Você está na página 1de 19

Standar Kompetensi

1. MENERAPKAN KONSEP DAN PRINSIP GEJALA GELOMBANG DALAM


MENYELESAIKAN MASALAH
Kompetensi Dasar
1. MENDESKRIPSIKAN GEJALA DAN CIRI-CIRI GELOMBANG BUNYI DAN
CAHAYA
Tujuan
1. Memformulasikan peristiwa Interfrensi Cahaya pada celah ganda
2. Mengidentifikasi sifat-sifat cahaya melalui percobaan kelompok
3. Menganalisis penerapan sifat cahaya dalam pemecahan masalah
diskusi dan informasi
Bagaimana warna
burung merak
terbentuk ?
Warna pada bulu burung merak
tidak disebabkan oleh pigment pada
bulu. Jika tidak dihasilkan oleh
pigment ,bagaimana warna yang
indah tersebut terbentuk ?
Gelombang Cahaya
Celah Ganda
Interferensi
Celah Tipis

Celah Tunggal
Difraksi
Gelombang Difraksi Kisi
Cahaya
Pemantulan

Refleksi

Polarisasi Pembiasan Ganda

Absorpsi Selektif

Hamburan
INTERFERENSI CAHAYA

Interfrensi Cahaya adalah perpaduan antara dua gelombang atau lebih yang koheren.

Dua gelombang dikatakan koheren, jika kedua gelombang mempunyai frekuensi dan amplitudo sama serta beda
fasenya tetap.

Interfrensi cahaya akan menghasilkan pola interfrensi yaitu


pola garis terang
pola garis gelap
Interferensi Celah ganda Young
Untuk mendapatkan dua cahaya yang koheren maka sumber cahaya
dilewatkan pada dua celah (celah ganda). Cahaya dari setiap celah akan
koheren karena berasal dari satu sumber cahaya. Tiap-tiap celah dapat
berfungsi sebagai sumber cahaya. Sumber cahaya harus monokromatis

Hasil dari Superposisi cahaya yang berasal dari dua celah ini dapat
maksimum atau minimum.
, sedang
Terjadi dan tidak terjadinya interferensi dapat
digambarkan seperti pada Gambar dibawah :
• tidak terjadi interferensi • terjadi interferensi
Interferensi Celah d = jarak antar dua celah (meter)
Ganda Young l = jarak celah ke layar (meter)
y = jarak pola interfrensi ke terang pusat

• Interfrensi maksimum garis terang


d sin θ = m λ
Atau
𝑑𝑦
=mλ
𝑙
• Interfrensi minimum garis gelap
d sin θ = (2m-1) ½ λ
Atau
𝑑𝑦
= (2m-1) ½ λ
𝑙
• Jarak antara 2 garis terang atau 2 garis gelap dirumuskan :
∆𝑑 𝑦

𝑙
Interfrensi lapisan tipis
n = indeks bias lapisan tipis
d = tebal lapisan
r = sudut sinar bias
a. Interfrensi maksimum garis terang
2 n d Cos r = (2 m – 1) ½ λ
m = 1,2,3...
b. Interfrensi minimum garis gelap
2 n d Cos r = m λ
Difraksi
1. Difraksi celah tunggal
jika muka gelombang melalui celah sempit, maka gelombang ini
akan mengalami lenturan (difraksi).
Pembelokan cahaya(difraksi) dapat terjadi ketika cahaya melewati
suatu celah tunggal dan akan menghasilkan pola garis terang dan
gelap.
terjadinya difraksi diperlihatkan pada animasi berikut
2. Difraksi celah
majemuk (kisi)
Jika muka gelombang melalui celah sempit,
maka gelombang ini akan mengalami
lenturan (difraksi).
Jika cahaya melewati celah majemuk (kisi),
maa cahaya akan mengalami difraksi, disini
cahaya putih melewati kisi difraksi sehingga
mengalami difraksi dan terurai menurut
panjang galombang masing-masing.

a. Difraksi maksimum
d Sin θ = m λ m = 0,1,2,3,...

b. Difraksi minimum
d Sin θ = (2m – 1) ½ λ
m = 0,1,2,3,...
1
d=
𝑁
POLARISASI
1. POLARISASI KARENA PERISTIWA
PEMANTULAN
Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah
getar gelombang transversal sehingga
gelombang hanya memiliki satu arah getar
saja.
Jika sinar datang pada cermin datar dengan
sudut 57°, maka sinar ini merupakan sinar
terpolarisasi.
Polarisasi karena
pembiasan dan
pemantulan
Jika sudut pantul (i) + sudut bias (r) = 90°
Atau (r) = 90° - i, maka berlaku :
𝑛2
Tg i =
𝑛1
Polarisasi karena pembiasan ganda (Bias
Kembar)
Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan
kelajuan yang sama ke segala penjuru, karena kaca hanya
memiliki satu indeks bias, akan tetapi, bahan kristal tertentu
(kalsit dan kuarsa)memiliki indeks bias lebih dari satu,
sehingga kelajuan cahaya tidak sama.

Jadi cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami


pembiasan ganda (kembar)
Polarisasi karena absorbsi selektif

Polarisator melewatkan sinar terpolarisasi dengan intensitas


I1 = ½ I0.

Analisator berfungsi menganalisis sinar yang dilewatkan


polarisator, mata melihat sinar paling terang, selanjutnya sinar
meredup pada saat polarisator dan analisator saling tegak
lurus, maka tampak gelap.

Intensitas cahaya yang keluar dari analisator memenuhi


persamaan I2 = I1 Cos2 θ = ½ I0 Cos2 θ
POLARISASI Cahaya yang terpolarisasi oleh atmosfer bumi,
KARENA
mengakibatkan langit berwarna biru.
HAMBURAN

Hal ini terjadi karena cahaya warna biru paling


efektif dihamburkan jika dibandingkan dengan
cahaya lainnya
Soal – soal
1. Prinsip dasar dua sumber cahaya koheren adalah........
a. Keduanya sangat berdekatan
b. Amplitudonya sama
c. Simpangannya selalu sama
d. Beda fase keduanya adalah tetap
e. Keduanya memancarkan cahaya yang berpapasan

2. Untuk menentukan panjang gelombang sinar monokromatik digunakan percobaan young yang data-datanya
sebagai berikut : jarak antara kedua celah 0,3 mm, jarak celah ke layar 50 cm dan jarak antara garis gelap ke 2
dengan garis gelap ke 3 pada layar = 1 mm. Panjang gelombang sinar monokromatik tersebut adalah.......
a. 400 nm
b. 480 nm
c. 500 nm
d. 580 nm
e. 600 nm

Você também pode gostar