 0,17 x 6 = 1,02 m
Gambar Design Chart

Você também pode gostar