Você está na página 1de 5

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PEMBANGUNAN IPTEKS
KELOMPOK 4 :
1. Ela Zulia Choirunnisa ( 420141559 )
2. Laurentius M.C ( 42014150
3. Pujiasih ( 42014150
4. Nadya Damayanti ( 42014150
5. Febri Heni M ( 42014150
Pengertian Paradigma
Sumber nilai, kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, tolak ukur,
parameter serta arah dan tujuan dari suatu perkembangan, perubahan,
dan proses dalam bidang tertentu termasuk bidang pembangunan,
reformasi, maupun pendidikan.

 Paradigma menempati posisi dan fungsi yang strategis dalam proses


kegiatan. Perencanaan, pelaksanaan dan hasil- hasilnya dapat diukur
dengan paradigma tertentu yang diyakini kebenaranya.
Pancasila sebagai Perkembangan Paradigma Ipteks

Pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) merupakan salah satu
syarat menuju terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa yang maju dan modern.

• Pengembangan dan penguasaan iptek menjadi sangat penting, manakala


dikaitkan dengan kehidupan global yang ditandai dengan persaingan.

Namun demikian pengembangan iptek bukan semata-mata untuk mengejar kemajuan meterial
melainkan harus memperlihatkan aspek-aspek spiritual. Artinya, pengembangan iptek harus
diarahkan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

• Dengan pemikiran diatas dapat kita ketahui adanya tujuan essensial daripada
iptek, yaitu demi kesejahteraan umat manusia, sehingga pada hakikatnya iptek
itu tidak bebas nilai, melainkan terikat oleh nilai.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila
sila Pancasila yang harus merupakan sumber
nilai, kerangka pikir serta asas moralitas
bagi pembangunan iptek.
Sebagai bangsa yang memiliki pandangan
hidup pancasila, maka tidak berlebihan
apabila pengembangan iptek harus
didasarkan atas paradigma pancasila.
Dengan demikian, pengembangan ipteks
harus didasarkan pada nilai-nilai moral yang
terkandung dalam sila-sila pancasila.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
• Mengkomplementasikan ilmu pengetahuan,
mencipta, perimbangan antara rasional dan
irasional, antara akal, rasa dan kehendak.
• Sila ini menempatkan manusia di alam
semesta bukan merupakan pusatnya
melainkan sebagai bagian yang sistematik
dari alam yang diolahnya (T. Jacob, 1986).
• Dapat disimpulkan berdasarkan sila ini iptek
selalu mempertimbangkan dari apa yang
ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, serta
dipertimbangkan maksud dan akibatnya.

Você também pode gostar